Meski umurnya akan menginjak 30 tahun, Rayna belum terpikirkan untuk menikah, ia masih ingin menikmati hidup dengan bebas.
Hal itu justru menjadi masalah besar bagi sang Mama yang ingin Rayna segera menikah, Mamanya pun mencari berbagai cara agar Rayna mau menikah, hingga akhirnya ia meminta sang suami agar mencarikan pendamping untuk sang anak.
Beberapa kandidat telah terpilih hingga pilihan sang Mama jatuh pada seorang pria.
Bagaimana kelanjutan kisahnya? apakah Rayna menerima pria yang dipilihkan sang Mama?
Kalau kepo langsung baca ceritanya ya......
🥕🥕🥕
Follow INSTAGRAM @LALA_SYALALA13
Follow TIKTOK @LALA_SYALALAA13
Follow FACEBOOK @LALA SYALALA
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Belanja
Pagi harinya, Rayna sudah bangun dan melihat Alvin yang masih terlelap di sampingnya, Rayna pun segera bangun dan memasak sesuatu untuk sarapan mereka.
"Masak apa ya, bikin sandwich aja kali ya mumpung ada roti, tapi gak ada sayurannya. Yaudah deh roti sama telur aja, nanti beli bahan-bahan lainnya," gumam Rayna.
Tak butuh waktu lama, sarapannya pun selesai. Batu saja Rayna akan membangunkan Alvin, ternyata Alvin sudah keluar dari kamarnya dan menghampirinya.
"Aku baru mau bangunin, Mas," ucap Rayna dan diangguki Alvin.
Mereka berdua pun menuju meja makan, "Maaf, aku cuma buat roti sama telur soalnya gak ada bahan lain," ucap Rayna.
"Gapapa, aku juga kalau disini emang jarang masak makanya gak ada bahan apapun," ucap Alvin.
Mereka pun menikmati sarapan sederhananya itu, "Mas, habis ini aku mau belanja bahan makanan, gapapa?" tanya Rayna.
"Sama aku," ucap Alvin.
"Mas gak kerja?" tanya Rayna.
"Besok," jawab Alvin dan diangguki Rayna.
Setelah semuanya selesai, Alvin dan Rayna pun memutus untuk berbelanja sebelum siang, saat ini mereka sedang ada di mobil menuju supermarket yang ada jaraknya tak jauh dari rumahnya.
Sesampainya di supermarket, Rayna pun memilih bahan makanan yang ia butuhkan dengan bantuan Alvin tentunya, Alvin mendorong troli yang berisikan belanjaan Rayna.
"Sayur udah, daging, telur, bumbu masak sama alat dapur juga udah apalagi yang kurang ya," gumam Rayna.
"Udah?" tanya Alvin.
"Mas mau cemilan gak?" tanya Rayna.
"Gak," jawab Alvin.
"Yaudah. kalau gitu udah selesai," ucap Rayna yang terlihat sedih ketika Alvin mengatakan hal tersebut.
"Kalau kamu mau beli aja," ucap Alvin.
"Mau mau beli gak?" tanya Rayna.
"Aku gak suka nyemil, tapi kalah kmau mau beli yaudah beli aja gapapa," ucap Alvin.
"Gak usah, kita bayar aja belanjaannya," ucap Rayna.
"Tunggu, kamu pengen kan yaudah kamu beli aja," ucap Alvin.
"Mas mau beli gak?" tanya Rayna.
"Aku gak beli, kamu kalau beli ya beli aja," ucap Alvin.
"Gak usah, ayo kita bayar belanjaannya," ucap Rayna.
Alvin pun menghela napasnya, "Yaudah iya aku mau beli cemilan," ucap Alvin.
"Beneran?" tanya Rayna.
"Iya," jawab Alvin.
"Yaudah, ayo kita ke rak cemilan sekarang," ucap Rayna semangat.
Rayna pun memilih cemilan yang ia inginkan, sedangkan Alvin hanya mengikuti langkah sang istri, Alvin sekarang sadar jika perempuan memang aneh.
'Padahal dia yang mau, tapi maksa aku buat beli,'
Setelah semuanya selesai, Rayna dan Alvin pun segera membayar belanjaan tersebut dan pulang. Sesampainya di rumah, Rayna segera menata belanjaannya di dapur.
"Akhirnya selesai juga," ucap Rayna.
"Udah?" tanya Alvin.
"Udah, bagus kan Mas. Lihat, kulkasnya jadi banyak bahan makanan," ucap Rayna dan diangguki Alvin.
"Mas ada di ruang kerja kalau kamu butuh bantuan atau ada perlu sama Mas kamu kesana aja," ucap Alvin.
"Oke, Mas mau dibuatkan kopi?" tanya Rayna.
"Teh, aja," ucap Alvin.
"Siap," jawab Rayna.
