NovelToon NovelToon
THE WAR PRINCESS

THE WAR PRINCESS

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi / Perperangan
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Himme

Tuan putri yang memiliki berkah dari dewa perang. Kecantikan dan keanggunan dengan belahan pedang yang tajam yang mampu menebas apapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Himme, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Putri Perang

Arlina saat ini bersama dengan Aluna dan Ghea tengah berada di taman. Terlihat mood Arlina yang buruk gara-gara murid-murid tadi.

"Sudahlah, untuk apa kau memikirkan ucapan mereka tidak ada gunanya. " ucap Ghea.

"Aku juga setuju. Lebih baik kita memikirkan hal yang berfaedah lainnya. " tambah Aluna.

Mendengar ucapan dua temannya membuat Arlina menyetujuinya. Sepintas bayangan pangeran Keandra terbayang dikepalanya.

"Siapa kau sebenarnya Keandra kenapa bayangan mu tak pernah bisa lepas dari ku.. " bathinnya.

Melihat keterdiaman Arlina, membuat Ghea dan Aluna khawatir. Aluna lalu menepuk bahunya pelan.

Puk!

Arlina tersadar dan menoleh. Melihat kedua temannya melihat kearahnya.

"Ada apa? Kenapa kau melamun seperti itu? Apa kau masih memikirkan ucapan orang-orang tadi? " tanya Aluna.

Arlina menggelengkan kepalanya.

"Ini bukan soal anak-anak tadi. Tapi ini soal pangeran. " jawabnya.

Mendengar itu Aluna dan Ghea saling melihat, lalu kembali melihat kearah Arlina bingung.

"Kenapa dengan pangeran? " tanya Ghea

"Tidak tahu kenapa akhir-akhir ini aku selalu memikirkan pangeran. Seolah bayangannya tak pernah lepas darinya. Entah kenapa seakan aku seperti telah mengenal pangeran lama. " jawabnya.

Mendengar itu membuat Aluna dan Ghea terkejut mendengar jawaban Arlina.

"Apa kau menyukai Pangeran? " tanya Aluna.

"Seakan aku lebih dari itu. Ikatan yang begitu kuat seakan mengikat aku dan pangeran. " jawabnya.

DHUARRR!

BLARRR

Arlina, Ghea dan Aluna yang tadinya berbincang terkejut tiba-tiba mendengar ledakan yang sangat kuat. Sontak mereka berdiri dari duduknya.

"Apa itu? Kenapa ada ledakan? " tanya Ghea terkejut.

"Suaranya berasal dari sana, " tunjuk Aluna kearah gumpalan asap yang mengarah halaman academy.

"Kita kesana! " Arlina mengambil pedangnya dan berlari menuju lokasi. Disusul Ghea dan Aluna dengan membawa senjata masing-masing.

Saat sampai Arlina, Ghea dan Aluna terkejut melihat pertempuran didepan matanya. Arlina menelusuri pertempuran didepannya. Mendadak dirinya merasakan ketakutan.

Tanpa menunggu lama mereka bertiga ikut bergabung untuk membunuh musuh.

PRANG

PRANG

TRANG

JLEB

Arlina, Ghea dan Aluna dengan lincah membunuh satu persatu musuh. Saat dirinya tengah sibuk bertarung tiba-tiba terdengar letupan senjata api.

DOR

DOR

Mendengar tembakan itu semuanya menoleh tak terkecuali Arlina berserta kedua temannya. Mereka terkejut melihat Jargan dan pangeran Keandra tertembak.

"Jargan/Pangeran! " teriak serempak.

Melihat itu Arlina mengepalkan tangannya. Matanya memerah dan raut marah terlihat jelas dimatanya. Bahkan genggamannya pada pedangnya begitu erat. Bahkan tanda di bahunya menyala. Sampai ada pasukan musuh yang mengarah senjatanya kearahnya. Saat pedang musuh akan mengenai Arlina tiba-tiba..

"Hyaaaaakk! "

BLAASSHHH

Arlina dengan gesit langsung menebas leher pria itu sebelum pedangnya mengenai dirinya. Musuh itu mati dengan kepala terpenggal. Melihat itu membuat orang-orang termasuk Aluna dan Ghea terkejut. Arlina dengan mudah memenggal kepala musuh tanpa belas kasihan.

Setelah itu Arlina berlari menuju dimana Kakaknya, pangeran Keandra dan sahabatnya berada. Sambil mengayunkan pedangnya, menebas dan menusuk jantung musuh saat pasukan Alcidion menyerangnya.

Melihat musuh mati dalam sekejab membuat mereka kagum akan kehebatan Arlina.

BLAASSHHH

BRUKK

JLEB

BRUKK

TRANG

BLAASSHHH

Arlina benar-benar dengan sadis membunuh musuh tanpa ampun dan terus bergerak maju tanpa ada ketakutan. Dengan mata yang tajam namun juga datar. Melihat itu Aluna dan Ghea juga menyusul sebari terus melawan musuh yang menyerang mereka.

****

"Hahaha.. "

Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya, dan Vincen terkejut melihat Aldous yang masih hidup.

"Ka-kau masih hidup!? " terkejut Anshel.

"Bagaimana bisa? " tanya Nikolas seakan tak percaya.

Aldous menarik resleting bajunya.

BUGH

Mereka terkejut, sebuah body pelindung terbuat dari tembaga jatuh begitu Aldous membuka resleting bajunya.

"Hahaha.. " Aldous kembali tertawa begitupun dengan Orchid dan Alcidion.

"Kau pikir aku akan mati semudah itu? Jawabannya tentu saja tidak. Aku tidak sebodoh itu! " smirk nya.

