NovelToon NovelToon
Terjerat DUDA Mafia

Terjerat DUDA Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / Romansa / Roman-Angst Mafia / Persaingan Mafia
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Prang!!!

Seeeeettt!!

Hujan deras menyelimuti malam ketika Hawa Harper mendapati sebuah mobil mewah terguling di jalan sepi. Di balik kaca pecah, ia melihat seorang pria terluka parah dan seorang anak kecil menangis ketakutan. Dengan jantung berdebar, Hawa mendekat.

“Jangan sentuh aku!” suara pria itu serak namun tajam, meski darah mengalir di wajahnya.

“Tuan, Anda butuh bantuan! Anak Anda—dia tidak akan selamat kalau kita menunggu!” Hawa bersikeras, melawan ketakutannya.

Pria itu tertawa kecil, penuh getir. “Kau pikir aku percaya pada orang asing? Kalau kau tahu siapa aku, kau pasti lari, bukan menolong.”

Tatapan Hawa ragu, namun ia tetap berdiri di sana. “Kalau aku lari, apa itu akan menyelamatkan nyawa anak Anda? Apa Anda tega melihat dia mati di sini?”

Ancaman kematian anaknya di depan mata membuat seorang mafia berdarah dingin, tak punya pilihan. Tapi keputusan menerima bantuan Hawa membuka pintu ke bahaya yang lebih besar.

Apakah Hawa akan marah saat tahu kebenarannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 33: Megahnya Resepsi dan Tamu Tak Diduga

Setelah prosesi akad yang penuh khidmat di kediaman Harvey Noah, malam itu suasana berubah menjadi lebih meriah. Resepsi pernikahan Hawa dan Harrison diselenggarakan di salah satu hotel paling megah di kota. Ornamen emas dan putih menghiasi seluruh ruangan, sementara lampu kristal besar menggantung di langit-langit, menciptakan suasana elegan dan mewah yang memukau.

Di ruang belakang hotel, Harrison, Benji, dan Ares berkumpul untuk terakhir kalinya sebelum acara dimulai. Harrison, dengan setelan tuxedo hitam yang sempurna, tampak tenang namun waspada. “Pastikan malam ini berjalan lancar. Aku tidak ingin ada insiden apa pun yang bisa merusak kebahagiaan kami,” ucapnya tegas.

Ares mengangguk. “Kelompok Iron Mask tidak akan berani mendekat. Ella juga masih berada di kediamannya, menurut laporan terakhir dari mata-mata kita.”

Benji, yang berdiri di samping Harrison, menambahkan, “Aku sudah memerintahkan beberapa orang kepercayaan untuk berjaga di sekitar hotel. Kalau ada pergerakan mencurigakan, kita akan tahu lebih dulu.”

Harrison menghela napas, berusaha menghilangkan kekhawatirannya. “Bagus. Aku tidak ingin Hawa atau keluarga terganggu malam ini. Ini adalah hari istimewa kami.”

Di sisi lain, Hawa sedang bersiap di kamar yang disediakan khusus untuknya di hotel. Setelah membersihkan diri, ia mulai dirias oleh MUA terkenal yang dengan cekatan memoles wajahnya hingga tampak sempurna. Gaun malamnya, berwarna emas lembut dengan detail mutiara, tergantung di sisi ruangan, menanti saatnya untuk dikenakan.

Emma, yang duduk di tepi tempat tidur, tak henti-hentinya memuji calon ibu tirinya. “Kak Hawa cantik banget! Papa pasti tidak akan berhenti menatap Kak Hawa nanti.”

Hawa tersenyum sambil mencubit pipi Emma dengan lembut. “Kamu juga cantik, Sayang. Malam ini kita semua harus terlihat bahagia, ya.”

Nikki, keponakan Harrison yang berusia tujuh tahun, berlari masuk dengan antusias. “Tante Hawa, aku sudah bilang ke teman-teman di sekolah kalau Om Harrison menikah dengan putri raja! Lihat nanti, mereka pasti iri.”

Mendengar itu, semua yang ada di ruangan tertawa, termasuk Tamara, Malika, dan Anna Noah. “Kamu memang pintar sekali memuji, Nikki,” ujar Tamara sambil mengacak rambutnya.

