G. Manggala Winata pria yang kerap disapa Gala , berusia 32 tahun . CEO dari Winata Grup . Lima tahun pernikahannya dengan Clara - sang istri yang berprofesi sebagai aktris , tak membuat rumah tangga kedua nya kembali terasa harmonis . Apalagi kejenuhan mulai Gala rasakan saat sang istri tak pernah lagi memiliki waktu hanya untuk sekedar melepas rindu dengannya .
Alih-alih , bukannya memperbaiki hubungan dengan sang istri , Gala justru menuruti ide gila dari temannya . Yaitu membayar seorang wanita untuk ia jadikan pelampiasan dengan syarat kontrak pernikahan siri selama satu tahun tanpa sepengetahuan sang istri . Tanpa Gala ketahui jika sang istri memiliki rahasia besar yang ia sembunyikan .
Aluna , wanita cantik berusia 19 tahun yang bekerja sebagai office girl diperusahaan Winata Grup . Ia Rela menukar harga dirinya dengan sejumlah uang demi untuk membiayai pengobatan sang ibu dan membayar hutang almarhum ayahnya pada rentenir .
Bagaimana kisah kedua nya?
Simak kelanjutannya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB DUA PULUH
Tok ..
Tok ..
Tok ..
"Masuk!"
Ceklek ..
"Bapak memanggil saya ?" tanya Aluna profesional
Gala yang tengah berdiri membelakangi pintu dan menatap kearah luar jendela , langsung membalikkan badannya . Menatap Aluna datar .
"Temani saya bekerja ", pinta nya . Setelah itu Gala langsung melangkahkan kakinya menuju meja kerja dan menyambar laptop milik nya . Kemudian ia menarik tangan Aluna dan mengajak nya duduk disofa .
"T-tapi pak , nanti ada Bu Clara ". Ucap Aluna terbata-bata . Takut jika nanti tiba-tiba istri sah Gala itu masuk dan memergoki mereka berdua .
"Clara sudah pergi ". Sahut Gala datar
"Tapi pak-"
"Apalagi ?" Tukas Gala dengan nada kesal . Ia cuma ingin ditemani saat bekerja , tapi kedua istrinya itu seolah-olah tidak ingin menemani nya .
"Kerjaan saya masih banyak pak dibawah ",ucap Aluna jujur
"Masih ada pekerja lain yang bisa menggantikan mu ". Sahut Gala tanpa cuek dan tanpa mengalihkan pandangannya dari layar laptop yang ada dihadapannya .
"Tapi pak nanti saya dicari mis Linda ".
Klak ..
Gala menutup laptopnya dengan kasar , Kemudian ia menyugar rambutnya lalu menatap Aluna datar .
"Kamu saya pecat !" tegas Gala
"Apa pak !!" pekik Aluna dengan bola mata yang membulat sempurna .
"S-saya dipecat ??"
"Ya kamu saya pecat sebagai karyawan office girl ". Ucap Gala
"T-tapi pak salah saya apa ?" ujar Aluna kebingungan .
"CK! Jangan banyak bertanya . Kamu saya pecat dan fokuslah menjadi istri siri ku . Sekarang pulanglah! ". Titahnya , kemudian Gala kembali membuka laptopnya dan segera menyelesaikan pekerjaan nya .
Mendengar itu Aluna menghela nafas pelan lalu mengulurkan tangannya dihadapan Gala .
Gala mengerutkan keningnya bingung melihat tangan mulus dengan jari-jari lentik itu terulur dihadapannya .
"Apa ?"
"Saya mau berpamitan pak , mana tangan bapak ". Kata Aluna
Gala mengulurkan tangannya dan Aluna langsung menyambut uluran tangan itu lalu mencium takzim . Kemudian Aluna berdiri dari duduknya dan berjalan kearah pintu .
"Tunggu!" teriak Gala menghentikan langkah kaki Aluna .
"Ya pak ?" ujar Aluna sambil membalikkan badannya .
Gala langsung merogoh dompet yang ada didalam saku celananya , setelah itu ia mengeluarkan sebuah kartu debit .
"Pakai ini jika membutuhkan sesuatu". Ucap Gala seraya menyodorkan kartu debit itu pada Aluna .
"Tidak usah pak , uang yang bapak berikan kemarin masih sisa banyak . Saya hanya memakainya untuk membayar hutang almarhum ayah sama biaya operasi ibu ", tolak nya dengan halus
"Uang sisa nya kamu simpan saja . Ambil dan pakai kartu ini . Sekarang kamu sudah menjadi tanggungjawab saya ". Tukas Gala tegas
Dengan ragu-ragu Aluna meraih kartu debit itu dari tangan Gala .
"Pin nya tanggal pernikahan kita". Imbuh Gala
"Terimakasih pak ". Ucap Aluna
"Hmm... Nanti selepas kerjaan saya selesai saya akan kerumah sakit jenguk ibu . Kirimkan saja alamat rumah sakit nya . Kamu sudah punya nomor telepon saya kan ?" tanya Gala pada istri siri nya
Aluna menggelengkan kepalanya pelan .
"Berikan ponselmu..." Gala menengadahkan tangannya meminta ponsel milik perempuan itu .
