"Maukah kau menikahi ku, untuk menutupi aib keluarga ku?" tanya Jisya pada seorang satpam yang diam menatapnya datar.
Kisah seorang gadis yang lebih rela di nikahi oleh seorang satpam muda demi tidak menikah dengan seorang pengusaha angkuh dan playboy.
Sanggupkah satpam datar itu bertahan di tengah-tengah keluarga istrinya yang sering menghinanya? atau dia memilih pergi saja? dan siapa kah sebenarnya satpam muda itu?
Mari ikuti kisahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Salsabilah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Masa Lalu Rega Argapramana
Arga buru-buru melepas tangannya dari dagu istrinya saat mendengar wanita itu meringis kesakitan.
Sikap bengis yang berada dalam diri Arga membuat laki-laki itu tanpa sadar menyakiti istrinya sendiri. Ada rasa bersalah dari dalam dirinya. Tapi trauma akan masa lalunya yang membuat dia sangat membenci wanita matre. Akhirnya dia mengabaikan Jisya yang tampak sedih atas kekasarannya barusan.
Arga bangun dari baringnya kemudian masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu Arga keluar dari kamar mandi memakai pakaian santai yang pria itu simpan di kamar istrinya dan pergi begitu saja meninggalkan Jisya tanpa pamit kepada wanita itu.
Jisya meneteskan air mata saat melihat punggung suaminya yang pergi begitu saja meninggalkan dirinya sendirian di kamar. Pria itu bahkan tidak memakai penyamaran yang biasa dia pakai saat keluar dari kamar istrinya.
Beruntung sekarang sudah menunjukkan pukul 2 dini hari. Jadi kepergian Arga tidak ada yang menyadarinya karena semua orang sedang terlelap masing-masing dalam kamar mereka.
"Semua laki-laki sama saja, habis manis sepah dibuang. Sama seperti mu, Mas. Setelah kau mengambil mahkota ku, kau pergi begitu saja bahkan tanpa pamit..." Gumam Jisya terdengar isak tangis dari bibirnya dengan perasaan sedih mendalam.
,,,
Arga ternyata pulang ke Mension-nya dengan wajah yang terlihat gabut.
"Rega? Kenapa kamu pulang malam-malam begini, cu?" Tanya Pramusita kepada cucu kesayangannya.
"Tidak ada apa-apa, Oma. Rega ngantuk, Rega mau tidur dulu, Oma" Jawab Arga tersenyum paksa dan langsung berjalan naik ke lantai atas dengan wajah yang tampak banyak masalah.
"Ada apa lagi dengan anak itu?" Gumam Pramusita menggeleng.
Iya, Arga adalah Rega Argapramana cucu kepada Pramusita. Dia sangat membenci wanita yang matre, sehingga dia mendekati Jisya dengan menyambar menjadi seorang satpam kompleks. Sebenarnya Arga sudah lama mengenali Jisya, jauh sebelum dia bekerja sebagai satpam di kompleks elite tempat tinggal wanita itu.
Arga mengenali Jisya sudah 4 tahun yang lalu di mana pada waktu itu dia terlibat dalam sebuah kecelakaan.
Flash Back
4 tahun yang lalu.
"Apa sebegitu nikmatnya berada di bawah Veral? Sehingga kau tidak menyadari akan kehadiran ku?" Tanya Arga yang berdiri di ambang pintu dan bersedekap dada sembari menyandarkan bokongnya di mulut pintu menatap jijik kepada kekasihnya yang mend*sah kenikmatan di bawah kukungan Veral.
Dya yang sedang bermain gila dengan Veral sahabat Arga sendiri. Terkejut bukan kepalang dan buru-buru mendorong tubuh Veral yang berada di atas tubuhnya saat Arga memergokinya berselingkuh, bahkan bermain panas.
"Kenapa berhenti? Di lanjutkan saja." Ujar Arga.
"K-kau hanya salah paham, Rega. A-aku..." Dya di banjiri keringat dingin dan berusaha menutupi tubuh pol*snya pakai selimut.
Veral dengan santai turun dari ranjang mengambil boxer dan memakai boxer tersebut di depan Arga.
Veral juga mengambil sebatang rokok di atas meja kemudian meletakkan di atas bibirnya dan mendekati Arga meminta sahabatnya untuk membakar rokok tersebut.
