Mawar seorang wanita yang bekerja di sebuah bar, tanpa sengaja menemukan seorang anak laki-laki yang membuatnya terikat dalam sebuah pernikahan dengan pria dingin namun hangat.
Di dalam pernikahan itu, harus banyak tugas yang mawar jalankan. Tapi akankah pernikahan itu berjalan sesuai dengan kesepakatan awal, atau berbelok ke arah lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17
Semua orang yang berada di meja makan langsung menatap ke arah Arga, semua orang hanya diam dan tidak berani berbicara.
"Apa kalian semua meremehkan istri ku dengan menggunakan trik murahan seperti ini?" Tanya Arga dengan nada kesal.
Mawar sama sekali tidak mengetahui apa yang telah di simpan di dalam makanan sampai Arga marah seperti itu.
"Siapa yang melakukan hal ini?" Tanya Arga dengan tatapan mata yang menatap ke arah keluarga besarnya.
Ayu langsung menghela nafas, "Sebaiknya kalian yang melakukan hal itu cepat mengaku." Ucap Ayu.
Reni langsung berbicara dengan nada ketus, "Aku yang melakukan hal itu." Ucap Reni dengan nada kesal.
Arga menatap sepupunya, ia menatap tajam ke arah wanita itu. "Jika kau berani melakukan hal itu lagi, aku akan melakukan hal yang sama bahkan lebih kejam dari yang kau lakukan kepada istri ku." Ucap Arga.
Ucapan Arga membuat tubuh Reni bergetar, "Aku hanya tidak suka, kenapa Kak Arga lebih memilih menikah dengan wanita yang tidak jelas ini. Kita semua sudah menyiapkan sebuah pernikahan yang indah untuk mu bersama dengan Kak Olivia, tapi sekarang kau malah menikah dengan wanita ini." Jelas Reni dengan nada kesal.
Mendengar hal itu Arga terdiam, "Kehidupan ku tidak ada hubungannya dengan mu, dan sebaiknya kau jangan pernah mencampuri lagi kehidupan ku." Jelas Arga dengan tegas.
Ayu menatap Reni dan meminta wanita itu untuk duduk dan bersikap lebih tenang, seorang pelayan kembali datang dan memberikan sebuah piring berisikan makanan untuk Mawar.
Mawar terdiam sejenak, lalu ia menatap ke arah Arga. Pria itu lalu menyuruh Mawar untuk segera makan, lalu Mawar pun langsung memakan makanan. Ia bisa merasakan kenikmatan yang luar biasa dari makanan di depannya, Mawar yakin jik semua bahan-bahan makanan yang ia makan adalah bahan premium.
Setelah sarapan semua orang langsung bangkit dari meja, dan segera pergi. Ayu yang berada di kursi nya hanya diam dengan mata yang menoleh ke arah Mawar.
Arga lalu bangkit dan menarik tangan Mawar, ia meminta wanita itu untuk segera pergi dari ruang makan.
"Aku akan pergi ke kantor, kau bisa tinggal dulu di sini." Jelas Arga, mendengar hal itu Mawar langsung protes. Bukankah perjanjiannya mereka hanya menginap satu malam, dan paginya akan langsung pulang tapi kenapa sekarang pria itu malah mau pergi dan meninggalkan nya.
"Aku ingin pulang." Jelas Mawar dengan tegas.
Arga lalu menatap ke arah Mawar, "Aku tahu kau sudah sangat lama bekerja di dunia malam, dan aku ingin memberikan tugas tambahan kepada mu. Jelas, aku akan memberikan imbalan jika kau mengerjakan nya dengan baik." Ucap Arga dengan nada yang sedikit pelan.
Mendengar hal itu Mawar langsung menoleh, ia sedikit tersenyum. "Tugas apa? Lalu bagaimana dengan bayaran nya?" Tanya Mawar.
"Aku akan membayar mu 30 juta, jika kau berhasil. Bagaimana?" Tanya Arga dengan senyuman di wajahnya.
Pernikahan mereka berdua seperti sebuah bisnis, dan Mawar sangat menyukai sikap Arga yang sangat pengertian seperti ini.
"Tapi apa yang harus ku lakukan?" Tanya Mawar.
"Sekarang kau istri ku, tidak ada yang tahu jika ini hanyalah sebuah pernikahan kontrak. Dan sekarang kau juga adalah ibunya Rangga, yang aku inginkan. Kau harus bersikap layaknya seorang istri ku, jangan pernah takut jika orang-orang itu menggertak. Dan satu lagi, aku harap kau bisa membuat Rangga di akui oleh mereka." Jelas Arga dengan senyuman di wajahnya.
Mawar tersenyum dengan penuh semangat, ia pasti bisa melakukan hal seperti itu. Tapi beberapa detik kemudian, ia terdiam saat mendengar permintaan terakhir dari Arga.
