Ranti gadis berusia 20 tahun, memiliki otak cerdas dan juga ceplas ceplos ketika sedang berbicara, sejak kecila dia memiliki kehidupan yang sangat tidak beruntung. Karna terlahir dari keluarga amat sangat miskin, bahkan Ranti tidak bisa melanjutkan kuliahnya karna harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, setiap hari Ranti selalu berhayal akan menjadi wanita kaya dan memiliki suami Ceo seperti di novel novel yang ia baca setiap pulang kerja, pasti hidupnya akan sangat bahagia.
Dan apa jadinya jika ternyata hayalan Ranti terwujud, dia masuk ke raga istri Ceo, namun sayangnya dirinya tidak pernah mendapat cinta dari suaminya, karna suaminya yang masih mencintai mendiang kekasihnya.
Apa yang akan di lakukan oleh Ranti, apakah dia akan menyerah ?, atau akan berjuang untuk mendapat cinta suaminya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zakiya el Fahira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Roseline yang baru tiba di perusahaan William, dia langsung di sambut oleh asisten Hans di teras perusahaan.
'' Selamat datang Nona Muda, Tuan sudah menunggu anda '' ucap asisten Hans tersenyum.
'' Apa dia sengaja menyuruhmu untuk menungguku ?'' tanya Roseline sembari melangkah masuk ke dalam lobi perusahaan, dengan tanga kirinya menenteng paperbag berukuran sedang, yang berisi rantang makan siang untuk William.
'' Benar Nona '' jawab asisten Hans, dia ingat dulu jika Nona Mudanya datang ke perusahaan, pasti petugas resepsionis akan langsung mengusir Nona Mudanya tanpa menerima alasan apapun, dan itu semua atas perintah dari Tuan Muda suaminya sendiri.
Semua karyawan yang sedang berlalu lalang di lobi perusahaan merasa heran, melihat Roseline yang masuk ke lift khusus presdir bersama asisten Hans, mereka juga sangat ingat dengan wajah Roseline, wanita yang selalu di usir oleh petugas resepsionis atas perintah Presdir mereka, namun tidak ada satupun dari mereka yang tahu kalau Roseline adalah istri atasan mereka kecuali asisten Hans, karna selama mendatangi perusahaan William, Roseline tidak pernah sekalipun menyebutkan jika dirinya adalah istri William.
Dan kini para karyawan di buat penasaran, setelah beberapa bulan tidak pernah meilhat Roseline lagi, tiba tiba kini mereka kembali melihat Roseline tapi tidak seperti dulu lagi, kini kedatangan Roseline di sambut oleh asisten Hans orang kepercayaan Presdir mereka, dan yang mereka tahu selama ini hanya orang orang khusus yang kedatangannya di sambut oleh asisten Hans sendiri.
Setelah Roseline dan Asisten Hans masuk ke dalam lift, tak berselang lama terlihat Audrey masuk ke lobi perusahaan bersama Anna, kedatangan mereka di sambut dengan ramah oleh petugas resepsionis, karna petugas resepsionis sangat tahu betul siapa Audrey dan Anna, yang mereka kenal sebagai calon istri Presdir mereka yang sempat di nyatakan meninggal karna kecelakaan kapal pesiar, bahkan mereka juga tahu kalau Anna adik Audrey sangat dekat dengan Presdir mereka, yang mana membuat mereka selalu memperlakukan Anna dengan sopan dan ramah, berbeda saat dengan kedatangan Roseline dulu.
'' Asisten Hans, dimana toiletnya ?'' tanya Roseline yang baru keluar dari dalam lift.
'' Di ruangan Tuan juga ada Nona '' jawab asisten Hans.
Saat asisten Hans membukakan pintu ruangan Tuan Mudanya untuk Nona Mudanya, Roseline langsung melangkah masuk dengan terburu buru, dan meletakan paperbag yang ia bawa di atas meja kerja William dengan kasar, yang mana membuat William yang sedang serius dengan laptopnya terkejut.
'' Ro,, ''
'' Dimana toiletnya ?'' potong Roseline cepat, karna sudah tidak tahan untuk membuang air kecil.
'' Itu, di sana '' jawab William menunjuk ke arah pintu yang berada di pojok ruangan, dan Roseline langsung berlari kecil ke arah pintu yang di tunjukkan oleh William.
'' Kamu tekan dulu tombol yang ada di sebelahnya !! '' seru William yang di angguki oleh Roseline.
Roseline langsung menekan tombol yang berada di sebelah pintu, lalu perlahan pintu itu terbuka dengan otomatis, dan Roseline langsung bergegas masuk.
William hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah laku Roseline.
Dan saat ingin kembali fokus pada layar laptopnya, William mendongakkan kepalanya saat ada yang membuka pintu ruangannya, William mengerutkan dahinya melihat kedatangan Audrey dan Anna di ruangannya.
'' Hai, Kak William '' sapa Audrey berlari kecil menghampiri William dan memeluk leher William dengan manja.
