NovelToon NovelToon
Tumbal Mata

Tumbal Mata

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Zombie / Horror Thriller-Horror / Epik Petualangan / Kutukan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Foerza17

Setelah aku selamat dari kecelakaan itu, aku berhasil untuk bertahan hidup. Tetapi masalah yang kuhadapi ternyata lebih besar daripada dugaanku. Aku tersesat dihutan yang lebat dan luas ini. Aku mungkin masih bisa bertahan jika yang kuhadapi hanyalah binatang liar. Tapi yang jadi masalah bukanlah itu. Sebuah desa dengan penduduk yang menurutku asing dan aneh karena mereka mengalami sebuah penyakit yang membuat indera penglihatan mereka menjadi tidak berfungsi. Sehingga mereka harus mencari "Cahaya" mereka sendiri untuk mengatasi kegelapan yang amat sangat menyelimuti raga mereka. Mereka terpaksa harus mencari dan mencari sampai bisa menemukan mata mereka yang hilang. Dan akhirnya mereka bertemu dengan kami. Beberapa penumpang yang selamat setelah kecelakaan itu, harus bertahan hidup dari kejaran atau mungkin bisa kusebut penderitaan mereka atas kegelapan yang menyelimuti mereka. Berjuang untuk mendapatkan "Cahaya Mata" mereka kembali.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Foerza17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Masa Lalu Mas Haris

"Bagaimana Haris bisa menjadi sangat berani?" tanya Pak Bonadi yang seketika membuat kami terdiam dan saling memandang satu sama lain. Mas Doni pun menarik nafas panjang dan menghembuskannya secara perlahan.

"Orang yang pertama kali siuman setelah kecelakaan itu adalah Haris kemudian diikuti aku selanjutnya," jawab Mas Doni dengan suara berat.

"Siang itu, setelah kami mencoba untuk mencari bantuan dan hasilnya nihil, kami memutuskan untuk beristirahat sejenak untuk melepas penat. Kami mulai memperkenalkan satu sama lain," sambungnya.

#################

"Aduh capek banget bro udah keliling-keliling belum ada bantuan samsek. Istirahat dulu lah kita," ucap Haris sambil berjalan kebawah pohon rindang kemudian duduk bersandar dibawahnya. Diikuti oleh Doni dibelakangnya.

"Iya nih bro. Mana tebingnya licin banget lagi. Gue udah nyerah dakinya," desah Doni sembari duduk bersandar dan menatap pasrah kearah tebing yang cukup curam tersebut.

"Tubuh gue juga masih sakit-sakitan nih bro, aduh," desah Haris sembari memijat pundaknya.

"Mending kita istirahat dulu abis itu kita lanjut lagi coba daki tebingnya," ucap Doni.

"Mending kita cari makanan dulu deh bro. Pasti nanti malem atau gak besok kita udah dijemput sama tim SAR," jawab Haris.

"Betul juga lu bro. Oiya, btw lu asal mana bro?" tanya Doni.

"Sebenarnya gue dari daerah pesisir bro. Terus ngerantau kesini buat nyari pekerjaan biar bisa nabung terus nikah," jawab Haris sambil tertawa kecil.

"Widih udah mau nikah aja lu bro," ledek Doni sambil tersenyum sinis.

"Iya lah bro. Kita harus punya goals biar bisa terus berkembang maju," jawab Haris kesal.

"Terus kenapa lu gak nyari kerjaan disana aja bro?" tanya Doni lagi.

"Ceritanya panjang bro," jawab Haris dengan suara berat sambil menatap langit.

#################

Haris adalah seorang anak nelayan yang tinggal di pesisir pantai. Dia sejak kecil sering ikut ayahnya untuk pergi melaut jikalau keesokan harinya dia libur sekolah. Karena melaut harus dilakukan saat tengah malam hingga menjelang fajar, maka satu-satunya cara agar dia bisa pergi melaut hanyalah saat libur panjang atau malam minggu.

Saat umur 19 tahun, dia ditinggal pergi oleh ayahnya untuk selamanya. Itu membuat Haris menjadi sangat terpukul mengingat dia adalah seorang anak tunggal yang menjadi tumpuan bagi keluarganya.

Suatu malam, seperti biasa dia pergi melaut bersama awak kapal yang lain, tetapi sang kapten kapal atau pamannya sendiri tidak bisa hadir untuk pergi melaut malam itu dengan beralasan masih ada beberapa kepentingan yang harus dilakukan malam itu juga. Awak kapal hanya mengiyakan dan bersiap untuk pergi melaut.

Saat hari menjelang fajar, seperti biasa awak kapal yang beranggotakan 5 orang termasuk Haris memutuskan untuk segera berlabuh. Hasil tangkapan hari ini juga lumayan, senyum cerah tergambar diwajah Haris dan kru kapal yang lain. Haris memutuskan untuk pulang terlebih dahulu menyiapkan wadah untuk mengangkut ikan dan dibawa ke pasar setelahnya.

Saat masuk kedalam rumah, betapa terkejutnya ia. Dia mendapati ibunya terkapar di ruang tamu. Dia langsung membuang barang bawaanya ke lantai dan langsung berlari kearah ibunya tersebut.

"Bu! Ibu! Ibu kenapa ini? Jawab bu!" desak Haris penuh tanya dengan berderai air mata. Dengan suara lirih ibunya berkata,

"Ibu diper**sa pamanmu, Ris. Ibu gak sanggup berdiri lagi. Dia juga mengambil barang-barang berharga kita,"

Haris yang mendengar hal itu pun langsung naik pitam. Telinganya memerah dan tangannya mengepal erat. Dia langsung bergegas pergi kerumah pamannya tersebut. Tetapi ibunya dengan terseok-seok melarangnya.

