Lanjutan Kings and Queens.
Amira Léopold, putri kesayangan Raja Arsyanendra Léopold adalah pemberontak sejati. Opa dan ayahnya sudah pusing dengan kelakuan putri Badung itu hingga suatu hari Amira nekad terbang ke New York dan ingin berkeliling Amerika dengan mobil ... sendirian. Tentu saja Arsya dan Sean ngereog hingga mengirimkan kepala keamanan kedutaan Belgia buat mengawal Amira. Putri Badung itu mengeyel tidak mau ada pengawal tapi Grady Daughetry adalah pengawal terlatih dan tetap mengawal kemana Amira pergi. Hingga keduanya sadar sama-sama saling jatuh cinta
8th generation of klan Pratomo
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hana Reeves, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Amira Kabur ... Lagi
"GRADY! GRADY! GRADY!" teriak Amira di seberang sampai ada suara.
"Dengan siapa saya bicara?"
"Siapa kamu ?" tanya Amira panik.
"Officer Blanke dari NYPD. Anda?"
"Princess Amira Léopold of Belgium!" balas Amira. "Dimana Grady?"
"Your Highness, siapa pria itu bagi anda?" tanya Officer Blanke.
"Dia ... Pengawal aku ! Dengar Officer Blanke, apa yang terjadi ?" tanya Amira super panik hingga keluar dari kamar mandi.
"Nama pengawal anda?"
"Grady Daugherty ... WHAT'S GOING ON?" pekik Amira tidak sabar.
"Dia ... Ditabrak, Your Highness. Anda bisa kemari ..."
"BAGAIMANA AKU BISA KESANA DENGAN POSISI AKU DI ROTTERDAM BELANDA?" bentak Amira kesal. Dirinya benar-benar merasa tidak berdaya karena berbeda benua dan samudera. "Dimana kalian akan membawa Grady ?"
"Bellevue."
"Oke !" Amira langsung masuk ke ruang tempat para pemain Feyenoord kumpul. "Imelda ! Kita pergi sekarang !"
Semua orang melongo. "Tapi princess ..." Para asisten dan sekretarisnya tampak bingung.
"IMELDA ! NOW !" bentak Amira dengan nada tidak bisa dibantah.
Imelda lalu mengambil tas Tote Goyardnya dan keluar bersama Amira yang seperti ingin segera kabur. Ada apa?
Espen de Groot menatap kepergian sang putri dengan tatapan bingung.
***
Rotterdam The Hague Airport
"Kita kemana?" seru Imelda bingung.
"New York !" Amira berlari ke bagian tiketing dan dia langsung mencari penerbangan ke New York di British Airways.
"Tuan putri !" Imelda sampai ikut lari-lari karena mereka cuma bawa tas biasa saja.
"Dua tiket ke New York, business class !" Amira memberikan pasport diplomatiknya bersama dengan Imelda.
"New York? Tuan putri ! Kita ... Ada apa di New York?" tanya Imelda bingung karena sepanjang perjalanan Amira diam saja tapi tampak cemas.
"Grady ditabrak !" jawab Amira panik karena perjalanan dari Rotterdam ke New York butuh waktu 26-27 jam dengan pesawat komersial Ya Allah jangan sampai ada apa-apa dengan Grady.
***
Istana Brussels Belgia
"Amira kemana lagi?" seru Arsyanendra yang mendapatkan laporan dari sekretaris Amira yang ditinggal di Rotterdam. Arsyanendra langsung merasa pusing mendengar putrinya pergi lagi.
"Saya kurang tahu, yang mulia."
"Never mind. Biar aku cari tahu sendiri." Arsyanendra mematikan ponselnya dan mulai melacak GPS putrinya. "Amira diatas Samudra Atlantik?"
***
"Grady ditabrak."
Arsyanendra dan Sean melongo. "Grady ditabrak?"
"Yes, Your Highness. Grady Daugherty ditabrak dari belakang saat sedang jogging di Central Park," lapor Yoseph, salah satu asisten Arsyanendra. "Sekarang sedang dirawat di Bellevue dan pihak dari Konsulat Jendral Belgia melaporkan bahwa Grady mengalami patah tulang kaki dan retak tulang panggul plus mengalami gegar otak."
Arsyanendra dan Sean saling berpandangan. "Tidak heran Amira langsung kabur."
***
Amira tampak gelisah sepanjang perjalanan dengan tidur tidak nyaman meskipun berada di kelas bisnis dengan kursi private. Gadis itu terus berkomunikasi lewat chat ke sekretaris Konsulat Jendral Belgia. Jika begini Amira merasa membutuhkan pintu kemana saja Doraemon.
