NovelToon NovelToon
Selingkuhan Majikan

Selingkuhan Majikan

Status: sedang berlangsung
Genre:Konflik etika / Selingkuh / Pelakor / Pembantu / Pihak Ketiga
Popularitas:15.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aurora.playgame

Alya, seorang gadis desa, bekerja sebagai pembantu di rumah keluarga kaya di kota besar.

Di balik kemewahan rumah itu, Alya terjebak dalam cinta terlarang dengan Arman, majikannya yang tampan namun terjebak dalam pernikahan yang hampa.

Dihadapkan pada dilema antara cinta dan harga diri, Alya harus memutuskan apakah akan terus hidup dalam bayang-bayang sebagai selingkuhan atau melangkah pergi untuk menemukan kebahagiaan sejati.

Penasaran dengan kisahnya? Yuk ikuti ceritanya...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18. DI KAMAR MANDI

DI KAMAR MANDI

🌸Selingkuhan Majikan🌸

Saat mobil Andin dan Alya tiba di halaman rumah, matahari mulai condong ke barat, mewarnai langit dengan semburat jingga.

Alya melangkah keluar dari mobil dengan raut wajah yang masih terlihat tenang.

Penampilannya sepulang dari salon membuat dirinya nampak berbeda. Kulitnya lebih cerah, rambutnya tertata rapi, dan wajahnya tampak segar dengan pakaian baru yang membuat penampilannya sempurna.

Begitu memasuki rumah, beberapa asisten rumah tangga yang sedang berkumpul di dapur langsung memperhatikan Alya dengan tatapan takjub.

“Al! Kamu cantik banget! Kamu habis dari mana?," tanya Dinda sambil tersenyum lebar.

Alya hanya tersenyum kecil dan mencoba mengalihkan perhatian mereka. “Habis ikut Nyonya ke salon,” jawabnya singkat sambil berlalu menuju ruang tamu untuk membersihkan meja.

Tak lama kemudian, Arman baru tiba dari kantor. Langkahnya santai namun matanya langsung tertuju pada Alya yang sedang merapikan meja makan.

Arman terpana. Alya yang selama ini bekerja sebagai asisten rumah tangga dan berpenampilan seadanya, kini terlihat begitu menawan.

Rambutnya yang tertata rapi, kulitnya yang terlihat lebih bersih, serta wajahnya yang bersinar membuat Arman tidak bisa melepaskan pandangannya.

"Dia terlihat berbeda hari ini," batin Arman.

Sambil melepas dasi dan menggulung lengan kemejanya, perlahan Arman berjalan mendekati ruang makan.

Dalam benaknya, ia teringat semua momen yang telah mereka lalui secara diam-diam. Kini, melihat Alya yang terlihat begitu memikat membuat hasratnya kembali membara.

Namun, saat ia masih asyik memandang Alya, tiba-tiba Andin menghampirinya dari arah samping.

“Mas, aku mau pamit sebentar, ya,” ucap Andin sambil menyentuh lengan Arman. “Aku mau ke rumah Rini. Ada acara kecil, jadi mungkin agak lama pulangnya.”

Arman yang masih belum sepenuhnya sadar dari lamunannya, sedikit terkejut dan menoleh ke arah Andin. “Oh, iya, tidak apa-apa. Hati-hati di jalan.”

Andin pun tersenyum, kemudian melirik Alya yang masih sibuk membersihkan meja. “Alya, aku pergi dulu ya. Jaga rumah baik-baik,” katanya ramah.

“Iya, Nyonya. Hati-hati di jalan," balas Alya menunduk hormat.

Begitu Andin pergi, suasana rumah menjadi hening. Sementara Arman masih berdiri di tempatnya, dan matanya pun kembali tertuju pada Alya yang kini bergerak di antara meja dan dapur.

Dia merasa memiliki kesempatan untuk lebih mendekati Alya. Karena sesuatu di dalam dirinya terus mendesak untuk mengikuti keinginan yang terlarang itu, tetapi ia juga tahu risiko besar yang ada di depan matanya.

Lalu, Arman pun menyuruh Alya ke kamarnya dengan alasan ada sesuatu yang perlu dibersihkan.

"Alya, toilet di kamar atas perlu di bersihkan," seru Arman dan Alya pun mengangguk patuh. "Baik Tuan."

Dinda yang kebetulan berada tidak jauh dari sana mendengar perintah majikannya itu. "Kasihan Alya kalau harus mengerjakannya sendiri, kamar di atas kan luas. Setelah pekerjaanku selesai, aku akan membantunya," gumam Dinda.

