Adrian adalah seorang pemuda yang tanpa sengaja mendapatkan kekuatan mata yang super hebat. Selain dapat menembus setiap benda, mata itu juga memberikan Adrian kemampuan medis legendaris dan juga bela diri kuno.
Seketika nasib Adrian berubah dan banyak di sukai oleh para wanita cantik.
Sekilas cahaya keemasan terlintas di mata Adrian.
"Apa ini, mataku mampu menembus pakaiannya," ucap adrian.
Bagaimana kelanjutannya bisa langsung di baca di novel ini ya !!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
episode 28 HARAPAN SEMBUH MELINDA
Adrian keluar dari jendela kamar dan melihat sebuah tangga yang terhubung ke kamarnya dan juga beberapa orang bertopeng di bawah.
Adrian segera melompat ke bawah dan bertarung dengan para pria bertopeng. Darah berserakan di ikuti suara patah tulang menggema pada pertarungan itu.
Pagi hari Vanesa juga telah terbangun dari tidurnya. Semalam tidur Vanesa begitu pulas sehingga dia sama sekali tidak merasakan keributan apapun.
Dilihatnya Adrian yang sudah berpakaian rapi duduk di kursi sambil memainkan ponselnya.
"Kamu sudah bangun, cepatlah mandi dan sarapan, pesawat kita jam 8 pagi, nanti bisa terlambat," ujar Adrian.
"Baiklah, kamu tunggu aku di bawah, aku mandi dulu," balas Vanesa.
Setengah jam kemudian Vanesa dan Adrian sedang sarapan di restoran hotel tempat mereka menginap.
"Apa kamu tahu tidak, semalam ada pertempuran antar geng," ujar seorang pria kepada rekannya.
"Iya aku juga mendengarnya, kejadiannya di sebelah hotel ini, bahkan banyak mayat yang berserakan dengan luka yang mengerikan, banyak tulang mereka patah tidak beraturan," sahut rekannya.
Pembicaraan kedua orang itu di dengar oleh Vanesa. Vanesa juga terkejut karena baru mengetahuinya, padahal kejadiannya di sebelah hotel tempat mereka menginap.
"Adrian apa kamu juga mendengarnya?" tanya Vanesa.
"Mendengar apa, aku tidak bisa tidur karena terlalu ke pinggir, sehingga beberapa kali jatuh dari ranjang dan baru tertidur larut malam, jadi mana mungkin aku memperdulikan hal seperti itu," jawab Adrian sambil memakan roti.
Semua itu ternyata adalah perbuatan dari Adrian. Adrian langsung menghabisi mereka agar tidak ada lagi yang membahayakan Vanesa ke depannya. Namun Vanesa yang terlelap tidur semalam tidak mengetahuinya.
Adrian dan Vanesa meninggalkan hotel dan menuju ke bandara. Mereka bersiap untuk kembali setelah menghadiri acara pameran festival batu di ibukota.
Sementara itu di tempat lain, Melinda baru saja turun dari mobilnya dan hendak masuk kedalam rumah sakit.
Melinda masuk ke rumah sakit sambil menggunakan topi agar tidak ada orang yang mengenalinya, terutama keluarganya.
Rumah sakit yang Melinda masuki ini merupakan rumah sakit terbesar dan paling modern di kota. Rumah sakit itu juga yang paling terlengkap peralatan medisnya.
Melinda berjalan masuk ke dalam rumah sakit dengan cepat dan langsung menuju ke sebuah ruangan.
"Nona Melinda, ada yang bisa saya bantu?" tanya seorang dokter pria di dalam ruangan itu.
Dokter pria itu bernama Ibnu yang merupakan dokter terbaik di rumah sakit bahkan di kota itu. Dokter Ibnu terkenal karena selalu berhasil dalam melakukan operasi dan telah banyak menyembuhkan berbagai macam penyakit.
"Aku datang untuk memeriksakan penyakit ku," jawab Melinda.
"Kalau begitu ikuti saya," ujar dokter Ibnu.
Dokter Ibnu membawa Melinda menuju ke ruang pemeriksaan. Melinda langsung berbaring di atas ranjang dan langsung di periksa oleh dokter Ibnu. Pemeriksaan terhadap Melinda dilakukan secara detail dan menyeluruh. Setelah selesai melakukan pemeriksaan Melinda di suruh menunggu sampai hasilnya keluar.
Setengah jam kemudian hasil dari pemeriksaan Melinda juga telah keluar. Dokter Ibnu mulai membaca hasil pemeriksaannya dengan teliti.
"Nona Melinda anda menderita kanker payudara," ujar Ibnu kaget melihat hasilnya.
Dokter Ibnu tidak pernah menyangka bahwa orang seperti Melinda sedang menderita penyakit yang sangat mematikan.
"Ya aku sudah lama menderita penyakit ini," balas Melinda.
Dokter Ibnu juga menyampaikan bahwa kanker payudara Melinda sudah memasuki stadium akhir dan sudah sangat parah sekali.
"Dokter tolong rahasiakan penyakit ku ini dari siapapun," ujar Melinda.
