【Bos Cantik×Pria idaman+Berjuang demi Keluarga+Cinta Manis】Sebelumnya mohon maaf jika karya ini ada kesamaan tokoh,tempat dan isi cerita.Karena ini adalah karya pertamaku. Cerita ini menggambarkan bagaimana seorang pelajar dengan segala kesibukannya,mengingat jarang sekali anak remaja sekarang memikirkan hal-hal positif untuk di kemudian hari,seperti bekerja paruh waktu atau diwaktu libur sekolah. Panggil saja Marga,remaja 17 tahun,yang memilih memulai menata masa depan dengan bekerja,lebih tepatnya membuka usaha sesuai hobynya,disela-sela kesibukan Marga sebagai pelajar tentu saja lelah letih selalu menyerang,tapi dengan tekat yang bulat serta selalu berfikir positif Marga tidak pernah menyerah.Meskipun banyak drama dalam perjuangannya kini Marga berhasil meraih apa yang diimpikan dan dia menjadi contoh para remaja masa kini untuk lebih berkarya.Dan mungkin akan bertemu dengan cinta sejatinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Laksa_Naa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 Foto Bersama
Sebelum melanjutkan ke topic utama,di sini penulis akan menjelaskan sedikit tentang pakaian dan kelakuan tokoh utama dalam cerita ini.Ingat ya ini adalah murni karya penulis jadi jika ada salah atau hal yang kurang baik menurut kalian mohon di maafkan.Menurut penulis pakaian dan kelakuan adalah 2 hal yang berbeda,jadi kenapa Marga si tokoh utama berpakaian tertutup yang menurut padangan kita sempurna tapi masih berbalas pesan dan sering berinteraksi dengan lawan jenis yaitu si Nuga sebagai tokoh kedua.Menutup aurat adalah kewajiban dan kelakuan adalah pribadi dari diri masing-masing yang bisa dirubah dari baik menjadi lebih baik.
Di sini mereka berinteraksi masih dalam hal yang tidak merugikan meskipun ada beberapa kata/ucapan yang tidak sopan,menurut penulis jika salah 1 dari mereka tidak membalas dengan kata/ucapan yang sama maka masih disebut wajar dan terlebih dalam cerita ini penulis tidak membuat adanya adegan bersentuhan lawan jenis.Kecuali ada kejadian gawat darurat.Sampai sini paham kan ? Jika masih kurang paham kalian bisa mengibaratkan mereka adalah diri kita yang pernah berinteraksi dengan lawan jenis.Menurut kalian dengan interaksi seperti itu apakah masuk dalam hal yang tidak baik.Kesempurnaan hanya milik Allah bukan umatnya apalagi kita golongan manusia biasa.
...****************...
Sesampainya di rumah aku di sambut Mamak dan Bapak.
" Assalamu'alaikum ," ucapku masuk rumah.
" Wa'alaikumsalam ," jawab Mamak dan Bapak.
" Katanya tadi belum bisa pulang,kok ini tiba-tiba sampai rumah,Nuga gimana keadaanya ? pulang juga kan ?."
" Udah baikan tadi,dia belum boleh pulang." jawabku.
" Loh kok malah ditinggal kenapa ? "
" Udah ada ceweknya,kebetulan dia dari daerah situ kayanya."
Setelah menjawab ucapan Mamak,aku berlalu masuk kamar.
Baru saja mau terlelap adzan dhuhur berkumandang,dengan segera aku bangun dan keluar untuk ke kamar mandi,mengambil wudhu kemudian solat.
" Ga ,ngga makan ? " tanya mamak ketika akan bergantian masuk ke mushola.
" Nanti Mak ,belum lapar,malah ngantuk ngga karuan."
" Ya sudah tidur dulu sana."
Tanpa menjawab aku masuk ke kamar lagi.Tanpa menunggu lama aku terlelap.
Sekitar jam 15.00 aku di bangunkan oleh ketukan pintu kamar.
" Ga bangun loe " suara Mahest terdengar dari luar
" Iya ,bentar lagi gue keluar,jam berapa sih ini ?"
" Punya ponsel gunain ngapa Ga." setelah mendengar ucapan terakhir dari Mahest aku tidak menjawabnya lagi.Sepertinya tuh anak juga udah pergi.
Aku terbangun dan melihat ponsel.Setelah melihat wallpaper yang terpampang jam dan banyak notif pesan masuk,aku langsung mematikan ponsel kembali.