Ketika Hawa akhirnya mengenakan gaunnya, suasana di kamar itu berubah. Semua mata terbelalak melihatnya. “Subhanallah, Hawa, kamu seperti bidadari,” bisik Anna Noah dengan mata berkaca-kaca.

Hawa menundukkan kepala, merasa malu dengan pujian itu. “Semoga Harrison tidak kecewa,” ucapnya pelan.

Tamara langsung menimpali, “Kecewa? Dia pasti tidak akan bisa mengalihkan pandangannya darimu sepanjang malam!”

Di aula utama, tamu-tamu mulai berdatangan. Para CEO, politikus, tokoh agama, dan sosialita memenuhi tempat itu, menciptakan suasana yang gemerlap dan berkelas. Musik orkestra mengalun lembut, menyambut setiap tamu dengan suasana yang megah.

Harrison berdiri di tengah aula, menyambut para tamu dengan senyum ramah. Sesekali ia melirik ke arah pintu masuk, menunggu kehadiran Hawa. Ketika akhirnya Hawa muncul, berjalan diiringi oleh Emma dan Nikki, seluruh ruangan seakan hening sejenak.

Semua mata tertuju padanya. Gaunnya yang berkilauan di bawah cahaya lampu, senyumnya yang tulus, dan auranya yang memancarkan keanggunan membuat semua orang terpesona. Bahkan Harrison tampak terdiam sejenak sebelum akhirnya melangkah menghampirinya.

“Kamu luar biasa malam ini,” bisik Harrison saat menggandeng tangannya.

Hawa tersenyum malu. “Terima kasih. Kamu juga tampan sekali.”

Malam itu berlangsung meriah, penuh dengan tawa dan canda. Namun, suasana tiba-tiba berubah ketika seorang tamu tak terduga masuk ke dalam aula. Semua orang yang mengenalnya langsung bergidik.

Ella Addison, mantan istri Harrison, berjalan masuk dengan anggun. Gaunnya berwarna merah menyala, mencolok di antara warna-warna netral para tamu lainnya. Di sampingnya, berdiri seorang wanita tua dengan tatapan tajam—ibu Ella, yang juga seorang ketua mafia terkenal dari wilayah lain.

Bisik-bisik langsung terdengar di antara para tamu. “Itu Ella Addison, kan? Kenapa dia ada di sini?”

“Bukankah dia mantan istri Harrison?”

Sementara itu, Harrison langsung merasa waspada. Ia menggenggam tangan Hawa lebih erat, memberikan sinyal kepada Ares yang berdiri tidak jauh darinya. Ares segera bergerak, memastikan situasi tetap terkendali.

Ella tersenyum tipis, berjalan mendekati Harrison dan Hawa. “Selamat malam, Harrison. Selamat atas pernikahanmu. Aku tidak ingin melewatkan momen penting ini.”

Hawa merasakan dinginnya aura di sekitar Ella. Namun, ia tetap berdiri tegak, tidak ingin menunjukkan rasa gugupnya.

“Terima kasih, Ella. Tapi aku yakin kau tahu, ini bukan tempat untukmu,” jawab Harrison dengan nada datar namun tegas.

Ella tertawa kecil. “Oh, aku hanya ingin mengucapkan selamat dan memperkenalkan ibuku pada istrimu. Bukankah itu wajar?”

Hawa menatap Ella dengan tenang, meskipun di dalam hatinya ada sedikit rasa cemas. “Terima kasih atas ucapanmu, Nona Addison. Kami menghargai kedatanganmu.”

Ella mendekat, menatap Hawa dengan tatapan yang sulit diartikan. “Kamu wanita yang beruntung, Hawa. Tapi ingat, aku pernah berada di posisimu, dan semuanya tidak selalu seindah yang terlihat.”

Harrison segera berdiri di depan Hawa, melindunginya. “Itu cukup, Ella. Jika kau tidak memiliki niat baik, sebaiknya kau pergi.”

Namun, sebelum Ella bisa menjawab, suara dari arah lain terdengar, mengejutkan semua orang. “Tuan-tuan dan Nyonya-nyonya, maaf jika saya mengganggu,” ucap seorang pria berjas hitam, salah satu pengawal Ella.

