Aditya, seorang gamer top dalam Astaroth Online, mendadak terbangun sebagai Spectra—karakter prajurit bayangan yang ia mainkan selama ini. Terjebak dalam dunia game yang kini menjadi nyata, ia harus beradaptasi dengan kekuatan dan tantangan yang sebelumnya hanya ia kenal secara digital. Bersama pedang legendaris dan kemampuan magisnya, Aditya memulai petualangan berbahaya untuk mencari jawaban dan menemukan jalan pulang, sambil mengungkap misteri besar yang tersembunyi di balik dunia Astaroth Online.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon LauraEll, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 7: Wanita misterius
Setelah memastikan tidak ada lagi makhluk yang mengancam, Dale dan Spectra bergegas keluar dari gua. Cahaya matahari mulai menyinari hutan, memberikan rasa segar setelah pertempuran yang melelahkan.
“Wah, akhirnya kita berhasil!” seru Dale, mengangkat botol ramuan pemulihan yang berhasil mereka ambil. “Aku tidak sabar untuk melaporkan ini ke guild!”
“Ya, kita harus segera kembali. Semoga mereka memberikan imbalan yang layak atas usaha kita,” jawab Spectra, merasa bangga dengan pencapaian mereka.
Mereka berjalan cepat menyusuri jalan setapak yang sama, sambil sesekali tertawa mengenang aksi-aksi konyol mereka saat melawan makhluk-makhluk itu. Sesampainya di pintu masuk hutan, keduanya merasa lega dan bersemangat.
Namun, saat mereka melanjutkan perjalanan kembali, mereka bertemu lagi dengan wanita misterius yang sebelumnya. Kali ini, wanita itu hanya diam memandangi mereka, tatapannya tajam dan penuh misteri.
"Sialan, makhluk itu membuatku merinding," ujar Spectra, berbisik, sementara mereka mencoba mengabaikannya dan terus berjalan.
Setelah melewati jalan setapak yang berliku, akhirnya mereka tiba kembali di Guild Petualang. Bangunan besar itu dipenuhi petualang lain yang sedang melapor dan merayakan keberhasilan mereka.
“Selamat datang kembali!” sapa seorang anggota guild yang ramah.
“Apa yang bisa kami bantu?”
“Kami berhasil mendapatkan ramuan pemulihan dari Dark Forest!” kata Dale dengan bangga, menunjukkan botol-botol berkilau yang mereka bawa.
“Kerja bagus! Itu sepertinya ramuan langka! Mari, bawa ke meja penilaian,” kata anggota guild tersebut, mengarahkan mereka ke meja yang dipenuhi dengan berbagai dokumen dan petualang lainnya yang sedang melapor.
Di sana, seorang pria bertubuh besar dengan wajah serius duduk di meja. “Perkenalkan, aku Grande, yang akan menilai barang-barang kalian,” katanya.
Spectra dan Dale meletakkan lima botol ramuan di atas meja. Grande pun memeriksa ramuan itu dengan seksama.
Tiba-tiba, Grande berteriak, terkejut.
"HWAAAAA!!! Luar biasa!!"
Semua orang di ruangan itu terkejut, termasuk Spectra dan Dale.
“Dimana kalian menemukannya?!” tanya Grande dengan penuh antusias.
"Tentu saja di wilayah Dark Forest, bukankah kami sudah melaporkan itu barusan?" jawab Spectra santai.
“Kalian menemukan ramuan pemulihan tingkat tinggi?!” Grande hampir berteriak lagi. “Aku tanya sekali lagi, di mana kalian menemukannya?!”
Dale yang mulai kesal langsung menggebrak meja.
BRAKKK!!!
"Oi, pak tua! Kalau mau tahu, jelajahi saja hutan itu sendiri! Sekarang cepat nilai saja ramuan itu, karena kami berdua ingin segera istirahat!" Dale menjawab dengan nada kesal.
Mendengar jawabannya, Grande sedikit kecewa namun tetap profesional.
“Seperti yang kukatakan, ini adalah ramuan pemulihan tingkat tinggi yang sangat langka,” lanjutnya. “Sebagai imbalan, kalian akan mendapatkan komisi 50 koin emas dan juga peningkatan peringkat misi kalian!”
“50 koin emas?!” seru Dale, tak percaya.
"Jadi satu botol ramuan terjual dengan harga 10 koin emas?!" tanya Spectra, terkejut.
“Tentu saja, ramuan ini sangat berharga. Ia bisa memulihkan berbagai penyakit dan luka apapun, kecuali kematian,” jawab Grande sambil mencatat laporan mereka.
“Wah, aku benar kan, Tuan Spectra?! Kita pasti menemukan ramuan langka!” ujar Dale, bangga.
“Hahaha... Tak kusangka ucapanmu benar,” jawab Spectra, tersenyum lebar.
Setelah menerima koin emas dan ucapan selamat dari anggota guild lainnya, mereka berdua merasa bahagia dan puas.
“Kita harus merayakan ini!” usul Dale. “Mungkin kita bisa makan di restoran dekat sini?”
