NovelToon NovelToon
Janji CINTA

Janji CINTA

Status: tamat
Genre:Percintaan Konglomerat / Menikah Karena Anak / Menyembunyikan Identitas / Tamat
Popularitas:1.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: syitahfadilah

Memiliki anak tanpa suami membuat nama Cinta tercoret dari hak waris. Saudara tirinya lah yang menggantikan dirinya mengelola perusahaan sang papa. Namun, cinta tidak peduli. Ia beralih menjadi seorang barista demi memenuhi kebutuhan Laura, putri kecilnya.

"Menikahlah denganku. Aku pastikan tidak akan ada lagi yang berani menyebut Laura anak haram." ~ Stev.

Yang tidak diketahui Cinta. Stev adalah seorang Direktur Utama di sebuah perusahaan besar yang menyamar menjadi barista demi mendekatinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon syitahfadilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 33~ SIAPA SEBENARNYA ORANG TUA LAURA?

Vano masih terpaku dengan kejutan besar yang baru saja ia dapatkan. Ia jelas bisa membedakan mana wanita yang sudah tersentuh dan mana yang belum.

"Bagaimana bisa kamu masih... ."

"Van, aku akan jelaskan nanti. Sekarang kamu butuh aku, kan? Tolong cepat selesaikan ini!" ucap Cinta dengan menekan suaranya sebab menahan perih di bagian sensitifnya.

Vano masih terdiam dalam beberapa saat. Kejutan yang ia dapatkan ini sungguh membuatnya seolah kehilangan akal sehat. Ia sudah membuktikan sendiri bahwa Laura adalah anak kandungnya melalui tes DNA, tapi sekarang ia mendapati bahwa dirinyalah yang pertama kali menyentuh Cinta.

"Van,"

Sentuhan di dadanya membuatnya terhenyak. Ia pun kembali mengecup kening istrinya dengan mesra. Sekarang hal yang paling penting adalah membebaskan dirinya dari rasa yang teramat menyiksa.

Suasana kamar pun kembali memanas. Vano begitu terhanyut akan kebersamaannya dengan Cinta. Apalagi suara manja yang keluar dari mulut istrinya semakin membuatnya lupa diri.

Hingga sampai pada titik dimana segalanya terasa melayang. Vano semakin mempercepat gerakannya yang membuat Cinta pun akhirnya tumbang.

Ketika benar-benar sampai pada puncaknya, Vano langsung menenggelamkan kepalanya pada ceruk leher sang istri dengan nafas memburu.

"Terima kasih, Honey," bisiknya pelan.

Cinta tak menyahut. Yang dilakukannya hanya mengatur nafasnya yang terengah-engah dengan mata terpejam.

Di sisi lain...

Indri benar-benar merasa kesal saat lagi-lagi rencananya gagal. Bisa-bisanya ia menurut begitu saja saat Vano memintanya mengambil air minum, kebetulan air minum di kamar Cinta habis sehingga ia harus turun ke dapur.

Saat kembali ke kamar, ia sudah tak mendapati Vano. Pria yang ia tinggalkan rebahan di tempat tidur itu menghilang entah kemana.

Padahal sedikit lagi rencananya berhasil. Mungkinkah Vano menyadari bahwa ia bukanlah Cinta, dan memintanya untuk mengambil air minum sebagai alasan untuk melarikan diri.

Kini semua barang-barang di dalam kamarnya menjadi sasaran kemarahannya. Benda-benda yang semula tersusun rapi itu berserakan di lantai karena ulahnya.

"Sial! Kenapa Vano selalu berhasil melarikan diri dari ku!" geramnya. Dulu, ia juga hampir berhasil menjebak Vano, tapi gagal saat ponselnya tiba-tiba berdering dan ia kehilangan jejaknya. Sekarang, ia pun kembali gagal karena kecerobohannya sendiri. Seharusnya ia mengunci pintu kamar dari luar saat akan ke dapur mengambil air minum.

Jika dulu ia aman-aman saja karena Vano belum sempat melihatnya. Tapi sekarang ia harus bersembunyi untuk menyelamatkan diri. Vano tak akan mengampuninya jika tahu semua kekacauan yang terjadi di hotel beberapa saat lalu juga adalah ulahnya untuk mempermulus rencananya.

Ia mengintai Jihan yang menjaga Laura. Saat wanita itu masuk ke kamar mandi, ia pun masuk ke kamar dan mengganggu Laura agar terbangun. Balita itupun merangkak ke pinggiran ranjang hingga akhirnya jatuh ke lantai. Saat semua orang panik, ia pun diam-diam masuk ke kamar pengantin dan mengambil ponsel Cinta.

Begitupun saat di rumah sakit. Ia yang sudah menabrak Vano dan menukar air mineralnya dengan air yang sudah ia masukkan obat perangsang menggunakan jarum suntik.

Dan di rumah, ia memberikan obat tidur pada mbok Darmi dan pak Amin, agar saat Vano datang mereka tidak memberitahu bahwa ia yang berada di kamarnya Cinta.

