Idola! kebanyakan orang pada umumnya, memiliki seseorang yang menjadi idolanya. Tidak soal kamu tua mau pun muda.
Seperti Freya Collie Lambert, gadis berusia dua puluh tiga tahun, diam-diam mengagumi seorang pria dewasa, yang semua orang kenal pria itu sangat kejam dan dingin.
Tidak tahu kapan persisnya, Freya sangat mengagumi sosok pria kejam itu, yang ia ingat, ia tanpa sengaja melihat pria itu membantai sekumpulan pria pembunuh bayaran dengan begitu kerennya.
Austin Chloe, tidak menyangka di usianya yang memasuki hampir empat puluh, yang tepatnya tiga puluh sembilan tahun, di kagumi oleh seorang gadis muda yang sangat jauh di bawah usianya.
Bagaimana sikap Austin Chloe, si pria yang dulunya di anggap semua orang pria sampah, menghadapi gadis muda dan polos yang jatuh cinta padanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KGDan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 20.
Freya mendongakkan wajahnya melihat Austin, karena masih belum menjawab apa yang ia katakan.
Mata mereka kembali saling bertemu, dan Freya memperlihatkan wajah seriusnya, "Tuan, anda harus memenangkan hadiah yang ia tawarkan padamu! hadiah itu sangat bagus! anda bisa membangun sebuah hotel bintang lima di sana!"
Mata Austin berkedip menatap wajah gadis kecil, yang begitu dekat dengan wajahnya. Karena posisinya sedang menunduk memandang wajah gadis kecil, yang menengadah menatapnya.
"Oh, sepertinya itu tidak mungkin!" akhirnya Austin dapat menjawab Freya, setelah sadar dengan rasa kagetnya akan sikap Freya padanya.
Freya menepuk lengan Austin pelan, lalu ia pun berbisik, "Jangan pesimis, Tuan! apa yang anda pikir tidak mungkin, bisa saja menjadi mungkin"
Freya melihat ke arah panggung aula, di mana Cody masih berdiri di sana, memandang ke arah mereka dengan pandangan tidak percaya.
Freya baru menyadari semua mata memandang ke arah mereka, dengan tatapan yang tidak dapat di artikan Freya.
Tatapan siapa saja dalam aula itu memandang mereka, sedikit pun tidak membuat Freya gugup dan gemetar. Karena ia ingin melakukan hal yang serius.
"Nona... bukankah anda pelayan dessert, yang saya booking untuk melayani tamu, menikmati dessert toko anda?" tiba-tiba terdengar suara Cody memecah keheningan suasana aula, yang mendadak terasa sepi.
"Benar, Tuan!" jawab Freya dengan tenang.
"Sepertinya anda orang baru di kota ini!" sahut Cody lagi.
"Tidak! saya sudah lama tinggal di kota ini, sejak saya lahir!" jawab Freya.
"Kalau begitu... Apakah anda mengenal, siapa pria yang duduk di samping anda?" tanya Cody mengingatkan Freya, karena ia merasa Freya tidak sadar siapa yang ia dekati.
"Tentu saja saya kenal! memangnya kenapa? bukankah permainan yang anda tawarkan, untuk semua wanita yang ada di dalam aula pesta ini?" tanya Freya, mematahkan pertanyaan Cody, yang mencoba menyadarkannya siapa Austin sebenarnya.
Freya tahu maksud dari arah pertanyaan Cody padanya, supaya ia tidak mendekati Austin karena berbahaya. Dan, apa yang ia pertanyakan kembali kepada Cody, membuat Cody terdiam.
Freya kembali memandang Austin, lalu memegang lengan Austin, "Tuan, wajah anda terlalu tinggi, maukah anda menurunkannya sedikit? ada yang ingin ku bisikkan pada anda"
Austin yang masih terbengong dengan apa yang di lakukan dan katakan Valerie, menuruti apa yang di pinta Freya. Ia perlahan memiringkan wajahnya ke arah Freya.
Cup!
Satu kecupan mendarat di pipi Austin, begitu wajah Austin dapat di sentuh bibir Freya.
"Apa???!"
Tindakan Freya itu membuat semua yang memandang ke arah mereka berdua, terkejut dengan mata membulat, dan nyaris jatuh terduduk melihat apa yang di lakukan Freya.
Sementara Austin membeku di tempatnya, mematung tidak bergerak saking kagetnya, dengan kecupan Freya yang tiba-tiba pada pipinya.
Seumur hidup Austin, inilah ciuman pertama yang ia rasakan, dan dapatkan dari seorang wanita.
Freya tersenyum menatap Austin yang masih memiringkan wajahnya, diam tidak bergerak.
Dengan tenang tangan Freya semakin erat merangkul lengan Austin, sembari tersenyum semakin lebar melihat ekspresi wajah Austin.
"Tuan, tanah warisan keluarga Addison, sekarang telah menjadi milik anda" bisik Freya mendekatkan wajahnya.
Di panggung aula, Cody tersadar dengan apa yang di lakukan Freya. Ia menjadi panik melihat Freya, ternyata mau menjadi pasangan Austin.
Dan, lebih tidak dapat ia percaya lagi, sepertinya usia Freya masih sangat muda.
Bagaimana mungkin? Austin pria dewasa yang nyaris lebih pantas menjadi Paman wanita muda itu! pikir Cody.
Memikirkan hadiah yang ia tawarkan, Cody tiba-tiba meradang oleh rasa panik. Ia terlalu ceroboh, menganggap pesona Austin, tidak akan membuat wanita mana pun mau dekat dengannya.
Habislah! tanah warisan keluarganya ia pertaruhkan untuk mengejek Austin. Sekarang telah menjadi milik Austin Chloe.
Lutut Cody gemetar seperti bermimpi. Ia jadi seperti pecundang, telah berani menantang Austin. Yang akhirnya ia sendiri yang kalah.
Sementara Austin sendiri masih terbengong di tempatnya, tidak percaya menatap Freya yang tersenyum ramah padanya.
Ia ingat tangan kecil milik gadis, yang saat ini sedang merangkul lengannya, saat melayaninya di ruang VIP toko dessert, gemetar ketakutan.
Tapi saat ini, gadis kecil itu tidak terlihat gemetar sedikit pun. Membuat ia diam-diam merasa senang dalam hati. Ternyata ia memiliki pesona tersendiri, sehingga gadis itu terpikat padanya.
Bersambung......
Akhirnya Austin ketemu Erick🤗
lanjut