Arsya adalah seorang gadis yang memiliki cita-cita menjadi seorang dokter yang hebat. Sejak dibangku SMP dia tertarik mempelajari ilmu kedokteran. Semangatnya yang tinggi dalam belajar menjadikan dirinya diterima di salah satu kampus kedokteran yang cukup terkenal di kota X. Namun justru jurusan kedokteran ini menyebabkan suatu trauma yang mendalam baginya sehingga dia harus mengubur mimpinya karena suatu kesalahan yang membuat dia dipertemukan dengan Dion laki-laki playboy yang cukup terkenal di kampus. Bagaimanakah kisah perjuangan Arsya mengubur mimpinya dan menjadi sukses di bidang yang berbeda? Bagaimana juga perjuangan Dion untuk mendapatkan Cinta Arsya? yuk simak novel kedua ku. dan jangan lupa untuk like dan subscribe.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratri Larasati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
perjalanan mereka akhirnya sampai di Bali. Bus yang mereka kendarai berhenti di sebuah hotel mewah di daerah sana. Semua nya turun dan berkumpul di halaman hotel. Kemudian para panitia melakukan check in terlebih dahulu.
setelan mendapatkan kunci kamar. Mereka semua di minta untuk berkumpul dan bersiap menuju ke kamar masing-masing.
" semoga kita satu kamar ya?" ucap Ceci
" iya semoga aja. " jawab Arsya penuh semangat
Ayo semua nya berkumpul.
" untuk kamarnya nanti silahkan masing-masing mahasiswa mengambil 1 buah kunci dari sini. Nanti setelah di ambil tidak boleh bertukar. Kalian silahkan menuju ke kamar yang sesuai dengan nomor tersebut. Untuk teman nya siapa kalian akan tau setelah di kamar masing-masing. " ucap ketua panitia nya
" yah kamar nya di acak. " ucap Cinta malas
" bismillah aja semoga kita masih satu kamar. ". Ucap Arsya
kemudian mereka mengambil kunci nya masing-masing. Suasana menjadi gaduh setelah sebagian mengetahui akan sekamar dengan siapa.
" sudah selesai semua ya. Kunci ini termasuk juga panitia silahkan ambil 1 kuncinya. " ucap Dion
Baik Arsya maupun Dion belum menyadari jika kunci mereka sudah di tandai agar mereka menjadi satu kamar. Hal ini merupakan rencana dari Amel.
" gimana dik aman?" bisik Amel
" aman udah gue akalin tadi. " ucap Dika teman organisasi Dion
" dengan begitu semakin memudahkan Dion untuk mendapatkan gadis itu. Selanjutnya Dion pasti akan memenangkan taruhan dengan teman-teman itu. " ucap Amel pelan
" lho belum ambil kunci. Buruan ambil." ucap Dion pada Amel
" kita kan sekamar jadi aku nggak ambil sayang. " ucap Amel manja
" nggak lho ambil kunci sendiri. " emosi Dion
"Kalian sudah menerima kunci semua silahkan naik ke lantai 5. Kamar kita semua mulai lantai 5 hingga lantai 10. Di kamar tersebut nanti akan ada 2 bed yang bisa digunakan untuk dua orang. " ucap Dion kepada mahasiswa baru
Semuanya menuju ke lantai yang telah di umumkan. Semua mencari pasangan tidur nya sendiri-sendiri. Ada yang sambil berjalan ini mereka sudah menemukan rekan sekamarnya ada yang sampai di kamar namun belum bertemu temannya. Sekedar informasi untuk kamarnya nanti acak bahkan ada yang laki-laki bersama dengan perempuan. Namun di kamar tersebut terdapat dua kamar yang terpisah jadi tidak masalah.
Teman-teman arsya sudah menemukan kamarnya masing-masing. Cinta dengan Bella 7 sedangkan Ceci dengan Fino di lantai 8. Arsya melihat nomornya kembali ternyata dirinya berada di lantai 10. Dia berjalan bersama dengan Yara yang juga belum menemukan kamarnya.
" ra ini kamar aku. Aku masuk duluan ya. Kamu nomor berapa?" ucap Arsya
" aku nomor 19 masih sebelah sana. Ya udah istirahat lah. " ucap Yara teman Arsya
Arsya kemudian memasuki kamar tersebut. kebetulan kamar itu hanya ada satu kasur besar dan tidak ada siapapun disana.
" masak iya aku sendiri doang. Nggak mungkin deh kayak nya. " batin Arsya
" udah lah istirahat dulu aku belum sholat juga. " ucap Arsya
Dibukanya gorden di kamar tersebut. Terlihat jelas pemandangan kota Denpasar dari ketinggian gedung tersebut.
Sedangkan Dion setelah memastikan semua peserta ospek nya mendapatkan kamar. Dia masih rapat dulu dengan teman-teman nya. Barulah usai rapat dia baru mencari kamar nya.
" huft lantai 10 kenapa juga di atas banget. Nah ini nomor 14. " ucap Dion
ketika masuk dia juga terkejut ada seseorang di balik balkon.
" gue tidur disini. Kamu maba atau senior?" ucap Dion
Arsya yang terkejut membalikkan badannya dan melihat ternyata kak Dion teman sekamarnya.
" kakak di kamar ini juga?" ucap Arsya
" iya ini kuncinya. ( menunjukkan kunci kamarnya). Ya udah gue mau istirahat dulu.
" tapi kak ini hanya ada 1 ranjang" ucap Arsya malu
" terus masalahnya?" ucap Dion santai
" aku....aku...nggak bisa kak. Apakah masih ada kamar lain kak?" ucap Arsy
" nggak ada lho kalau nggak mau bisa tidur di luar. Tapi jangan salahkan Ku kalau ketemu orang asing. Ini soalnya rame hotelnya. " ucap Dion seraya menakut-nakuti arsya
" duh gimana ini apa iya ku harus sekamar dengan kak Dion. Tapi kalau dia melakukan sesuatu bagaimana?" batin Arsya ragu
" kakak tidur lah disini aku akan tidur di sofa. " ucap Arsya
Arsya menuju ke sofa untuk mempersiapkan tempat tidurnya. Sedangkan Dion menuju ke kamar mandi dia belum mandi sejak tadi. Setelah selesai mandi Dion keluar dengan hanya menggunakan celana pendek saja memperlihatkan bentuk tubuh atletis nya.
" astaghfirullah . ( seraya menutup mata nya dengan kedua tangan). Kaget Arsya
" kenapa lho? Seraya berjalan mendekati Arsya yang masih menutupi wajahnya. " ucap Dion
Dion semakin mendekati Arsya namun Arsya berjalan mundur menghindari Dion. Hingga Arsya mentok dinding tembok. Dia masih enggan melihat Dion
" kakak mau ngapain?" ucap Arsya panik
" apa lho nggak tertarik menyentuh tubuhku ini?" goda Dion
" kakak sebaiknya pakai baju dulu. " ucap Arsya
Dion hanya tersenyum melihat gadis di depannya ini sudah pucat pasi. Dion kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Arsya. Arsya hanya bisa memejamkan matanya. Detik berikutnya Arsya merasakan bibir Dion sudah menyentuh bibir nya. Arsya berusaha untuk memberontak namun dia kalah tenaga dengan Dion. Cukup lama Dion mencium Arsya
" lho belum pernah melihat tubuh cowok sebelumnya? Ngapain aja lho selama pacaran" ucap Dion setelah melepaskan ciuman mereka
" aku belum pernah pacaran. " ucap Arsya yang berhasil membuat Dion menoleh karena terkejut