Author update hari, SELASA dan KAMIS
Reyna Maureen Alexandria seorang gadis dingin tak tersentuh. dia juga seorang ketua Geng motor Black Rose.
Reyhan Saputra Smith adalah ketua OSIS sekaligus kapten basket disekolah TUNAS BANGSA. Reyhan adalah cowok dingin dan cuek dia terkenal di sekolah Tunas bangsa disebut Ketos kutub karena sifatnya yang dingin sama orang lain.
Reyhan juga adalah siswa paling pintar disekola Tunas bangsa. Setelah kedatangan siswi baru yang bernama Reyna, Reyhan menjadi pribadi banyak bicara.
Apakah mereka akan tumbuh benih-benih cinta?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chinta Maulana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Reyhan membelai rambut Reyna sehingga membuat Reyna terlelap terdengar dengkuran halus dari bibirnya. Reyhan tersenyum melihat Reyna tertidur dengan pulas sambil memeluk dirinya dengan erat
Cup
Reyhan mengecup kening Reyna dengan penuh Cinta lalu ia menatap Reyna begitu dalam.
"Maaf Ren, aku tidak bisa menjagamu. Tapi mulai sekarang aku akan selalu berada disisimu sayang."
Reyhan mencium bibir Reyna dan ia mau bangkit dari tempat tidur namun ia melihat tangan Reyna yang melibgkar dipinggannya. Ia pun melepaskan pelukan Reyna hati-hati agar tidak membangunkannya.
Reyhan keluar dari kamar dan duduk disofa menunggu pesanannya.
Ting tong
Bel apartemennya bunyi, ia pun bergegas membuka pintu dan mengambil makanan yang ia pesan lalu menatanya di meja makan.
"Reyhan... Reyhan...." Teriak Reyna histeris.
Hiks... Hiks... Hiks....
Reyna menangis sesuguhkan.
Reyhan mendengar teriakan Reyna. ia dengan cepat berlari menuju kamar untuk melihat kondisi Reyna yang menurutnya tidak baik-baik saja.
Reyhan langsung menghampiri Reyna dan memeluknya untuk menenangkannya. "Sayang, hei lihat aku, aku disini jangan nangis lagi ya."
"Jangan pergi, jangan tinggalin aku." Ucap Reyna lirih.
"Kamu harus kuat Rey, mana Reyna yang aku kenal tanggu pemberani. Reyna yang aku kenal tidak cengeng bahkan tidak pernah mengeluarkan air mata." Ucap Reyhan.
"Ayo kita makan, aku sudah menyiapkan di meja makan." Ucap Reyhan namun Reyna menggeleng.
"Nanti kamu sakit kalau kamu tidak makan." Bujuk Reyhan agar Reyna mau makan.
"Rey,.. " Ucapan Reyna terpotong karena Rey menutup mulut Reyna dengan tangannya.
"Tenang sayang, aku akan menghilangkan jejak laki-laki brengsek itu yang telah menciummu." Ucap Reyhan lalu ia menatap Reyna dalam.
Reyhanpun mencium bibir Reyna bahkan **********. ia berharap setelah ia mencium Reyna bisa lebih tenang.
Reyhan terus mencium bahkan Reyhan mengigit kecil bibir Reyna sehingga Reyna membuka mulutnya. lidah Reyhan menerobos masuk ke dalam mulut Reyna dengan mengabsen gigi putih Reyna. Ia menghentikan ciumannya agar Reyna bisa meraup nafas sedalam-dalamnya.
Reyhan kembali mencium Reyna dan Reyna pun membalas ciuman Reyhan. Ciuman Reyhan turun ke leher Reyna dan meninggalkan jejak akibat isapan Reyhan.
Reyna pun mendesah ketikan Reyhan mengisap lehernya. Reyhan mentap Reyna sebentar dan ia pun membaringkan Reyna dan menarik bajunya keatas dan terpampanglah buah dada Reyna yang menantang untuk dimainkan.
Reyhan mengisap ****** berwarna kemerah menahan itu dan tangannya juga tinggal diam, ia meremas buah dada Reyna yang membuat Reyna mendesah kenikmatan.
Reyhanpun berhenti mengisap buah dada Reyna karena ia takut kebablasan apa lagi senjatanya tegang minta dikeluarkan. Ia menurungkan baju Reyna yang sempat ia angkat tadi.
"Jejaknya sudah hilang. aku yang mengantikannya. Jangan mengingatnya lagi ya." Ucap Reyhan lembut sambil mengelus rambut Reyna. Bahkan pipi Reyna merona karena malu. ia pun menutup mukanya.
"Kenapa itu muka ditutup." Goda Reyhan.
"Malu Rey." Cicit Reyna yang masih menutup mukanya.
"Ya udah aku mau kekamar mandi dulu ya." Ucap Reyhan dan berdiri tempat tidur untuk menuju kamar mandi untuk berendam menghilangkan hasratnya.
Reyhan berendam dikamar mandi hampir satu jam baru ia keluar dan Reyna melihat Reyhan keluar dengan rambut basah dari kamar mandi.
"Rey kamu mandi." Ucap Reyna.
"Iya Ren. aku kan belum mandi." Jawab Reyhan cengegesan.
Setelah Reyhan sudah berpakaian. merekapun keluar menuju ruang makan.
"Yank udah dingin. kamu tunggu disini, aku panaskan dulu makanannya." Ucap Reyhan.
Reyna memegang tangan Reyhan. "Tidak usah Rey. tidak apa-apa dingin yang penting masih bisa dimakan.