Kisah ini tidak lengkap. Bahkan setelah kematian, kita takkan mengatakan {selamat tinggal}.
__________________***________________
Ini adalah kisah cinta terlarang, dimana hanya ada air mata yang selalu menemani. Perjuangan yang begitu besar hingga pengorbanan dan nyawa menjadi taruhan.
“Apa salahnya jika mencintai? Apa salahnya jika kami ingin menikah? Sudah sekian lama kami dipisahkan, dan takdir mempertemukan ku kembali dengannya. Tepat dibawah menara Eiffel! Tapi lagi-lagi takdir memisahkan kami lagi, saat aku mengandung anaknya. Dan perpisahan ini berlanjut lagi sampai 14 Tahun! Hingga usia anak kami 13 Tahun, dan aku selalu menunggunya di bawah menara Eiffel.
Tapi tetap saja, dia belum kembali tanpa kabar.”
~Cassea Laura Chadwick~
________________________________
Apakah dia sudah memiliki keluarga sendiri? Apakah dia melupakan ku?
Mungkinkah, Tuhan sudah mengambilnya dariku?
_________________________________
°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°~°
Mohon Dukungannya ✧◝(⁰▿⁰)◜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
MERCI : BAB 31
BERTEMU SAHABAT MASA KECIL, ELAN!
Tok, tok, tok. Cassea mulai mengetuk pintu. Namun tidak ada respon dari seseorang yang ada di dalam. Tok, tok, tok. Ketukan yang kedua kalinya sama seperti pertama. Tidak ada yang menjawab ketukan Cassea sama sekali.
"Dimana kau? Aku yakin ini tempatnya." Gumam Cassea yang masih ingat betul dengan apartemen itu. Tapi anehnya, tidak ada tanda-tanda Zach disana. Wanita itu merasa kebingungan, sampai sebuah pesan masuk dari nomer tidak dikenal membuat Cassea penasaran.
E : LAMA TIDAK BERTEMU! APA KABAR NITA?
Saat membaca pesan itu, ingatan Cassea hanya tertuju ke satu orang. Yaitu sahabat masa kecilnya dulu, Elan. Senyuman lebar terukir diwajah Cassea, sehingga dia sudah lupa akan Zach dengan cepatnya.
C : APA KAU ELAN? CHICAGO 15 MARET?
E : IYA, SENANG MENDENGAR MU, MASIH INGAT DENGANKU.
C : BENARKAH? AKU TIDAK PERCAYA INI! TENTU SAJA! KAU ADALAH TEMAN PERTAMAKU DAN CINTA KEDUAKU, HEHE!
Selama perjalanan pulang, Cassea sibuk dengan pesan mereka, sampai lupa akan pria bernama Zach. Tidak ada habisnya mereka berdua mengobrol lewat pesan, seakan mengenang masa lalu dan kini takdir akhirnya mempertemukan nya kembali.
Sampai malam hari pun, Cassea mengunci dirinya dikamar, dan masih asik dengan obrolan mereka yang melepas rindu lewat ponsel.
Khey yang tidak sengaja lewat di depan kamar Cassea dan mendengar tawa lepas dari mulut Cassea, membuat Khey penasaran lalu mendekatkan telinganya ke pintu kamar Cassea. Dengan wajah teliti, Khey berusaha mendengarkan semua ucapan Cassea di dalam.
"Apa yang membuatnya tertawa? Apa dia sudah gila karena menjadi mafia?" tanya heran Khey sendiri.
"Cih." Lanjutnya yang memilih pergi dari situ menuju kamarnya sendiri.
Tidak lama lagi Khey juga akan kembali ke kampus untuk melanjutkan kuliahnya. Di dalam kamar, Khey juga tidak lupa selalu menghubungi kekasih yang dulu pernah kepergok oleh Cassea, saat asik berduaan bersama Khey.
Selama ini Khey masih berhubungan diam-diam dengan pria tersebut. Pria satu kelas nya yang selalu perhatian dan romantis padanya. Namun apalah daya, penghalang terbesarnya adalah ayahnya.
Sementara di dalam kamar Cassea, Cassea begitu senang dan gembira. Dia merasa orang yang dia cinta dari masa lalunya kembali lagi. Juga harapan bertemu sang ibu yang mungkin akan datang juga.
...***...
Desa Schengen - Paris.
Desa yang terlihat sangat tenang juga sejuk, hingga membawa suasana untuk nikmat dibuat tidur.
"Zach! Ada apa? Dari tadi Ibu melihatmu bingung sekaligus senang, ada apa?" tanya lembut ibunya.
Zach memegang lembut tangan ibunya dan menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya.
"Bagaimana dengan Ibu sendiri? Apa Ibu senang?" tanya balik Zach yang kini berhadapan dengan ibunya sembari mendekatkan tangan ibu tercintanya ke pipi miliknya.
"Ibu senang, jika kau senang! Andai saja Ibu bisa menemuinya." Jawab ibunya yang kini mulai berkaca-kaca mengingat akan seseorang.
Zach mencium lembut tangan ibunya, berusaha membuat tegar kembali perasaan sedih yang saat ini melanda hati ibunya.
"Ibu ingin menemuinya?" tanya Zach.
"Sangat... Ibu ingin memeluknya, menciumnya, dan bertanya banyak hal padanya. Jika bisa bertemu, Ibu akan akan melakukan semua itu. Hiks.. bahkan Ibu tidak tahu bagaimana wajahnya saat ini? Bagaimana dia berteman?" ucap ibunya yang kini mulai menangis.
"Dia pasti cantik dan sabar seperti Ibu! Tapi mungkin dia sedikit cerewet!!" balas Zach mencoba menghibur ibunya.
