NovelToon NovelToon
Gelora Cinta Sang Berandal

Gelora Cinta Sang Berandal

Status: tamat
Genre:Tamat / Beda Usia / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:2.4M
Nilai: 4.4
Nama Author: Lindra Ifana

Hidup di jalan sebenarnya bukanlah pilihannya , tapi nyatanya kekayaan tak membuatnya cukup nyaman . Dan inilah sebuah kisah tentang seorang pria bernama Bramatyo Yudo Sadewo , pria muda dengan segala ambisinya ! Yang tanpa dia tahu jika suatu saat seorang wanita biasa bisa membuatnya bertekuk lutut ...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lindra Ifana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

" Mas Bram menang !!! Mas Bram menang !! " pekik Darto antusias ketika kembali melihat jagoannya melewati garis finish paling depan . Begitupun teman teman ojek Bram yang malam itu ikut menyaksikan balap liar kali ini . Mereka kurang lebih ada sepuluh orang .

" Bagaimana ?? "

" Aman , sepertinya tidak ada di antara mereka yang mencurigakan . Pokoknya di perhatikan terus saja , perasaanku kok nggak enak kalau terlalu anteng begini !! " ujar salah satu teman .

Walau sangat ramai tapi malam ini sepertinya tidak ada kendala bagi Bram . Kucir dan orang orangnya yang mereka kira akan mengamuk bahkan sudah tidak terlihat lagi saat Bram sedang menerima uang hasil kemenangannya .

" Sepuluh juta ini Mas .... saya minta tolong ini lima juta tolong dikasihkan ke panitia pembangunan mushola yang ada di kampung kita . yang lima juta Mas Darto saja yang pegang . Besok baru kita tentukan sisa uang ini mau buat apa saja .... "

" Pijet sama ke dokter Mas , tadi saya lihat Mas Bram sempat jatuh disenggol sama Kucir kurang asem itu !! Dengkul sama sikut Mas Bram masih berdarah darah gitu kok ! Jangan mikirin kita kita dulu. "

" Bener itu Mas , sekarang sebaiknya kita pulang sekarang ! Tapi tetep waspada kok rasanya aneh menang tanpa perlawanan, " kata Darto memperingatkan teman temannya .

Akhirnya Bram.dan kesepuluh temannya pulang menuju kampungnya , di awal perjalanan mereka bisa sedikit tenang karena tidak ada hambatan seperti yang mereka pikirkan . Tapi saat sampai di tengah perjalanan tampak segerombolan orang menghadang mereka . sesuai dengan yang mereka duga Kucir cs tidak akan menerima kemenangan Bram .

" Siap siap Mas .... "'

Bram dan teman temannya berhenti , walau kalah jumlah mereka tidak akan gentar menghadapinya . Mereka semua juga berhenti tepat di depan orang orang yang menghadang mereka .

" Punya nyali juga kalian berhenti ... " seru pria kurus kecil berkulit coklat gelap dengan rambut panjang dikuncir belakang yang sering dipanggil dengan sebutan Si Kucir .

" Apa maumu b*ngsat !!! Tidak ada yang perlu aku takutkan untuk menghadapi pecundang sepertimu. "

" Anj*ng !!! Nyawa sudah di ujung tanduk masih saja bisa sombong !! "

Bram turun dari tangannya , satu tangannya terangkat ketika Darto dan teman temannya ingin turun mengikutinya . Seakan mengatakan untuk membiarkan dia sendiri yang menghadapi Kucir .

" Tidak usah bawa bawa mereka , kita selesaikan berdua ! Jangan jadi perempuan yang bisanya bersembunyi di ketiak teman temanmu, " tantang Bram mencoba memancing emosi pria kurus kecil itu .

Bram tidak ingin teman temannya kembali terluka , selain kalah jumlah dia yakin orang orang Kucir juga sudah menyiapkan senjata di balik baju baju mereka .

" Kau pikir aku takut !? " walau bisa berkata seperti itu tapi pria bernama Kucir itu masih tetap ada di atas motornya . Dia harus berpikir seratus kali lipat untuk melawan satu lawan satu pria muda yang sedang menantangnya itu .

Pria muda itu mempunyai postur tinggi besar dengan badan yang kekar , dan sepertinya juga bukan pria biasa . Dari gerak geriknya pasti pemuda bernama Bram itu adalah petarung yang hebat .

" Serang mereka !!!! " teriak Kucir yang melihat Bram semakin mendekat ke arah motornya .

