NovelToon NovelToon
Secreet Mission With You

Secreet Mission With You

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Mafia / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Cinta Seiring Waktu / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:24.7k
Nilai: 5
Nama Author: moon

Pertemuan tanpa sengaja, membawa keduanya dalam sebuah misi rahasia.

Penyelidikan panjang, menyingkap tabir rahasia komplotan pengedar obat terlarang, bukan itu saja, karena mereka pun dijebak menggunakan barang haram tersebut.

Apa yang akan terjadi selanjutnya?

Akankah, Kapten Danesh benar-benar menyerah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon moon, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

#12. Siapa Namanya?•

#12

Flashback Dheandra Oline

Gadis berseragam putih biru itu berjalan gontai memasuki halaman rumahnya, sama sekali tak ada semangat untuk pulang, karena sudah pasti ia hanya disambut rasa sepi mencekam. 

Ia memasukkan anak kunci kemudian memutarnya ke arah kanan, ia kembali menutup pintu dan memastikannya terkunci kembali dengan benar. 

Dhera membuka tudung saji, kendati sudah tahu bahwa yang berada di dalamnya hanyalah sebungkus roti tawar yang esok sudah kadaluarsa. 

Setidaknya Dhera harus bersyukur karena, ibunya masih meninggalkan roti tawar untuk makan di rumah, serta sedikit uang saku untuk di sekolah. 

Sementara ibunya? 

Nyonya Rita sedang menemani Dhesiva yang sedang ada acara camping day selama 3 hari 2 malam, semenjak putra keduanya meninggal, Nyonya Rita semakin protektif pada Dhesiva hingga tak rela seekor nyamuk menggigitnya.

Tapi akibatnya, Dhera mulai tersingkir, keadaannya semakin menyedihkan karena Tuan Randy jarang ada di rumah karena harus bertugas sebagai pasukan penjaga perdamaian di negara tetangga yang sedang gencatan senjata usai perang. Bahkan ketika di rumah pun, Tuan Randy mendidiknya dengan keras seperti mendidik prajurit militer yang penuh dengan disiplin dan aturan yang ketat.

keesokan harinya, Nyonya Rita tiba kembali di rumah ketika jam makan siang. Dhera sangat senang karena sejak pagi ia belum makan apapun, ia berharap setidaknya Ibunya membuatkannya makanan hangat.

“Sekarang, kamu mandi dan istirahat, Ibu juga sangat lelah,” ucap nyonya Rita pada Deshiva.

“Iya, Bu.” 

Setelah Dhesiva berlalu pergi, nyonya Rita pun pergi menuju kamarnya, sama sekali tak berkeinginan untuk menyapa Dhera yang sejak tadi menanti kedatangannya.  

“Bu … aku … lapar.” Akhirnya Dhera memberanikan diri berbicara. 

Nyonya Rita melirik Dhera dengan wajah dingin seperti biasa, “Apa? Lapar? masih bisa memikirkan makan? Setelah apa yang terjadi pada adikmu? Kenapa kamu tinggalkan dia? Kenapaaa!?” jerit nyonya Rita, emosinya selalu meluap ketika teringat peristiwa meninggalnya Sandy.

Brak!!!

Nyonya Rita membanting pintu kamarnya, sementara Dhera menangis sambil terus mengetuk pintu kamar ibunya.

“Ibu … maafkan aku, Bu … aku menyesal … Ibu … tolong buka pintunya  Bu … Aku sungguh minta maaf, Bu.” Dhera manangis pilu di depan pintu kamar ibunya, nyonya Rita tak pernah tahu bahwa tiada hari yang Dhera lalui tanpa rasa bersalah di hatinya. 

Entah berapa jam ia meringkuk di depan pintu kamar tersebut sambil menangis, menahan lapar hingga hari berikutnya tiba. 

Flashback End. 

•••

“Maaf, Bu, aku agak sibuk hari ini.”

Wanita itu melepas belitan tangannya sendiri, ia berdiri dan berjalan mendekat ke arah Dhera. “Apa katamu? Sibuk? Sejak dulu kamu selalu menjadikan kesibukan sebagai alasan? Apakah hanya kamu satu-satunya agen rahasia yang bertugas di perbatasan negara ini?” Nyonya Rita mendadak naik pitam mendengar alasan yang Dhera kemukakan. 

Dhera hanya diam menatap nyonya Rita, ibunya tidak pernah berubah, kendati 20 tahun telah berlalu. Dokter pernah mendiagnosis nyonya Rita mengidap depresi, karena belum bisa menerima kenyataan bahwa putra keduanya telah meninggal dunia. Karena itulah hingga kini ia terus terjebak dengan perasaan sedihnya, kemudian melampiaskannya pada Dhera yang saat itu ia tuduh sebagai penyebab meninggalnya Sandiaga Orion. 

