NovelToon NovelToon
Evil In The Dark

Evil In The Dark

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Balas Dendam / Dendam Kesumat
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Loka Jiwa

Kenzo Abriano sang mafia datang kenegara X untuk bertemu ibunya, ia tidak menyangka hari pertama kedatangan dia dituduh melakukan pembunuh, untuk membersihkan namanya ia harus berkerja sama dengan polisi, bagaimana ia akan menghadapinya saat orang terdekat dan tersayang menjadi terancam karena keterlibatannya mengungkap kematian saudaranya yang tidak memiliki kejelasan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Loka Jiwa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab XX Rencana untuk menjebak

Kenzo pulang berganti pakaian, ia melihat Khayra yang baru pulang dari kuliah, Anggraini masih dirumah sakit, Kenzo sudah mengirim pesan bahwa ia sudah keluar penjara, melihat Khayra yang terlihat ketakutan dari luar, Kenzo menghampirinya.

" Ada apa?" tanya Kenzo, Khayra terperanjat terkejut melihat Kenzo yang muncul tiba-tiba, ia mengelus dadanya menenangkan diri.

" Ada apa diluar, kau terlihat ketakutan?" tanya Kenzo, Khayra lalu menarik sang kakak masuk kedalam rumah, Khayra mengintip sedikit keluar jendela lalu menutupnya.

" Ada kasus pembunuhan." kata Khayra pelan.

" Hah?"

" Ambrita Sena adalah Dewi laut kampus, tetapi pagi ini beritanya dia meninggal tenggelam, bagaimana dia bisa mati tenggelam padahal ia sangat ahli berenang, sudah pasti dia dibunuh." kata Khayra berbisik.

" Kenapa kau berbisik? Tidak ada orang lain selain kakak disini?" kata Kenzo.

" Biar terlihat misteri." kata Khayra enteng, Kenzo mengetuk kening Khayra hingga gadis itu meringis mengelus keningnya.

" Kakak sudah tau."

" Sudah tau?"

" Um." jawab Kenzo lalu berjalan menuju dapur, ia menyiapkan makanan untuk Khayra, Khayra mengikutinya lalu duduk dimeja makan.

" Kemarin sore aku melihatnya berbicara dengan seseorang." kata Khayra lalu memasukkan makanan kedalam mulutnya.

" Kau kenal orangnya?" tanya Kenzo yang sudah duduk di meja makan menemani Khayra.

" Tidak, aku tidak dekat dengannya jadi aku tidak tau pergaulan atau teman-temannya."

" Bagaimana ciri orang yang kau lihat kemarin?"

" Aku tidak jelas melihatnya, dia membelakangiku, apa pembunuh itu membenci orang berbakat? mengerikan." celetuk Khayra lalu menyuap makanan kedalam mulut.

" Membenci orang berbakat?"

" iya, Bastian Rylee dan Ambrita Sena mereka orang berbakat, apalagi ku dengar memiliki kematian pola yang sama, seperti kak Kenza, pola itu juga ditemukan dipotongan tangan kak Kenza, bukankah kak Kenza juga berbakat?"

" Hari kedatangan kakak, supir taksi yang kakak tumpangi juga tewas memiliki pola yang sama, apakah Supir taksi itu juga berbakat?"

" Oh, dia memiliki putri yang berbakat, beritanya sejak kematian sang ayah tidak akan lagi yang menyongkong hidupnya, ibunya sudah lama meninggal, sekarang anak itu tinggal dipanti asuhan karena tidak ada keluarga yang mau menampungnya."

" Pembunuh itu sudah memperkirakan semuanya? Tapi Khayra sejak kapan kau belajar menyelidiki kasus?"

" Sejak kak Kenza meninggal, aku diam-diam mencari tau penyebab kematian dan pola pembunuh itu, mama memang gak ijinkan aku mencari tau, tapi aku mana rela kakak ku meninggal tanpa penjelasan."

