NovelToon NovelToon
Cinta Tulus Kania

Cinta Tulus Kania

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:2.7M
Nilai: 4.7
Nama Author: santi.santi

Kania Abinaya sangat mencintai tunangannya yang bernama Alam. Meski mereka sudah lebih dari satu tahun menjalin hubungan namun Alam masih saja bersikap dingin kepada Kania.Tapi karena rasa cintanya yang sangat besar kepada Alam, Kania seloah buta dengan semua itu.

Hingga suatu hari Kania mengetahui alasan sikap dinginnya Alam kepadanya yaitu karena Alam tidak mencintainya. Yang lebih menyakitkan lagi ternyata Alam adalah kekasih kakak angkatnya, yaitu Dania. Dania memaksa Alam untuk menerima cinta Kania sebagai rasa terimakasihnya kepada keluarga Kania, karena telah merawat dan membesarkan Dania penuh cinta dan kasih sayang.

Kania lebih memilih pergi mengasingkan diri dari mereka. Kania juga sangat menyayangi Dania, Kania tidak mau kakaknya itu mengorbankan cintanya demi Kania.

Hingga 3 tahun kemudian Alam dan Kania di pertemukan lagi, dimana saat itu Kania melihat Alam masih memakai cincin pertunangan mereka dulu.
Apa yang membuat Alam masih memakai cincin itu?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon santi.santi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

24

CEKIIITTTTT...

Alam mengerem mobilnya mendadak hingga menimbulkan bunyi gesekan antara ban dan Aspal. Kepala Kania hampir terbentur seandainya saja dia tidak menggunakan seat belt.

"Astaghfirullah!! Kenapa berhenti mendadak sih Kak?? Bahaya tau!! Untung aja nggak ada mobil di belakang!!" Omel Kania masih memegangi keningnya yang hampir terbentur.

"Apa tadi Kakak nggak salah dengar Dek?? Kamu mau tinggal di sana?" Alam menatap Kania dengan mata berbinar.

"Udah pinggirin dulu mobilnya, jangan di tengah jalan begini!!" Alam mematuhi perintah Kania dengan senyum menghiasi bibirnya.

"Dek!!" Panggil Alam setelah mobilnya sudah berpindah ke tepi jalan.

"Hemmm" Jawab Kania acuh.

"Benar kamu mau tinggal di rumah kita Dek??" Alam memiringkan badannya hingga menghadap Kania.

"Iya"

"Alhamdulillah, makasih Dek!!" Dengan refleks Alam memeluk Kania dengan erat. Bau wangi dari rambut dan parfum Kania langsung menyeruak ke dalam hidung Alam yang mancung itu.

"Udah peluk-peluknya?" Sindir Kania yang ternyata tidak membalas pelukan Alam sama sekali. Karena terlalu senangnya Alam sehingga tidak menyadari jika Kania hanya diam saja ketika Alam memeluknya.

"Oh maaf Dek, Kakak terlalu senang" Alam menggaruk tengkuknya tang tak gatal.

"Jangan terlalu senang dulu, karena aku mau tinggal di sana bukan karena sudah menerima kamu. Tapi aku mau berikan kamu kesempatan untuk tinggal di sana walaupun hanya sebentar"

Tentu saja Alam sakit mendengar ucapan Kania itu. Siapa yang tak merasakan pedih di hatinya kala menikah tapi semakin mendekati perpisahan bukan untuk mendapatkan kebahagiaan.

"Kakak ngerti Dek, tapi Kakak bahagia meski hanya sekejap hidup bersamamu" Alam menampilkan senyum tipisnya untuk menutupi kesedihannya.

Sebenarnya Kania juga tidak tau kenapa dengan cepat mengambil keputusan itu. Bukan juga karena terpengaruh dengan Kamar yang di buat indah dengan fotonya yang terpampang besar di sana. Tapi ada rasa hangat yang mencuat saat berada di kamar kecil yang penuh dengan gambar lucu-lucu itu.

"Ya udah jadinya mau pindah kapan?"

"Kapanpun kamu mau, Kakak siap Dek" Alam mulai menginjak pedal gas mobilnya lagi dengan penuh rasa bahagia di dalam dadanya.