Arga dengan santai membakar rokok Veral yang membuat Dya kaget berpikir apa sebenarnya yang terjadi kenapa Arga tidak marah kepada sahabatnya itu.
"Sudah tidak enak, seperti kekasih mu itu, udah jebol." Santai Veral menghembus asap rokoknya dan keluar dari kamar.
Mendengar ucapan Veral tadi membuat Dya bingung apa maksudnya.
"Apa maksud semua ini? Apa kalian berdua sengaja menjebak ku?" Tanya Dya berwajah pias.
Seminggu sebelum kejadian.
"Rega, aku melihat kekasihmu sering berjalan bersama laki-laki lain. Dan bukan pertama kali aku melihat itu, bahkan sudah berkali-kali. Aku juga pernah melihat dia keluar dari hotel bersama seorang pria yang wajahnya itu lain dari yang sebelum-sebelumnya. Sepertinya Dya memang sering keluar bersama beberapa laki-laki lainnya," kata Veral memberitahukan kepada sahabatnya tentang apa yang sering dia lihat dari kekasih sahabat (Dya).
"Apa maksud mu, Veral?" Tanya Rega tertarik dengan pembahasan Veral barusan.
"Aku juga tidak yakin, tapi sepertinya Dya selingkuh di belakang mu," jawabnya santai.
"Apa kau punya bukti yang kuat untuk perkataan mu itu?" tanya Rega lagi karena pria itu memang sangat mencintai Dya dan akan sulit baginya untuk mempercayai ucapan Veral begitu saja. Padahal Rega sangat tahu kalau sahabatnya tidak pernah berbohong.
"Aku bisa menggodanya untuk membuktikan ucapan ku kepada, Rega."
Rega terlihat diam seperti sedang menimbang-nimbang ucapan sahabatnya itu. Rega tahu jika Veral tidak mungkin membohonginya. Meski sahabatnya itu terkenal dengan sikap cassanova. Tapi sampai hari ini pria itu belum pernah membohonginya meski hanya sekali.
Sebelum membuat jebakan kepada Dya. Rega memutuskan untuk mencari tahu semua yang pernah dilakukan oleh kekasihnya itu di belakangnya.
Dan betapa kagetnya pria itu saat dia mengetahui satu fakta di mana kekasihnya itu sering tidur dengan pria-pria kaya untuk mendapatkan pundi-pundi uang.
Padahal Dya sama sekali tidak kekurangan uang dari Rega, karena pria itu tidak pernah pelit kepadanya. Bahkan jumlah pemakaian uang yang sering digunakan oleh Dya setiap hari dari kartu Rega itu sangat cukup fantastis.
Tapi pria itu tidak mempermasalahkannya karena dia memang sangat mencintai Dya dan dia tidak mempermasalahkan soal uang.
Tapi siapa yang menduga, kalau wanita yang dicintainya itu hanyalah seorang wanita murahan yang gila harta dan tidak pernah puas dengan semua yang Rega berikan padanya.
Akhirnya Rega membuat jebakan bersama Veral agar Rega bisa memutuskan hubungannya dengan bukti yang sangat jelas supaya Dya tidak bisa mengelak lagi dan mengatakan itu hanya tuduhan.
Kembali ke Apartemen Veral.
"Tidak! Semua itu tidak benar, Rega. Dengarkan aku dulu..." Dya berusaha berdiri dan menutupi tubuhnya dengan selimut.
"Stop! Jangan menyentuh ku, aku jijik dengan perempuan seperti mu. Dasar perempuan rakus harta, sehingga tubuh mu pun kau jadikan ladang pencarian uang untuk memuaskan jiwa matre mu." Sinis Rega jijik.
Arga langsung pergi dari Apartemen temannya itu, tak peduli dengan teriakan Dya yang memanggilnya.
Di jalanan, Arga membawa mobil dengan kelajuan penuh karena merasa sakit hati atas perlakuan wanita yang sudah benar-benar dia cintai. Padahal Arga sudah merencanakan untuk melamar kekasihnya itu. Tapi siapa yang menduga, dia malah menemukan satu fakta yang sangat menyakitkan baginya.
Kikkkkkkkkkkkkk
Karena kelajuan mobil yang sangat tinggi akhirnya mobil Rega hilang kendali.
Mobilnya terpental jauh dan menabrak pembatas jalan. Dari hasil kecelakaan itu, Arga mengalami luka serius di kepalanya yang terkena kaca mobil yang pecah.
