NovelToon NovelToon
Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Akulah Takdir Yang Kamu Nanti

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / CEO / Konflik etika / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: mommy jay

Yasmin Ningrum, gadis cantik berjilbab 22 tahun harus hidup tanpa kasih dari kedua orang tuanya akibat kecelakaan beberapa tahun lalu yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.
Kini Yasmin tinggal bersama paman dan bibinya yang perhitungan sekali kepadanya.
Bahkan untuk biaya hidupnya Yasmin harus mencari sendiri dengan bekerja sebagai penjaga toko bunga.
Kehidupan Yasmin berubah, saat dirinya di pertemukan dengan sahabat lamanya waktu SMA. namun sayang, sikap sahabat laki-lakinya itu sedikit berbeda dari biasanya.
Namun takdir berkata lain, Yasmin di pertemukan sahabatnya dengan cara yang tidak terduga.
Dirinya digerebek warga saat sedang sama-sama berteduh dari hujan, di sebuah gubuk.
Pada hari itu juga, status Yasmin berubah menjadi istri sahabatnya.
Apakah pernikahan mereka akan bertahan layaknya pasangan yang saling mencintai?
Dan apa penyebab berubahnya sikap sahabatnya itu?
Ikuti kisahnya dalam cerita mereka, ya!
Jangan lupa tinggalkan jejak, like, komentar dan follow. 🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy jay, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 15

Yasmin mengangguk pelan. "Jawaban saya, sama halnya seperti alvino, om. Karena, tidak ada salahnya kita menjalani dulu hubungan ini. Karena saya yakin, jika cinta akan tumbuh dengan seiringnya waktu." jawabnya tegas.

Hendrik tersenyum tipis, mendengar jawaban Yasmin. kini dia yakin, jika Yasmin adalah perempuan tepat untuk mendampingi putranya.

"Baiklah, jika itu keputusan kalian. Saya, merestui hubungan kalian. Tapi ingat, hubungan kalian ini harus segera di resmikan. Maka dari itu, saya akan menggelar pesta pernikahan kalian." ujar Hendrik, menatap alvino dan Yasmin bergantian.

"Tidak perlu, pah. Aku tidak setuju." Alvino kembali membuka suaranya.

Hendrik mengernyitkan dahi. "Memangnya kenapa, Al? Kenapa, kamu tidak ingin pernikahan mu di publikasikan?" tanyanya heran.

Alvino menghela nafas. "Aku tidak ingin, semua orang tahu dulu tentang status kita. Apalagi sekarang ,Yasmin berkerja di sebuah perusahaan. Aku tidak ingin orang-orang, berkata yang tidak-tidak tentang kami." jawabnya tegas.

Hendrik pun sangat terkejut, mendengar jawaban dari alvino. dia tidak menyangka, jika alvino akan tega membiarkan istrinya sendiri untuk berkerja. "Kenapa, kamu biarkan istri mu bekerja, Al? Kamu sekarang, sudah menjadi seorang pemimpin perusahaan. Apa kamu tega, melihat istri mu seharian berkerja?" tanyanya, dengan nada yang sedikit meninggi.

Alvino memutar bola matanya malas. dia tahu, jika papahnya itu akan bersikap seperti ini. namun sebelum membalas perkataan Hendrik, tiba-tiba saja Yasmin menyelanya.

"Maaf om. Untuk soal itu, memang keinginan saya sendiri. Karena saya merasa bosan, jika harus berdiam diri di apartemen sendirian. Jadi saya, meminta izin pada alvino untuk bekerja."

Hendrik menghela nafas. "Baiklah, jika itu keputusan mu. Kalau boleh saya tahu, kamu sekarang bekerja di mana?" tanyanya penasaran.

Sebelum menjawab, Yasmin melirik ke arah alvino seakan meminta pendapatnya. namun sayang, alvino yang tidak peka terlihat acuh, ketika Yasmin melihat ke arahnya. Yasmin menghela nafas, melihat alvino seperti itu. dia memutuskan, untuk memberitahu semuanya pada Hendrik. "Saya bekerja di perusahaannya alvino, om. Dan saya bekerja, sebagai office girl di sana." jawabnya mantap.

