NovelToon NovelToon
Di Paksa Menikahi Putri Miliarder

Di Paksa Menikahi Putri Miliarder

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Cinta Seiring Waktu / Ahli Bela Diri Kuno / Pendamping Sakti
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Kubur

Menceritakan seorang pemuda berasal dari kampung yang mencoba mengadu nasib ke kota, namun sampai di kota dia tidak sengaja melihat seorang gadis yang akan di culik orang berbaju serba hitam.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

...

Pagi pun tiba.

Nayla yang merasakan nyeri di bagian intimnya terbangun lebih awal, tepat bersamaan dengan syahid yang baru saja selesai melakukan ibadah Sholat Subuh.

Nayla mengedarkan pandangan, melihat dia sangat mengenali kamar apartemennya,

" shhhtt.. Sakit sekali." Gumam nayla, membuka selimut yang menutupinya.

Dengan perlahan nayla membuka celananya untuk melihat bagian intimnya yang merasa perih dan sangat sakit.

Nayla kaget saat melihat bagian intinya yang bengkak dan memerah, nayla diam mengingat kejadian semalam.

Saat sudah mengingat sedikit apa yang sudah terjadi, nayla menangis membuat syahid yang mendengar suara tangisan nayla menghentikan Dzikirnya dan segera berdiri mendekati nayla.

" nay, kamu baik baik saja kan.?" Ucap syahid dengan muka yang terlihat khawatir menatap nayla dan duduk di ujung ranjang.

Nayla yang mendengar suara syahid pun langsung sedikit menjauh saat melihat syahid ada di sampingnya.

" pergi kamu, sudah puaskan kamu menikmati tubuh ku." Ucap nayla dengan nada sedikit keras, syahid yang mendengar nayla marah pun menjadi merasa bersalah.

" maaf nay, maaf aku gak bisa menahan diri semalam." Jawab syahid, nayla memukuli syahid saat mendengar jawaban syahid, sedangkan syahid hanya diam walaupun sedikit sakit pukulan dari nayla.

" huhuhuhu.. Apa yang sudah aku jaga selama ini, bisa dengan mudah di ambil oleh orang yang bahkan tidak aku cintai." Ucap nayla menangis kembali setelah berhenti memukuli syahid.

" maaf nay, aku sudah mengambilnya, aku juga tidak tega melihatmu semalam." Ucap syahid sambil membetulkan rambut nayla yang menutupi mukanya.

" tatap mata ku nay, dengarkan aku. Aku tidak akan pernah pergi dari mu, aku akan terus ada di samping mu melindungi dan menjaga mu, aku akan tunjukkan jika aku pantas menjadi suami mu pada orang lain." Ucap syahid lagi, menatap mata nayla dalam dalam, nayla yang melihat dan mendengar ucapan syahid seperti sedang mendapat angin segar.

Namun nayla kembali menangis ketika mengingat syahid dan safira yang seperti sepasang kekasih sebelumnya.

Syahid yang melihat nayla menangis memeluk nayla, karna tidak mendapat penolakan dari nayla, syahid semakin mengeratkan pelukannya.

Sedangkan nayla sendiri merasa nyaman berada di dalam pelukan syahid, dia seperti melupakan semua masalahnya saat ada di dalam pelukan syahid.

Lama syahid dan nayla berpelukan di atas tempat tidur, sampai mereka tersadar suara perut nayla yang berbunyi.

Krukk...

" kamu lapar nay.?" Tanya syahid melepaskan pelukannya dari nayla.

Nayla hanya mengangguk malu, sedangkan syahid tersenyum melihat nayla.

" apa di kulkas, ada stok masakan.?" Tanya syahid lagi karna nayla tidak menjawab.

" ada, tapi gak lengkap hanya beberapa saja." Jawab nayla, syahid yang mendengar nayla tidak marah tadi tersenyum.

" sebentar, aku lihat apa saja bahan yang ada di dalam kulkas, sekalian aku masakin buat kamu." Ucap syahid, nayla menyerngit mendengar syahid ingin memasak untuknya.

" kamu, bisa masak.?" tanya nayla membuat syahid yang berniat berjalan mengurungkan niatnya.

" bisa, semenjak ke dua orang tua ku meninggal dulu, aku minta adik ku buat mengajari ku memasak." Jawab syahid, sedangkan nayla hanya mengangguk membiarkan syahid yang sudah berjalan setelah selesai dengan ucapannya.

Tidak lebih setengah jam, syahid datang dengan membawa piring dan segelas susu di tangannya, nayla tersadar dari lamunannya ketika mendengar suara langkah kaki syahid.

" maaf ya nay, aku cuma buat sandwich buah, soalnya sayuran yang ada di dalam kulkas sudah banyak yang busuk." Ucap syahid sambil memberikan piring yang berisi 4 sandwich buah pada nayla.

" nggak apa apa, ini juga udah cukup buat ganjal perut ku yang lapar." Jawab nayla menggeleng, sambil mengambil satu sandwich buah di piring.

Nayla tidak mau berkata macam macam karna sekarang dia sedang membutuhkan syahid untuk tetap di sampingnya, sedangkan syahid yang melihat nayla dengan lahap memakan sandwich buah buatannya tersenyum.

" kamu nggak makan.?" Tanya nayla melihat syahid hanya menatapnya.