Jisya yang kebetulan lewat langsung menghentikan mobilnya dan turun guna memeriksa keadaan kecelakaan barusan.
"Astaghfirullahaladzim." Ucap Jisya membuka pintu mobil Arga dan berusaha menarik pria itu untuk keluar dari mobilnya.
Karena mobil Arga seperti ingin meledak.
"Tuan, sadar lah. Anda akan kehilangan nyawa anda jika anda tidak segera keluar dari mobil ini. Mobil anda sepertinya ingin meledak Tuan." Ucap Jisya masih terus berusaha menarik tubuh Arga yang sedikit terjepit dibawa mobil.
Mendengar seperti ada yang membangunkannya. Arga akhirnya tersadar dari pingsannya dan melihat seorang gadis yang berusaha mengeluarkan tubuhnya.
"Ayo, Tuan. Peluk saya, saya akan membantu anda untuk keluar dari sini." Kata Jisya panik meminta Arga yang lemas untuk memeluk tubuhnya, agar gadis itu bisa dengan mudah mengeluarkan tubuh Arga yang terjepit.
Arga dengan patuh memeluk tubuh mungil gadis itu dan Jisya membantu dengan sekuat tenaga mengeluarkan tubuh Arga. Jisya memang tidak melihat wajah pria itu dengan jelas, karena saat itu wajah Arga di penuhi darah yang keluar dari kepalanya.
Boom!
Tiba-tiba terdengar mobil itu meledak, padahal posisi keduanya masih berada terlalu dekat dari mobil.
Arga yang masih memiliki sedikit tenaga langsung memeluk Jisya yang baru saja menyelamatkannya, untuk melindungi gadis itu dari terkena serpihan ledakan mobil.
Srt
Tak terduga ternyata ada serpihan mobil dari ledakan itu dan menusuk tepat di punggung Arga yang membuat laki-laki itu kehilangan banyak darah.
"Astaghfirullah... Anda tidak apa-apa, Tuan?" tanya Jisya memegang punggung pria itu.
Gadis itu merasa seperti ada yang basah di tangannya. Saat melihat telapak tangannya. Jisya kaget karena itu ada lah darah.
"Anda terluka, Tuan." ucap Jisya buru-buru berdiri dan kembali menarik tubuh Arga yang jauh lebih besar darinya membawa pria itu ke mobilnya.
Jisya langsung saja melarikan tubuh Arga ke rumah sakit agar pria itu bisa cepat ditangani oleh dokter.
Jisya juga mendonorkan darahnya kepada Arga yang banyak kehilangan darah akibat terkena ledakan tadi.
Karena kebetulan darah mereka dari golongan yang sama. Dan rumah sakit itu juga kehabisan darah yang sama dengan golongan darah Arga dan Jisya.
Setelah mengetahui keadaan Arga yang sudah keluar dari masa kritisnya. Jisya memutuskan untuk pulang ke rumahnya dan tak pernah lagi datang menjenguk Arga di rumah sakit.
Sebenarnya gadis itu pernah datang ke RS. Tapi saat mengetahui dari suster kalau keluarga dari laki-laki yang dia selamatkan itu sudah datang, akhirnya Jisya mengurungkan niatnya untuk bertemu laki-laki iti lagi.
Setelah Arga siuman dia langsung mencari wanita yang menyelamatkannya dan bertanya kepada neneknya siapakah gadis itu.
Tapi tentu saja neneknya tidak akan tahu. Karena saat tiba di sana Jisya sudah tidak ada.
Setelah berjalan beberapa bulan Arga tak berputus asa dan terus mencari keberadaan gadis yang menyelamatkan.
Sampai lah akhirnya dia bisa menemukan Jisya. Tapi saat mengetahui Jisya dan juga latar belakang keluarganya yang gila akan harta.
Arga mengurungkan niatnya untuk mendekati Jisya karena berpikir pasti wanita itu sama saja seperti keluarganya yang gila harta.
Apa lagi Arga yang sudah trauma karena pernah di permainkan oleh Dya. Membuat dia sangat membenci wanita-wanita matre.
Tapi pertemuan yang tak di sengajakan sering terjadi di antara dia dengan Jisya. Sehingga membuat Arga dalam diam jatuh hati pada wanita yang lembut dan cerita itu.
Demi untuk mengenali sikap sebentar dari Jisya, Arga menyamar menjadi satpam di kompleks tempat tinggal gadis itu.
Selesai Flash Back