Aku keluar kamar,lalu berjalan ke kamar mandi,beres dengan kegiatan di kamar mandi aku solat asar lalu setelah nya makan.
" Ga, " panggil Mahest.
" Hmm " jawabku yang sedang mengunyah suapan terakhir.
" Kalo bisa ngga usah punya ponsel sekalian Ga ,dari pada gue yang diteror Nuga. "
" Lah kenapa bisa loe di teror " jawabku sambil beranjak untuk menaruh piring ke dapur.
Kembali duduk dengan Mahest ,tanpa kata dia memberikan ponselnya padaku ?
" apa kih ? " tanyaku ke arah Mahest
" Buka aja ,ntar loe paham."
" Oke. Buka apa nih gue biar paham "
" Pesan "
Aku langsung membuka ponsel dan masuk ke pesan.
" Buset ,gila apa gimana nih orang " gumam ku yang pasti masih di dengar Mahest.
Nuga mengirim pesan hanya untuk menyuruhku membuka ponsel lewat Mahest.Niat banget yak.
Pagi.
Nuga : Hest suruh mba mu buka ponsel dong
MAP : Ke rumah aja kalo mau.
Siang.
Nuga : Hest bilangin ke mba mu ngapain sih ngartis amat.Suruh buka ponselnya sekarang.
MAP : Ke rumah kalo mau.
1 jam lalu.
Nuga : Gue kasih duit kalo loe mau ngomong ke mba mu.
MAP : SIAP calon ipar.
Nuga : Astaghfirullah Mahest bener-bener loe ya,duit aja langsung siap.
MAP : Di dunia butuh duit Bang.
Nuga : Gue paham.
Nuga : Kirim NoRek.
MAP : Elah serius amat ,gue ngga sematre itu kali Nu.
Nuga : Dan gue cuma berusaha nepatin omongan gue ke loe.Buruan kirim NoRek.
MAP : Oke kalo gitu ke rumah ,gue mau cash.
Nuga : Kampret.
Aku tertawa membaca pesan dari Nuga yang di balas ngawur oleh Mahest.
" Beneran tuh orang kayanya serius deh sama loe Ga ," ucap Mahest.
" Ngga dulu deh kalo sekarang.Dia kaya terus pintar juga,lah gue upil gini apa istimewanya Hest." jawabku sambil memberikan ponsel miliknya.
" Kenapa gitu ,kalo sama-masa suka ngga masalah kan kalo sampai nikah muda."
" Ah loe mesti bahasnya ke arah situ mulu,gue nya yang belum berani ambil resiko Hest ,ngerti kan maksud gue ?.Kalo pun udah dihindari segi manapun kalo jodoh juga nanti di satuin ,kalo ngga ya di jauhin,Gue ngga masalah dengan ketentuan Nya." ucapku.
Lama berbincang hal ngga jelas dengan Mahest ,adzan Maghrib terdengar.
" Ehh Ga jalan yuk habis ini ," ajak Mahest.
" Ide bagus,kemana ? " jawabku.
" Nyari jajan aja sih ,loe mau nya ke mana ? "
" Alun-alun kali ya ,banyak tuh jajanan." ucapku memberi ide.
" Cocok lah."
" Loe kan yang bayarin semuanya nanti ?."
" Minta bapak lah,hehe." jawabnya sambil nyengir.
" Pantes." ucapku menggelengkan kepala.
" Duit loe ,mau loe kemanain Hest simpen mulu.
" Buat nyumbang di nikahan loe nanti "
" Mikirnya ke jauahan Hest,beneran kampret emang loe." jawabku sambil menoyor kepalanya,lalu beranjak untuk menunaikan solat maghrib.
Setelah solat maghrib,aku dan Mahest jalan ke Alun-alun.
15 menit kemudian kami sampai di Alun-alun.Kebetulan jarak sekolah kami juga dekat dengan Alun-alun jadi sebenarnya tiap hari juga bisa kesini,cuma vibes nya beda kalo ke sininya malam,hehe.Dari daerah dingin ke daerah hangat.Cocok lah.
...****************...
Sesampainya di Alun-alun.Kami berpencar memburu jajanan.
Aku membeli 2 macam martabak,cilok dan seblak sedangkan Mahest membeli aneka minuman.
" Udah belum ? " tanya Mahest menghampiriku yang sedang mengantri cilok.
" Bentar lagi,loe beli sempol ayam sama siomay juga Hest " tanyaku ketika melihat Mahest membawa jajan tersebut.
" Iya ,gue mau ajak temen juga soalnya." jawabnya.