"Bagus Aldous. Sekarang kita berada satu poin dengan mereka dan dengan begini pertarungan ini kita yang akan memenangkannya. " ucap bahagia Alcidion.

"Jangan merasa senang dulu. Kau pikir jika aku tertembak akan menyerah begitu. " dingin pangeran Keandra.

"Aku tidak akan semudah itu mati hanya karna trik murahan ini. " ucap Jargan juga tak kalah dingin.

"Jangan lupakan kami! Kami masih belum kalah. " ucap Andrean dengan raut wajah datarnya.

"Itu benar, jika memang tadi kau lolos maka hari ini aku pastikan kau akan benar-benar mati! " ucap Anshel dingin.

Sementara Leandro, Nikolas, Fasya, dan Vincent menatap dingin kearah Alcidion, Aldous dan Orchid.

Alcidion, Aldous dan Orchid tertawa mendengar itu.

"Hahaha.. "

"Benarkah.. " tiba-tiba muncul 15 pasukan Alcidion mengarahkan senjata mereka dileher Leandro, Andrean, Nikolas Anshel, Fasya dan Vincent hingga mereka terkejut tidak berkutik.

"Bagaimana? Masih bisa melawan!? " sinis Orchid.

Jargan dan pangeran Keandra terkejut.

"Bagaimana? Masih bisa menyombongkan diri? " seringai Alcidion.

" Kalian kalah. Dengan terbunuhnya kalian berdua maka kami yang akan menang! " seru Aldous.

"Cih! Tidak semudah itu kau membunuhku, bajingan! " bengis Keandra dengan dingin.

"Cih! Pengecut. Kalian lebih pantas disebut pengecut yang hanya berani menyerang dari belakang! " teriak Jargan.

"Brengsek! "

DHUAGH!

"Akhhhh! "

"Jargan/Pangeran! " teriak orang-orang melihat Alcidion memukul wajah Jargan dan Keandra.

"Sudah seperti ini kalian masih percaya diri sekali! Apa kalian tidak takut jika aku akan membunuh kalian semua! " sinis Orchid

"Untuk apa takut dengan pengecut rendahan seperti kalian. " balas Jargan.

"Pengecut! Tetaplah pengecut! " tambah Keandra.

Mendengar itu Alcidion, Aldous dan Orchid mengeram marah.

"BRENGSEK! " umpat ketiganya marah.

"Kalian benar-benar bosan hidup! Kalau begitu aku sendiri yang akan membunuh kalian berdua! " teriak Orchid dan mengayunkan pedangnya.

Saat pedang itu akan menyentuh Jargan dan pangeran Keandra tiba-tiba..

JLEB!

Jargan dan pangeran Keandra yang melihat Orchid yang justru mati terkejut. Dengan tusukan yang begitu dalam menembus jantungnya.

SRETT

BRUKK

Orchid langsung ambruk begitu pedang itu ditarik paksa dari tubuhnya. Tak hanya Jargan dan pangeran Keandra, Leandro, Andrean, Nikolas, Anshel, Fasya, dan Vincent. Alcidion dan Aldous juga terkejut. Sementara Raymond serta lainnya diam melindungi pelaku penusukan karena dari tadi mereka mengamati setelah pasukan yang dibawa oleh musuh berhasil mereka kalahkan.

Jargan, pangeran Keandra dan lainnya langsung melihat pelaku penusukan.

"Arlina! " terkejut mereka.

Sementara Ghea dan Aluna sudah lansung berlari kearah Andrean dan lainnya. Memberi tendangan panglima serta menyerang pasukan yang menyandera seniornya itu. Melihat itu Leandro dan lainnya kembali menyerang musuh hingga panglima serta kelima pasukannya tewas.

JLEB!

DHUAGH!

PRANG! JLEB

SRING

Berhasil mengalahkan musuh, Anshel, Leandro, Andrean, Nikolas, Fasya, Vincent, Ghea dan Aluna kembali menatap kearah Arlina, Keandra, dan Jargan. Terlihat Arlina menatap tajam kearah Alcidion serta Aldous.

Terlihat raut wajah terkejut Alcidion dan Aldous. Kejadian yang begitu cepat namun sedetik kemudian raut wajah mereka berubah marah kepala gadis didepannya.

Arlina berjalan berhadapan dengan Alcidion dan Aldous. Sementara Jargan dan pangeran Keandra berada dibelakangnya dengan Arlina mengenggam pedangnya yang berlumuran darah.

"Siapa kau! Beraninya kau membunuh Orchid! " bentak Alcidion.

"Berani sekali kau menganggu kami! " teriak Aldous.

"Siapa aku bukan urusanmu. Aku disini untuk membunuhmu! " seru Arlina dengan nada dingin.

"Arlina cepat pergi dari sini! " ucap Jargan khawatir.

"Aku menjadi kesatria bukan untuk menjadi pengecut! " balas Arlina.

Jargan terkejut, dia merasakan aura berbeda dari adiknya dan nada bicaranya. Seakan didepannya bukan adiknya. Arlina melirik sekilas kearah pangeran Keandra.

"Bukan aku, tapi kali ini kau yang ceroboh! " ucapnya.

DEG!

1
Naturelight
bru ngintip
mw bca msih ragu, soalny gk ska ma yg pda hiatus🥺
Garl4doR
Gegara masih 5 tahun pikiranku menggambarkan Arlina kayak Anya Forger/Slight/ semangat terus thor/Grin/
Tiểu long nữ
Kehabisan kata-kata. 😶
shora_ryuuka shoyo
Gemesin banget karakternya!
Amalia Mirfada
Cerita ini memikat emosi dan perasaanku sepanjang waktu.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!