" lapar ku hilang, saat melihat senyum mu." Jawab syahid ketika melihat nayla tersenyum sambil mengunyah, nayla yang mendengar menjadi malu, entah kenapa dia sangat menyukai gombalan syahid.

" aaak.."

Syahid kaget ketika nayla ingin menyuapkan sandwich buah ke mulutnya, namun sedetik kemudian syahid menurut dan membuka mulutnya.

Pandangan mereka bertemu beberapa detik, menyelami sebuah rasa yang sekarang mampu menggetarkan perasaan mereka.

" kamu habiskan Sandwich dan minum susunya, setelah itu kamu mandi, kita harus segera pulang, papah sama mamah pasti sudah menunggu kita." Ucap syahid sambil menjauhkan dirinya.

Syahid tidak mau terjebak oleh cinta terlalu dalam yang akan menyakiti hatinya seperti dulu, sedangkan nayla yang menyadari syahid menjauh heran, namun nayla tidak bertanya dan hanya mengangguk.

Syahid berdiri menunggu nayla menghabiskan makanan dan susu, dia tidak mau meninggalkan nayla saat ini.

Tidak lama nayla sudah selesai dengan sarapannya.

" aku mau mandi." Ucap nayla, syahid mengangguk.

Namun saat nayla sudah turun dan ingin berjalan, nayla merintih kesakitan ketika bagian intimnya bergesekan.

" kenapa.?" Tanya syahid.

" sakit.." Jawab nayla, syahid yang mengerti pun hanya tersenyum, sedetik kemudian nayla kaget saat syahid menggendongnya.

" arrgghh.. Kamu mau apa." Ucap nayla mencoba turun dari gendongan syahid, bukannya menjawab nayla justru syahid berjalan menuju kearah kamar mandi yang ada di dalam kamar, nayla yang mengerti maksud syahid pun menjadi diam mengalungkan tangannya ke leher syahid agar tidak jatuh.

" mandilah, aku ambil pakaian mu dulu." Ucap syahid setelah menurunkan nayla di dalam kamar mandi.

Saat syahid ingin keluar dari kamar mandi, nayla memegangi tangannya, dan berkata.

" terima kasih."

Syahid tersenyum mendengarnya, dan dia membalikkan tubuhnya menatap mata nayla.

" sama sama, sebaiknya aku cepat ke keluar, aku tidak ingin melakukan hal yang akan menambah itu kamu sakit." Jawab syahid, nayla yang mendengar dengan cepat melepaskan tangan syahid yang dia pegangi.

Syahid tersenyum dan berjalan keluar dari kamar mandi untuk mengambilkan pakaian nayla, sedangkan nayla tersenyum senyum sendiri ketika mengingat keganasannya semalam.

" aku ganti pakaian dulu, nanti kalau kanu sudah selesai mandi panggil aku." Ucap syahid sambil memberikan pakaian nayla lengkap dengan dalaman, nayla haya mengangguk dan tersenyum malu malu.

Syahid langsung keluar setelah memberikan pakaian nayla, namun bukan langsung ganti pakaian melainkan syahid mengambil Hp.

Syahid ingin menghubungi yoga, meminta yoga membawakan obat pereda nyeri untuk nayla, agar nayla bisa berjalan.

Tidak sampai setengah jam, nayla yang sudah selesai dengan mandinya segera memanggil syahid, syahid yang menunggu di depan pintu langsung masuk ketika mendengar nayla memanggilnya.

" kamu gak berat, gendong aku seperti ini.?" Tanya nayla saat syahid kembali menggendongnya, syahid menggeleng dan tersenyum terlebih dulu sebelum dia menjawab.

" tidak, dulu sebelum aku berlatih bela diri, kakek ku menyuruh mengangkat beban yang lebih berat dari kamu." Jawab syahid, nayla mengangguk mengerti dan menatap muka syahid yang jaraknya sangat dekat dengannya.

" apa aku harus buka hati ku untuknya, tapi bagaimana kalau dia hanya memanfaatkan kekayaan papah saja." Gumam nayla dari dalam hati, menatap muka syahid yang ada di hadapannya.

" nay, apa kamu masih ingin memeluk ku.?" Ucap syahid, nayla yang menyadari jika tubuhnya sudah ada di atas tempat tidur pun segera melepaskan tangannya yang melingkar di leher syahid.

" kamu mau kemana.?" Tanya nayla saat melihat syahid berjalan ke pintu kamar.

" aku mau nunggu yoga, aku sudah minta yoga jemput kita sekalian beli obat pereda nyeri buat kamu." Jawab syahid, nayla yang mendengar lagi lagi tersenyum membiarkan syahid keluar dari kamar.

Bersambung...

1
Rasmel Nasrun
ceritanya bagus, lanjut...
Hasrie Bakrie
Lanjut
Rasmel Nasrun
wah, kenapa baru sekarang saya dapat cerita s bagus ini???
Rasmel Nasrun
yah, jalan ceritanya masih terbilang bagus jugalah sama seperti awal cerita...
Rasmel Nasrun
sampai disini ceritanya saya beri nilai 99 dari 100. Jalan ceritanya bagus sekali...
Hasrie Bakrie
Lanjut
Hasrie Bakrie
Assalamualaikum mampir ya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!