Chaterine banedict 21 tahun anak dari pasangan Axel banedict dan jovinka Gilles Villeneuve, yang memiliki paras cantik sehingga membuat laki-laki jatuh hati pada nya
Chaterine memiliki 4 kakak mereka kembar dan seorang CEO dan ketua mafia.di karena kan satu hal orang tua nya menjodohkan putri kesayangan mereka dengan seorang anak dari teman nya papa nya.
Leon crown Van 27tahun putra dari pasangan Ludwig crown Van dan Stella Carey Mulligan, dengan sifat yang dingin kejam dan cuek terhadap perempuan dan bisakah Chaterine membuka hati seorang leon.leon sendiri seorang CEO dan ketua mafia
Chaterine memiliki sifat ceria,lemah lembut,polos dan mudah bergaul dengan orang sehingga membuat teman-teman di sekitar nya menyayangi nya.
di balik itu semua Chaterine memiliki banyak rahasia yang dia harus sembunyikan dari keluarga maupun orang-orang terdekatnya
MAAF JIKA TIDAK BAGUS DAN BILA ADA KESAMAAN DALAM NAMA MAUPUN TEMPAT NYA.
TERIMA KASIH KARENA SUDAH MAU MAMPIR DI NOVEL KU.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon charlotteyoung, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
"setelah lima tahun akhirnya kita bertemu kembali KINGS, Sepertinya ini akan sangat menyenangkan jika aku sedikit bermain dengan mereka semua." ujar Chaterine dengan memandang langit-langit kamar tidur nya, sesekali ia tersenyum saat mengingat pertemuan pertama nya dengan Leon di dunia mafia.
saat sedang melamun kan sesuatu, handphone Chaterine berdering dan membuat sang empunya mendengus kesal, karena ada yang mengganggu waktu istirahat nya.
mau tidak mau, Chaterine mengambil handphone pribadi nya yang menghubungkan antara dia dengan semua bawahan nya, Chaterine mengernyitkan keningnya saat melihat nama yang sedang menelepon nya dan dengan segera Chaterine mengangkat nya.
"hallo" ujar Chaterine dingin
"hallo nona, tolong maafkan saya karena Sudah mengganggu waktu istirahat Anda!."ujar seseorang di sebrang telefon.
"hmm... ada apa?." ujar Chaterine cuek.dan tetap tenang walaupun perasaan nya sedikit khawatir.
"nona ada masalah di perusahaan dan black wolf!." ujar seseorang dari sebrang telefon dan terdengar ketakutan saat mendengar nada dingin dari boss mereka.
"aku akan datang! tapi tidak bisa sekarang, tunggu dua Minggu lagi karena sebentar lagi adalah hari kelulusan ku."jawab Chaterine dan setelah itu mengakhiri panggilan nya, Chaterine menarik nafas dalam-dalam agar lebih tenang. Chaterine pun tidak ingin ambil pusing dengan apa yang terjadi di Jerman.
Chaterine pun memilih untuk tidur karena satu Minggu mendatang akan menjadi hari yang melelahkan untuk nya, selain kelulusan nya,ia juga harus membujuk keluarga nya agar bisa melanjutkan pendidikan nya ke Jerman.
setelah satu merenung dengan apa yang akan ia lakukan, kini Chaterine sudah tertidur pulas. sehingga tidak menyadari jika ada yang masuk ke dalam kamar nya, dengan cara mengendap-endap dan menatap nya dengan tatapan membunuh.
walaupun Chaterine tengah tertidur pulas, ia mempunyai kewaspadaan yang tinggi walaupun itu dalam keadaan sedang tertidur, tetapi Chaterine merasakan hawa membunuh yang sedang berjalan ke arahnya.
Chaterine tetap tenang dan berpura-pura tidur, ia ingin melihat seberapa besar keberanian nya untuk melukai nya.selain itu Chaterine juga mendengar suara langkah kaki yang Chaterine sangat hafal.