William merasa heran dengan dirinya, saat merasakan perasaan tidak nyaman dengan pelukan yang di berikan oleh Audrey, padahal dulu dirinya sangat menyukai pelukan manja Audrey.
Perlahan William melepaskan tangan Audrey yang masih melingkar di lehernya, yang mana membuat Audrey merasa kecewa.
'' Kenapa Kak ?'' tanya Audrey dengan wajah yang manahan sedih.
'' Tidak apa apa, kamu kenapa ke sini ?'' tanya William dengan ekspresi datarnya.
Audrey cemberut dan berjakan ke arah sofa yang berada di ruangan William, lalu mendudukkan dirinya dengan kasar.
'' Kak Audrey ingin melamar kerja di sini Kak '' Anna yang menjawab pertanyaan William.
William mengerutkan dahinya, lalu dia bangkit dari duduknya dan berjalan ke arah sofa, tapi tak lupa meraih paperbag yang berada di atas meja kerjanya, yang tadi di bawa oleh Roseline, lalu William membawanya ke arah sofa dan di letakkannya paperbag itu di atas meja, lalu dirinya duduk di sofa tunggal, begitu juga dengan Anna yang juga ikut duduk di samping sang kakak berhadapan dengan William, kedua wanita itu sedikit penasaran dengan paperbag yang William letakkan di atas meja.
Sedangkan di kamar mandi, Roseline setelah selesai membuang air kecil, Roseline segera keluar dari kamar mandi, dan saat itulah dia baru menyadari ruangan dimana dirinya berada saat ini, yang terlihat seperti kamar tidur pada umumnya, bahkan juga ada lemari kaca yang memperlihatkan beberapa kemeja dan jas yang sudah di pastikan milik William.
'' Anjirr,,, apa ini ruang istirahat William '' gumam Roseline. '' Bahkan tak kalah lebar dan mewah dari kamar yang berada di mansion '' tambahnya lalu mengelilingi ruang istirahat milik William, setelah merasa puas mengelilinginya Roseline segera keluar.
'' Oh, ada tamu '' ucap Roseline yang sontak membuat Anna dan Audrey menoleh ke belakang bersamaan, karna posisi keduanya membelakangi Roseline.
'' Roseline '' beo Audrey dan Anna.
Roseline tersenyum canggung. '' Hai '' sapa Roseline lalu perlahan melangkah mendekat ke arah mereka.
William hanya diam dan terus menatap Roseline yang melangkah ke arah sofa.
'' Roseline, apa yang kamu lakukan di ruang istirahat Kak William ?'' tanya Anna dengan nada yang terdengar tidak suka.
'' Aku cuma numpang buang air kecil '' jawab Roseline.
Audrey langsung merasakan iri di hatinya, karna saat awal dirinya memiliki hubungan dengan William, saat itu William masih menjabat sebagai wakil presdir dan tidak ada kamar pribadi di ruangannya, dan William baru menjabat jadi Presdir utama sesudah menikah dengan Roseline.
'' Em,,, kalau begitu aku pamit pergi dulu '' ucap Roseline dan langsung berlari keluar dari ruang kerja William
Brakk
'' Hah,,, canggung sekali rasanya '' gumam Roseline mengelus dadanya, bagaimana tidak dirinya merasa tidak nyaman saat Audrey menatapnya.
'' Nona, apa yang anda lakukan di sini ?'' tanya asisten Hans yang hendak menyerahkan berkas laporan pada Tuannya, dan melihat Roseline yang berdiri di depan pintu ruang kerja Tuannya.
'' Mau pulang '' jawab Roseline.
'' Pulang, anda baru sampai, kenapa buru buru pulang ?'' tanya Asisten Hans.
'' Di dalam ada kekasih Tuanmu '' jawab Roseline.
Asisten Hans langsung membulatkan kedua matanya. '' Maksud anda, di dalam ada Nona Audrey ?'' tanya Asisten Hans.
'' Memangnya Tuanmu punya kekasih lagi selain Audrey '' sahut Roseline.
'' Sudahlah, aku mau pulang, oh tidak,, aku mau jalan jalan dulu '' tukas Roseline lalu melenggang pergi begitu saja melewati asisten Hans.
Sedangkan asisten Hans menatap heran Nona Mudanya, tadi pagi dirinya di beri tahu oleh Tuan Mudanya, jika ingatan Nona Mudanya sudah kembali, tapi kenapa melihat sikap Nona Mudanya saat ini terlihat aneh, bukannya sebelum amnesia Nona Mudanya akan selalu menunjukkan rasa cemburunya ketika Tuan Mudanya sedang dekat dengan Anna, dan sekarang di tambah wanita yang di cintai Tuan Mudanya sudah kembali, tapi kenapa reaksi Nona Mudanya biasa biasa saja, apa mungkin Nona Mudanya sudah tidak mencintai Tuannya lagi pikirnya.
dibuat panas dingin kau skrng