Scandal With My College Student

🍁 Happy Reading 🍁

Mata Aluna membulat lebar saat tangannya sudah berhasil menyentuh otot kekar Rigel yang tersembunyi di balik celana.

"Ini lah otot yang wajib kamu sentuh Lun." Ucap Rigel.

"Mainkan lah jari-jari lentik mu di sana." Ucap Rigel.

"Mas..." Lirih Aluna. Aluna hendak mengeluarkan tangannya dari dalam celana Rigel tapi Rigel malah menahan tangan Aluna.

"Aku mohon, berilah dia kasih sayang." Mohon Rigel.

Aluna menatap dalam mata Rigel. Meski hasratnya sudah menggebu dan dirinya ingin menjadi wanita yang serakah, tapi untuk melakukan ini, Aluna sangat takut dan canggung.

"Aku janji tidak akan meminta lebih dari ini, kecuali kamu yang meminta-nya." Ucap Rigel. Ia tahu arti tatapan mata Aluna pada-nya.

Aluna menarik nafasnya untuk membulatkan tekadnya kemudian dengan lembut Aluna memainkan kelima jarinya mengelus-elus si Pejantan Tangguh.

"Apa begini cara mainnya?" Tanya Aluna.

Rigel menganggukkan kepalanya kemudian memejamkan matanya untuk menikmati sentuhan lembut penuh kasih sayang kelima jari Aluna.

Sesekali Rigel dan Aluna juga berciuman panas untuk saling memompa gejolak hasrat. Tangan Rigel juga sudah mendaki ke gunung susu Aluna. Jika tadi Aluna melarang tangan besar itu mendaki gunung susu-nya, kali ini tangan besar itu Aluna izinkan untuk menyentuh area privasi nomor dua-nya.

Bukan hanya sekedar memainkan dua gunung susu yang ukurannya sangat pas di telapak tangan Rigel itu dengan tangan, bahkan Rigel juga memainkannya dengan mulutnya dan sesekali memainkan puncak gunung susu yang masih berwarna merah jambu itu dengan lidahnya.

"Aah.. uh.. M-mas.." racau Aluna sambil menekan kepala Rigel dan mengacak-acak rambut Rigel dengan tangannya yang lain.

Permainan tangan, mulut dan lidah Rigel sudah berhasil menerbangkan Aluna nirwana.

Sama dengan yang Aluna rasakan sekarang, hasrat Rigel juga sudah makin menggila karena permainan kelima jari-jari lentik Aluna pada Pejantan Tangguhnya.

"Faster Baby." Racau Rigel meminta Aluna mempercepat gerakan kelima jarinya.

Sesuai permintaan Rigel, Aluna pun mempercepat permainan kelima jarinya.

"Sssh... Ouh .." des*ah Rigel.

Setelah kurang lebih sepuluh menit mempercepat permainan kelima jari lentiknya, Aluna pun merasakan pegal di pergelangan tangannya. Dan itu membuat gerakan kelima jarinya melemah. Dan Rigel tahu akan hal itu.

Tak ingin memaksa Aluna, Rigel pun menarik tangan Aluna dari Pejantan Tangguhnya lalu dengan gerakan cepat membuka baju dan kacamata kain penutup gunung susu Aluna kemudian membaringkan tubuh Aluna karena Rigel merasakan kalau dirinya sudah hampir sampai di puncak kenikmatan.

Rigel memberikan sengatan kenikmatan terlebih dulu ke tubuh Aluna mulai dari bibir, leher dan dua gunung susu Aluna sebelum Rigel melanjutkan ke tahap berikutnya.

Dan sengatan kenikmatan yang Rigel berikan ke tubuhnya berhasil membuat tubuh Aluna menggelinjang hebat.

Dirasa cukup memberikan sengatan-sengatan itu, Rigel pun menempatkan Pejantan Tangguhnya di tengah-tengah dua gunung susu Aluna lalu menghimpit batang berotot-nya itu dengan dua gunung susu Aluna. Rigel pun mulai menggerakkan pinggulnya maju mundur.

Des*ahan dan racauan tak henti-hentinya keluar dari mulut Rigel dan Aluna, seiring gerakan pinggul Rigel yang maju mundur.

Sepuluh menit kemudian, akhirnya Pejantan Tangguh berhasil menyemburkan lahar beningnya dengan begitu kencang. Sangking kencangnya sampai mengenai wajah Aluna.

Bruuuk... Tubuh Rigel ambruk seketika diatas tubuh Aluna begitu Pejantan Tangguhnya selesai menyemburkan lahar beningnya yang sangat kental itu.

Saat Rigel sedang mengisi tenaganya diatas tubuh Aluna, tangan Aluna sibuk meraba ranjang untuk mengambil apapun yang bisa ia pakai untuk menyeka lahar bening Pejantan Tangguh yang mengenai wajahnya. Dan tangan-nya berhasil menggapai baju yang Rigel pakai.

Tanpa melihat apa yang berhasil tangannya gapai, Aluna langsung saja menyeka lahar bening itu.

🍁🍁🍁

Bersambung...

Jangan lupa LIKE, KOMEN, HADIAH dan VOTE-nya. Terimakasih. 🙏🙏