A Royal Runaway Princess
Istana Brussels Belgia
Seorang pengawal wanita berlari di koridor istana menuju ruang kerja Raja Arsyanendra Léopold. Wanita itu tampak panik karena dia kehilangan princess yang dikawalnya.
Duh, aku bakalan dipindah ke Timbuktu!
"Ada apa Imelda?" tanya Thomas, pengawal Arsyanendra.
"Aku ingin bertemu dengan Yang Mulia," ucap Imelda panik.
"Soal?"
"Princess Amira kabur !"
***
Di Dalam Kelas Bisnis Qatar Airways
Amira menatap pemandangan dari jendela pesawat yang dinaikinya. Princess Belgia itu tampak asyik makan buah anggur yang diberikan dari pramugari. Gadis itu tampak usil karen bisa kabur dari Imelda yang cerewet dan menyebalkan.
Sebaiknya ke Los Angeles atau ke New York ya? Aku bosan di istana ... Bosan dengan protokoler ... Bosan dengan Omelan mommy. Haaaahhh, kenapa sih aku terlahir jadi putri dua kerajaan sih? Mana si Vava Bloom Bloom masih kecil jadi semua urusan Belanda, aku yang pegang ! Males banget!
Amira membuka Ipad-nya dan mulai merencanakan acara keliling Amerika menggunakan mobil. Amira menggelengkan kepalanya. Kamu bisa ke Afrika atau ke Asia Selatan yang tidak ada saudara tapi tetap saja kamu pilih Amerika? Memang tidak bisa jauh-jauh dari keluarga kamu, Mira !
Amira sengaja mematikan ponselnya tapi iPadnya tetap nyala.
Haaaiissshhh! Sama saja ! Mana GPS aku ada di anting dan jam Patek Philippe aku! Bodohnya Mira, kok ya pakai jam ini sih? Tapi warnanya aku suka.
Patek Philippe
"Maaf Daddy ... Aku pengen liburan setelah lulus kuliah," senyum Amira yang langsung memejamkan mata.
Amira Léopold adalah putri kedua Arsyanendra Léopold dan Violet van Bummel. Amira memiliki kakak laki-laki bernama Akira yang diplot menjadi putra mahkota Kerajaan Belgia. Menjadi pangeran dan putri dua kerajaan, membuat Amira harus berbagi tugas antara Belgia dan Belanda, karena putri mahkota Kerajaan Belanda masih kecil.
Amira adalah seorang putri berusia 21 tahun yang sudah selesai kuliah di ETH Swiss jurusan biologi. Amira suka dengan pelajaran yang berhubungan dengan alam dan seperti ayah dan ibunya yang cerdas, dan mulai kuliah di usia 15 tahun bersama dengan Akira yang mengambil pendidikan militer di ETH dan matematika.
"Maaf Daddy ... Tapi aku pengen liburan...."
***
Ruang Kerja Arsyanendra Léopold
"AAAPPAAA? AMIRA KABUR ?" seru Arsyanendra yang merasa kepalanya pening karena putrinya sangat bandel.
"Maafkan saya yang mulia ...." Imelda membungkukkan badannya.
"Haddeehhh, kemana anak itu !" Arsyanendra mengacak-acak rambutnya.
"Amerika."
Arsyanendra menoleh ke arah Thomas. "GPS?"
"Bukan, manifestasi penerbangan. Princess Amira memakai paspor diplomatik yang menunjukkan tiket ke Amerika. Belum pasti ke JFK atau ke LAX," jawab Thomas.
Arsyanendra melongo. "JFK? LAX ? New York? Los Angeles? Apa Qatar airways ke kedua kota itu ?"
"Iya yang mulia...."
"JFK! Amira paling hapal kota New York..."
"Princess Amira Léopold penerbangan kemana?" Thomas langsung menghubungi maskapai Qatar Airways. "New York?"
Arsyanendra merasa lega. Setidaknya disana banyak saudara.
"Cari pengawal buat Amira di Amerika Serikat. Berikan yang terbaik dari Belgia !" perintah Arsyanendra. Ampun deh putriku satu ini!
***
Consulates General of Belgium in New York
"Baik yang mulia," jawab Konsulat Jendral Belgia. "Saya akan mengirimkan pengawal terbaik bagi princess Amira."
Konjen itu pun keluar dari ruang kerjanya. "Daugherty!"
Seorang pria yang sedang duduk di kursi kerjanya pun menoleh. "Yes Sir !"
"Masuk kamu ! Ada tugas buat kamu !"