"Aku ingin merahasiakannya dan menjadi privasi ku," sambung Melinda.
"Baiklah aku mengerti," balas dokter Ibnu.
"Yang aku ingin tanyakan saat ini adalah berapa lama lagi aku masih bisa bertahan?" tanya Melinda.
"Menurut hasil pemeriksaan ini, penyakit kanker payudara anda sudah menyebar juga ke bagian lain dan sudah di stadium akhir," jawab dokter Ibnu.
"Menurut pengalaman ku selama menangani kasus seperti ini, umur nona Melinda tidak akan sampai satu bulan lagi," sambung dokter Ibnu.
"Tidak sampai 1 bulan..." ulang Melinda menggertakkan giginya.
Tampak raut wajah begitu sedih dan putus asa dari Melinda. Namun Melinda hanya bisa pasrah kepada takdir. Karena kanker payudara milikinya juga sudah tidak dapat di obati. Bahkan pengobatan yang lebih canggih dan modern di luar negeri juga tidak bisa menyembuhkannya.
"Namun masih ada satu cara untuk nona Melinda bisa sembuh," ujar dokter Ibnu.
Seketika Melinda yang tertunduk lesu langsung terkejut mendengar ucapan dokter Ibnu. penyakitnya begitu ganas dan sudah tidak ada obatnya, namun dokter mengatakan bahwa Melinda masih bisa sembuh.
"Apa maksud dokter, bukankah kanker ku sudah tidak bisa di sembuhkan sama sekali?" tanya Melinda.
"Seharusnya memang seperti itu, tapi beberapa waktu lalu aku telah melihat keajaiban medis yang sangat luar biasa, seorang wanita paruh baya yang sembuh dari kanker stadium akhir," jawab dokter Ibnu.
Sontak saja Melinda semakin terkejut mendengarnya. Ada seseorang yang berhasil sembuh dari kanker stadium akhir, bukankah ini yang pertama kalinya terjadi di seluruh dunia, pikir Melinda.
Kemudian dokter Ibnu mulai menceritakan bagaimana yang terjadi kepada pasiennya yang bernama Rita. Rita adalah seorang wanita paruh yang menderita penyakit kanker stadium akhir.
Kemudian seorang anak muda melakukan sebuah teknik akupuntur dengan menusukkan beberapa jarum ke tubuh Rita. Hal yang terjadi selanjutnya begitu sangat menakjubkan.
Kanker yang di derita oleh Rita sembuh total. Sel-sel kanker yang sudah tersebar juga telah musnah tanpa tersisa. Sebuah penyakit yang tidak bisa di sembuhkan di seluruh dunia, mampu di sembuhkan oleh seorang pria muda dengan teknik akupuntur nya.
"Ini hebat sekali," ujar Melinda.
Melinda seolah sangat sulit untuk mempercayainya, namun yang mengatakan adalah dokter terbaik di kota, jadi mana mungkin asal bicara.
"Dokter siapa anak muda itu?" tanya Melinda kembali bersemangat.
Melinda seolah kembali menemukan semangat untuk tetap hidup.
"Maaf nona, aku juga lupa namanya dan bahkan tidak tahu dimana dia berada sekarang," jawab dokter Ibnu.
"Tapi nona Melinda tenang saja, aku akan berusaha mencari orang tersebut dan ketika sudah menemukannya, aku akan langsung menghubungi nona," sambung dokter Ibnu.
10 menit kemudian Melinda meninggalkan ruangan itu dan menuju ke pintu keluar rumah sakit. Melinda tidak menyangka bahwa dirinya masih memiliki kesempatan untuk hidup lagi. Hanya saja dia harus segera menemukan pria yang di maksud oleh dokter Ibnu. Setidaknya dirinya kini masih memiliki harapan.
Kembali ke Adrian dan Vanesa yang telah kembali dari perjalanan menghadiri festival pameran batu di ibukota.
Kepergian mereka ke sana sangat menguntungkan karena berhasil membawa pulang giok darah yang sangat langka.
"Ah lelah sekali, sampai di rumah aku akan mandi air hangat dan beristirahat," ujar Vanesa.
"Jika kamu mau, aku bisa memijit mu dengan lembut," goda Adrian.
"Jangan harap," tolak Vanesa sambil menjulurkan lidahnya.
"Adrian terima kasih atas pemberian mu, aku mau pulang dulu dan menunjukkan giok ini kepada kakek," ujar Vanesa.
Kemudian Vanesa mencium bibir Adrian dengan cepat dan langsung pergi dengan tergesa-gesa meninggalkan Adrian begitu saja.
"Wanita ini benar-benar menguji kesabaran ku," ucap Adrian sambil memegangi bibirnya.
"Adrian," ujar seseorang berjalan mendekati Adrian.
Adrian menoleh dan langsung mendapati Wiliam Saputra sedang berjalan ke arahnya.
"Adrian aku tidak menyangka akan bertemu dengan mu di sini, sebelumnya aku lupa untuk meminta nomor ponselmu," ujar Wiliam.
"Aku juga sedang mencari mu dan kebetulan malah bertemu di sini," sambung Wiliam.