Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rujak Buatan Clara
"Honey, aku ingin sekali rujak," Ucap Clara.
"Apa itu rujak?" Tanya Lorenzo.
Clara baru tahu kalo suami nya bukan berasal dari indonesia, mungkin di italia nama nya berbeda.
"Maaf, aku lupa kalo honey tidak tahu," Ucap Clara.
"Memang nya apa itu rujak?" Tanya Lorenzo.
"Seperti buah muda, tapi dicampur gitu," Ucap Clara yang bingung menjelaskan nya.
"Mau suruh maid membuatkan nya?" Tanya Lorenzo.
"Aku yang akan ke bawah, pasti bahan-bahan nya ada," Ucap Clara.
"Tapi tidak kecapean kan?" Ucap Lorenzo yang merasa khawatir.
"Tidak akan, hanya membutuhkan tenaga sedikit," Jawab Clara.
Lalu Clara turun kebawah, guna untuk melihat bahan-bahan yang akan membuat rujak.
"Nona membutuhkan apa? Biar saya lakukan," Tanya sang maid.
"Bi, ada buah mangga muda?" Tanya Clara.
"Ada nona," Jawab sang maid.
"Tolong ambilkan, dan bawa kesini," Titah Clara.
"Baik nona, sebentar ya," Ucap sang maid.
Kemudian Clara menyiapkan bahan-bahan lain, seperti cabai, gula dan bawang putih.
"Ini nona," Ucap sang maid memberikan sesuatu.
"Tolong kupasin, setelah itu cuci," Titah Clara.
"Baik nona." Jawab sang maid.
Lorenzo hanya melihat sang istri nya yang sedang melakukan keinginan nya, melarang pun percuma, karena Clara sedang menginginkan nya.
"Honey, mau membuat apa sebenarnya?" Tanya Lorenzo.
"Diam, nanti kamu cobain, oh iya tolong panggilkan Alex dengan Kimberly," Titah Clara kepada suami nya.
"Harus dengan mereka?" Tanya Lorenzo.
"Iya, biar lebih seru," Jawab Clara.
Lorenzo menuruti keinginan istri nya, Lorenzo menemui Alex dengan Kimberly, sesuai perintah istri nya.
"Lex, Kim, kalian ikuti saya, istriku memanggil kalian," Ucap Lorenzo.
"Baik tuan," Jawab nya.
Alex dengan Kimberly mengikuti langkah Lorenzo kedalam.
"Bi, tolong bawakan aku alas untuk duduk di belakang," Titah Clara.
Sang maid membawa alas untuk duduk, Clara membuka alas itu, lalu menaruh rujak bersama sambal nya..
"Kim, Alex, kalian duduk," Titah Clara.
Alex dengan Kimberly merasa bingung, tiba-tiba nona nya meminta duduk di bawah.
"Ayolah duduk, aku tidak akan menyakiti kalian," Ucap Clara.
Lalu Alex dengan Kimberly mengikuti perintah Clara, mereka duduk ditaman belakang dengan pemandangan yang indah.
Clara memakan rujak tersebut dengan sangat lahap.
"Honey, apa kamu kelaparan?" Tanya Lorenzo yang melihat istri nya makan dengan sangat lahap.
"Tidak, aku hanya sudah lama tidak memakan rujak," Jawab Clara.
"Alex, Kimberly. Ayo cobain, jangan melihat nya," Ucap Clara.
"Nona saja, kami tidak enak makan satu tempat dengan nona," Jawab Kimberly.
"Tidak apa-apa, aku tidak keberatan, cepat kalian coba rujak buatan ku, kalo kalian tidak mencoba nya, aku akan sangat sedih," Ucap Clara.
"Hubby juga makan ya.." Titah Clara.
Akhirnya mereka menuruti keinginan Clara agar memakan rujak buatan nya, namun setelah mereka memakan nya satu gigitan.
Sontak saja mata mereka melongo saat merasakan asem di lidah nya.
"Kalian kenapa? Tidak suka?" Tanya Clara yang melihat raut wajah mereka.
"Suka, tapi apakah kamu tidak merasakan asem saat menggigit nya?" Tanya Lorenzo.
"Tidak, ini enak sekali." Jawab Clara.
Alex dengan Kimberly memaksakan makan rujak itu, karena mereka tidak mau Clara akan sedih, karena mereka tidak memakan rujak itu.
Begitupun dengan Lorenzo yang menahan asam di lidah nya, perut nya terasa sangat mual sekali, karena Lorenzo tidak biasa memakan makanan yang asam asam.