Rencananya nyaris sempurna. Tapi sial, keberuntungan belum berpihak padanya. Pria yang sudah sejak lama menjadi incarannya, lagi-lagi gagal untuk ia dapatkan.

.

.

.

Vano merasa tubuhnya lebih segar setelah mandi. Kini ia duduk di tepi ranjang dan menatap istrinya yang tertidur pulas karena kelelahan.

Kini ada banyak sekali pertanyaan yang bermunculan di benaknya. Siapakah sebenarnya ibu kandung Laura. Bagaimana Laura bisa ada bersama Cinta dan diakui sebagai anaknya. Jika bukan Cinta yang bersamanya saat itu, lalu bagaimana bisa KTP milik Cinta ia temukan di kamar hotel yang ia tempati setelah kejadian itu.

Hal tersebut sungguh membuatnya tak bisa berpikir jernih. Setelah bangun nanti, Cinta harus menjelaskan semuanya.

Namun, yang jelas sekarang ada hal lebih penting yang harus ia selesaikan lebih dulu.

"Indri, jangan harap aku akan mengampuni kamu!" Ia pun beranjak dari tempat duduknya. Mengambil ponselnya yang masih berada di dalam saku celana, setelahnya menuju balkon dan melakukan panggilan pada Sean.

Sean yang tengah tertidur itu harus terganggu oleh dering ponselnya. Ia pun harus bangun begitu melihat nama Vano di layar ponsel. Ia lantas duduk sembari mengusap wajah, kemudian menjawab panggilan itu.

"Van, bisa gak sih, teleponnya besok pagi aja?"

"Gak bisa, karena ini sangat darurat!" ucap Vano.

"Darurat apanya?" tanya Sean sambil sesekali menguap.

"Aku mau kamu ke ruang pengawas dan cek cctv bagian kamar yang aku tempati. Aku ingin lihat, bagaimana cara Indri bisa masuk ke sini dan mengambil hape Cinta."

"Huh?" Sean tercengang. "Maksudnya gimana sih?" Ia yang masih mengantuk itu tak dapat mencerna ucapan Vano dengan baik.

"Sean...!"

"Iya-iya, nanti aku ke ruang pengaw cctv," ucap Sean mengalah. Lalu merebahkan kembali tubuhnya.

"Sekarang!" titah Vano.

"Astaga." Sean meraup wajah dengan kasar. Tidak bisakah pengantin baru itu membiarkannya tidur dengan nyenyak semalam saja. Sebelumnya Cinta yang meminta tolong padanya untuk mencari Vano saat baru saja ia akan tidur. Dan sekarang Vano yang membangunkan dan meminta untuk mengecek cctv.

"Cepat!"

"Iya... !" Sean sampai berteriak saking kesalnya. Namun, ia tetap melaksanakan perintah Vano.

Hampir tiga jam lamanya Vano habiskan hanya dengan duduk di balkon. Ia pun masuk ke kamar saat udara semakin terasa dingin.

Bertepatan dengan itu Cinta baru saja keluar dari mandi. Istrinya itupun tampak segar setelah membersihkan diri. Tatapannya lekat memperhatikan langkah istrinya.

Cinta terpaku menatap suaminya, namun sesaat kemudian ia mengalihkan pandangannya. Tiba-tiba saja ia merasa gugup.

Vano pun mendekati istrinya. Memeluknya dari belakang dan menyadarkan kepala di pundaknya, menghirup aroma sabun yang terasa begitu menyegarkan.

"Sudah enakan badannya?" tanya Vano.

"Sudah, tapi... ." Cinta tak meneruskan kalimatnya. Ia merasa malu untuk mengatakan bahwa area pribadinya masih terasa perih. Bahkan rasanya seperti ada sesuatu yang tertinggal di dalam sana.

Vano mengulum senyum. Dari cara istrinya berjalan, ia tahu apa yang dirasakannya. Ia pun lantas mengurai pelukan kemudian menggendong tubuh istrinya dan mendudukkan di tepi ranjang.

"Biar aku ambilkan pakaianmu," ucapnya lalu membuka koper yang ada di samping ranjang. Setelah mengambil sepasang piyama tidur, ia pun memberikan pada istrinya.

"Mau aku bantu?" tawarnya.

Cinta menggeleng. "Gak usah, aku bisa sendiri." Ia pun segera kembali ke kamar mandi dan melangkah cepat sambil menahan perih.

Vano pun duduk di tepi ranjang menunggu istrinya. Tak berapa lama kemudian Cinta keluar dengan telah mengenakan piyama tidur.

"Ayo duduk sini," Vano menepuk bagian tepi ranjang di sebelahnya.

Cinta mengangguk, kemudian duduk si samping suaminya. Ia kembali meegan saat Vano menggenggam tangannya dan menatapnya dengan lekat. Sekarang, Vano pasti akan menuntut penjelasan mengenai Laura.

