NovelToon NovelToon
Kekejaman Suamiku

Kekejaman Suamiku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Mafia / Obsesi / Penyesalan Suami / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga) / Bullying dan Balas Dendam / Tamat
Popularitas:1.1M
Nilai: 4.9
Nama Author: Miss Ra

"Siapkan dirimu! Aku akan kembali menyiksamu malam ini!" Stevan mengucapkan itu sembari melangkah menuju pintu untuk keluar.

"Aku tidak bisa melayanimu malam ini hingga sepuluh hari ke depan Stevan Jafer Dirgantara!"

Langkah pria itu terhenti saat mendengar Bulan dengan lantang mengatakan itu. Stevan berbalik memutar tubuhnya menatap Bulan dengan tatapan penuh tanya.

"Apa kau bilang? Katakan sekali lagi!" dingin dan tegas pertanyaan Stevan membuat Bulan tertawa di dalam hatinya.

"Ya! Aku tidak bisa melayanimu sampai sepuluh hari kedepan! Kau dengar itu Tuan Stevan?" ucapnya lagi dengan jelas.

Plaaakkk...

Bukan bertanya, Stevan justru melayangkan tangan ke pipi mulus Bulan hingga membuat wajahnya menoleh ke kanan sampai darah segar keluar dari sudut bibirnya. Bulan mengusap darah itu dan mendongak menatap pria yang ada dihadapannya dengan tatapan kebencian.

Bagaimana kisah selanjutnya?
kita simak yuk ceritanya di karya => Kekejaman Suamiku.
By: Miss Ra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Ra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 5

Seperti yang dikatakan Stevan, kedua orangtua Bulan benar-benar datang kerumah mewah yang di miliki pria kejam itu. Wanita paruh baya itu tersenyum haru saat melihat bangunan dua lantai yang kini di tinggali putri kesayangannya. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang, kedua orangtua Bulan masuk ke dalam rumah itu setelah Stevan pergi keluar kota.

Namun di lantai dua tepatnya di depan pintu kamar Bulan, dua pelayan itu mengetuk pintu hingga membuat wanita bercadar itu membuka pintu kamarnya.

"Nona muda, orang tua anda sudah datang!" ucap pelayan dengan menunduk sopan.

Bulan membulatkan matanya dengan ekspresi senang dan sangat bahagia mendengar pelayan mengatakan itu.

"Benarkah?" tanya Bulan antusias.

"Benar Nona!"

Bulan melihat Ayah dan Ibunya dari lantai dua dan segera berlari menuruni tangga karena sudah sangat tidak sabar ingin memeluk seorang wanita yang tengah melahirkannya itu.

Brukk..

"Ibu!" Bulan memeluk Ibunya dengan sangat erat dan menumpahkan tangisannya disana.

"Assalamualaikum nak." Mama Almira membalas pelukan sang putri dengan erat dan mengusap punggung Bulan dengan lembut.

"Waalaikumsalam bu," sahut Bulan lirih melepas pelukannya dan menoleh menatap sang Ayah lalu berhambur memeluknya. "Ayah!"

Bulan kembali terisak, dia memeluk Ayahnya seolah mengadukan semuanya melalui tangisan. Mama Almira yang mendengar isakan dari putrinya hanya bisa diam namun hatinya sangat hancur mendengar tangisannya.

Bulan melepas pelukan Ayahnya, dan wanita bercadar itu mengusap air mata yang sudah membasahi cadarnya lalu membawa mereka berdua menuju kamar yang sudah disiapkan oleh pelayan sesuai perintah dari suami kejamnya itu.

Di dalam kamar tamu, Bulan melepas cadarnya, dia tersenyum pada kedua orangtuanya seolah menunjukkan bahwa dirinya baik-baik saja.

"Bagaimana keadaanmu nak? Apa Stevan memperlakukanmu dengan baik?" tanya Ayah Ezra.

Dia sudah tahu putrinya itu sedang tidak baik-baik saja. Melihat anak semata wayangnya sudah berkorban demi nyawa kedua orangtuanya itu pun merasa sedih.

"Alhamdulillah Bulan baik-baik saja, suamiku juga memperlakukan aku dengan baik!" sahut Bulan memandangi keduanya secara bergantian. "Keadaan Ibu dan Ayah bagaimana?" tanya Bulan lagi, dia duduk diantara kedua orangtuanya di sofa yang berada di dalam kamar.

"Alhamdulillah, kami baik-baik saja." sahut Mama Almira mengusap kepala putrinya dengan lembut.

"Maafkan aku bu, Ayah. Selama satu tahun ini, aku tidak bisa menengok Ayah dan Ibu!" kata Bulan memandangi keduanya yang berada dikanan dan kirinya.

