Berkisah tentang perjalanan panjang seorang pendekar tingkat tinggi dari dunia persilatan. Dia mengalami pertempuran antara hidup dan mati melawan para pendekar dari dunia persilatan.
Kisah ini berawal dari beberapa tahun silam ketika dia menemukan sebuah kitab suci legenda dan pedang pusaka. Kitab suci itu dipercayai mampu mengubah takdir dan hidup seseorang.
Dan akhirnya para pendekar dari berbagai kalangan mulai dari aliran putih, netral dan hitam bekerja sama membuat jebakan untuk mengkapnya.
Mari kita ikuti petualang Feng Xuan atau Lan Xuan Yu dalam perjalanan hidup barunya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tasya anam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
8. Babak semifinal
Malam cepat berlalu, matahari pagi bersinar dengan cerah. Secerah hati murid murid sekte Gunung Awan yang kini sudah berkumpul di lapangan sekte.
Semua peserta langsung menempati posisi kelompok masing-masing tanpa harus di beri tahu oleh panitia. Semua peserta harus melalui berapa kali pertandingan. Sampai menyisakan 10 orang pemenang dari setiap kelompoknya. Yang nantinya maju ke babak penyisihan pra semifinal.
Setelah setiap kelompok tinggal 10 orang peserta. Semuanya akan di kumpulkan dan kelompok 1 melawan kelompok 2, kelompok 2 melawan kelompok 3, kelompok 3 melawan kelompok 1. Jika peserta mendapatkan 2 kali kemenangan maka dia yang lolos menuju babak semifinal.
"Bagi peserta yang namanya saya sebutkan silahkan naik ke atas panggung. Bai Liu, Zhang Xin, Zhao Feng, Tang Yue, Shue Ling, Lan Xuan Yu, Liang Hua, Lin Hao, Gao Xiong, Long Shi Yao."
Setelah mendengar namanya dipanggil ke sepuluh peserta langsung naik ke atas panggung. Mereka di minta untuk mengambil nomor undian kembali dan setiap angka memiliki dua nomor yang berpasangan.
"Nomor 1 diambil Long Shi Yao dan Zhang Xin. Itu artinya Long Shi Yao melawan Zhang Xin..."
"Nomor 2 Bai Liu melawan Gao Xiong..."
"Nomor 3 Zhao Feng melawan Lan Xuan Yu..."
"Nomor 4 Shue Ling melawan Liang Hua..."
"Nomor 5 Tang Yue melawan Lin Hao..."
Setelah selesai mengumumkan nomor undian masing-masing peserta. Wasit pun meminta peserta yang lain untuk turun, kecuali nomor urut 1 untuk tetap di atas panggung. Karena mereka akan segera melangsungkan pertandingan.
Priiiiiiit...
Wasit meniupkan peluit sebagai tanda kalau pertandingan dimulai. Long Shi Yao langsung bergegas maju memberikan serangan. Zhang Xin pun tidak mau ketinggalan dia pun dengan segera menghadang lawan yang akan menyerang.
Trang... Trang... Trang...
Benturan pedang pun terus beradu tanpa ada jeda. Mereka memiliki kekuatan yang hampir berimbang karena mereka memiliki kekuatan di tingkat yang sama yaitu tingkat ahli.
Long Shi Yao mengunakan tak tik terus menyerang sementara Zhang Xin hanya bertahan namun sesekali melakukan perlawanan balik.
Setelah 10 menit berlalu nafas mereka mulai tidak stabil. Long Shi Yao mulai menarik diri untuk mundur. Melihat Long Shi Yao mundur Zhang Xin pun juga mundur. Keduanya mulai menstabilkan deru nafasnya.
Dua menit kemudian mereka memulai kembali permainan. Kali ini Zhang Xin yang lebih agresif menyerang. Zhang Xin menyerang dengan ilmu pedang terbaiknya sehingga Long Shi Yao sedikit terdesak dan membuat celah.
Ketika melihat ada celah terbuka pada Long Shi Yao. Zhang Xin pun tidak mau membuang kesempatan. Dengan segera dia mengunakan tendangan kakinya yang gesit untuk menyerang Long Shi Yao. Yang menjadi sasaran tendangan kaki Zhang Xin adalah kali kiri Long Shi Yao.
Dhuak.... Dhuak... Dhuak...
"Argh..." Suara jeritan keluar dari mulut Long Shi Yao ketika kakinya mendapat tiga kali tendangan. Long Shi Yao pun jatuh berlutut di atas lantai. Tiba tiba ujung pedang Zhang Xin sudah ada di dekat leher Long Shi Yao.
"Aku mengaku kalah..." Long Shi Yao pun mengakui kekalahannya.
Mendengar Long Shi Yao mengakui kekalahan, maka wasit segera mengumumkan Zhang Xin sebagai pemenang.