"Maukah kamu memberitahuku, siapa sebenarnya orang tua Laura? Kenapa kamu mengatakan kalau dia adalah anakmu sampai kamu rela dijauhi oleh keluargamu sendiri."

Cinta menunduk dengan mata terpejam. Menarik nafas dalam-dalam kemudian menceritakan pada suaminya.

#Flashback

EH... FLASHBACK NYA BESOK AJA YAKKK. MAU ANTAR SULUNG KU NGAJI DULU. 🙈🙈🙈

1
THAILAND GAERI
salah ketik ya thor😁😁🤣🤣🤣 kurang huruf n...ntar dikira DOG : ANJING🤣🙏
echa purin
👍🏻
Celsi Hura
Mantap juga ceritanya, semoga cinta dan laura anak gadis nya itu bahagia selalu
T-WAFIQ
nasib aja gak keusir
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑠𝑒𝑡𝑢𝑗𝑢 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑢𝑠𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑣𝑎𝑛𝑖 𝑑𝑟 𝑎𝑤𝑎𝑙 ℎ𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑚𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛𝑐𝑒 🤣🤣🤣 𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑛𝑔𝑘𝑢𝑡 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑑𝑧𝑎𝑙𝑖𝑚 😂😂😂
Eli Elieboy Eboy
𝑎𝑞𝑢 𝑙𝑒𝑏𝑖ℎ 𝑝𝑒𝑛𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑟𝑒𝑎𝑘𝑠𝑖 𝑠𝑖 ℎ𝑎𝑟𝑖𝑠 𝑠𝑖ℎ 𝑑𝑟 𝑝𝑑 𝑒𝑚𝑎𝑘 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑦𝑔 𝑠𝑜𝑘 𝑘𝑒𝑏𝑎𝑛𝑔𝑒𝑡𝑎𝑛 𝑖𝑡𝑢....
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑙𝑎𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑘𝑎𝑙𝑖2 𝑙𝑖𝑝𝑎𝑡 𝑣𝑎𝑛𝑜 𝑜𝑟𝑎𝑛𝑔2 𝑦𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑏𝑒𝑟𝑏𝑢𝑎𝑡 𝑗𝑎ℎ𝑎𝑡 𝑠𝑎𝑚𝑎 𝑐𝑖𝑛𝑡𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎
Eli Elieboy Eboy
𝑏𝑎𝑝𝑎𝑘𝑛𝑦𝑎 𝑘𝑎𝑦𝑎 𝑡𝑝 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑛𝑦𝑒𝑙𝑖𝑑𝑖𝑘𝑖𝑛 𝑘𝑒𝑗𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 𝑘𝑛𝑝 𝑎𝑛𝑘 𝑛𝑦𝑎 𝑡𝑖𝑏𝑎2 𝑏𝑖𝑠𝑎 𝑝𝑢𝑙𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑎𝑤𝑎 𝑎𝑛𝑘....
𝑘𝑎𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎 𝑏𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 ℎ𝑎𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑝 𝑘𝑜𝑘 𝑜𝑜𝑛 𝑦𝑎
Surati
bagus ceritanya 👍🙏🏻
Nurlinda: terimakasih kk🙏😍
total 1 replies
Nur Fauzan
👍👍lanjutkan
Nur Fauzan
oce banget seritanya, lanjutkan
Nurlinda: terimakasih kk🙏
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐢𝐧𝐝𝐨 𝐠𝐤 𝐩𝐨𝐥𝐢𝐬𝐢 𝐈𝐧𝐝𝐢𝐚,𝐝𝐚𝐭𝐞𝐧𝐠𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐬 𝐮𝐝𝐡 𝐬𝐞𝐥𝐞𝐬𝐚𝐢😭😭😭𝐧𝐠𝐞𝐬𝐞𝐥𝐢𝐧 𝐛𝐧𝐠𝐭 𝐞𝐦𝐚𝐧𝐠
Nurlinda: 🤣🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
𝐚𝐫𝐢𝐞𝐬 𝐠𝐢𝐫𝐥
𝐦𝐬𝐡 𝐛𝐧𝐲𝐤 𝐭𝐞𝐤𝐚 𝐭𝐞𝐤𝐢 𝐬𝐚𝐦𝐩𝐞 𝐞𝐩𝐬 𝐢𝐧𝐢 😊😊
murni l.toruan
ya ampun deh mak n anak sama-sama orang dajjal..Indri hati2 dengan dendam yang tidak alasan untuk menghancurkan Cinra, kamu yang akan hancur.
yumna
kira"udah tayng blm ka autor
Nurlinda: belum y kak. yuk mampir jg ke novel ku yg lain 🙏
total 1 replies
yumna
laura kah....🤭🤭🤭
Hariyanti
terima kasih Thor 🥰 aku suka sama karyamu🥰🥰🥰🥰🥰
Hariyanti
wah...sdh tamat aja Thor
Hariyanti
Evan itu menyebalkan😤 mempermainkan sisi lemah vano😔
Hariyanti
Vano itu terlalu cemburu dan posesif jadi akalnya macet🤔😔 sedikit 2 emosi 😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!