" Lah kenapa ngga ngomong sih ,temen cowok ? "
" Iya ,ngga apa-apa kan ? kita sekalian mau bahas tugas soalnya."
" Ngga apa-apa sih ,pacar loe bukan ? " tanyaku untuk menggodanya.
" Loe ngaca dulu ,loe punya ngga ? malah nanyain gue,ya jelas lah jomblo fi sabilillah." jawanya dengan bangga.
" Halah prett." ucapku,lalu menerima cilok bagianku.
" Terima kasih Pak,mari " ucapku setelah membayar cilok.
Kami duduk lesehan di rerumputan tanpa alas,menikmati jajan yang kami beli sambil menunggu teman Mahest.
" Hest ,sorry gue telat." ucap salah 1 teman Mahest.Mereka datang berdua.
" Ehh ,oke ngga masalah ,sini duduk." jawab Mahest lalu menawarkan jajan ke mereka berdua.
" Kak Marga ,bener ? " tanya salah 1 dari mereka.
" Ah iya bener " jawabku.
" Gue Aziz kak,biar tau juga bukan cuma aku yang tau kakak.Haha." ucapnya memperkenalkan diri.
" Haha ,oke kalo loe siapa ? " tanyaku pada cowok di sebelahnya.
" Gue Iman,salah satu fans base kakak sebenernya,hehe."
" Weeh,taat banget dong loe namanya juga Iman." jawabku sambil terkikik.
" Udah lanjutin kalian mau ngobrolin apa,gue bisa diam kok ngga akan ikut campur." Lanjutku sambil terus mengunyah makanan tanpa henti.Biar gemuk tapi ngga mungkin sepertinya.
Aku terus mendengarkan mereka bertiga yang mengobrol entah apa,selain bahas tugas juga merembet kemana-mana.Sampai mereka terdiam.
" Loh kok udah ngobrolnya ,padahal asik lagi makan gini dengerin kalian ngobrol terus haha hihi ngga jelas,udah mirip backsound lagu."
" Eh kak ,foto yuk mumpung pas ketemu langsung gini " ucap Iman
" Yuk lah,bagus ngga nih kamera loe ? kalo ngga pake ponsel Mahest ,bagus tuh."
" Bagus lah ngga kalah sama punya dia " tunjuknya ke arah Mahest.
" Kebiasaan deh loe Man di mana-mana foto mulu " ucap Mahest dan Aziz bersamaan lalu mereka terkikik geli.
" Jadi ngga nih fotonya ,mumpung lagi mood nih gue nya." ucapku
" Gass lah ,kapan lagi bisa pamer cewek cantik di sosmed.Eh boleh kan kalo di post ? " tanya Iman kepadaku.
" Boleh ,di IG kan ? ,biar gue bisa liat,soalnya gue cuma gunain itu doang yang lain males."
" Oke ,nanti gue tag deh ".
Kami berempat berpose ala-ala,ada yang terlihat romantis,gaya bebas dan gaya alay.Dan paling lucu menurutku diantara foto yang lain adalah foto ku bersama Iman.Kami duduk lesehan menghadap ke depan lalu saling menoleh bertatap muka dengan senyum lebar.Widiih romantis banget ya kalo pasangan sayangnya ngga.Wkwk.
" Udah malem nih ,gue pulang dulu ya gess ,makasih udah mau gue repotin." pamit Mahest pada temannya.
" Santai lah ,hati-hati jangan ada yang lecet kalian berdua ,bisa mati di tangan Bapak Ganendro ntar kita.Haha.Canda Aziz.
" Haha bisa aja loe ." jawab Mahest.
" Kak ,nih buat loe ,tanda cintaku padamu ,wkwk" ucap Iman memberi sebiji permen yupi bentuk love kepadaku dan itu membuat kami tertawa ngakak sampai di liatin orang-orang di sekitar.Aku menerimanya dengan sedikit geli melihat tingkahnya yang konyol.
Sebelum benar-benar beranjak,aku membuka bungkus permen yang tadi di beri Iman,lalu melahapnya dan itu membuat Iman berdrama ,memegangi dadanya dan meluruh ke rerumputan.
" Akhh ,cintaku terbalas juga akhirnya gesss ," ucap Iman yang membuat kami lagi-lagi tertawa.
" Stop ketawanya lanjut besok,gue udah ngantuk nih ,ayo Hest pulang." ucapku,lalu kami benar-benar berlalu meninggalkan Iman dan Aziz.