Sesuai perintah Arman, kini Alya tiba di kamarnya dan langsung menuju toilet untuk membersihkannya. Namun, Arman memanfaatkan kesempatan itu untuk bermesraan dengan Alya.

Di balik pintu toilet yang sedikit terbuka, Arman memperhatikan Alya yang sedang bekerja. Sekilas Alya menyadari kehadiran Arman dan berharap jika majikannya itu tidak berbuat macam-macam.

"Hufth! Untunglah Tuan Arman pergi," bisik Alya ketika Arman beranjak dan tidak memperhatikannya lagi.

Namun perkiraan Alya salah. Rupanya Arman beranjak dari sana untuk mematikan cctv yang memantau semua aktivitas di kamarnya itu.

WHAT??

Ya, dan setelah semua cctv di kamarnya di matikan. Tanpa ragu Arman langsung masuk ke kamar mandi sehingga membuat Alya terkejut dan refleks berdiri hingga tidak sengaja berpegangan ke keran shower.

Air shower pun mengguyur tubuhnya lalu Alya segera berusaha mematikan air tersebut namun Arman segera menghampiri Alya dan mencegahnya.

"Biarkan saja... Biarkan saja airnya mengalir," bisik Arman ke telinga Alya.

"Tuan, jangan seperti ini, saya takut Nyonya tau, lagipula ini kamar Anda dan Nyonya, bagaimana kalau... -."

Sttt!

"Akh!."

Secepat kilat Arman membalikan tubuh Alya sehingga menghadap ke arahnya.

"Kamu tidak perlu khawatir soal itu, aku sudah mengurusnya. Dan saat ini, aku sangat menginginkanmu."

"Tuan... Akh...."

Alya yang awalnya ragu dan penuh rasa bersalah akhirnya luluh oleh setiap rayuan dan sentuhan Arman.

Akhirnya mereka pun berc*nt* di dalam kamar mandi dengan sangat berg*ir*h hingga beralih ke tempat tidur milik Arman dan Andin.

Hentakan demi hentakan terus Arman lakukan hingga membuat Alya beberapa kali memekik dan melenguh. "Akh! Akh! Akh...! Hmmmpth!."

Begitupun dengan Arman yang sangat menikmati tubuh Alya dan permainannya. "Ouch! Kamu sangat nikmat Alyaaaaaa...! Arggghh...! Kau membuatku ingin lagi dan lagi walau sudah beberapa kali klimaks."

Namun, tiba-tiba ponsel Arman berdering di nakas hingga membuat keduanya terkejut dan menghentikan aksinya. "Stttt! Diamlah."

Ternyata, Andin menelpon untuk menanyakan sesuatu hingga membuat Alya dan Arman harus berpura-pura seperti tidak ada apa-apa.

Setelah panggilan telepon berakhir, Alya berusaha bangkit dan mengakhiri permainan mereka, Namun Arman mencegahnya dan terus menggerayangi tubuh Alya hingga bergairah dan akhirnya bersatu kembali.

Ranjang pun bergetar kembali dengan suara-suara yang membuat bulu kuduk merinding hingga dalam beberapa saat keduanya pun terkulai lemas dengan kepuasan.

Tiba-tiba...

Tok tok tok!

Ketegangan pun terjadi ketika pintu kamar di ketuk oleh Dinda yang ingin masuk untuk membantu Alya membersihkan ruangan.

Tok tok tok!

"Tuan, apa saya boleh masuk?."

"Ada apa?," tanya Arman, sementara Alya sedang memakai bajunya dengan jantung yang sangat berdebar.

"Bagaimana ini, bagaimana kalau Dinda tau?," batin Alya.

"Saya mau membantu Alya bersih-bersih Tuan...," ucap Dinda.

Arman pun menoleh ke arah Alya yang menganggukkan kepalanya meminta untuk setuju. Setelah itu Alya kembali masuk ke kamar mandi sementara Arman segera memakai kimono.

"Masuklah," ucap Arman dan akhirnya Dinda pun masuk.

Ketika masuk ke dalam kamar, Dinda mendapati majikannya itu sedang berdiri di pinggir balkon sambil meminum segelas anggur.

Namun, matanya sempat tertuju pada tempat tidur yang nampak berantakan lalu mengernyitkan keningnya.

Segera Dinda menggelengkan kepalanya karena yang ada dalam pikirannya saat ini adalah, dia membayangkan Arman yang sedang terbaring dengan segala karismanya.

Owalah... Kirain curiga ha ha ha...

Dinda pun menghampiri Alya yang terlihat sibuk membersihkan toilet. "Hai Al!."

"Dinda, kamu disini," tanya Alya pura-pura.