“Teganya kamu, masih bisa tersenyum, masih bisa sibuk, masih bisa mendongakkan wajah tanpa rasa bersalah, sementara adikmu telah lama pergi. Bayangkan ia sendirian di halaman, meringkuk, pasti ia ketakutan ketika kamu pergi meninggalkannya … “ Nyonya Rita meremas kedua pundak Dhera, kemudian mengguncangnya hingga tubuh Dhera ikut berguncang seiring dengan kemarahan nyonya Rita. 

Lagi-lagi nyonya Rita mengulang kalimat tersebut, terutama sekali jika ia sedang kesal. Dan kehadiran Dhera menjadi salah satu penyebab keluarnya emosi dan rasa sakit yang hingga kini belum mampu nyonya Rita atasi. 

“Hentikan!! Sampai kapan kamu akan terus menyalahkan Dhera?!” Suara bariton itu meluncur keras menghentikan keributan yang disebabkan oleh lengkingan suara nyonya Rita. 

“Masuk, dan istirahatlah!” perintah tuan Randy pada putri sulungnya. 

Dhra mengangguk kemudian menaiki tangga menuju kamarnya, di lantai atas, ia berpapasan dengan Dhesiva. “Kakak!!” Gadis manja itu segera berlari dan memeluk erat Dhera yang sudah lama tidak pulang kerumah. 

“Kenapa tak pernah pulang? Aku kangen kakak,” rengek Dhesiva. 

Jika ayah dan ibunya bersikap dingin, maka tidak demikian dengan Dhesiva. Karena nyonya Rita terlalu over protektif terhadapnya, Dhesiva merasa terlalu dikekang, ia sudah dewasa, bahkan sebentar lagi lulus kuliah. Tapi Dhesiva seperti tak pernah benar-benar mendapatkan kebebasannya. 

“Anak manja, bagaimana kuliahmu?” Dhera membalas pelukan adiknya. 

“Aku sudah hampir lulus, tapi Ibu terus mengikutiku seperti anak TK.” Dhesiva mengadu pada sang kakak. 

“Itu karena Ibu menyayangimu,” hibur Dhera dengan hati yang perih. Mengingat ia tak pernah diperlakukan demikian oleh nyonya Rita. 

“Tapi aku juga ingin seperti Kakak yang selalu dibiarkan pergi kemanapun.”

Dhera mengusap rambut Dhesiva, “Suatu saat, Ibu pasti memberimu kepercayaan, tunggu saja.” 

“Hmmm semoga saja,” ucap Dhesiva penuh harap. 

•••

“Aduh! Aduh! Aduh! Ampun Mom,” jerit Danesh, ketika mommy Bella memukul bahu dan punggungnya, “Dad, istri Daddy bisa membunuh putramu,” adu Danesh sembari memeluk daddy Andre. 

“Sudah, Sayang, Putramu bukan anak kecil lagi, percuma kamu memukulinya, yang ada dia bisa mati konyol,” cegah daddy Andre. 

“Dad!! Apa Daddy juga menginginkan aku pergi menghadap Tuhan?” pekik Danesh dengan wajah memelas. 

Daddy Andre menoyor kening Danesh, “Bodoh! Siapa yang berkata begitu?” 

Danesh kembali menatap daddy Andre dengan wajah memelas. 

“Tuh, kan, oh Ya Tuhanku, kenapa kedua putraku mirip sekali dengan suamiku, tak adakah dari mereka yang mengerti bagaimana  perasaanku?” keluh mommy Bella sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa. Nafasnya masih terengah usai memukul tubuh putranya sendiri. 

Danesh beralih ke sofa sambil memeluk lengan mommy Bella. “Apa?!” tanya Mommy Bella dengan wajah kesal. 

“Maaf.”

“Untuk apa? Agar kamu bisa mengulanginya sekali lagi?” 

“Tentu saja tidak, Mom.” 

“Tapi itu sudah sering terjadi,” sindir mommy Bella kesal. 

“Bukan maksudku berbohong, Mom, tapi keadaanku memang mendesak. Ini misi yang sudah sejak lama ku kerjakan, dan sampai sekarang otak dari semua kejahatan ini belum juga ditemukan.” Danesh mencoba menjelaskan situasinya. 

“Tapi, Nak, haruskah kamu bekerja sedemikian keras, padahal tanpa bekerja pun kamu masih bisa makan selama 20 tahun kedepan.” Rasanya mommy Bella masih belum rela melihat putranya selalu berada dalam kondisi bahaya ketika menjalankan pekerjaannya. 

