Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Sore hari nya Alana terbangun dari tidur nya, walaupun masih merasa gelisah tapi Alana tatap harus tanggung jawab pada pekerjaan nya . Alana bersiap siap untuk berangkat kerja, kebetulan motor yang tadi di bengkel sudah kembali. Mungkin farraz yang menyuruh orang bengkel untuk mengantarkan motor Alana.
Alana keluar dari kamar dan melihat Bu Yuni sedang duduk di sofa ruang tamu . Dari raut wajah nya terlihat sekali jika Bu Yuni ini sedang merasa lelah
" Bu, Alana berangkat kerja dulu ya " pamit nya sambil mencium punggung tangan Bu Yuni.
" Emang kamu sudah makan Al? " tanya Bu Yuni.
" Sudah tadi Bu , bangun tidur Alana langsung makan baru siap siap " jawab Alana seraya tersenyum.
" Ya udah hati hati ya . jangan ngebut ngebut " peringat bu yuni.
" iya bu, assalamualaikum " kata Alana sambil berjalan menuju depan.
" Wa'alaikumsalam " jawab Bu Yuni . Bu Yuni sebenarnya merasa kasihan dengan Alana , di saat anak seusia nya hanya belajar dan bermain tapi Alana sibuk mencari uang. Bu Yuni hanya berharap Alana segera bertemu dengan orang tua nya agar hidup Alana lebih baik.
Alana dengan santai nya mengendarai motor nya , dia mencoba melupakan masalah nya dengan Xavier dan fokus untuk mencari uang.
Sampai di cafe star seperti biasa Alana memarkirkan motor nya dan berjalan lewat pintu sampai khusus karyawan .
" Al nanti Lo layanin meja nomor 25 ya " kata Doni saat Alana sudah siap bekerja.
" Siap kak Doni " Alana dengan segenap hati keluar dari ruang karyawan dan menuju meja yang di tujukan oleh Doni .
" Selamat siang pak ada yang bisa saya bantu , silahkan buku menu nya pak " ucap Alana kepada pelanggan nya seraya memberikan buku menu.
Pelanggan yang tadi dirinya sedang sibuk bermain ponsel langsung mendongakkan kepala nya , dia merasa begitu familiar dengan wajah yang ada di depan nya. Tapi di mana mereka pernah bertemu , berusaha menepis pikiran nya yang melanda hati nya pria itu langsung menetralkan perasaan nya dan fokus pada buku menu . perutnya sejak tadi sudah keroncongan minta di isi.
Setelah melihat berbagai macam menu yang ada di cafe itu pria tadi segera mencatat pesanan nya dan memberikan kepada Alana.
Pria itu memandang Alana saat alana berjalan menjauh dari nya . tatapan pria itu sulit di artikan.
" Mbak saya mau minta tolong nanti pesanan saya di antara sama pelayan yang tadi ke meja saya ya " perintah pria tadi pada pelayan sedang lewat di samping nya.
" iya pak nanti saya sampaikan mohon di tunggu ya pak " jawab pelayan itu dengan sopan.
Beberapa menit menunggu akhirnya Alana datang dengan nampan yang ada di tangan nya " silahkan makanan nya pak " ucap Alana dengan sopan.
" kamu tolong temanin saya makan " titah pria itu tanpa mau di bantah . Ya pria itu adalah razka , tadi razka memang berniat mampir ke cafe untuk menikmati makan malam nya.
" Tapi sebalum nya saya minta maaf pak , saya tidak bisa menemani bapak disini karena saya harus bekerja . saya tidak enak sama teman teman dan atasan saya pak " tolak Alana sopan.
" Dengar ya gadis kecil , saya tidak suka di bantah , kalau saya minta kamu temani saya makan arti nya kamu memang harus menemani saya makan " peringat razka tanpa mau di bantah.
" Hufff..." Alana mendesahkan nafas nya frustasi , bagaimana caranya supaya Alana bisa menolak permintaan razka.