Amira memejamkan matanya saat tahu apa yang terjadi pada Grady dan itu parah. Amira sudah berkonsultasi dengan Rania dan Galena, yang membuat dirinya semakin cemas karena kemungkinan Grady lumpuh dan amnesia itu 50-50 karena cideranya cukup parah. Rania berjanji akan terbang ke New York dari Dallas.
Imelda menoleh ke arah Amira yang tampak cemas dan menangis sesekali karena tidak mau membuat pramugari bingung. "Grady akan baik-baik saja, tuan putri."
"Grady bisa lumpuh, Imel," isak Amira.
"Tapi Dokter Rania bersedia terbang dari Dallas bukan? Be positive, tuan putri. Grady kuat. Dia tidak akan mudah menyerah."
Amira mengusap air matanya lagi. "Akan aku cari tahu siapa pelakunya dan akan aku cincang lalu lempar ke Empang piranha !"
Imelda mengangguk dengan mendukung Amira. Seram deh melihat wajah garang Amira. Kenapa aku merasa Lisa di balik semua ini.
***
Setelah menempuh perjalanan selama 27 jam, Amira dan Imelda tiba di JFK Airport. Keduanya terkejut saat tahu mereka dijemput oleh Pasha Park. Pria jangkung itu langsung memeluk Amira.
"He'll live, Amira," ucap Pasha yang sebaya dengan gadis itu.
"Tapi dia luka parah, Pasha. Aku sudah melihat kondisinya dari tante Rania," isak Amira dalam pelukan sepupunya yang merupakan mahasiswa drama di Julliard.
"Aku tahu. Tapi Grady adalah pejuang, sayang," ucap Pasha. "Kita ke Bellevue langsung."
***
Ruang ICU Bellevue New York
Amira menatap tubuh Grady yang terbaring di tempat tidur dengan selang berada di tubuhnya dan kepalanya diperban. Gadis itu mengacuhkan kehadiran Park Joon-seo dan Rylee Neville yang mewakili FBI karena Grady adalah kepala keamanan Konsulat Jendral Belgia, menjadikan kasus ini kasus federal.
"Amira naksir Grady kan?" tebak Rylee ke Pasha.
"Grady yang menemani Amira selama kabur ke New York," jawab Pasha.
"Apa kamera di Central Park sudah menemukan sesuatu? Atau kamera lalu lintas?" tanya Rania ke kedua adiknya.
"Mobil itu tanpa plat nomor dan menghilang begitu masuk East Street. Kacanya gelap dan membuat aku kesulitan mendapatkan gambar wajahnya," jawab Park Joon-seo.
"Aku akan cari tahu," ucap Rylee yang langsung menghubungi para tim most wanted nya. Rylee memang memilih untuk meninggalkan divisi human trafficking setelah dia tidak kuat berada disana usai kasus Nigeria. Rylee pindah ke BAU sebelum akhirnya betah di Most Wanted.
"Thanks Ry," ucap Rania yang geram dengan semuanya.
"Coba periksa Lisa Christopher," celetuk Imelda.
Semua orang menoleh ke pengawal itu. "Lisa Christopher? Artis Hallmark?" seru Rania membuat semua orang menoleh ke dokter jagal itu. "Hei, aku juga suka film romantis meskipun aku tahu tidak ada yang bisa mengalahkan suamiku yang gantengnya melebihi demit manapun karena dia raja demit !"
Rylee dan Park Joon-seo menggelengkan kepalanya. "Ampun deh!"
"Bagaimana Lisa bisa terlibat?" tanya Pasha Park bingung.
"Karena Lisa adalah mantan pacar dari Grady," jawab Imelda membuat semua orang melongo.
"What the ...."
***
Yuhuuuu up malam Yaaaaa
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu ❤️🙂
mas arsya ga pkir2 dlu buat jmput amira????kl dia ga mau plang gmna????
bakalan mulus nih jalan Grady sama princess Amira, kalo yang ngomong queen mother pasti raja Arsya nggak bakal pikir pikir dulu 😅😅😅
yg sok jd phlwan....bknnya dpt pnghrgaan,mlah cma dpt malu doang kn....mna pnjra mnnti....
sokoooorrr.....
makanya mau melakukan apapun itu pikir pikir dulu seperti raja Arsya, padahal kebanyakan gedubrakan dulu pikir belakangan😅😅🤭