"Minggu depan aja ya? Soalnya kalau nggak weekend kita nggak ada waktu buat beberes"

"Siap istriku sayang" Jawab Alam dengan senyum tiga jarinya.

Kania merutuki dirinya yang sempat tersipu hanya karena Alam memanggilnya sayang.

-

-

"Anak-anak Mama akhirnya datang juga!!" Ternyata Yesi sudah menunggu kedatangan mereka dengan menyambutnya di depan rumah.

"Hay Ma, Mama sehat kan?" Alam memeluk Yesi dengan erat.

Ini adalah salah satu hal yang dulu sangat Kania sukai dari Alam. Dia sangat menyayangi Mamanya, tidak merasa malu jika harus memeluk dan mencium Mamanya di depan umum.

Kania pikir jika menikah dengan pria yang memperlakukan ibunya dengan penuh kasih sayang maka ia juga akan hidup dengan penuh kasih sayang dari suaminya. Namun itu hanyalah impiannya dulu, berbeda dengan sekarang. Walau kenyataannya impian itu benar-benar terwujud untuk menikah dengan Alam.

"Mama sehat kok sayang, kalian gimana? Baik-baik saja kan?" Yesi beralih pada menantunya.

"Kita juga baik kok Ma, Alhamdulillah" Kania memeluk ibu mertua yang dulu dengan senang hati mengajarinya memasak makanan untuk Alam.

"Ayo masuk!!" Yesi menggandeng menantu kesayangannya itu meninggalkan Alam yang merasa tergantikan oleh keberadaan Kania.

"Ngomong-ngomong kalian udah makan siang belum?"

"Belum Ma, Kania kangen masakan Mama. Jadi Kania sengaja nggak makan siang di luar" Jawab Kania dengan senyum terbaiknya.

"Astaga, kamu ini ada-ada saja. Ya sudah kalau gitu kamu mau makan apa biar Mama masakin?"

"Kita masak bareng aja ya Ma, Kania kangen saat kita masak berdua kaya dulu" Jawab Kania dengan antusias.

"Kalian kok kayaknya nggak anggep aku ada di sini? Malah asik berdua aja!!" Gerutu Alam.

"Memangnya kamu mau ikutan kita masak?" Balas Yesi melirik anak semata wayangnya dengan tajam.

"Ya jelas enggak dong Ma, kalau urusan itu Alam absen aja. Alam taunya cuma makan" Balas Alam lalu pergi meninggalkan kedua wanita berbeda generasi itu untuk bernostalgia.

"Dasar aneh, tadi marah di cuekin sekarang main pergi aja!!" Gerutu Kania.

"Ya begitulah suamimu itu sayang, di luar kelihatan dingin dan garang tapi di depan orang yang dia cintai akan seperti anak kecil yang manja dan suka merengek" Yesi justru menjelekkan anaknya sendiri di depan istrinya.

"Ciihh, katanya nggak suka perempuan manja. Nyatanya dia sendiri begitu!!" Kania masih saja mencibir kelakuan Alam yang masih terlihat aneh di matanya.

"Hahaha lucu sekali kalian berdua ini, udah yuk kita mulai masak. Mama yakin kalian udah mulai lapar" Yesi meninggalkan Kania lebih dulu menuju dapurnya.

"Ma, Kania bantu apa?" Kania sudah siap memasak setelah mencepol rambutnya hingga memperlihatkan leher jenjangnya itu.

"Kamu mau potong sayur apa yang masak? Kalau kamu yang mau masak biar Mama yang siapkan bahan dan potong sayurnya ya?" Sungguh Kania beruntung mendapatkan ibu mertua seperti Yesi yang tidak memandang Kania sebagai menantu tapi sebagai putrinya sendiri.

"Kania yang masak saja ya Ma? Sudah lama Kania nggak masak makanan kesukaan Kak Alam" Entah mengapa Kania tiba-tiba memikirkan makanan kesukaan suaminya itu.

Yesi hanya tersenyum lalu mengangguk mempersilahkan Kania untuk menguasai dapurnya.

"Kania?"

"Iya Ma?" Kania beralih menatap Yesi.

"Terimakasih ya kamu sudah menerima Alam!!" Mata Yesi mulai berembun hanya dengan satu kalimat itu.