Tidak lama setelah Zach mengatakan itu, ibunya tertawa kecil seraya memukul pelan dada kanan Zach, begitu juga Zach yang merasa bahwa dirinya sudah berhasil membuat ibunya kembali tenang dengan senyuman nya.
...***...
Keesokan harinya, Cassea terbangun saat mendengar kicauan burung yang seakan sengaja membangunkannya. Dengan penuh semangat, Cassea menuju kampus. Dia tidak peduli dengan ayah, ibu, dan Khey yang saat itu mulai keheranan melihatnya begitu bahagia.
Hingga sampai di kampus, Cassea berlari memeluk Lea erat-erat, sehingga wanita lesung pipi itu hampir tidak bisa bernafas.
"Wah.. Kau sangat gembira sekali! Ada apa?" tanya Lea penasaran.
"Kau tahu? Tidak lama lagi aku akan bertemu sahabatku, MY LOVE..." Jawab Cassea dengan suara lantang dan keras, membuat yang lain juga melihat tingkahnya saat ini.
"Benarkah? Kalau begitu, aku juga akan berdoa untukmu, semoga kau segera bertemu ibumu juga!" kata Lea.
Cassea merangkul pundak Lea sambil berjalan menuju kelas. Obrolan kedua wanita itu tidak bisa berhenti layaknya rel kereta api. Lea dengan setia dan senang saat mendengarkan cerita Cassea soal sahabatnya.
Meski kelas sudah dimulai, Lea melihat Cassea masih dengan semangat dan senyuman lebarnya yang tanpa henti itu. Rasa rindu Cassea yang begitu besar kepada Elan, melupakannya akan Zach. Pria yang juga pernah membantunya.
...***...
Paris, Tanggal 14 Mei 2010.
Satu bulan sudah berlalu, pada saat itu Cassea masih saling mengirim pesan dengan Elan. Hingga tiba saat nya mereka mungkin akan segera bertemu.
E : APA KAU INGAT BESOK TANGGAL BERAPA?
Pertanyaan Elan, membuat Cassea berpikir hingga melihat kalender yang tergeletak di atas meja kamarnya. Dan senyuman kemabli lagi di wajah Cassea, saat dirinya mulai menyadari tanggal yang dimaksud Elan.
C : TANGGAL 15, TANGGAL PADA SAAT KITA BERTEMU!
E : BESOK, TEPAT JAM SATU SIANG, AKU AKAN MENEMUI MU DI BAWAH MENARA EIFFEL. DENGAN MEMBAWA BALON KUNING TERSENYUM.
C : KALAU BEGITU, AKU AKAN MEMBAWA KINCIR ANGIN, SUPAYA KAU BISA MENGENALI KU!
Kebahagiaan yang tidak disangka-sangka oleh Cassea. Kini mulai terjadi, saat tibanya makan malam di keluarga Chadwick, sesekali Cassea melirik sang ayah yang masih sibuk menyantap makanannya.
Melihat ayahnya, membuat Cassea teringat akan perpisahan yang dulu pernah terjadi pada dirinya dan Elan. Sampai sekarang pun, Cassea tidak tahu apa penyebab semua itu, apa rahasia yang selalu ditutupi oleh ayahnya.
"Cassea! Apa kau sudah menyelesaikan tugas mu?" tanya ayahnya tiba-tiba.
"iya, sudah Ayah." Jawab Cassea.
Tidak hanya kuliah saja, Cassea harus menjalankan tugas Mafianya sekaligus belajar. Berat sekali!
-‘Besok aku akan bertemu Elan, tapi aku juga sudah baikkan dengan ayah. Bagaimana kalau semuanya terulang lagi?’ batin Cassea dilanda kebingungan.
______________________________________
(Tanggal 15 Mei 2010, tepatnya di musim semi. Untuk kedua kalinya aku kembali bertemu dirinya. Mungkin masalah dan rintangan juga akan dimulai dari saat itu juga. Tanggal yang sama antara kebahagiaan dan kesedihan.)
~ Cassea Laura Chadwick ~
___________________________________
Musim semi juga sama di kagumi dan ditunggu oleh semua orang. Kota Paris begitu ramai orang, tepatnya di menara Eiffel yang lebih dilihat hampir semua orang.
Cassea sudah membawa satu kincir angin yang berwarna bak pelangi. Melewati banyaknya orang di bawah menara Eiffel. Cassea berusaha mencari seseorang yang sudah dia tunggu-tunggu. Sampai matanya tertuju pada lima balon berwarna kuning dengan smile dan tali yang di genggam erat oleh seseorang, sehingga membuat kelima balon tersebut tidak bisa berterbangan ke langit cerah.
Arah Cassea yang sedikit jauh dari balon-balon itu membuat wanita cantik itu tidak bisa melihat jelas wajahnya. Perlahan Cassea mulai menghampirinya. Sampai dia melihat seorang laki-laki dengan wajah yang masih tidak begitu jelas karena terhalang oleh beberapa orang yang tengah berlalu-lalang disana.
Karena bertambah penasaran. Wanita cantik dengan jaket coklat panjang, mencoba berjalan lebih dekat ke arah pria tersebut, hingga mereka kini saling bertatap muka.
sedang ayah cassea tdk setuju & akan kah cassea mampu utk memperjuangkan cinta nya kpd zach 😀😍🫢🤭
cassea anak mafia..
Ellan sahabat kecilnya cassea..
apakah zach itu ellan ???
zach sprtu nya peduli dng kehidupan cassea ..
ada hubungan apa dng lowray ayah cassea?
zach & caseea