" Jangan sampai membahayakan keselamatanmu."

" Aku yakin kak Kenza masih hidup." kata Khayra tiba-tiba.

" Kenapa?"

" Mayat kak Kenza tidak ditemukan sampai sekarang, entah itu dibuang atau dikubur sama sekali tidak pernah ketemu, itu mayat kak...kalau mayat mau disembunyikan kemana pasti tercium juga kecuali masih hidup...aku dokter aku yakin kak Kenza masih hidup cuma kita belum ketemu tempat dia disembunyikan." Kenzo merenungi yang dikatakan Khayra, kasus 5 tahun yang lalu ia gali membawa banyak korban.

" Ra, siapa target selanjutnya?" Kedua saudara itu bertukar pikiran.

" Aku tidak tau, tapi jika pembunuh itu memilih membunuh orang yang berbakat targetnya adalah Aku..." kata Khayra.

" Hah?"

" Aku memenangkan lomba cerdas cermat Asian Medical Students' Conferences (AMSC) tingkat internasional, aku sudah masuk berita, kakak gak nonton?"

" Hah?" Kenzo belum mencerna perkataan adiknya yang dengan enteng mengatakan kalau dia adalah korban selanjutnya ditambah berita kemenangannya membuat Kenzo menghela nafas. Kenzo mengeluarkan ponsel lalu melihat berita terbaru, Kenzo memang selalu berada diluar, jarang pulang karena kasus sehingga tidak mengetahui tentang prestasi adiknya.

" Aku sudah berjuang keras agar aku menjadi umpan, aku ingin lihat rupa pembunuh itu?" Kenzo menatap adiknya yang seperti hilang akal karena ide di otaknya.

" Kau gila? kakak tidak setuju." kata Kenzo.

" Karena itu aku baru memberitahu sekarang."

" Ra..."

" Kak..."

" Jangan main-main dengan nyawamu, dia pembunuh berdarah dingin, bagaimana kau bisa menjadi umpan agar dia muncul?"

" Karena itu aku menceritakannya sama kakak untuk membantuku, aku punya ide."

" Kakak tetap tidak setuju, bagaimana kalau ide kamu itu gagal dan membahayakan nyawamu, mama bisa gantung diri karena frustasi lagi." Bentak Kenzo. Mata Khayra mulai memerah dan berkaca-kaca, air mata itu mulai jatuh di pipinya , Kenzo menarik nafas panjang, lalu memeluk adiknya.

" Jangan kira kakak akan mengizinkan ide gilamu itu, kakak tetap tidak setuju kau membahayakan nyawamu." Khayra langsung mendorong Kenzo menjauh, wajahnya kesal.

" Dengar dulu ideku..."

" Tidak, tidak ada tawar-menawar."

" Berita sudah masuk, cepat atau lambat ia akan datang padaku, percayalah kita akan menangkapnya."

" Walau kita menangkapnya itu tidak perlu mengorbankan kamu untuk menjadi umpan, ini tidak bisa main-main, apapun alasannya kakak tetap tidak setuju."

Khayra menggebrak meja karena kesal. " Atas dasar apa kak Kenzo boleh dan aku tidak boleh? Kak Kenza juga saudaraku."

" Karena..." Kenzo tidak melanjutkan kata-katanya saat mendengar mobil masuk perkarangan rumah.

Terdengar bunyi pintu terbuka, Kenzo dan Khayra serempak menoleh pada pintu, Anggraini sudah datang jadi mereka berpura-pura bercerita tentang keseharian, mereka mulai bercanda dan tertawa garing, Anggraini melihat perilaku aneh kedua anaknya itu menggelengkan kepala. Kenzo menyiapkan piring lain dan mengajak Anggraini makan yang sudah disiapkan, mereka makan bersama dimeja makan. Kedua saudara itu saling menatap seolah berbicara lewat pandangan mata.

