Akibat salah sasaran Nano menghabiskan satu malam dengan pria yang tidak dia kenal. Hingga dia hamil dan melahirkan dua orang anak kembar laki-laki yang genius!
Siapa kira-kira yang mengambil mahkota Nano dan siapa ayah kandung si kembar?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DHEVIS JUWITA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Rahasia Mr. P
Sora sangat kesal karena saat dia sedang arisan berlian bersama teman-teman sosialitanya, dia dibuat malu. Saat itu giliran dirinya yang membayar makanan tapi saat memberikan kartunya ternyata kartunya terblokir yang pada akhirnya dia menjadi bahan tertawaan disana.
"Bagaimana ini bisa terjadi?" protes Sora pada anak perempuannya.
Jeni hanya bisa menghela nafasnya panjang. "Ya bisa saja karena keuangan kita tidak stabil sekarang, Ma."
"Pokoknya kau harus menikah dengan Desmon supaya keadaan keuangan kita stabil lagi! Mama tidak mau menjadi miskin," ucap Sora penuh penekanan.
"Tenang, Desmon pasti akan menikahiku!"
"Makanya datangi dia, supaya kau cepat menikah! Pasti orangtuanya sekarang sudah sekarat dan dia tidak punya pilihan selain menikahimu!"
Dan pada hari itu, Jeni bertekad mendatangi Desmon. Sebelumnya dia membuat unggahan di akun sosial medianya supaya wartawan yang stalking dirinya mengikutinya dan sesuai dugaan saat dia sampai di gedung perusahaan Desmon, dia sudah ditunggu bagaikan artis.
Saat Desmon datang dia mulai berakting yang mana membuat Desmon jengah dengan kelakuan Jeni.
"Kau pikir setelah kau meracuni orang tuaku, aku akan memakan makanan yang kau berikan? jangan gila," bentak Desmon pada Jeni yang duduk didepannya saat mereka sudah berada di ruangannya.
Jeni hanya terkekeh. "Aku kesini untuk membicarakan pernikahan kita, aku akan menyiapkan semuanya dan aku memakai namamu jadi kau cukup membayar semuanya!" ucapnya dengan santai.
Untuk saat ini, Desmon tidak bisa berkutik karena Jeni memegang penawar racun untuk orangtuanya.
*****
Si kembar yang sudah ada di Gramedia meminta supir untuk pergi karena mereka akan lama disana. Supir itu awalnya ragu tapi karena si kembar terus mendesaknya akhirnya dia pergi juga dan akan kembali saat si kembar menghubunginya.
Saat melihat supir pergi, si kembar memesan taksi online untuk membawa mereka ke alamat yang diberikan Mr. P.
"Kau yakin disini tempatnya?" tanya Raka saat sampai karena tempat yang mereka tuju adalah bangunan terbengkalai.
"Benar Kak, sudah sesuai alamat," jawab Riki dengan terus berjalan mendekati bangunan itu.
Mau tidak mau, Raka mengikutinya dari belakang. Dan saat mereka sudah dekat ke bangunan itu, tiba-tiba ada seorang pria yang menyambut mereka.
Pria itu melihat si kembar dengan tertawa dalam hatinya. "Jadi, aku kalah dengan anak kecil!"
Dan si kembar yang melihat pria itu berteriak bersama. "Mr. P!"
"Ayo masuk," ajak Mr. P.
Mr. P membawa si kembar masuk kedalam lift, saat lift itu terbuka mata si kembar membulat ternyata di dalamnya seperti sebuah lab yang canggih. Banyak komputer canggih bahkan ada beberapa alat robotic disana.
"Dimana sampel darahnya?" tanya Mr. P kemudian.
Si kembar membuka tas ransel mereka untuk mengambil tabung reaksi berisi darah yang mereka taruh dalam wadah pendingin kecil.
Mr. P menerima dua tabung reaksi yang diberikan si kembar padanya lalu dia meneliti di Lab mininya yang khusus untuk melakukan penelitian senyawa-senyawa kimia dan biologi.
Di dalam darah itu memang tidak terdeteksi racun apa yang ada didalamnya, oleh karena itu Mr. P mencampurkan senyawa kimia yang mengandung BASA dan PH tertentu agar racun itu terdeteksi.
Dan benar saja setelah di teliti lebih lanjut di dalam kedua darah itu mengandung zat beracun dari tanaman Belladonna, Acokanthera dan Moonseed yang mematikan.
Mr. P sangat tahu siapa yang mengembangkan racun dari tanaman-tanaman beracun itu.
"Ternyata dia berhasil membuatnya! Bobi...," gumam Mr. P.
Mr. P adalah seorang ilmuwan dan Bobi adalah anak didiknya. Bobi sangat ingin mengembangkan virus dan racun yang berbahaya untuk dia jual di pasar gelap supaya mendapat keuntungan yang besar tapi Mr. P menolaknya karena itu akan berakibat fatal jika virus atau racun berbahaya itu jatuh ke orang yang salah.
Tapi Bobi mengindahkan perintah Mr. P dan tetap membuatnya sampai akhirnya mereka ketahuan oleh aparat yang saat itu mereka ada di Lab Amerika. Akhirnya semua penelitian mereka dihancurkan untuk menghindari sanksi mereka bersembunyi di Indonesia dengan identitas baru.
Bobi meninggalkan Mr. P begitu saja saat sampai di Indonesia sementara Mr. P yang tidak mempunyai tempat tujuan dan uang akhirnya menjadi cyber hacker untuk membobol bank supaya bisa membangun Labnya lagi.
"Apa mereka sudah lumpuh sepenuhnya?" tanya Mr. P pada si kembar.
Si kembar mengangguk bersama yang mana membuat Mr. P melemparkan dua jas Lab untuk mereka kenakan.
"Setelah sistem saraf yang diserang oleh racun itu pasti sekarang bagian organ dalam yang diserangnya. Kita harus membuat penawarnya," ucap Mr. P lagi.
"Kalian sekarang menjadi anak didikku!"
Si kembar memakai jas Lab yang ada ditangan mereka tapi karena ukurannya terlalu besar membuat mereka berkata. "Kami seperti orang-orangan sawah Mr. P!"