"Hah? Memangnya kenapa dengan Rangga, mereka tak menyukainya?" Tanya Mawar penasaran.
Arga hanya tersenyum tipis, "Lakukan saja apa yang ku minta, aku tidak meminta mu untuk bertanya banyak hal. Jika kau berhasil, aku bisa membayarnya langsung kepada mu." Jelas Arga yang langsung berbalik pergi meninggalkan Mawar.
Kini hanya Mawar dan Rangga, anak itu nampak bosan berada di kamar. Mawar langsung mengajak Rangga untuk berjalan-jalan. Keduanya berjalan-jalan menyusuri rumah yang besar, hingga mereka sampai di sebuah aula yang berisikan foto-foto keluarga yang terpasang di atas dinding.
"Lihat, itu ayah." Ucap Mawar saat melihat salah satu foto Arga yang nampak masih cukup muda.
Rangga dengan antusias melihat ke arah foto Arga, ia tersenyum. "Ayah.. Ayah.." Ucap Rangga senang.
Di saat keduanya tengah asing mengobrol, terdengar suara langkah kaki berjalan mendekat ke arah mereka. Mawar menoleh secara perlahan dan melihat sosok wanita dengan gaun di atas lutut, berdiri tak jauh darinya. Kedua tangannya di lipat di atas dada, dan ekspresi wajah yang nampak sangat sombong.
"Oh.. Jadi ini wanita yang di bawa oleh Arga?" Terdengar pertanyaan dari wanita itu, namun nada bicaranya seperti sedang merendahkan.
"Iya, ini wanita nya." Reni berada di samping wanita itu dan ikut menatap Mawar dengan tatapan tak suka.
"Siapa kau?" Tanya Mawar dengan sedikit kesal, ia lalu ingat dengan apa yang di katakan oleh Arga.
"Aku Olivia, tunangan masa kecilnya Arga." Jelas Olivia dengan ekspresi sombong.
"Oh.. Tunangan masa kecil, kalau begitu kenalkan aku Mawar istri nya Arga." Jawab Mawar dengan menekan kata istri dan memperlihatkan siapa posisi istri Arga saat ini.
Mendengar hal itu Olivia merasa kesal dan tersinggung, "Apa kau pikir, kau pantas menjadi istrinya?" Tanya Olivia kesal.
"Lalu jika aku tak pantas, apa kau juga pantas menjadi istrinya?" Tanya Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Mendengar hal itu Olivia sangat marah, "Dasar wanita murahan dan miskin, sikap mu itu sama sekali tidak beradab." Maki Olivia.
Mawar merasa sedikit kesal, namun ia hanya tersenyum tipis. Ia tahu betul jika wanita di depannya tengah cemburu dan marah karena ia telah merebut posisi yang seharusnya menjadi miliknya.
"Iya, aku memang bukan wanita seperti mu yang sopan, beradab dan dari keluarga berpendidikan. Tapi sayangnya, wanita rendahan seperti ku ini sangat di cintai oleh Arga. Dan sekarang aku sudah menjadi istrinya." Jelas Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Olivia langsung marah saat mendengar hal itu, "Kau hanya wanita murahan, sebentar lagi pasti kau akan langsung di buang oleh Arga. Dia sama sekali tidak mencintai mu." Jelas Olivia dengan nada tinggi.
Mawar tersenyum tipis, "Sungguh? Tapi kau tahu, di luar sana dia sering memasang wajah yang dingin sedingin es. Tapi saat bersama ku, apalagi saat di atas ranjang.. Dia sangat lembut, bahkan dia sangat agresif." Ucap Mawar dengan senyuman di wajahnya.
Olivia semakin kesal saat mendengar hal itu, wanita itu langsung berbalik pergi meninggalkan Mawar dan juga Rangga.
Rangga yang mendengar hal itu bingung, "Mama agresif di atas ranjang itu apa?" Tanya Rangga penasaran.
Mawar langsung bingung dan terkejut, ia lupa jika di sampingnya ada Rangga yang pikirannya masih polos dan suci.
"Itu.. Agresif di atas ranjang itu, tidur nya seperti kebo. Enggak bisa di bangunin.." Jelas Mawar.
"Jadi Ayah tidurnya susah di bangunin?" Tanya Rangga dengan wajah yang bingung.
"Iya betul sekali." Jawab Mawar dengan penuh semangat.
"Tapi Mama, ayah enggak gitu. Ayah kalau di bangunin suka langsung bangun." Jawab Rangga dengan wajah heran.
Mawar hanya bisa tertawa bingung, "Sudah jangan di bahas, bagaimana kalau kita jalan-jalan dan melihat bagian lain dari rumah ini." Ajak Mawar, Rangga dengan antusias langsung ikut bersama dengan Mawar.