Tensi di ruangan meningkat, semua tamu mulai merasa tidak nyaman. Situasi menjadi lebih tegang, dan semua perhatian tertuju pada Ella dan ibunya. Apakah mereka hanya datang untuk memberikan selamat, atau ada agenda lain di balik kedatangan mereka?

Ella, dengan senyum penuh percaya diri, berjalan ke arah mikrofon di tengah aula. Suasana yang semula dipenuhi gelak tawa dan musik orkestra mendadak hening. Semua mata tertuju padanya. Bahkan Harrison, yang biasanya tenang, tampak tegang. Hawa yang berada di sampingnya merasakan genggaman tangan Harrison mengencang.

Victoria, ibu Ella, berdiri di dekat putrinya dengan tatapan tajam. Sebagai wanita yang dikenal memiliki pengaruh besar di dunia bawah tanah, kehadirannya membawa aura intimidasi yang nyata. Dengan suara lembut namun tegas, Ella mulai berbicara ke mikrofon.

“Selamat malam, para tamu undangan. Saya tahu mungkin sebagian dari Anda terkejut melihat saya di sini, tapi izinkan saya memberikan sedikit ucapan kepada pasangan pengantin baru, terutama kepada Hawa, wanita yang kini menjadi istri Harrison.”

Bisik-bisik mulai terdengar di antara tamu. Beberapa terlihat bingung, sementara yang lain hanya menonton dengan rasa ingin tahu. Harrison segera bergerak maju, tetapi Hawa menghentikannya dengan senyuman lembut. “Tenang, aku bisa mengatasinya,” bisiknya.

Ella melanjutkan, suaranya mulai mengandung nada provokasi. “Hawa, kau adalah wanita yang sangat beruntung. Tapi apakah kau siap menghadapi kenyataan bahwa hidup bersama Harrison tidak semudah yang kau bayangkan? Aku tahu itu, karena aku pernah berada di posisimu.”

Victoria menambahkan dengan nada sinis, “Kami hanya ingin memastikan bahwa kau cukup kuat, karena menjadi istri Harrison artinya harus siap menghadapi segala rintangan. Dan kau tahu, tidak semua wanita bisa bertahan.”

Terdengar beberapa suara yang mencoba menghentikan Ella, namun ia tetap berbicara, tatapannya tertuju langsung pada Hawa. “Kau mungkin berpikir ini adalah malam paling indah dalam hidupmu, tapi percayalah, semua keindahan itu bisa runtuh kapan saja.”

Hawa tetap berdiri tegak di atas pelaminan, dengan senyuman tenang yang membuat Ella semakin kesal. Setelah beberapa detik hening, Hawa dengan anggun melangkah maju, mengambil mikrofon dari tangan Ella. Suasana ruangan semakin tegang, dan Harrison bersiap berjaga-jaga di sisi Hawa.

Dengan suara lembut namun penuh wibawa, Hawa berbicara. “Terima kasih, Ella, atas ucapanmu. Aku sangat menghargai keberanianmu untuk datang ke acara kami. Tapi izinkan aku mengingatkan sesuatu. Pernikahan adalah tentang saling percaya dan menghormati, bukan tentang mengungkit masa lalu atau menciptakan drama di depan orang banyak.”

Ella dan Victoria saling berpandangan, wajah mereka mulai menunjukkan ketidaksenangan. Namun, Hawa melanjutkan dengan elegan, tidak terpengaruh oleh tekanan di sekitarnya.

“Semua orang di ruangan ini tahu bahwa tidak ada perjalanan yang selalu mulus, termasuk pernikahan. Tapi aku percaya, dengan cinta dan komitmen yang tulus, kami bisa menghadapi apa pun yang datang. Dan aku berjanji pada diriku sendiri, aku tidak akan membiarkan siapa pun, termasuk dirimu, mengganggu kebahagiaan kami.”

Hawa mengarahkan pandangannya langsung ke Victoria, lalu ke Ella. “Aku juga ingin mengucapkan terima kasih, karena dengan kehadiranmu di sini, kau telah menunjukkan pada semua orang betapa besar artinya hubungan ini bagi Harrison dan aku. Semoga kau juga menemukan kebahagiaan yang sejati, seperti yang kami rasakan hari ini.”