"Iya, soalnya kasihan kalau kamu beres-beres sendiri, nanti bu Andin bisa curiga lho... Xi xi xi...."

Teg!

"Ah! Kamu ini," balas Alya merasa deg deg gan.

Setelah tertawa kecil, Dinda segera menyadari jika baju yang Alya pakai basah kuyup. "Al, baju kamu kenapa?."

"Oh! ini, tadi air showernya gak sengaja aku puter jadi basah deh."

"Owalah... Kamu ini, apa Tuan Arman tau? Dia bisa marah lho... Gimana cara kamu keluar dari kamar ini?," tanya Dinda khawatir.

"Aku juga gak tau... Tapi, lebih baik kita selesaikan dulu pekerjaan ini, ujar Alya.

Namun setelah pekerjaan mereka selesai, keduanya langsung keluar dari kamar tersebut tanpa di permasalahkan oleh Arman meski baju Alya basah.

"Kamu sangat beruntung Alya, tuan Arman tidak marah apalagi memecatmu. Aku takut banget tadi," ucap Dinda sambil berjalan turun ke bawah.

"Sudahlah, aku kedinginan pengen cepat mandi," balas Alya tertawa kecil.

1
Safa Almira
hott
Ma Em
Cepat ringkus Lestari lakinya yg suka sama Alya malah Lestari dendam sama Alya sedangkan Alya saja tdk sudi sama Anton.
Aurora
Author ucapkan banyak terima kasih atas dukungan semua untuk karya ini, dan terima kasih juga untuk hadiahnya... 🙏😘❤️
Ma Em
Lanjut thor semoga orang yg jahat sama keluarga Alya secepatnya bisa terungkap dan diadili
Rafa gaming
oh sedikit banget lanjutin lagi ya tor bikin gemes ceritanya
Ma Em
Arman menikahlah dgn Alya agar ada orang yg melindungi Alya dan tdk merasakan sendiri didunia ini
Rafa gaming: ayo dong Thor lanjutin lagi ceritanya semangat
Rafa gaming: betul setidaknya walaupun Alya dijadikan istri kedua alangkah baiknya jika dia ada yang melindunginya karena sesungguhnya Dia adalah wanita yang baik
total 2 replies
Ma Em
Kasihan sekali pada keluarga Alya apalagi adiknya baik katanya setelah lulus sekolah dan sdh bekerja dia akan menyusul Alya, semoga Arman mau menerima Alya dan dijadikan istrinya yg selalu disayang dan dicintainya
Ma Em
Mungkin Arman sdh jatuh cinta sama Alya , kalau emang benar Arman menyukai Alya bagus lah agar dia mau menikah dgn Alya walaupun Alya dijadikan yg kedua daripada cuma dijadikan budak napsunya Arman.
Ma Em
Arman kalau emang kamu menyukai Alya menikahlah dgn Alya jgn cuma dijadikan pemuas napsumu saja.
Agus Tina
Akhirnya Alya pun sama saja jadi jalang ...
stefani n.i.s
klo kataku mah mending Alya nya berhenti ketja saja, klo cuma dibuat sbg simpanan mah..tp klo Arman nya cerau dgn Andin dan menikahi Alya gpp sih.
Ma Em
Bagaimana ini hubungan Alya dan Arman terus berlanjut dan bagaimana pula kalau Alya hamil
Ma Em
Andin memang orangnya baik makanya Alya ada dirumah Andin itu karena pertolongan Andin tapi Arman suami Andin lelaki yg kurang ajar yg sdh melecehkan Alya jgn sampai Andin mengetahui perbuatan Arman dan Alya karena kasihan sama Alyanya
Ma Em
Arman emang lelaki tak bermoral selalu saja mengganggu kehidupan Alya kalau memang Arman menyukai Alya menikahlah dgn Alya meskipun Alya dijadikan istri kedua itu lebih baik daripada cuma dilecehkan terus kasihan sama Alyanya
Ma Em
Jangan sampai Andin mengetahui kelakuan suaminya yg telah tidur dgn Alya karena kasihan Alya kalau diusir karena Alya tdk punya tempat untuk berlindung, Arman suaminya yg bejat kelakuannya
Ma Em
Arman jgn ganggu Alya lagi kasihan hidupnya sdh sulit jgn tambah lagi penderitaan Alya karena Alya bkn wanita penggoda seperti yg kamu bilang
Ma Em
Alya kalau memang kamu merasa tersiksa atas perlakuan tuan Arman lebih baik kamu keluar dari rumah Andin daripada dilecehkan terus , pergi dan cari kerja ditempat lain.
I'm Girl
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!