"Ibu tahu kamu mau berbuat apa. Tapi itu semua mustahil, Nak. Pamanmu setelah melakukan hal keji kepada ibu, dia berkata ingin langsung pergi meninggalkan desa ini," jawab ibu Haris dengan nada lemah. Tetapi Haris tidak menghiraukannya dan tetap pergi kerumah pamannya itu.

Dengan langkah panjang dan tangan yang mengepal, dia berjalan menuju rumah pamannya. Benar saja, rumahnya sudah sepi seperti ditinggalkan pemiliknya. Dia seketika berteriak sekeras-kerasnya disana.

Merasa tidak mendapatkan apa yang dia inginkan, dia akhirnya pulang kerumah untuk melihat keadaan ibunya kembali. Dia sangat terkejut mendapati ibunya sudah terkulai lemas. Dia langsung menggendong ibunya dan mencari bantuan untuk mengantarkannya kerumah sakit.

####################

"Lu mau tau gak, Don? Pas gue bawa ibu gue kerumah sakit. Ibu gue meninggal disana. Dia menderita penyakit yang gue gak sanggup buat kasih tau ke elu," ucap Haris sembari berlinang air mata. Doni hanya terdiam mendengarnya.

"Gue udah gak punya siapa-siapa lagi dirumah. Makanya gue ngerantau kesini buat ngadu nasib. Sama kalo gue beruntung gue bisa ketemu sama si baj***an itu," sambungnya dengan tatapan penuh amarah dan tangan yang mengepal erat.

"Abis ini kita nyari sesuatu yang bisa dimakan sambil nguburin mayat-mayat yang sekiranya udah gak bisa diselametin lagi, Don," ucap Haris dengan tatapan yang penuh tekad. Doni pun hanya mengangguk pelan.

################

Mas Doni pun mulai berlinang air mata setelah menceritakan tentang masa lalu Mas Haris. Kami hanya terdiam mendengar cerita yang memilukan tersebut. Sosok yang gagah berani dan tak kenal takut itu ternyata memiliki masa lalu yang kelam. Bahkan mungkin masalah yang sedang kuhadapi saat ini pun masih belum ada apa-apanya daripada masalah yang dialami oleh Mas Haris.

"Aku sudah menyadarinya semenjak aku bersama dengan Haris. Tatapan itu adalah tatapan yang penuh kebencian. Kebencian yang tertanam jauh dilubuk hatinya membuat kebenciannya mengakar dan sulit untuk disembuhkan," ucap Pak Bonadi dengan ekspresi penuh simpati.

"Makanya dia bertarung tanpa rasa takut menghadapi para zombie itu. Dia bertarung dengan bahagia seakan dia bisa melepaskan seluruh amarah yang dia pendam selama ini," isak Mas Doni mengingat kejadian semalam. Kak Ayu mencoba untuk menenangkannya dengan memeluk pundaknya.

Aku menatap jauh kearah awan sambil berniat untuk menyelamatkan Aini dan para penumpang yang sudah ku anggap sebagai keluargaku sendiri ini dengan sekuat tenagaku. Tak peduli apapun yang terjadi, aku tidak akan membiarkan ada yang mati atau berkorban hanya untuk membuat yang lain melarikan diri. Aku bertekad untuk itu.

"Wah ikannya udah mateng nih. Yuk kita makan sama-sama," ucap Vivi memecah suasana.

"Ayok gas!" sahut Kak Willie setelah dia menyeka air matanya dan langsung mengambil ikan bakar yang paling besar.

"Lah eh itu punyaku," sahut Novan sambil merebut ikan bakar yang sudah berada ditangan Kak Willie.

"Lu kan kecil, masa mau ikan yang besar?" ledek Kak Willie.

"Makanya ikan yang besar bagus buat pertumbuhan anak-anak" sahut Novan tak mau kalah.

Kami pun mulai tertawa bersama-sama disekeliling hangatnya api unggun ini. Sejenak melupakan kembali masalah besar yang kami hadapi, dan entah sampai kapan kami bisa pulang dan bertemu dengan keluarga kami kembali.

1
yanah~
enak di baca kak 🤗
yanah~
Mampir kak 🤗💪
Siti Yatmi
berasa nonton film...wk2
Foerza17: jangan buru² atuh bacanya kak. aku upload cuman sehari sekali
total 1 replies
ada badaknya🫡off
kayak nama Aini di sinetron "Aini malaikat tak bersayap" di ANTV
Foerza17: kalau ada kesamaan nama tokok adegan ini hanya fiktif belaka ya kak wkwk
total 1 replies
ada badaknya🫡off
hati hati banyak supir yang ngantuk l
Foerza17: mana ada pagi² mengantuk
total 1 replies
ada badaknya🫡off
harus buat rencana dulu lah masa malah diam aja di bis
ada badaknya🫡off
wkwkwkw sabar karena Allah yang tahu/Proud/
Siti Yatmi
berasa nonton film
Foerza17: pantengin terus ceritanya ya kak. diusahakan setiap hari update ❤️❤️❤️
total 1 replies
Siti Yatmi
serem ih...mata mu..mataku....
Aleana~✯
Hai kak aku mampir...yuk mampir juga di novel' ku jika berkenan 😊
Foerza17: makasihh udah mampir. semoga novelnya makin ramai pembaca yaw
total 1 replies
Jihan Hwang
hai. aku mampir.. yuk kamu juga mampir di karyaku/Smile/
Foerza17: makasih sudah mampir kak ❤️❤️
total 1 replies
Tsumugi Kotobuki
Gaya bahasa penulisnya enak banget, bisa ngebuat baper atau ketawa-ketawa.
Foerza17: thanks ya kak. ditunggu update selanjutnya. aku usahakan setiap hari update ❤️❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!