"Tidak apa nak, Ayah dan Ibu mengerti. Kami juga tahu seperti apa Stevan itu. Asalkan dia memperlakukanmu dengan baik itu sudah cukup untuk kami,!" sahut Ayah Ezra dengan senyuman.

Bulan yang mendengar itu segera memeluk keduanya. Dan kembali memandangi mereka.

"Ayah dan Ibu sudah makan siang?" tanya Bulan.

"Belum.." sahut keduanya secara bersamaan.

"Kalau begitu ayo makan siang, pasti Ayah dan Ibu lapar kan?" ajak Bulan antusias, dari binar matanya dia terlihat sangat bahagia bisa melihat lagi kedua orang tuanya.

Bulan berjalan beriringan dengan mereka melangkah menuju meja makan. Bulan adalah anak perempuan satu-satunya dari seorang Ayah yang bekerja sebagai Supir di pabrik terbesar dikota itu. Sedangkan Ibu nya mempunyai usaha toko pakaian di salah satu pusat berbelanjaan.

Meski sederhana tapi mereka tidak akan kekurangan dalam hal apapun. Orangtua Bulan juga menyewa jasa asisten rumah tangga tanpa menginap dan tukang kebun untuk membersihkan taman belakang juga depan rumah setiap satu minggu sekali.

*

Di meja makan, sudah tersedia beberapa makanan. Ayah dan Ibu Bulan menatap meja makan dengan mata lebar karena tidak pernah melihat makanan sebanyak itu dimeja makan.

"Ibu, Ayah. Makan lah, atau mau aku ambilkan?" tanya Bulan dengan senyum dibalik cadar.

"Apa setiap hari kau diperlakukan seperti ini nak?" balas Ayah Ezra.

"Iya Ayah, suamiku sangat menyayangiku. Apapun yang aku minta pasti akan diberikan begitu saja!"

Bulan yang mengatakan itu dengan suara bergetar menahan tangis. Tanpa mereka sadari, putri nya itu menahan rasa sakit yang begitu dalam menyimpan semuanya agar orang tuanya itu tidak merasa bersalah atas kesedihannya.

"Stevan rupanya sangat mencintaimu nak."

Ayah Ezra dengan mata berkaca-kaca mengusap bahu Bulan seakan memberitahu bahwa Ayahnya turut bahagia dengan apa yang Stevan lakukan terhadap putri semata wayangnya.

Mereka akhirnya makan dengan lahap, Bulan yang sudah sangat merindukan suasana itu pun selalu antusias dan mengajak mereka bercanda kemudian tertawa senang.

Para pelayan yang menyaksikan itu pun ikut tersenyum dengan kebahagiaan Bulan saat ini. Tak bisa di tutupi, para pelayan juga ikut meneteskan air matanya melihat situasi Bulan yang saat ini tertawa lebar bersama Ayah dan Ibunya.

*

*

*

Malam harinya, Bulan masuk ke dalam kamar orangtuanya. Dia menatap keduanya yang saat ini masih duduk di sofa karena belum tidur.

"Ayah, Ibu. Bolehkah aku tidur bersama kalian malam ini?" tanya Bulan sudah menggunakan pakaian tidurnya.

"Boleh nak, kemarilah. Kita akan tidur bersama malam ini."

Ayah Ezra berjalan mendekati Bulan dan memeluk bahunya menggiring putrinya itu untuk berbaring di atas kasur bersama mereka. Bulan berbaring ditengah-tengah Ayah dan Ibunya.

Sedangkan Ayah dan Ibunya menghadap pada Bulan lalu memeluknya seakan merindukan sewaktu Bulan kecil dulu.

"Ayah, Ibu."

"Ya sayang." sahut keduanya serentak.

"Aku sangat merindukan kalian."

Ayah Ezra dan Mama Almira semakin mengeratkan pelukan pada putrinya. Mereka mengecup pipi anak gadisnya yang sudah menikah itu dengan lembut dan membiarkannya terlelap bersama.

*

*

*

Di luar kota, Stevan terus memantau pergerakan istrinya itu. Dengan tatapan tidak suka dia menatap istrinya di layar laptop yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.

"Kau sangat bahagia sekali rupanya. Sampai kau lupa sedang berada di rumahku saat ini!" gumamnya lirih dengan ekspresi tidak suka.

Bersamaan dengan itu, pintu kamar Stevan ada yang mengetuknya. Hingga membuat lamunan pria itu buyar seketika.

Tok..Tok..Tok..

"Ya masuk!"

