Novel baru lagi ni,yuk....pantengin.
Tinggal di daerah lokalisasi, membuat kedua kakak beradik itu dianggap sama seperti wanita yang lainnya yang tinggal disana. Mereka tinggal sedari kecil di daerah itu karena memang rumah sederhana yang mereka tempati merupakan peninggalan bapak nya ,sehingga mereka ngak pernah bisa pergi atau menjual rumah itu.
Semua orang menganggap mereka sama dengan warga sekeliling nya ,walaupun sebenar nya sama . Tapi mereka mengerjakan pelayanan yang berbeda ,bukan pelayanan di atas ranjang melainkan pelayanan kebersihan
yuk.....mampir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yuliati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takut
⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘⚘
Ucapan Max masuk kedalam kepala Revan,dia langsung terbayang wajah Dessy . Ciuman dadakan yang merupakan ciuman pertama nya, tiba tiba dia tersenyum dengan pipi yang merona .
"Ha....ha ....ha.....siapa ?" tawa Max membuyarkan lamunan nya, Revan menatap ke arah Max dengan tatapan tajam.
"Hei....ayo lah ,wanita mana yang membuat pipi mu memerah " tanya Max dengan tatapan menggoda ke arah Revan
"Kamu ingat siapa ? Pasti bukan sekedar ingat tapi sudah melakukan sesuatu kan ?" tanya Max lagi karena memang selama ini mereka berdua sangat minim berhubungan dengan wanita kecuali memang karena ada sesuatu hak ,tapi kini terlihat jelas kalau Revan memiliki perasaan dengan wanita lebih dari perasaan biasanya .
"Ah.....apa Jangan jangan kau juga menyukai gadis itu ? Apa kalian sempat bertemu hah ?" bentak Max ,entah kenapa dia jadi memikirkan sofia .
Selama ini yang mengurus semua nya Revan,dia takut jika dugaan nya benar. Revan menyukai sofia dan ingin memiliki wanita nya itu, dia merasa kesal juga marah . Takut jika nanti nya Revan bersama dengan Sofia, walaupun Sofia sudah dia pakai tapi hanya sekali .
Yang lebih Max takut kan lagi,sofia akan memilih Revan yang masih biasa . Apalagi baru Max sadari kalau Revan ternyata tampan juga ,keuangan juga terbilang cukup untuk nya .
"Iiissshh.....si bos mikirin apa sih ? Aku masih waras,mana mungkin aku mau barang bekas milik bos " jawab Revan dengan nada ketus membuat Max memicingkan mata nya cukup dalam .
"Benar? Jangan bohongi aku ,aku bisa membinasakan mu . Kau tau itu kan?" bentak Max dengan tatapan tajam nya ,seperti ingin membuat Revan binasa saat ini juga .
"Ha....ha.....fix,si bos sudah jatuh cinta dengan nona Sofia " ucap Revan sambil tertawa cukup keras, sedangkan Max hanya kembali melotot ke arah nya .
Max kembali mengerjakan apa yang ada didepan nya, begitu juga dengan Revan. Mereka tidak ingin membahas mengenai wanita lagi,tapi di hati Revan . Entah kenapa dia ingin sekali bertemu dengan wanita itu lagi,wanita yang selama ini selalu dipikiran nya
Hari berganti,waktu pun cepat berlalu. Max menjalani kehidupan nya seperti biasa, walaupun dia tau kalau Sofia berada di perusahaan pusat tapi dia tidak memindahkan kantor nya disana . Dia tetap berada di perusahaan cabang yang ada di pinggiran kota itu,bukan karena tidak ingin mendekatkan diri dengan Sofia tapi karena dia malas berurusan dengan Anna .
Max tau apa yang selama ini dilakukan oleh Anna dibelakang nya ,kalau selama ini dia hanya diam saja karena apa yang dilakukan oleh Anna terbilang baik untuk nya. Sehingga tak ada seorang wanita pun yang bisa dekat dengan nya ,tapi untuk sofia. Dia takut jika Anna mengetahui mengenai Sofia dan dirinya,pasti nya anna akan menyakiti sofia nanti nya.
Max ngak mau nanti nya Anna melakukan hal yang sama pada Sofia,membuat sofia di pecat. Max akan melindungi sofia,untuk sementara dia akan menjauh dan memastikan hati nya lebih dulu.