"Nomor 2 Bai Liu melawan Gao Xiong. Silahkan naik ke atas panggung." Setelah mendengar namanya di panggil wasit kedua langsung naik ke atas panggung.
"Pertandingan di mulai..."
Priiiiiit...
"Ciaat..."
"Argh..."
"Wust..."
"Argh..."
Peluit selesai dibunyikan Bai Liu sudah melepas tendangan dan mengenai dada Gao Xiong. Serangan kedua Bai Liu melompat ke udara dan melakukan gerakan memutar kali ini sasarannya punggung Gao Xiong.
Mereka berdua tidak mengunakan pedang karena keduanya mengunakan tangan kosong. Disini jelas sekali perbedaannya. Kalau Bai Liu memiliki keahlian yang cukup tinggi jika dibandingkan dengan Gao Xiong.
Setelah mendapatkan serangan yang cukup keras Gao Xiong secepatnya memulihkan kondisinya. Gao Xiong pun juga tidak mau menyerahkan begitu saja tanpa melakukan perlawanan. Meskipun dia sadar kekuatannya kalah jauh jika dibandingkan dengan Bai Liu.
Darah terlihat keluar sudut bibir Gao Xiong wajahnya pun terlihat ada beberapa luka memar. Awalnya Gao Xiong menyerang Bai Liu dengan tendangan terbaiknya namun Bai Liu memiliki pertahanan yang sangat bagus dan solid.
Sehingga ketika dia mendapatkan serangan. Maka dengan cepat dia memberikan serangan balik dengan pukulan dan sasarannya muka Gao Xiong.
Melihat kondisi Gao Xiong yang sudah mengalami banyak luka dan terlihat lemah sulit untuk melanjutkan permainan. Sementara Bai Liu masih terlihat baik baik saja, maka wasit mengumumkan Bai Liu sebagai pemenang.
"Nomor 3 Zhao Feng melawan Lan Xuan Yu..."
Keduanya pun langsung naik ke atas panggung. Melihat Zhao Feng mengunakan senjata tombak maka Lan Xuan Yu pun mengeluarkan pedang yang ada di pinggangnya.
"Pertandingan di mulai..."
Priiiiiit...
Setelah suara peluit tanda dimulainya pertandingan Zhao Feng langsung melompat kearah Lan Xuan Yu. Dia menyerang Lan Xuan Yu dengan menusuk namun Lan Xuan Yu menangkis tombak dengan pedang di tangannya
Tring... Trang...
Tring... Trang...
Keduanya sama-sama menyerang dengan senjata di tangan. Meskipun Lan Xuan Yu memiliki usia lebih muda dari Zhao Feng itu bukan berarti tingkatannya lebih rendah.
Di dalam hati Zhao Feng sangat mengagumi adik juniornya ini. Di usianya yang masih sangat muda sudah bisa menandingi kekuatannya. Yang saat ini sudah berada pada tingkat ahli tahap puncak.
Itu artinya juniornya ini sudah berada di tingkat ahli tahap puncak juga. Semua orang tahu kalau saat ini, adik juniornya masih berusia 8 tahun, meskipun fisiknya terlihat seperti anak berusia 12 tahun. Dan itu tidak bisa mengubah kenyataan kalau adik juniornya memiliki bakat yang sangat mengerikan
Puluhan jurus sudah mereka mainkan. Namun masih belum ada yang menurun serangannya. Pertarungan antara Zhao Feng dan Lan Xuan Yu bisa di katakan pertarungan paling berimbang selama acara latih tanding ini.
Merasa pertandingan akan terus berlarut larut kalau seperti itu. Lan Xuan Yu pun segera merubah pola serangannya yang awalnya bertahan menjadi lebih agresif. Gerakan pedangnya pun berubah. Kali ini dia mulai mengunakan tehnik pedang sekte yang di ajarkan oleh ayahnya dan sedikit memodifikasi dengan ilmu pedang miliknya sendiri.
Hanya dalam beberapa jurus saja Zhao Feng mulai kuwalahan menerima serangan dari Lan Xuan Yu. Sedikit demi sedikit serangan yang dilancarkan oleh Lan Xuan Yu memberikan sedikit luka goresan dan sayatan.
Karena merasa sudah tidak sanggup lagi merima serangan terus menerus dari Lan Xuan Yu akhirnya Zhao Feng mengakui kesalahannya. Pada akhirnya pertandingan di menangkan oleh Lan Xuan Yu.
Sebagai wasit tetua Mo pun ikut berdecak kagum dengan bakat Lan Xuan Yu. Karena baru kali ini dia melihat anak berusia 8 tahun sudah bisa mengalahkan pendekar tingkat ahli tahap puncak.
Saya hanya berharap semoga pembaca bisa menerima karya saya tanpa harus menghakimi.