Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat sepi di tengah keramaian dan ramai di tengah kesepian. Sekuat apa pun kita bertahan, perpisahan memang jalan terbaiknya. Sejauh apa pun kita berjalan semua akan terasa percuma karena iman kita yang berbeda. Aku dengan tasbih di tanganku dan kamu dengan rosariomu. Meskipun semua menentang cinta kita, aku akan mempertahankannya sampai salah satu diantara kita memutuskan untuk menyerah.
Meceritakan tentang kisah cinta antara dua insan yang awalnya di pertemukan karena salah satu dari mereka mecari keperluan untuk berkemah, dan teman sang wanita meminta bantuan temannya dari luar untuk mencarikan tenda dan peralatan kemah lainnya. Saat untuk pertama kalinya mereka bertemu sang pria teralihkan pandangannya kepada cewek tersebut, dan merasakan cinta pada pandangan yang pertama. Tetapi ibu sang pria menentangnya, akan kah cinta mereka bersatu dalam ikatan suci pernikahan. Siapa yang akan merelakan agamanya ?. Yuk simak selengkapnya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon indah Mayaddah f, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 11 Kepergian Juan
Hari ini Nayla sudah di perbolehkan pulang, ibunya mendorong kursi roda yang Nayla pakai. Di lobbi Nayla dan Rasti berpapasan dengan dokter Wisnu yang jam tugasnya sudah selesai.
“Selamat siang Nayla, bu Rasti” Sapa dokter Wisnu sambil tersenyum
“Selamat siang dokter” Jawab Rasti tersenyum, Nayla hanya tersenyum
“Kalian mau pulang naik apa ?” Tanya dokter Wisnu
“Naik taksi online dok, soalnya papahnya gak bisa jemput” Jawab Rasti
“Maaf kalau saya lancang, mau saya antar pulang saja ?” Tanya dokter Wisnu sungkan
“Gak usah dok, terima kasih” Jawab Nayla
“Nay gak boleh gitu” Ucap rasti sambil melototi Nayla
“Maaf yad ok, taksi onlinanya tadi udah dapat Cuma ini memang belum sampai” Jawab Rasti
“Gak papa bu kalau begitu saya duluan, permisi” Ucap dokter Wisnu berlalu
“Tadi kamu harusnya jangan bicara seperti itu, tidak enak sama dokter Wisnu” Ujar Rasti
“Kan aku tadi gak ngapa-ngapain mah” Jawab Nayla
“Ini lagi dimana taksinya, loh kenapa taksinya malah di cancel sih. Aduhhh gimana ini” Ucap Rasti menggerutu
Tin tin
Nayla dan rasti kompak menoleh, ternyata dokter Wisnu Nayla mengerjitkan dahinya perasaan tadi dirinya telah menolak ajakan dokter Wisnu untuk di antar pulang sengankan mamanya terlihat berbinar.
“Tawaran yang tadi masih berlaku tidak dok ?” Tanya Rasti tanpa sungkan membuat Nayla meringis malu.
“Masih bu, mari saya antar sampai rumah” Jawab dokter wisnu lalu dia turun dari mobilnya membantu Nayla masuk ke dalam mobil.
Sesaat mata Nayla dan dokter Wisnu beradu, Nayla tersadar saat dokter Wisnu menggendongnya dalam sekali hentakan. Begitu Nayla dan mamanya sudah di dalam mobil, dokter Wisnu langsung melajukan mobilnya perlahan dan menanyakan alamat rumah mereka lalu Rasti mengarahkan menuju rumahnya dengan senang hati
*****
Sesampai di rumah mereka di kejutkan dengan teriakan seseorang.
“Nay ! Naylaaaaaa !” Teriak seseorang di teras rumah Nayla
Nayla, Rasti dan dokter Wisnu menoleh kea rah suara tersebut.
“Berisik !” Ucap Nayla
“Aku kan mau jenguk kamu Nay, ya mah ya” Ucap Rizky sambil meraih tangan Rasti dan menciumnya
“Iya, kamu duduk aja. Mamah bikini minum dulu. Silahkan duduk dokter” Ujar Rasti
“Maaf bu, saya langsung pulang aja. Permisi bu” Jawab dokter Wisnu
“Loh kok gitu, ya sudah. Makasih ya dokter sudah mau mengantarkan kami pulang” Ucap Rasti
“Iya bus ama-sama, mari Nay” Jawab dokter Wisnu Nayla mengangguk sebagai jawaban
“Ciyeeeeeeeeeeeh, gebetan baru Nay. Cakep tuh” Goda Rizky
“Ck, gebetan apaan” Jawab Nayla sambil memutar bola matanya malas.
Tak lama rasti datang dan meletakkan minuman dan toples kue kering di meja lalu masuk lagi ke dalam rumah.
“Gimana ?, abis lulus jadi mau sekolah tantara ?” Tanya Nayla
“Jadi dong, doain ya. Kan agar bisa jagain kamu dari buaya-buaya darat” Jawab Rizky sambil bercanda
“Wah lebaynya Brot kamu” Ucap Nayla
“Bisa gak usah pake T sih Nay, gak enak di dengar. Kesannya gimana kitu kaya suara kentut” Jawab Rizky
“Kan brother, makanya brot gimana sih” Ujar Nayla mengulum senyum tengil
“Dih, masih sakit juga masih bisa bikin orang kesel aja” Jawab Rizky mencak-mencak membuat Nayla tertawa terbahak-bahak
Ya begitulah persahabatan mereka, tumbuh sama-sama dari kecil. Kadang hal sepele saja bisa membuat mereka tertawa, Rizky menurut Nayla itu bisa jadi teman main, teman curhat, kakak, bisa juga pacar. Kenapa pacar ?, karena menurut orang-orang yang melihat keakraban mereka dan mereka serig makan dan nonton berdua saja.
