Cella adalah seorang koki terkenal dengan wawasan luas dan kecerdasan yang luar biasa. Namun, hidupnya yang gemilang terhenti ketika ia tertabrak bus saat menolong seorang nenek menyeberang jalan. Bukannya masuk surga, jiwa Cella justru terbangun di tubuh Fifi Zara Kiana Gibson, seorang istri dari CEO kaya, Darius Armand Gibson.
Darius mencintai Fifi sejak kecil, tetapi pernikahan mereka penuh kebekuan karena Fifi tak pernah mencintainya. Fifi terperangkap dalam cinta buta terhadap Kelvin, pria yang memanfaatkan dirinya untuk merebut harta Darius. Dalam hidup sebelumnya, Fifi berkhianat, anaknya diracun, dan Darius bunuh diri setelah kehilangan keluarganya. Semua harta berpindah ke Kelvin dan Dara, adik tiri Fifi, yang menjadi dalang kekacauan itu.
Kini, dengan jiwa Cella di dalam tubuh Fifi, ia bertekad untuk mengubah segalanya. Cella berjanji untuk melindungi Darius dan Dinda, anak perempuannya, sekaligus membalas kejahatan Kelvin dan Dara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lily Dekranasda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Jangan Biarkan Siapapun Tahu
Setelah Fifi meninggalkan ruangannya, Darius duduk di kursinya sambil memandang sup yang tadi ia hampir makan. Rasa penasaran dan kecurigaan mulai merayapi pikirannya"Kenapa Fifi tiba-tiba menghentikanku? Ada yang tidak beres di sini". Dengan cepat, Darius meraih telepon di meja kerjanya dan menelepon asistennya, Anton.
"Anton, datang ke mansion sekarang juga" ucap Darius tegas.
"Apakah ada masalah, Tuan?" tanya Anton dari seberang telepon.
"Ada yang perlu aku periksa" lanjut Darius, tanpa menjelaskan lebih jauh.
"Baik, Tuan. Saya segera ke sana" jawab Anton, langsung bersiap menuju mansion.
Sementara itu, Fifi yang baru saja keluar dari ruang kerja Darius, berjalan ke dapur dengan langkah cepat. Wajahnya terlihat tegang, pikirannya dipenuhi berbagai kemungkinan yang terjadi "Ini semua terlalu mencurigakan. Siapa yang bisa dengan mudah menyusupkan rencana seperti ini? Apa mereka sengaja menempatkanku sebagai kambing hitam jika sesuatu terjadi pada Darius?"
Setibanya di dapur, Fifi membuka lemari bumbu dan peralatan dapur, mencari sesuatu yang bisa membantunya memastikan kecurigaannya. Ia berbicara lirih, hampir seperti bergumam pada dirinya sendiri.
"Siapa yang sebenarnya membawa sup itu ke sini? Kenapa pembantu itu begitu yakin Darius memintanya? Apa ini semua sudah direncanakan? Kalau iya, rencana siapa ini?"
Seorang pembantu dapur yang kebetulan mendengar gumaman Fifi menatapnya dengan canggung “Nona, apakah ada yang bisa saya bantu?” tanyanya dengan nada hati-hati.
Fifi mendongak, memaksakan senyum. “Tidak, aku hanya mencari sesuatu” jawabnya, mencoba menyembunyikan kegelisahannya. Namun, di dalam hatinya, ia merasa seperti pion dalam permainan besar yang belum ia pahami sepenuhnya "Aku harus mencari tahu siapa dalang di balik ini semua. Apa yang ia inginkan".
🌞
Pagi itu, Anton datang ke ruang kerja Darius dengan wajah serius. Ia membawa amplop cokelat berisi laporan hasil pemeriksaan yang diminta oleh bosnya. Darius, yang sedang duduk sambil membaca dokumen, langsung menoleh ketika Anton mengetuk pintu.
“Masuk” kata Darius tegas.
Anton melangkah masuk dan menaruh amplop di meja. “Tuan, saya sudah mendapatkan hasil pemeriksaan sampel sup yang Anda minta. Hasilnya… cukup mengejutkan”
Darius menatap Anton tajam “Katakan.”
Anton membuka laporan dan menjelaskan dengan nada hati-hati “Sup itu mengandung racun jenis digitalis. Racun ini dapat menyebabkan gangguan jantung mendadak jika tertelan, terutama dalam jumlah seperti yang ditemukan dalam sampel. Efeknya bisa langsung fatal”
Mata Darius menyipit. Rahangnya mengeras mendengar penjelasan itu “Racun?” ulangnya, suaranya rendah tapi penuh ancaman.
Anton mengangguk, lalu bertanya dengan nada penasaran, “Tuan, apakah Anda berpikir… istri Anda mungkin—”
“Tidak mungkin” potong Darius tajam. “Dia yang menghentikan aku memakan sup itu. Bahkan dia membuangnya tepat di depan mataku”
“Tapi Tuan” Anton melanjutkan “Bukankah tadi malam istri Anda bilang sup itu dibuat oleh pembantu atas permintaan Anda?”
Darius memejamkan mata sejenak, mengingat percakapan dengan Fifi “Benar. Dia mengatakan pembantu itu mungkin kekurangan sesuatu dan menyiapkan sup itu untukku. Tapi yang aneh… aku tidak pernah meminta siapa pun untuk membuat sup”
Anton mengangguk pelan, lalu berbicara dengan hati-hati. “Mungkin benar istri Anda tidak berniat mencelakakan Anda. Namun, apakah mungkin ada orang lain di rumah ini yang mencoba menyakiti Anda? Bisa jadi… ada mata-mata dalam keluarga Anda, seseorang yang ingin menghancurkan rumah tangga Anda dari dalam”
Darius berdiri, berjalan mendekati jendela dengan tangan terlipat di dada. Wajahnya menunjukkan perpaduan antara kemarahan dan kewaspadaan “Jangan biarkan siapa pun tahu soal ini, Anton. Tidak pembantu, tidak keluarga, tidak siapa pun”
“Baik, Tuan. Saya akan merahasiakan semuanya” jawab Anton.
Darius berbalik, menatap Anton dengan tatapan tajam. “Mulai sekarang, awasi setiap orang di rumah ini. Aku ingin tahu siapa yang cukup berani mencoba menyusupkan racun itu. Dan jangan pernah biarkan hal seperti ini terjadi lagi”
Anton mengangguk patuh, meninggalkan ruangan dengan tugas berat di pundaknya. Sementara itu, Darius mengepalkan tangannya, tekadnya bulat untuk melindungi keluarganya dari ancaman yang tersembunyi.
drama banget, anak udh berumah tangga dicampuri urusan nya..
di part ini kurang suka aq Thor, wibawa anak laki2 hilang Krn tokoh mamanya Darius..
kalo memang menyayangi anaknya kenapa gk dari dulu..
sekarang baru sibuk datang dan mukul orang seenaknya..