Setelah Clara kenyang dengan memakan rujak, akhirnya Clara kembali masuk kedalam mansion.
Berbeda dengan Alex dan juga Kimberly yang memuntahkan makanana yang tadi, karena mereka sudah tidak bisa menahan rasa mual di perut nya.
"Maaf nona, tapi perut saya menolak," Gumam Kimberly.
***
"Hubby, kepala ku sangat pusing sekali," Ucap Clara.
"Mau di periksa ke dokter, atau dokter yang akan kita panggil kesini?" Tanya Lorenzo.
"Tidak, aku hanya mau tidur." Ucap Clara.
"Ayok tidur, biar kepala mu tidak pusing," Ucap Lorenzo.
"Tapi honey harus memeluk ku yaa.." Ucap Clara.
Lorenzo langsung memeluk sang istri nya, setelah Lorenzo melihat Clara tertidur, Lorenzo keluar dari kamar tersebut.
"Lex, keruangan ku sekarang,"Titah Lorenzo.
Tidak lama kemudian, Alex memasuki ruangan Lorenzo.
" Ada apa tuan?"Tanya Alex.
"Biasa aja, kita sedang berdua jangan kaku," Ucap Lorenzo.
"Bagaimana dengan perintah ku, prihal siapa yang sudah membunuh mertua ku?" Tanya Lorenzo.
"Aku sudah menemukan siapa dalang pembunuhan orangtua istrimu, aku sudah mengirim nya ke email mu, cek disana." Jawab Alex.
Lalu Lorenzo membuka laptop nya, guna untuk melihat file yang sudah Alex kirim.
Lorenzo tersenyum saat membaca siapa yang sudah membunuh kedua orangtua nya.
"Istriku akan sangat terkejut saat tahu siapa dalang pembunuhan kedua orangtua nya.." Ucap Lorenzo..
"Hanya karena harta, mereka rela membunuh saudara nya, bahkan harta nya tidak seberapa." Ujar Lorenzo.
"Mau kita apakan mereka?" Tanya Alex.
"Keputusan itu ada di tangan istriku, nanti akan aku beritahu dulu tentang ini, semisal istriku meminta untuk membunuh nya, maka kau harus membawa para bajingan itu," Jawab Lorenzo.
"Kapan pun, anak buah kita akan membawa nya kesini, jadi tinggal menunggu perintah," Ucap Alex.
"Kerja bagus Lex, pastikan, buat hidup mereka menderita dulu," Titah Lorenzo.
"Pasti akan aku lakukan." Jawab Alex tersenyum.
"Aku pergi ke kamar dulu, takut nya istriku akan bagun dari tidur nya, lalu mencari ku," Ucap Lorenzo.
Kemudian Lorenzo meninggalkan ruangan tersebut.
Lorenzo langsung memasuki kamar nya, terlihat istri nya masih tertidur pulas.
Kemudian Lorenzo menaiki kasur itu, guna untuk memeluk sang istri nya yang sedang tidur.
Namun saat baru Lorenzo akan memejamkan mata nya, Clara terbangun dari tidur nya.
"Kenapa terbangun?" Tanya Lorenzo.
"Barusan aku mimpi bertemu dengan orangtua ku," Jawab Clara.
"Jangan terlalu dipikirkan, nanti kamu akan sakit," Ucap Lorenzo.
"Aku hanya kepikiran, dan masih mencari tahu, siapa yang sudah membunuh kedua orangtua ku," Ujar Clara.
"Kamu yakin ingin tahu?" Tanya Lorenzo.
"Aku yakin, setidak nya aku merasa lega karena sudah tahu siapa yang sudah membunuh orangtua ku," Ucap Clara.
"Kalo sudah tahu, kamu akan melakukan apa?" Tanya Lorenzo.
"Aku akan melakukan apa yang mereka lakukan terhadap kedua orangtua ku," Jawab Clara.
"Kamu yakin akan melakukan semua itu?" Tanya Lorenzo.
"Aku yakin, setelah itu aku bisa hidup dengan tenang, tidak memikirkan mereka yang masih hidup bebas berkeliaran di luar sana, tanpa tahu bagaimana aku," Ujar Clara.
"Aku sudah mencari tahu siapa yang sudah membunuh kedua orangtua mu," Ucap Lorenzo.
Clara terbangun dari tidur nya menatap suami nya itu.
"Serius?" Tanya Clara.
"Aku sudah menyuruh Alex untuk mencari tahu nya, tadi Alex sudah memberikan tahu siapa dalang dibalik pembunuhan kedua orangtua mu.." Jawab Lorenzo yang akhirnya memberitahu istri nya.