Anggraini menyadari tatapan kedua orang itu yang sedang beradu. " Kalian bertengkar?" tanya Anggraini, Kenzo dan Khayra serempak menoleh sang ibu.

" Tidak." jawab mereka serempak, Anggraini masih tidak yakin, karena tidak biasanya mereka berdua bersikap aneh, dibawah meja kedua saudara itu kaki mereka saling menendang.

Setelah makan, Anggraini masuk kamar, Kenzo dan Khayra mengemaskan meja makan, pertengkaran Mereka tidak berujung, mereka bertengkar dengan berbisik agar tidak terdengar oleh Anggraini, Khayra masih dengan keras kepala ingin mencoba dan Kenzo tetap tidak setuju dengan ide nya.

Sampai Han mengirim pesan bahwa mayat Ambrita Sena akan diotopsi, Kenzo bergegas pergi setelah Han mengirim pesan, ia menyerahkan pekerjaannya pada Khayra dan memperingatkannya untuk tidak melanjutkan idenya.

Saat sampai dikantor forensik, mereka menonton dan sambil menunggu hasilnya, Kenzo, Calvin, Adriana, Han dan Louis menunggu dikantin rumah sakit untuk menunggu hasil autopsi yang sedang diuji oleh bawahan Louis.

Kenzo masih melamun, ia masih memikirkan perkataan Khayra bahwa dia akan menjadi target, Calvin dan Adriana menatap padanya.

" Kenapa?" tanya Calvin. Kenzo terdiam sebentar lalu mulai menceritakan apa yang terjadi antara dia dan Khayra, Calvin melongo bahwa Khayra memiliki keberanian seperti itu, Khayra juga sudah menceritakan tentang rencananya pada Kenzo saat mereka mencuci piring, keberhasilan ini juga harus mendapat dukungan dari Kenzo dan tim polisi karena itu Khayra percaya diri, tetapi Kenzo benar-benar tidak bisa mengorbankan keselamatan Khayra.

" Rencana seperti apa?" tanya Louis.

" Khayra menduga bahwa pembunuh memilih korban karena bakat, jadi setelah kemenangan ini dia akan menjadi target, Khayra menduga bahwa pembunuh itu tidak akan langsung membunuh korban, jadi dia bertaruh untuk membiarkan dirinya diculik, dia akan memakai alat pelacak di ponsel dan kita akan menemukan lokasinya."

" Bagaimana jika kita tidak bisa menemukan dia? Otak pembunuh juga cerdas." tanya Han.

" Karena itu aku tidak setuju." jawab Kenzo.

" Tapi ini satu-satunya kesempatan untuk menangkap pembunuh itu." kata Calvin. Kenzo tetap menggelengkan kepalanya, ia tidak bisa mengambil resiko sebesar itu.

" Besok kita kumpul di markas, aku setuju dengan rencana Khayra, kenapa kita tidak mencobanya?" kata Calvin lagi, Kenzo menatap Calvin tajam, Adriana menatap Calvin dan berfikir bahwa mungkin rumor yang beredar tentang Calvin yang suka mengorbankan orang lain demi kepentingannya sendiri adalah benar.

" Han, apa cerita Web tentang Ambrita Sena sudah dirilis?" tanya Kenzo, Han mengeluarkan ponselnya lalu mengangguk kepala, Kenzo menarik nafas panjang.

" Itu baru saja dirilis setengah jam yang lalu." jawab Han lesu, Kenzo menyembunyikan wajahnya dikedua telapak tangannya, mengusap wajah, fikiran kini tidak tenang, ini diluar yang dia kira.

1
Yuni Susanti
Kecewa
Yuni Susanti
Buruk
Kaworu Nagisa
Gue ngerasa kayak lagi masuk ke dunia dalam cerita ini, thor! Keren!
🌻🍪"Galletita"🍪🌻
Kepalang suka deh!
putri baqis aina
Finalnya epic banget! Bahkan akhirnya aku tak bisa tidur!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!