" Dasar pengecut !! B*jingan ..... " gumam Bram merangsek ke depan untuk meraih tubuh pria bernama Kucir itu . Jika dia berhasil menangkap pemimpin mereka maka otomatis ia bisa memukul mundur orang orang di belakangnya , tapi ....

JLEEEEBBBBB ....

DOORRR ... DOOORRRRR

Salah satu orang yang ada di belakang Kucir tiba tiba saja menyarangkan pisau di tubuh Bram , walau berhasil menangkisnya tapi pisau itu sempat menggores lengan dan telapak tangannya dengan cukup dalam .

Darah segar mengucur deras di luka goresan tapi Bram tidak mempedulikannya . Mereka semua mengira jika polisi sudah datang ke tempat itu , terbukti dengan suara tembakan yang barusan nyaring terdengar .

Semua orang kalang kabut melarikan diri , tak ada satupun dari mereka yang ingin berurusan dengan pihak yang berwajib . Tanpa mereka sadar jika dua tembakan itu sengaja di lepas oleh dua orang berjaket hitam yang tempo hari mengawasi Bram .

Mereka sengaja melepas tembakan agar pertarungan tidak seimbang itu urung terjadi . Mereka tahu orang orang Bram sama sekali tidak siap bertarung , tak ada satupun dari mereka membawa senjata seperti orang orang Kucir .

Sekuat tenaga Bram memacu motornya walau sebenarnya ia sudah merasa sedikit pusing . Dan darah terus saja menetes dari lukanya , jika saja tak khawatir polisi menemukannya ia bisa berhenti sebentar untuk mengikat lukanya untuk menghentikan pendarahannya . Sampai akhirnya ....

Dettt ... deettt

Motor yang ia naiki mati , mungkin karena kehabisan bensin . Untung saja ia sudah sampai di pinggir kampungnya hingga ia bisa sedikit lebih tenang .

Bram meletakkan motornya di belakang gubuk tempatnya biasa mangkal bersama para tukang ojek yang lain . Tempat itu tempat teraman untuk menyembunyikan sepeda motornya yang di penuhi noda darah pada salah satu setangnya . Telapak tangan yang ia gunakan untuk menangkis pisau masih saja berdarah .

Niatnya ingin ke rumah Jarwo , tapi sepertinya terlalu jauh . Dia tak yakin bisa berjalan sejauh itu dengan kepala yang sangat pusing seperti ini . Suasana dini hari yang sepi membuatnya sedikit leluasa di jalan kampung yang lengang .

Sampai ia tak kuat lagi berjalan kemudian perlahan menghampiri sebuah pintu untuk ia ketuk dan mintai tolong . Bram sengaja mengetuk sedikit keras agar sang penghuni segera bisa keluar menolongnya

TOKKKK ... TOOKKKKKK ... BRAKKKKK

" Tolongggggg .... "

" Ya Allah ... BRAMMMM !!! "

1
kagome
🤣🤣🤣🤣🤣🤣
kagome
Luar biasa
kagome
wah langsung salto jungkir balik kayang tu si bram🤣🤣🤣🤣🤔
kagome
nah lo yg tidur ma gibran semalam 🤣🤣🤣
kagome
untung ditolong mbak gista ya..... walo pas nolong lagi pake mukena🤣🤣🤣
coba klo tante kunti pake baju putih
waduuuuuuuh sereeeeem🤭🤭🤭
Estefin Tinenta
lumayan buat pengisi waktu luang, lebih ditingkatkan lagi 👍🏻👍🏻
kagome
aq salah sangka tak kira emaknya bram
jangan jangan emak gita
ya ampun keponya aq😄
kagome
emaknya bram kah thor si nyonya
kagome
Luar biasa
kagome
klo aq jadi bram mungkin tak potong tu pentungan bapaknya biar gk celup2
maaf thor otak aq rada geser akibat ketiban centong nasi😮‍💨
Estefin Tinenta
hmmmm...asyiik jdi ikutan tegang 🙈
Estefin Tinenta
Biasa
Estefin Tinenta
Buruk
Estefin Tinenta
ceritanya tambah mantap lanjuuut👍🏻👍🏻
Estefin Tinenta
tambah seru ceritanya 👍🏻👍🏻
Estefin Tinenta
makanya jngn sombong rasain lu 😊
rika rokim
Biasa
Lindra: luar biasa🙏
total 1 replies
rika rokim
Kecewa
Estefin Tinenta
bagus alur ceritanya jdi penasaran😊
Estefin Tinenta
laki2 bego
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!