Boy asisten Stevan masuk sesuai perintahnya. Dia melangkah mendekati bos nya itu dan berdiri di dekatnya yang sedang duduk di sofa.

"Tuan, ada seseorang yang ingin bertemu dengan anda!"

"Siapa?" Stevan dengan ekspresi tidak sukanya menjawab perkataan asistennya.

"Dia yang mengajukan berkas kerja samanya di Perusahaan cabang Amerika."

Stevan diam dan berfikir sejenak, setelah tahu siapa yang datang. Dia mengangguk setuju dan mengibaskan jarinya agar Boy memberitahukan pada tamunya untuk menunggu dirinya keluar.

Setelah kepergian Boy dari kamarnya, Stevan kembali menatap layar laptopnya dan melihat Bulan yang sedang tidur sembari memeluk Ayah Ibunya dengan tenang.

"Setelah kepergianku, aku pastikan senyum kebahagiaan mu itu tak lagi terlihat dibibirmu, Bulan!" gumamnya lirih dengan senyum menyeringai seakan ingin kembali menyiksanya lebih dari yang Bulan dapat seperti sebelumnya.

...****************...

1
Ayu
Mksh thor.. crita nya bagus dan seru bgt. ending nya bhgia. cm kshn Raihan gk ada kbr nya. smg ada season ke 2 ya thor. smgt trs thor
Miss Ra: trimakasih sudah berkesan dengan ceritaku..

silahkan mampir dikaryaku yg lain yaa
total 1 replies
Ayu
Salut sm steven.. sekejam kejam nya dia msh ada hati shbt jdi saudara. bersyukur bgt si Boy dpr rmh mewah. mobil mewah dan paket bln madu. smg pershbtn mereka kekal slma nya
Ayu
Mentari pkai hijab. tapi sikap nya gk cermin kan semua itu. pasrah aja waktu di cium
Ayu
Thor.. para pelayan di rumah steven kan tau klau steven dulu kejam sm abulan. skrg gimana ya perasaan para pelayan lht majikan nya yg sdh baik sm bulan. psti mereka terheran heran
Ayu
Thor. .mmg gk ada aparat kepolisian kok main tembak aja
Ayu
,Peran Steven ini kurang Romantis. sdh di ksh kesempatan dan dan Bulan memafkan nya. hrs nya dia kan bucin sm istri nya. istri nya dtg ke kantor mau ksh mkn siang bkn nya senang buat smgt krja. ini kok malah bertanya seperti krg sk istri dtg. alasan malu di suapi. hrs nya kan seneng di manja istri
Ayu
Thor. .buatlah anak Steven sm Bulan kembar thor. biar tmbh seru
Ayu
Thor.. kbr Ralhan sm stevanie yg suka sm steven gimana ya
Ayu
,Thor.. di episod ini aku namgis thor bc nya. smg pengorbanan bulan dpt pahala kebhgiaan bersana suami nya. wlau pun kdg msh geram dgn perangai steven di ms lalu
Ayu
Waduh.. si steven kecelakaan kah thor
Ayu
Almera bkn nya kwn bln saat kuliah di kairo ya thor
Ayu
Boy.. aku jodoh in km sm Suci mau gk
Ayu
Mksh ya thor.. km wujudkan ke inginan ku supaya steven menderita dgn kehamilan Bulan. biar dia menyesal. dam bln jgn lgsg mau memaafkan nya
Ayu
Smg steven mengalami ngidam yg parah. ksh steven mual muntah trs thor biar kapok
Ayu
Semoga Boy yg tau Bln di kairo gk ksh tau ke steven. biar dia gila sendiri dgn sikap nya. sok2 an melepaslan bln. nanti mrh bsr lihat bln sm Raihan. dsr steven gila
Ayu
Bulan.. km hrs bs hidup mandiri. tunjuk kan sm steven tanpa diri nya km bs bhgia wlaupun rs berat. smg kamu hamil dan bw baby itu. biarkan steven hidup dlm penyesalan nanti nya. biarkan dia bersujud memohon sm km
Ayu
Semoga Bulan hamil.. jdi ada ikatan kuat antara dia dan Steven. 2 thn bersama psti sdh tumbuh cinta mereka wlau pun steven msh Gengsi mengakui nya
Ayu
Si bulan jdi bodoh jg. 1 thn sdh di siksa. tapi malah cinta sm steven
Ayu
klau bs ayah ibu dan ank lari bersama sama ke tmpt yg aman thor
Ayu
Sbnr nya steven sdh merasakan cinta sm bulan. hanya krn dendam sm ayah bln yg gk sengaja menabrak mobil orang tua steven smpai meninggal. klau aku jdi bln gk akan mau memaafkan steven
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!