“Boleh juga. Kita layak mendapatkan sedikit kesenangan setelah semua ini,” jawab Spectra, tersenyum lebar.
Dengan semangat baru, Dale dan Spectra melangkah keluar dari guild. Koin emas yang mereka terima berkilau di saku mereka. Mereka menuju kedai terdekat yang selalu ramai dengan petualang. Aroma makanan yang menggugah selera menyambut mereka saat membuka pintu kedai.
“Selamat datang! Apa yang bisa saya bantu?” tanya seorang pelayan dengan senyum lebar.
“Kami mau dua porsi daging panggang dan dua gelas bir, tolong!” jawab Dale dengan antusias.
Sambil menunggu pesanan mereka, keduanya duduk di meja dekat jendela, menikmati suasana ramai di dalam kedai. Tawa dan obrolan petualang lain membangkitkan semangat mereka.
“Rasanya seperti semua usaha kita terbayar lunas,” kata Spectra, menatap koin emas yang bersinar di meja. “Kita harus terus berpetualang seperti ini, Tuan.”
Belum lama mereka berbincang, seorang wanita misterius memasuki kedai. Ia mengenakan jubah hitam yang menutupi sebagian wajahnya, namun mata tajamnya terlihat jelas. Di punggungnya tergantung busur dan beberapa anak panah, menambah aura misteriusnya.
Dale dan Spectra saling berpandangan, merasakan ketegangan yang tiba-tiba muncul di udara. Wanita itu berjalan menuju meja mereka dan berhenti sejenak, menatap mereka dengan intens.
“Aku melihat kalian di hutan,” katanya dengan suara rendah namun jelas. “Kalian berani melawan makhluk-makhluk di Dark Forest. Itu bukan hal yang mudah.”
“Ya, kami baru saja kembali dari sana,” jawab Dale, sedikit gugup. “Dan kami juga berhasil mendapatkan ramuan pemulihan yang cukup langka.”
"Hei, kenapa kau memberitahunya, Spectra?!" bisik Dale, cemas.
Wanita itu mengangguk, lalu mengeluarkan salah satu anak panah dari punggungnya. “Anak panah ini adalah salah satu senjata terbaik untuk melawan makhluk-makhluk di hutan. Aku bisa merasakannya, kalian memiliki potensi besar.”
Spectra yang penasaran, bertanya, “Siapa kamu sebenarnya? Dan kenapa kamu berada di hutan itu?”
Wanita itu tersenyum samar, “Namaku Lyra. Aku adalah petualang yang sering menjelajahi Dark Forest. Aku mencari sesuatu yang lebih berharga daripada sekadar ramuan.”
“Sesuatu?” tanya Dale, merasa tertarik.
“Ada kekuatan kuno yang tersembunyi di dalam hutan itu. Ramuan yang kalian temukan hanya permulaan. Jika kalian ingin lebih, kalian harus siap menghadapi tantangan yang lebih besar,” jelas Lyra.
“Hoo... Sepertinya menarik,” kata Spectra, semangatnya mulai menyala. “Tapi kami baru saja pulang dari pertempuran yang melelahkan. Mungkin lain kali.”
Lyra mengangguk, “Baiklah, aku mengerti. Tapi ingat, Dark Forest tidak akan menunggu. Jika kalian ingin menemukan kekuatan itu, kalian harus bergerak cepat.”
Pelayan datang membawa pesanan mereka, dan suasana menjadi lebih santai. Dale dan Spectra menikmati makanan mereka, sementara Lyra duduk di meja sebelah, mengawasi mereka dengan tatapan penuh minat.
"Tuan!!!" bisik Dale, bersemangat.
"Ada apa!?" jawab Spectra, masih dengan mulut penuh makanan.
"Tidakkah kau penasaran dengan apa yang dikatakan Lyra?!"
"Ah, tidak juga. Wanita itu agak mencurigakan," ujar Spectra, sedikit tidak nyaman.
Setelah selesai makan, Dale akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, “Bolehkah kami bergabung denganmu? Kami ingin belajar lebih banyak tentang hutan itu dan tantangan yang ada di dalamnya.”
“Hoii, apa-apaan kau Dale? Seenaknya saja!!” Spectra kesal karena Dale bertindak sendirian.
Lyra tampak terkejut, namun senyum di wajahnya menunjukkan bahwa dia menghargai keberanian mereka.
“Baiklah, jika kalian benar-benar ingin, aku akan membawa kalian ke tempat yang lebih dalam di Dark Forest. Tapi persiapkan diri kalian, karena perjalanan ini tidak akan mudah.”
Spectra dan Dale saling berpandangan, perasaan campur aduk antara ketakutan dan kegembiraan. “Kami siap!” seru Dale, penuh semangat.
"Hah... Terserah kau saja deh," jawab Spectra pasrah.
“Bagus. Kita akan berangkat besok pagi. Siapkan dirimu,” jawab Lyra, berdiri dan bersiap untuk pergi.
Saat wanita misterius itu melangkah pergi, Dale dan Spectra merasa bahwa petualangan mereka baru saja dimulai. Mereka menatap satu sama lain, bersemangat untuk menghadapi tantangan baru yang akan datang.