***
Bandara JFK New York
Amira pun berjalan keluar dari pintu kedatangan dengan wajah percaya diri. Gadis itu bersyukur tidak ada yang mengenali dirinya apalagi dia datang sendirian dengan gaya ala New Yorker.
Princess Belgia dan Belanda itu pun celingukan mencari taksi ketika seorang pria tampan mendatangi dirinya.
"Princess Amira Léopold," bisik pria itu membuat Amira mendelik.
Bagaimana ada orang yang bisa mengenali dirinya.
"Siapa kamu?" tanya Amira curiga.
"Grady Daugherty, pengawal anda."
Amira mendelik. AAAPPAAA?
***
Amira memajukan bibirnya saat berada di dalam mobil pria bernama Grady Daugherty.
Nama apa sih itu? Grady Daugherty? Mana wajahnya tidak terlihat darah Belgia nya!
"Apa kamu orang Belgia?" tanya Amira.
"Keturunan Belgia."
"Kamu warga negara Belgia?"
"Iya."
Amira melirik lagi. "Siapa yang menyuruh kamu jadi pengawal aku?"
"Ayahanda tuan putri."
Amira semakin memajukan bibirnya. Daddy tuuuuuhhh!
"Yang mulia mengkhawatirkan anda, tuan putri," lanjut Grady.
Amira melengos. "Terus kamu hendak membawa aku ke keluarga O'Grady atau Dewanata atau Blair ?"
Grady menggelengkan kepalanya. "Saya diperintahkan untuk mengawal anda. Pertanyaannya, anda mau kemana dan ngapain?"
Amira menatap Grady. "Serius?"
Grady mengangguk. "Serius."
"Oke, aku mau keliling Amerika dan bercinta dengan banyak pria !"
Grady langsung mengerem mendadak namun tangan kanannya masih sempat melindungi kening Amira agar tidak membentur dashboard.
"Tuan putri!"
Amira menatap Grady. "Apa?"
"Apakah anda ingin ayah anda membunuh para pria itu?"
Amira cekikikan. "Ayo jalan !"
Grady menggelengkan kepalanya. Ya ampun! Ini benar-benar tugas tidak menyenangkan! Siapapun tahu jika Putri Amira Léopold adalah putri Badung, seenaknya sendiri dan tukang merepotkan para pengawal istana.
"Apakah kamu pengawal?" tanya Amira.
"Bisa dikatakan begitu."
"Pengalaman kerja kamu?"
"Mengawal ayah anda, setahun lalu."
Amira mengangguk. "Pertemuan PBB ?"
"Benar tuan putri." Grady membawa mobilnya masuk ke dalam parkiran bawah tanah sebuah apartemen.
"Kita dimana ini?" tanya Amira.
"Apartemen aku. Boleh dibilang aku harus mengambil beberapa barang karena saya yakin, kita akan lama perginya." Grady mematikan mobilnya. "Anda mau ikut turun atau disini saja?"
"Ikut turun. Ingin tahu apakah apartemen kamu seperti tentara." Amira pun ikut keluar dari mobil tanpa menunggu Grady membukakan pintu. Keduanya pun berjalan berdampingan menuju lift.
Amira tidak heran melihat bagaimana bersih dan teraturnya apartemen Grady. Sangat khas militer! Amira bisa merasakan bahwa pria yang ditunjuk menjadi pengawalnya selama di Amerika, adalah seseorang yang dasarnya sama seperti Akira.
Amira melihat ada foto diatas bufet dan tampak Grady bersama dengan orang tuanya. Pantas wajah dia boleh juga, karena kedua orangtuanya juga good looking.
"Ayo princess, kita keliling Amerika!" ajak Grady yang sudah siap dengan koper besarnya.
Amira mengangguk. "Ayo !"
***
Yuhuuuu, up malam Yaaaaa
Akhirnya bungsunya mas Arsya netas juga. Semoga kalian suka.
Thank you for reading and support author
Don't forget to like vote and gift
Tararengkyu
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Febly Yanti
makasih mba...takut nya karya mba ini netas di plofon tetangga...aduh senangnya mba...makasih mba...cinta mba banyak2....love you mba hana...sehat terus ya mba...
2024-12-25
4
sefi dwi handriyantin
akhirnya si putri badung netes juga.. ayo tuan putri kita keliling Amerika.. bikin daddy Arsya pikir-pikir dulu pusing tujuh keliling..
2024-12-26
3
Wings Vit
Ada motif langsung meluncur.. Ehm first comment nih hahaha selalu exited setiap ada novel klan pratomo 🥰🥰
2024-12-25
4