Kini Hendrik lebih terkejut lagi, mendengar kenyataan bahwa menantu argantara, bekerja sebagai office girl di perusahaan suaminya sendiri. kini Hendrik pun menatap tajam alvino, yang terlihat acuh. "Al, jelaskan semuanya pada papah. Jangan-jangan, selama ini kamu memperlakukan Yasmin tidak baik?"

Alvino mendelik, mendengar tuduhan Hendrik. sebab apa yang di katakan oleh papahnya, semuanya hampir benar. jika selama ini, alvino memang selalu bersikap buruk pada Yasmin.

Melihat alvino yang terdiam, membuat Hendrik tahu apa jawaban atas dugaannya mengenai sikap alvino, selama ini pada Yasmin. Hendrik pun, menatap tajam alvino. "Mulai sekarang, kalian berdua tinggal di sini. Dengan begitu, papah bisa memantau sikap kamu, alvino!" serunya tegas.

"Tapi kenapa ,pah? Aku lebih nyaman, tinggal di apartemen. Lagian, dia juga tidak keberatan dengan semua yang aku lakukan selama ini, padanya." Alvino dengan acuhnya mengatakan hal itu, yang membuat Hendrik merasa kecewa pada sikap putranya saat ini.

"Karena papah tidak mau kamu menjadi seorang imam yang buruk bagi Yasmin, Al. Jika kamu bersikap seperti ini terus pada Yasmin, maka suatu saat nanti kamu akan menyesalinya. Maka dari itu, ubahlah sikapmu pada Yasmin. Jangan sampai, suatu saat nanti istri mu mendapatkan kenyamanan dari orang lain, yang memiliki sikap lebih baik dari kamu, Al."

Alvino seketika terdiam, mendengar perkataan Hendrik. hatinya sedikit tersentak, saat mendengar nasihat dari papahnya. dia pun melihat, ke arah Yasmin yang sama-sama terdiam. "Sorry, kalau selama ini gue udah bersikap buruk sama lo, yas." ucapnya pelan.

"ALVINO...! Begitukah, cara bicara mu pada istri mu. Lo? gue? Siapa, yang mengajarkan mu bicara seperti itu?" Hendrik terlihat geram, dengan kelakuan alvino yang memanggil Yasmin dengan sebutan 'lo'. Hendrik pun, memberikan kembali nasihat pada alvino.

Setelah cukup lama berbincang, Hendrik meminta alvino dan Yasmin untuk tinggal di rumahnya. dia hanya ingin memastikan, jika alvino bersikap baik pada Yasmin.

Di kamar, terlihat alvino dan Yasmin sedang sama-sama terdiam. bahkan saat alvino memilih merebahkan tubuhnya di ranjang king size nya, dengan posisi memunggungi Yasmin yang duduk di sofa.

Melihat sikap alvino seperti itu, membuat Yasmin hanya menghela nafas. Yasmin mengira, jika sikap alvino seperti itu mungkin karena, gara-gara Hendrik menasihatinya. Yasmin pun, memutuskan untuk tidur di sofa yang berada di kamar alvino.

Keesokan harinya...

Hari ini Yasmin, sedikit canggung ingin membuatkan sarapan. sebab dia merasa sangat asing, saat berada di rumah Hendrik.

"Maaf nona, sedang apa anda di sini?" Seorang pelayan paruh baya, bernama mbok marni menghampiri Yasmin.

Yasmin tersenyum canggung. "Aku mau buat sarapan, bi. Tapi aku tidak tahu, makanan apa yang di sukai oleh papah." jawabnya pelan.

"Oh begitu, toh! Bibi kira ada apa?" Mbok marni tersenyum tipis. "Sudah, nona lebih baik kembali saja ke kamar. Biar mbok saja, yang menyiapkan sarapannya." ujarnya lembut.

