FINDING MY HOT BILLIONAIRE

LLV 29

"Ini sudah tengah malam, bagaimana kqu bisa kabur dari rumah dan pengawasan orang tuamu?" Tanya Louis yang menarik tangan Lune ke dalam penthouse nya.

"Daddy dan mommy ke Amerika mengunjungi Lana. Jadi aku di rumah bersama Jenna," jawab Lune.

"Kau diantar Jenna kemari?" tanya Louis.

"Tidak, aku naik taksi," jawab Lune.

"Itu sangat berbahaya. Jangan lakukan itu lagi. Moment ulang tahunku bukanlah moment yang penting. Aku bertambah tua di moment itu," kata Louis yang kemudian duduk di sofa balcon.

Lalu Lune mengambil sesuatu di kantong nya. Dia mengeluarkan sebungkus plastik kecil dan Louis hanya melihatnya saja.

"Apa ini?" tanya Louis.

"Ini butter," jawab Lune dan mengambil sedikit butter dan mengoleskannya di hidung mancung Louis.

"Hei, apa yang kau lakukan?" tanya Louis.

Lune memegang tangan Louis yang akan memggosong butter itu.

"Ini tradisi orang Kanada. Ibuku berasal dari sana. Katanya untuk menghidarkan dari nasib buruk. Ya, itu memang hanya mitos, tapi aku menyukai cara ini. Kau terlihat seperti badut berhidung putih," jawab Lune tertawa kecil.

Louis ikut tertawa melihat tawa cantik dari bibir Lune.

"Kau tahu apa yang ibuku lakukan setelah mengoleskan butter ini ke hidungku?" tanya Lune.

Louis mengedikkan bahunya. Lalu Lune mendekat dan memakan butter yang ada di hidung Louis.

Lune kembali tertawa sembari memakan butter nya.

Louis menahan kepala Lune yang akan mundur kembali. Dan mata mereka saling bertaut.

Perlahan Louis menarik tengkuk leher Lune dan mendekatkan bibirnya pada bibir Lune.

Lune tak menolak hal itu dan jika Louis menciumnya, maka ini akan menjadi ciuman pertama bagi Lune.

Louis menempelkan bibirnya pada Lune dan gadis itu menutup matanya. Louis mulai mencium bibir penuh nan seksi itu dengan sangat lembut hingga Lune merasa akan terkena serangan jantung karena jantungnya berdetak cepat.

Perlahan tapi pasti Louis memagut bibir Lune yang menggoda setiap iman pria karena Lune memiliki bentuk bibir yang sensual seperti Angelina Jolie.

Louis mengangkat Lune dan menaruhnya di atas pangkuannya.

Lune melingkarkan tangannya di leher Louis dan mencoba membalas ciuman itu seperti apa yang dilakukan oleh Louis.

Jari jemari Louis masuk ke sela sela rambut panjang Lune yang terurai dan semakin menekan tengkuk lehernya untuk memperdalam ciuman mereka.

Cukup lama mereka berciuman hingga akhirnya Louis menyudahinya. Keningnya menempel di kening Lune dan kemudian mengecup hidung mancung gadis cantik itu.

Lune menggingit bibir bawahnya dan masih tak melihat mata Louis.

"You're my first kiss," bisik Lune.

Louis tak menjawab apa pun dan hanya diam. Lalu dia mengangkat dagu Lune agar mata hijaunya mengarah padanya.

Lalu Louis kembali mencium bibir Lune dan mereka kembali menikmati ciuman itu. Louis tahu batasnya dan dia tak ingin hal ini bergerak terlalu jauh.

"Menginaplah di sini malam ini," ucap Louis yang kini memeluk Lune.

Lune tak tahu harus menjawab apa dan hanya bisa diam.

"Kita tak bercinta. Hanya tidur di bawah selimut yang sama," kata Louis seakan tahu isi pikiran Lune.

"Kau menyukaiku, Louis?" tanya Lune melepaskan pelukannya dan memandang Louis.

Tatapan mata tajam dan tanpa ekspresi itu selalu bisa membuat Lune salah tingkah dan semakin jatuh pada sosok pria tampan itu.

"Ya, aku menyukaimu," jawab Louis yang akhirnya tersenyum.

Lune tersenyum lebar dan mengecupi bibir Louis karena senang dengan jawaban Louis.