Max merasa apa yang dikatakan oleh Revan tidak mungkin terjadi dalam dirinya,dia hanya terobsesi dengan Sofia karena Sofia lah wanita pertama yang dia sentuh sehingga membuat Max ingin menyentuh nya lagi.
Mungkin jika Max melakukan nya dengan wanita lainnya ,pasti perasaan nya pada Sofia akan berhenti sehingga dia memilih untuk menyibukkan diri dengan pekerjaan dan akan mencoba wanita lainnya suatu saat nanti.
Sementara itu,sofia merasakan tubuh nya yang semakin membengkak. Apalagi bagian perut dan pinggang nya, dia merasa aneh dan sedikit curiga dengan bentuk tubuh nya yang semakin melar.
Karena sibuk dengan pekerjaan nya ,membuat Sofia tidak menyadari kalau dirinya sudah tidak mendapatkan tamu bulanan selama beberapa bulan. Seketika tubuh nya menegang,pikiran nya terasa penuh dan hampir saja dia terjatuh andai tak ada Dessy dibelakang nya.
"Hei....kau kenapa ? sakit ?" tanya Dessy yang sudah merangkul bahu sofia dan membawa nya ke tempat tidur,karena mereka saat ini berada di dalam kamar sofia .
Dessy kebetulan lewat didepan kamar sofia,dia berniat memanggil sofia karena dia baru membeli makanan dan akan mengajak sofia makan bersama. Tapi saat berada didepan pintu,dessy melihat sofia yang hampir terjatuh.
"Dess.....aku takut " jawab Sofia membuat Dessy mengernyitkan dahi nya cukup dalam
"Takut apa ? di pecat ?" tanya Dessy karena sedari awal bekerja, sofia menceritakan mengenai atasan nya yang banyak perintah. Belum lagi dirinya yang di anggap mereka dekat dengan Anna ,atasan mereka yang tidak begitu disukai sehingga mereka sering sekali membuat Sofia melakukan kesalahan padahal dirinya tidak begitu mengenal Anna hanya sesekali menyapa kalau bertemu muka.
Sofia selalu mengatakan kalau dirinya sangat takut di pecat,sehingga saat ini dessy berpikiran akan hal itu saat Sofia mengatakan ketakutan nya.
"Kamu jangan takut, nanti aku menceritakan sama daddy dan kita minta saran dari daddy yang terbaik untuk mu" ucap Dessy dengan semangat,dia ingin menyalurkan semangat nya .
"Bukan itu dess,aku takut aku hamil " ucap Sofia sambil memegangi perut nya
Ucapan Sofia membuat mata dessy melotot, dia tak percaya dengan apa yang dia dengar . Hamil,mana mungkin. Apalagi ini sudah bulan ke lima saat terakhir kali sofia melakukan nya untuk pertama kali nya, tapi semua mungkin saja terjadi.
Apalagi mengingat kebiasaan sofia selama lima bulan ini ,makan banyak dan tubuh nya yang semakin besar dan berisi . Sangat berbeda membuat Sofia terlihat lebih seksi,dessy tidak pernah berpikir kesana karena memang tidak ada tanda tanda sofia yang hamil seperti mual dan muntah yang sering terjadi pada ibu hamil.
"Kau bilang apa ? Jangan mengada ada ah " ucap Dessy yang masih tak percaya
"Dess....lihat tubuh ku,aku juga baru sadar kalau aku belum mendapatkan halangan selama beberapa bulan ini dan aku yakin kalau aku pasti hamil " jelas Sofia dan Dessy kembali memperhatikan tubuh Sofia yang memang terlihat gemuk,tapi tidak mungkin hamil juga karena semua bagian tubuh nya terlihat mengembang dengan merata.
"Kamu yakin fi? Bagaimana kalau kita ke rumah sakit saja ,biar jelas semua nya " tanya Dessy, dia juga ingin tau kejelasan nya
"Tapi dess,kalau aku beneran hamil gimana dong ?" tanya Sofia, dia sudah merasa sangat ketakutan .
"Kenapa takut ? anak adalah rejeki fi,kita juga hidup di lingkungan yang tidak perduli satu sama lain . Ada aku yang bantuin kamu jaga dia nanti " ucap Dessy membuat Sofia sadar
bersambung
Jangan lupa vote like dan komentarnya ya makasih 😘😘😘😘😘😘😘