"siapa kamu." teriak Julio saat melihat seseorang ingin menusuk sang adik, dan terjadi lah perkelahian di antara mereka.
bugh bugh bugh
suara pukulan yang keras, di antara Julio dan penyusup itu, Axel, Sam, Gavin dan Grace yang mendengar suara pukulan pun segera bangun dan menghampiri sumber suara itu.
saat mereka melangkah menuju kamar Chaterine, betapa terkejutnya mereka melihat Julio yang sedang berkelahi dengan beberapa orang yang menggunakan penutup topeng.
Samuel tidak bisa tinggal diam, saat melihat saudara nya dalam masalah, mereka segera membantu Julio. namun Julio berkata lain.
"Dady! lebih baik Dady melihat keadaan Chaterine di dalam, orang-orang ini datang untuk membunuh Chaterine." teriak Julio, saat melihat Dady Axel dan saudaranya datang. sedangkan yang lainnya sangat terkejut mendengar perkataan dari Julio.
Axel yang sudah sangat khawatir segera masuk dan memeriksa kondisi putri nya, sedangkan Samuel dan sisa nya membantu Julio.
luar rumah tidak kalah tegang, karena di luar Kim dan beberapa bodyguard melawan habis-habisan para penyusup itu.
yang ada di dalam pikiran Kim saat ini adalah, keadaan Chaterine, karena bagaimanapun mereka datang untuk membunuh nona kecilnya. setelah di luar bisa di atasi oleh Kim dan para bodyguard, Kim segera masuk kedalam dan langsung menuju ke kamar Chaterine.
dengan tergesa-gesa Kim sampai melupakan keberadaan seseorang yang tengah bersembunyi di balik pintu kamar mandi bawah dekat dapur. Kim tidak memikirkan tentang luka nya, dia sangat mengkhawatirkan keadaan Chaterine.
"akhirnya kamu datang Kim!." ujar Gavin saat melihat Kim berlari mendekati mereka.
"maafkan aku, karena aku lalai." ujar Kim dengan sedikit menunduk
"tidak masalah Kim, lebih baik kita segera membunuh para pembunuh bayaran ini." jawab Samuel, ia tidak bisa menyalahkan semua kepada Kim, bagaimana pun ini juga kelalaian nya.
setelah tiga puluh menit mereka bisa membunuh semua orang itu, pembunuh bayaran kali yang datang sangat banyak sehingga membuat mereka cukup kewalahan.
sedangkan Chaterine masih berpura-pura tidur sambil mendengarkan musik.
"bagaimana keadaan Chaterine dad?." tanya Samuel kepada sang Dady yang sedari tadi menemani Chaterine.
"Chaterine masih tidur, seperti nya dia tidak mendengarkan keributan karena sedang mendengarkan musik dengan menggunakan handset." jawab Dady Axel, sedangkan yang lainnya lega mendengar kan perkataan dari sang Dady.
"Dady kembalilah tidur, takutnya nanti mommy mencari keberadaan Dady saat kebangun dan tidak mendapati Dady di samping mommy. biarkan Samuel yang menjaga adik." ujar Samuel.
"baiklah, Dady istirahat dulu. kalian juga segeralah istirahat."ujar Dady Axel dan segera melangkah keluar meninggalkan para anak muda itu.
"iya dad." jawab mereka semua bersamaan. tanpa mereka sadari Chaterine membuka mata nya dengan perlahan, dan menatap wajah panik sang kakak.
"kenapa kakak di sini." ujar Chaterine yang pura-pura baru bangun tidur, sedangkan yang lain nya mendengar suara Chaterine segera menoleh dan mendapati Chaterine tengah mengusap matanya beberapa kali.
"tidak ada sayang, kami hanya ingin menemani mu tidur." jawab Samuel setenang mungkin, sedangkan Julio berusaha menutupi pintu masuk yang masih ada tubuh pembunuh itu.
"oh.. kalau begitu Chaterine mau tidur kembali, good night kak." ujar Chaterine dengan memejamkan kembali matanya.
"selamat malam sayang."jawab mereka semua bersamaan.