Ruangan yang tadinya tegang berubah menjadi riuh dengan tepuk tangan dari para tamu. Hawa yang tampil dengan begitu anggun dan percaya diri mendapatkan simpati dari semua orang. Harrison menatapnya dengan penuh kekaguman, sementara Ella dan Victoria hanya bisa berdiri diam, wajah mereka menunjukkan campuran antara kesal dan malu.

Ella mencoba untuk tetap tenang, tetapi jelas terlihat bahwa ia tidak menyangka Hawa akan membalas dengan cara seanggun dan setegas itu. Victoria menggandeng tangan putrinya dan berbisik, “Kita sudah cukup di sini. Ini belum selesai.”

Ketika mereka meninggalkan aula, suasana kembali normal, namun momen itu akan dikenang oleh semua tamu yang hadir. Harrison memeluk Hawa dengan erat di depan semua orang. “Kamu luar biasa,” bisiknya.

Hawa tersenyum lembut. “Aku hanya melakukan apa yang perlu dilakukan. Sekarang, mari kita lanjutkan malam ini. Ini adalah hari bahagia kita, bukan hari mereka.”

Bersambung.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Hi semuanya, jangan lupa like dan komentarnya ya.

Terima kasih.

1
Astuti Setiorini
horizon butuh strategis dan pemikiran yang matang ndk boleh gegabah,semoga smua berjlan lancar
ziear: amin🤲
total 1 replies
Anrezta Zahra
salah ternyata....siapa lg ini lucas ....tmbh lg musuhnya
ziear: betul kak, Dinda adalah salah satu poin Harrison yang di sembunyikan
total 1 replies
Anrezta Zahra
jangan² dinda....
ziear: siapakah dinda dimasa depan???
Anrezta Zahra: entah kok langsung kepikiran dinda...🤔🫣
total 3 replies
ziear
terima kasih kak
Astuti Setiorini
menguras tenaga dan pikiran,penuh trik dan taktik,suka dengan pemikiran horizon
Astuti Setiorini
knp ella ndk di dor juga,
ziear: tunggu kak masih ada hal yang harus di selesaikan sama Ell. tunggu ya
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga aza kluarga horizon slmat dan kali smoga victoria dan ella skutunya di dor dor dead aza jgn sampai mengganggu untk 3xnya
ziear: ho oh setuju kak. tunggu ya kelanjurannya/Smile/
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga merka bisa mengatasi rintangan yang menghadang
ziear: amin 🤲🤲🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
syukurlah emma selamt,horizon hrs lbh waspada dan hati2 lagi
ziear: karena musih masih banyak di depan
total 1 replies
Astuti Setiorini
ibu ndk ada akhlak anak sendr dipertaruhkan ,semoga horizon membalas rasa takut emma,smg smua slmat ema horizon dan anak buah horizon
Astuti Setiorini
semoga victoria kalah telak
ziear: amin 🙏🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga kluarga hawa dan suaminya baek2 aza,musuh menargetkan kediaman suami hawa
ziear: amin🤲🤲🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
semoga horizon bisa mengatasi
ziear: amin kak
total 1 replies
Astuti Setiorini
konflik mulai muncul..semoga smua berjaln lancar
ziear: amin.
total 1 replies
Astuti Setiorini
kluarga horison udah merestui
beybi T.Halim
baru mampir.,sepertinya menarik.,perempuan yg kuat💪💪
ziear: terims kasih kak.
happy reading
total 1 replies
Astuti Setiorini
wah malu2 kucing emma dan papanya emma
ziear: ho oh kak, gimana kalau...
ah tunggu ya kelanjutannya.😁😍
total 1 replies
HARTINMARLIN
semoga impian mu terwujud Emma
ziear: amin ya allah.🤲
total 1 replies
Astuti Setiorini
luar biasa
ziear: Terima kasih kak dukungannya.🤗😁🙏
total 1 replies
Astuti Setiorini
semgat emma smoga rencanamu terwujud
ziear: amin ya allah.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!