*****
Hari ini hari pertama Nayla masuk lagi sekolah setelah di rawat di rumah sakit dan tidak masuk sekolah.
“Nayla, aku senang banget kamu udah masuk sekolah lagi” Ucap Sinta heboh melihat Nayla yang sudah duduk di dalam kelas
“Berisik Sin, sana duduk bentar lagi bel masuk berbunyi” Jawab Nayla sambil menutup telinganya
“Aku seneng tau Nay” Ucap Sinta cemberut
Siska dan Rizky tersenyum, kegiatan belajar mengajar berlangsung dengan lancar, Nayla mendengarkan guru yang menjelaskan di depan. 2 jam sedah berlalu bel istrirahat pun berbunyi, anak-anak berhamburan keluar kelas.
“Kamu mau ikut ke kantin atau mau titip aja Nay ?” Tanya Rizky
“Boleh, titip aja Ky. Salad buah sama yogurt aja” Jawab Nayla
“Oke, siap” Ucap Rizky
“Makasih, nih uangnya” Jawab Nayla
“Oke, sip” Ucap Rizky sambil mengacungkan jempolnya
Lalu Kholis masuk ke dalam kelas Nayla membawa susu dan roti.
“Nih buat kamu, maaf aku nggak jenguk kamu kemaren” Ucap Kholis sambil memberikan susu dan roti
“Gak papa kak, makasih udah bawain ini” Jawab Nayla
“Sama-sama, aku balik ke kelas dulu” Pamit Kholis tersenyum di balas anggukan oleh Nayla
Tak lama teman-temannya kembali sambil membawa pesanan Nayla.
“Dari fans ini pastinya” Ucap Sinta
“Apa sih Sin, gak ada ya” Jawab Nayla
“Ahahahaha, soalnya tadi kak Kholis nyamperin kita tanya-tanya trus beli roti sama susu. Gak tahunya roti sama susunya buat tuan putri” Ucap Rizky menggoda
Mereka pun makan bersama menghabiskan pesananya, tak lama bel masuk pun berbunyi pelajaran pun berlanjut hingga jam sekolah salesai. Karena Nayla belum bisa berdiri, jadilah Nayla masih duduk di kursi roda dan menunggu taksi yang di pesannya di depan sekolah, motor Sinta di bawa Siska. Mereka berbincang-bincang di depan sekolah menunggu taksi online mereka tetapi panggilan seseorang membuat Nayla membeku.
“Nayla !” Panggil Juan lalu berjongkok di depan kursi roda Nayla
Nayla enggan menjawabnya, Nayla hanya menatapnya dalam diam. Sinta yang akan mengusir Juan ditahan oleh Nayla, Nayla memberi kode lewat tatapan mata kalau dia baik-baik saja.
“Kakak tahu kamu pasti benci sama kak, tapi kakak juga mau minta maaf sama kamu. kakak juga mau pamit sama kamu, kakak akan pindah ke luar negeri Nay” Ucap Juan memegang tangan Nayla dengan mata berkaca-kaca
“Kakak boleh peluk kamu nggak ?” Tanya Juan yang di balas anggukan oleh Nayla
“Kakak sayang banget sama kamu Nay, maafin kakak yak arena udah bikin kamu jadi kayak gini” Bisik Juan
Air mata Nayla tak kuasa dia bending lagi, Nayla memejakan matanya agar air matanya berhenti menetes.
“Jangan nangis lagi” Ucap Juan sambil menghapus air mata Nayla
“Kapan kakak berangkatnya ?” Tanya Nayla
“Habis ujian akhir kakak langsung berangkat” Jawab Juan
“Aku nggak benci sama kakak, aku juga nggak nyalahin kakak ini semua udah takdir. Aku juga masih bisa jalan kalau udah sembuh, kakak gak perlu merasa bersalah gini” Ucap Nayla
“Kita mulai baik-baik dan kita juga harus mengakhiri dengan baik juga” Lanjut Nayla
“Iya Nay” Jawab Juan
“Aku mau kita masih bisa jadi teman kak, walaupun kita udah nggak pacaran” Ucap Nayla tersenyum
“Tentu, kamu bukan cumin teman. Kamu adik kakak mulai sekarang” Jawab Juan tersenyum
“Ayo Nay, taksinya udah datang” Potong Sinta
“Oke” Jawab Nayla
“Kakak bantu kamu gending masuk mobil ya” Ucap Juan menawarkan diri
“Makasih kak” Jawab Nayla
Juan menggendong Nayla masuk ke dalam mobil, setelah masuk ke dalam Juan memberitahu sopir untuk berhati-hati dalam menjalankannya.
“Hati-hati” Ucap Juan sebelum mobil melaju
Sesampai di rumah Nayla dan Sinta asik bermain gitar dan menikmati sore hari.