"Mama seperti menemukan kembali putra Mama setelah kamu kembali" Yesi meraih tangan Kania.

"Maksud Mama?"

"Kania, bukannya Mama mencari pembenaran atas kesalahan anak Mama. Tapi asal kamu tau Nak, setelah Alam menyadari perasaanya kepadamu, Alam menjadi sosok yang berbeda di mata Mama. Dia yang hangat menjadi pendiam dan dingin bahkan pada Mama"

Kania seakan tak percaya dengan cerita ibu mertuanya itu. Bukankah Kania baru saja memuji Alam karena melihat kedekatan antara ibu dan Anak laki-lakinya itu.

"Alam hancur setelah itu, dia seakan kehilangan arah dalam hidupnya. Dia mencoba mencari kamu bersama orang tuamu. Berharap segera menemukanmu dan memohon maaf darimu. Bahkan Alam masih yakin jika kamu akan kembali walau kedua orang tua mu sudah pasrah akan dirimu Nak"

Yesi mengusap air matanya yang menetes karena mengingat kepedihan yang di rasakan putranya.

"Mama Kan__"

"Mama minta maaf atas nama putra Mama, karena tidak bisa mendidiknya hingga tega menyakiti wanita seperti kamu. Tapi mama sangat berterimakasih karena dengan kembalinya kamu juga membuat putra Mama kembali menjadi Alam yang hangat seperti dulu"

"Tetap pertahankan rumah tangga kalian ya Nak. Jika ada masalah bicarakan dengan kepala dingin. Ingat!! Kalian sampai di titik ini harus melewati perjuangan yang sangat panjang. Jadi jangan sia-siakan semua ini!!"

"Iya Ma" Kania memeluk Yesi dengan erat, meski di dalam hatinya tidak seperti yang kania ucapkan. Karena hatinya masih berat untuk menerima semua ini.

"Sayang udah dong pelukannya sama Mama, aku udah laper banget nih!!"

Kania tidak tau sejak kapan Alam berdiri di sana. Yang jelas suara Alam membuat pelukan mereka terlepas karena saking terkejutnya.

"Kamu ini ngagetin aja Lam!" Omel Yesi yang sebelumnya sudah menghapus sisa-sisa air matanya.

"Habisnya Alam sudah lapar Ma"

"Iya tunggu sebentar!!" Kini jawaban itu Alam dapat dari Kania.

"Iya sayang, mau selama apapun, asalkan itu kamu Kakak akan tetap menunggu"

BUUKKK..

Alhasil Alam mendapat lemparan lap dari Mama Yesi yang mendarat tepat di wajahnya akibat gombalannya di siang bolong.

-

-

-

-

-

Happy reading, semoga kalian suka dan jagan lupa tinggalkan dukungan kalian untuk karya ini😚

1
Intania Naj_Va
Luar biasa
Amelya Ratulangi
rata rata karya othor nihh kebanyakan perempuan BUCIN AKUT udh tau di sakitan masih aja mauu
Anda Suhanda
Luar biasa
Deasy Permadi Chen
bagus bgt
Ida Farida
Lumayan
Yeny Triwahyuni
Luar biasa
Fe
ahhhhh kania bodohhh
Fe
banyak typo namanya ya ketuker tuker
Kadek Murdiani
kenapa ga sama farel aja sih.
Hera
Luar biasa
Erwi Yanti
terlalu banyak iklan
Arie
Luar biasa
Soritua Silalahi
ga usah terlalu sering interaksi antara Dania dan alam. Krn akan menyebabkan salah paham apalagi Dania belum move on
Soritua Silalahi
biarkan qalqm membayar jesalahannyaa dgn mencintai kania dgn tulus seumur hidupnya
Soritua Silalahi
bukan sia sia Kania..klu dulu alam terpaksa klu skrg dgn penuh cinta
Soritua Silalahi
sedih banget jadi Kanianya
Siti Masitah
dah mati aj..kok egois x
Siti Masitah
bagus di cintai dri pd mencintai sendirian..
Siti Masitah
mokondo
Atun Ismiyatun
ibunya kania dipasangkan saja sama ayah kandung dania/pk jonatan kak...terus nanti kalau ardan dah ketemu sama kkrganya dijodohkan sama bu yesi ibunya alam..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!