Rayna pun sibuk di dapur menyiapkan teh untuk Alvin, "Mas Alvin suka manis apa gak ya, aku bikin yang gak terlalu manis aja deh biasanya kan cowok suka yang gak manis," gumam Rayna.
Beberapa saat kemudian, Rayna mengantarkan teh tersebut ke dalam ruang kerja Alvin dan setelah itu Rayna segera keluar karena tidak ingin mengganggu Alvin.
Rayna sungguh bosan berada di rumah, seperti saat ini ia menonton televisi hingga lama kelamaan Rayna pun mengantuk dan terlelap di sofa dengan televisi yang masih menyala.
Disisi lain, Alvin uang masih sibuk dengan pekerjaannya pun menyempatkan untuk meminum teh buatan Rayna, "Manis banget tehnya," gumam Alvin.
Meksipun begitu, Alvin tetap menghabiskan teh tersebut karena bagaimanapun teh tersebut sudah Rayna buatkan untuknya.
Karena terlalu fokus pada pekerjaannya, Alvin tidak sadar jika hari mulai sore. "Udah jam 3," gumam Alvin dan memutuskan untuk keluar dari ruang kerjanya.
Saat Alvin keluar dari ruangannya, ia melihat Rayna yang terlelap di sofa. Ruang kerja Alvin memang dekat dengan ruang tamu sehingga saat ia membuka pintu ruang kerjanya maka ia bisa langsung melihat ruang tamu dimana saat ini Rayna berada.
"Kenapa tidur disini," gumam Alvin lalu merapikan rambut Rayna yang menutup wajah cantiknya.
Alvin mematikan televisi lalu menggendong Rayna masuk ke dalam kamar, setelah menaruh istrinya di kasur. Alvin memutuskan untuk keluar menuju dapur dan Alvin memasak spaghetti, Alvin begitu cekatan memasak walaupun ia memperlajarinya melalui media sosial hingga dua porsi spaghetti pun siap.
"Enak," gumam Alvin setelah mencoba makanan buatannya.
Setelah itu, Alvin masuk ke dalam kamar dan membangunkan Rayna. "Ray, bangun," ucap Alvin.
"Hem," jawab Rayna.
"Bangun yuk makan, kamu gak laper," ucap Alvin.
Rayna pun seketika membuka matanya, "Laper," ucap Rayna.
"Yaudah, bangun. Kau udah masak," ucap Alvin.
"Loh kok Mas yang masak, kenapa gak bangunin aku aja tadi biar aku yang masak," ucap Rayna.
"Ya gapapa, kalau kamu sibuk atau tidur aku yang masak begitupun sebaliknya," ucap Alvin.
"Mas bisa masak?" tanya Rayna.
"Gak, tadi udah ikutin sesuai resep, semoga aja enak," ucap Alvin.
Rayna pun tersenyum mendengarnya, Alvin dan Rayna keluar drai kamar dan mereka pergi ke meja makan, sesampainya meja makan Rayna cukup tergoda dengan spaghetti buatan Alvin.
"Kayaknya sih enak deh, Mas," ucap Rayna.
"Coba dulu, aku takut kamu gak suka," ucap Alvin dan diangguki Rayna.
Rayna pun mencoba spaghetti buatan Alvin yang ternyata rasanya begitu lezat seperti penampilannya, "Enak banget, Mas," ucap Rayna.
"Syukurlah kalau enak," ucap Alvin.
Mereka menikmati spaghetti tersebut dengan nikmat, lalu Rayna mengambil piring tersebut untuk di cuci. Namun, Alvin menahan tangannya.
"Kenapa, Mas?" tanya Rayna.
"Biar aku yang cuci piringnya," ucap Alvin.
"Qku aja loh gapapa, Mas," ucap Rayna.
"Aku aja, kamu duduk dulu," ucap Alvin.
Rayna pun mengikuti apa yang dikatakan Alvin, Rayna yang duduk di meja makan pun melihat kagum pada Alvin. "Punggungnya keren banget," gumam Rayna.
Karena terlalu kagum pada Alvin hingga membuat Rayna tidak sadar jika Alvin sudah selesai mencuci piring dan saat ini berjalan kearahnya. "Ngapain lihat kayak gitu?" tanya Alvin.
"Eh, Mas Alvin. Gak ada apa-apa kok," ucap Rayna.
"Mau jalan-jalan?" tanya Alvin.
"Jalan-jalan kemana?" tanya Rayna.
"Keliling kota," ucap Alvin.
"Boleh, ayo," ajak Rayna.
"Kamu gak mau ganti pakaian?" tanya Alvin.
"Oh iya, aaku ganti pakaian dulu," ucap Rayna lalu masuk ke dalam kamar dan tak lama setelah itu Rayna pun keluar menggunakan celana kulot dan baju lengan pendek yang dipadukan dengan cardigan rajut berwarna coklat.
.
.
Bersambung..........
ᴏ ᴋᴋ ᴠɪsᴜᴀʟ ɴʏ ᴍɴ