"Ponsel saya dibawah pak " , kata Aluna
"Ya sudah kamu keluar ambil dulu , saya tunggu disini ".
"Baik pak " , Aluna bergegas melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja Gala untuk mengambil ponsel nya yang ia simpan didalam tas diloker ruang ganti.
.
.
"Aluna ..."
Aluna menghentikan langkah kakinya dan berbalik badan ,"Kak Asraf ?"
"Kamu dari mana ? Saya cari dipantry gak ada ?" tanya Asraf
"Emm ... Habis dari kamar mandi kak . Tadi perutku sakit ". Jawab Aluna berbohong , tak mungkin kan dia mengatakan yang sejujurnya pada Asraf jika ia baru saja dari ruang CEO . Bisa-bisa lelaki dihadapannya ini akan banyak bertanya dan curiga .
"Perut kamu sakit ? Udah minum obat ?" ujar Asraf dengan nada khawatir
"U-udah mendingan kok kak , ya udah aku mau ambil tas diloker dulu ya kak . Permisi ..."
"Tunggu Al ", teriak Asraf seraya berjalan mengikuti menyusul Aluna
"Ya kak ? Ada apa ?" tanya Aluna sembari membuka pintu ruang ganti
"Habis ini kan masuk jam makan siang . Makan siang bareng Dikantin yuk .." Ajak Asraf
"Aduh gimana ya kak , tapi aku habis ini mau pulang ". Tolaknya halus
Asraf mengerutkan keningnya bingung ."Pulang ? Tapi ini kan belum jam pulang kerja Al ?"
"I-iya kak , tadi aku udah izin sama pak Gala langsung , dan beliau bolehin ". Ucap Aluna berbohong
"Tapi kamu perut kamu udah beneran mendingan kan ?" cecar Asraf
"Iya kak , ya sudah aku masuk dulu ya kak ". Aluna segera masuk keruang ganti khusus wanita . Jujur saja , ia sebenarnya merasa tak nyaman saat berdekatan dengan Asraf . Ia tau jika Asraf menaruh rasa padanya , tapi mau bagaimana lagi . Sekarang status nya sudah menjadi seorang istri , meskipun hanya istri siri .
.
Hahhh ....
Aluna menghela nafas pelan seraya mengambil tas nya dari dalam loker . Setelah itu ia membuka tas miliknya dan segera dompet . Aluna tatap lamat-lamat kartu debit yang Gala berikan itu dalam genggamannya .
Seketika ia teringat dengan Clara . Ia baru tau jika wanita yang baru beberapa jam lalu ia kenal ternyata istri sah suami sirinya .
"Apa aku menjadi orang ketiga diantara mereka ? Apa mbak Clara tau tentang pernikahan ku dengan Pak Gala ?" Lirih Aluna , ia pejamkan kedua matanya seraya sesekali menarik nafas panjang .
"Maafkan aku Mbak Clara .. Aku tidak bermaksud menjadi orang ketiga dan merusak rumah tangga kalian . Aku janji setelah aku menggantikan uang yang pak Gala berikan , aku akan pergi jauh dan tidak akan mengganggu rumah tangga kalian ". Aluna mengucapkannya dari dalam hatinya .
.
Tak ingin membuat Gala menunggu nya terlalu lama , Aluna bergegas mengambil ponselnya dari dalam tas lalu segera kembali keruang kerja Gala .
"Nona Aluna .." panggil Lendra saat perempuan itu sudah berdiri didepan pintu ruang CEO dan hendak mengetuk nya .
Aluna menoleh menatap kedatangan Lendra .
"Pak Lendra ". Sapa Aluna dengan sopan seraya menundukkan kepalanya .
"Angkat kepala anda nona , saya bawahan anda sekarang " ucap Lendra dingin namun tegas
"Tuan Gala sudah menunggu anda dilantai rooftop nona . Anda diminta segera menyusulnya kesana .." sambung nya
"Baik Pak Lendra ", sahut Aluna
"Jangan panggil saya Pak Nona , panggil saja saya Lendra ", tukas Lendra
Aluna mengangguk-anggukkan kepalanya .
"Mari nona saya antarkan anda ..."
Lendra mengulurkan tangannya mempersilahkan Aluna untuk berjalan lebih dulu , sedangkan dia mengikutinya dari belakang .
Sesampainya didepan pintu lantai rooftop , Aluna mengerutkan keningnya bingung . Pasalnya dipintu itu tertempel tulisan jika pintu tidak bisa dibuka karena rusak . Tapi Lendra justru bisa membuka nya .
"Mari nona ..." Ucap Lendra membuyarkan lamunan Aluna .
"I-iya .." Aluna melangkahkan kaki nya ke lantai rooftop , disana dia bisa melihat Gala tengah berdiri membelakangi nya sambil memasukkan kedua tangannya kedalam saku celana .
"Tuan, saya sudah mengantarkan nona Aluna kemari ". Ucap Lendra pada Gala
"Hmm... Tinggalkan kami berdua ".
.
.
.
Haii , jangan lupa tinggalkan jejak like , vote dan komen ... Terimakasih ♥️🌹