"Tapi mbok, aku sudah terbiasa menyiapkan sarapan untuk alvino. Jadi sekalian, aku juga mau buat sarapan untuk papah." Yasmin yang keberatan pun, memberikan alasan pada mbok marni. dia pun meminta, untuk membantu mbok marni menyiapkan sarapan untuk semuanya.

Satu jam kemudian

Yasmin yang di bantu oleh mbok marni pun, selesai menyiapkan sarapan pagi untuk mereka semua. dan pada saat itu juga, alvino dan Hendrik turun bersama-sama, berjalan ke ruang makan.

" Wah, banyak sekali makanannya mbok!" seru Hendrik, yang mendudukkan diri di kursi.

Mbok marni pun tersenyum. " Semua ini, non Yasmin yang masak tuan. Saya sudah melarangnya untuk memasak, tapi non Yasmin tetap memaksa. Non Yasmin bilang, dia sudah terbiasa menyiapkan sarapan untuk, tuan muda." balasnya menjelaskan.

Hendrik tersenyum tipis, selain baik ternyata Yasmin sangat terampil dalam memasak. berbeda dengan alvino yang terlihat memutar bola matanya malas, saat mbok marni menjelaskan tentang Yasmin. dia memilih acuh dan memakan sarapannya.

Tidak lama kemudian, mereka pun menyelesaikan sarapannya. Alvino dan Yasmin pun, pamit pada Hendrik untuk bekerja. hari ini mereka berdua, berangkat kerja bersama-sama sebab Hendrik kembali menasehati alvino. tidak ingin urusannya memanjang, alvino pun terpaksa berangkat kerja bersama Yasmin.

"Turun." titah Alvino dingin, menurunkan Yasmin di sebuah halte bus. padahal jarak kantor mereka masih jauh.

Yasmin mengernyitkan dahi. "Al, kantor kamu masih jauh. Kenapa kamu, menyuruh ku untuk turun?" tanyanya heran.

alvino tersenyum miring. "Memangnya gue pikirin. Ingat! Gue akan bersikap baik, hanya di depan papah saja. Jadi lo, jangan berharap dengan semua sandiwara ini." Setelah mengatakan hal itu pun, alvino pergi meninggalkan Yasmin yang mendesah kesal.

Jika pada akhirnya Yasmin di turunkan di sini, lebih baik tadi dia naik ojek saja. "Sebenci itukah kamu pada ku, Al. Apa jawaban ku kemarin, tentang mempertahankan hubungan ini salah, ya?" gumamnya pelan.

Yasmin pun, memutuskan untuk menunggu bus saja. dia berharap, tidak kesiangan datang ke perusahaannya alvino.

Lama menunggu, bus tak kunjung datang. Yasmin pun, terlihat khawatir sebab hari sudah siang. jika hari ini dia datang terlambat, maka akan mendapatkan hukuman dari alvino.

Tin tin tin

Yasmin terkejut, saat sebuah mobil berhenti di hadapannya. Mata Yasmin membulat sempurna, saat melihat kaca mobil yang sengaja di turunkan oleh sang pengemudi. "Kamu...!" pekiknya tidak percaya.

1
Kazugata
up Thor
Kazugata
semangat Thor
Kazugata
kasian Yasmin 😳
Kazugata
ketemu BPK mertua deh
Kazugata
ketauan papanya
Kazugata
pen tak jitak si Alvino inih
Kazugata
semangat 💪
Kazugata
semangat Thor, novelnya bagus
Kazugata
ceritamu bagus Thor
Kazugata
alvino memendam rasa cintanya pada Yasmin
Kazugata
seru nih
Kazugata
nyimak
Herman Lim
ya ampun Yasmin byk bgt cow yg suka sama u
Herman Lim
ya ampun Yasmin kasian bgt alvi kamu harus tau klo Yasmin py trauma yg berat
Herman Lim
blg aja pengen di temanin bini kerja biar semangat ga sah cuek² bebek kali Al
Herman Lim
lanjut Thor lagi Thor
Herman Lim
lanjut Thor
Herman Lim
wah wah kyk ne laki2 yg dl bonceng Yasmin
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!