" Tapi kalau saya di pecat bagaimana pak? " Alana masih saja mencoba mencari alasan agar tidak menemani razka makan.
" Nanti saya yang akan ngomong sama atasan kamu . kamu disini juga bekerja , saya adalah pelanggan kalau kamu lupa ma saya berhak meminta apa pun karena pelanggan adalah raja " ucap razka tegas.
Mau tidak mau Alana pun menuruti permintaan razka , dengan canggung Alana duduk satu meja dengan razka , jujur alanan merasa tidak enak dengan teman teman nya . Di saat teman teman nya sedang sibuk bekerja Alana malah dengan santai nya menemani tamu tapi Alana juga tidak bisa membantah dari pada bikin tamu marah . serba salah emang.
" kenapa kamu diam aja? kamu enggak mau makan . saya sengaja pesankan makanan nya untuk kamu juga " kata razka melihat Alana hanya diam saja tanpa mau menyentuh makanan di depan nya.
" Saya sudah makan pak lagian saya sedang bekerja " tolak Alana, lama lama Alana bete juga dengan laki laki di samping nya ini.
" kalau pelanggan nyuruh harus nya kamu nutut , saya cuma nyuh kamu makan Nemanin saya . itu sama saja kamu sedang bekerja " ucap razka.
" Baiklah pak " kata Alana seraya mengambil makanan yang tersedia di depan nya.
Pria itu tersenyum, menggemaskan sekali gadis kecil ini, ah mungkin razka punya hiburan baru , dia akan mencari tau tentang gadis kecil yang menarik perhatian nya ini.
" Saya sudah selesai , kamu habiskan makanan kamu , tidak usah sungkan dari pada tidak habis kan mubazir " kata razka.
" Hm " jawab Alana cuek.
Dari kejauhan teman teman nya sedang memperhatikan Alana , mereka merasa sangat geram pada Alana saat teman teman nya sibuk bekerja dia sendiri makan malah se enak nya makan.
" Liat tu anak baru mel bukannya kerja malah makan sama pelanggan , mau makan gaji buta kali ya " geram Saras.
" gue sebenarnya nya juga muak sama anak yang sok kecakapan itu " jawab meli.
Sejak awal Alana masuk kerja meli sama Saras memang tidak menyukai Alana , karena Alana cantik hingga mampu membuat semua orang kagum pada nya , jangan salah Alana juga sangat gesit dalam bekerja . itu juga menjadi poin plus oleh atasan mereka , oleh karena itu mereka sangat membenci Alana.
Tiba tiba Sarah mengambil gambar Alana yang sedang makan , ini kesempatan untuk Sarah untuk melaporkan pada atasan mereka , Sarah yakin pasti Alana akan segera di pecat.
" Lo ngapain sih ras? " tanya meli yang melihat Sarah sedang asik memfoto Alana.
" Ihhh Lo itu enggak usah bloon , kenapa sih , gue mau kasih foto ini sama pak raja , gue yakin bentar lagi Alana pasti akan di pecat " ucap Saras dengan percaya diri nya
" Hm gue setuju sih, mending Lo foto yang banyak terus Lo kirim ke pak raja " meli begitu antusias , dia membayangkan Alana akan di pecat dari pekerjaan nya.
" Heh kalian ngapain malah sibuk main hp " tegur Ratih.
" itu kak liat si Alana dia malah dengan santai nya duduk sambil makan bukan nya kerja " kompor Saras.
Retih melihat arah yang di tunjuk oleh Saras dan benar saja Ratih melihat Alana sedang duduk sambil makan tapi kenapa Alana seperti itu apa pelanggan itu yang meminta Alana untuk menemani makan.
" kalian mending kerja deh urusan Alana biar nanti jadi tanggu Jawab ku " peringat Ratih kemudian dia berlalu setelah memastikan kedua gadis itu menuruti perintah nya.