“Ini bukan soal uang, Mom, tapi aku menyukai pekerjaanku, jika aku berhasil kali ini, bayangkan berapa juta anak-anak negeri ini yang terbebas dari obat terlarang. Tidakkah itu membuat Mommy bangga memiliki putra seperti kami? Kami sama-sama menyelamatkan nyawa orang dengan kemampuan dan keahlian yang kami miliki.” 

Dari tempatnya berdiri daddy Andre tersenyum, benar apa yang Danesh katakan, kedua putranya sama-sama telah berhasil membuatnya bangga menjadi seorang. 

Mommy Bella memasang wajah cemberut, walau ia membenarkan ucapan Danesh. “Padahal tadi Mommy bertemu dengan seorang gadis,” gumam mommy Bella. 

“Tuh, kan, Mommy bohong padaku, mommy bilang hanya membeli pakaian?” tuduh Danesh, ia berpura-pura cemberut. 

Mommy Bella menegakkan punggungnya, ia menggoyangkan kedua telapak tangannya, “Bukan, sungguh, Mommy tidak bermaksud mengatur kencan buta untukmu, tapi gadis itu tadi menolong mengambilkan barang bawaan Mommy yang berjatuhan.”

Danesh manggut-manggut, namun dalam hati ia belum sepenuhnya percaya dengan penuturan mommy Bella. “Benarkah?”

“Iya, karena kami sama-sama menunggu seseorang, jadi sebagai ucapan terima kasih 

Mommy mentraktirnya makan siang,” ujar Mommy Bella berapi-api. 

“Mooom, jangan terlalu percaya dengan orang yang baru Mommy kenal.” Danesh kembali mengingatkan sang mommy, karena terkadang mommy Bella terlalu baik pada seseorang yang baru ia kenal. 

“Dia gadis yang baik, dan dia juga tidak sama sekali menunjukkan tanda-tanda yang aneh, ‘kalau misalnya dia penipu, yah.” Mommy Bella menggunakan kedua tangannya sebagai tanda kutip. “Ya, walaupun penampilannya tidak jauh beda denganmu.”

“Lalu, jika dia baik, siapa namanya? Siapa tahu selera putramu memang bukan gadis kota yang anggun dan feminim.” 

Pertanyaan Daddy Andre membuat mommy Bella menertawakan kebodohannya sendiri. “Iya, saking asiknya ngobrol, Mommy sampai lupa menanyakan namanya.” 

1
Nar Sih
semoga misi danesh dkk mengungkap kasus yg begitu rumit ini segra selesai
🌺🍃yeyeeen🥀🌹☘️
ini kisah Danesh sm Dhera bnr2 nguji adrenalin,jd gk sabar baca saat mrk udh nikah.
Deuis Lina
waduh kak moon d gantung lagi nih,,,
Dedeh
semoga berhasil
Marsiyah Minardi
Wah duet lagi Dhera Danesh, gassss lah selamatkan Rara, Bastian
Sulis Tyawati
haahhhh... g sbr nunggu othor up lagi
Sulis Tyawati
astagaaaa thorrrr aq deg2qn tau bacanya. tkt Marco k tahuan
moon: /Sneer//Sneer//Sneer/
total 1 replies
𝕸𝖆𝖗𝖞𝖆𝖒🌹🌹💐💐
semoga berhasil Danesh...
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
semoga saja 🤭
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
good job 👍
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
waduh 😣
◌ᷟ⑅⃝ͩ● Marlina Bachtiar ●⑅⃝ᷟ◌ͩ
Betul 😮‍💨
Bunda Aish
jantung ga aman nih baca cerita begini,kantuk pun bisa hilang /Facepalm/
moon: /Chuckle//Chuckle//Chuckle/
total 1 replies
Deuis Lina
kak moon dag Dig dug der,,,,,semoga lancar untuk mengungkap Mr B
Marsiyah Minardi
Cepat selesaikan misinya Rara, Marco, sebelum Baldi tiba
〈⎳ Moms TZ
😱😱😱😱😱😱
〈⎳ Moms TZ
ku atau kau, Mi?
〈⎳ Moms TZ: ooohhh, ibu pikir typo 🤭✌️
moon: sudah bener bund Aku (clara) 🤭
total 2 replies
〈⎳ Moms TZ
Mi, ada kata "Waalah" ini typo atau apa ya? 🤭✌️
〈⎳ Moms TZ: oalaaaah, jd ingat Pak Tarno /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
moon: bukan typo, ini semacam bim salabim jadi apa prok prok prok/Joyful/
total 2 replies
〈⎳ Moms TZ
setelah negara api menyerang 🤭
〈⎳ Moms TZ
bersua or berdua Mi?
moon: nah, ini baru kurang hurup /Smirk/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!