cinta tidak bisa memilih mau berlabuh dimana
cinta juga tidak bisa disalahkan tapi waktu saja yang tidak tepat,,,ketika cinta itu hadir
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eka nismawati89, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20
Setelah setengah jam perjalanan,akhirnya silvi dan mahendra sampai di kediaman Arini.
Tok...Tok....Tok.... Bunyi ketukan pintu didepan,tetapi ternyata Arini sudah menungggunya dari tadi.
"Silvi,Mahendra silahkan masuk",ucap Arini yang kini berdiri di ambang pintu,Silvi hanya mengangguk pelan dan tersenyum.
Karena ini sudah jam makan siang maka Arini pun menyuruh mereka untuk makan siang.Terlihat disana sudah ada Sebastian,lalu mereka pun makan tanpa ada yang berbicara itu salah satu kebiasaan keluarga mahendra.setelah acara makan siangnya selesai mereka melanjutkan obrolan di ruang keluarga.
"Terima kasih atas jamuannya mbak"ucap Silvi pelan
"Ah......kamu itu kayak sama siapa saja,kalau bukan mbak yang peduli sama kamu selama disini siapa coba?"tutur Arini
"Tapi mbak aku rasa kalau Adara sembuh aku akan membawanya kembali kebandung biarlah dia kuliah disana saja,bagaimna menurut Mbak?"tanya Silvi
Sebastian yang mendengarnya langsung memberi kode kepada istrinya agar dia diam saja.
"Aku rasa bukan sama kami seharusnya minta pendapat,karena kalau kami itu tergantung dari kesepakatan kalian saja.Tapi kita sama-sama tau kalau ada satu orang yang tidak setuju kalau Adara harus pindah",jelas sebastian penuh wibawa
"De,kamu juga taukan kalau Reno itu tidak bisa jauh-jauh dari Adara,untuk kedepannya kita akan sama-sama memperjuangkan kebahagian anak-anak kita.
Silvi dan Arini saling berpelukan.sungguh Sebastian atau pun Arini tidak mau lagi melihat Reno hancur.Mereka juga tau kalau banyak rintangan nantinya tapi mereka tidak peduli.
"Mari de,mbak antar kamu ke kamar tamu untuk istirahat,kamu juga butuh istirahat.Percayakan Adara sama Reno dan Naura.
Lalu Mahendra dan Silvi pun menuju kamar tamu untuk istirahat agar sebentar malam bisa ke rumah sakit lagi menemani Adara.
*******
Siang berganti malam,tapi Naura masih setia menemani sahabatnya itu.Iya pun mengingat kalau harus melihat tulisan yang diberikan gadis itu yang merupakan kakak seniornya.Lalu iya pun beranjak ke meja dan mengambil buku itu perlahan dia membuka dan........
"Apaaaaaaaa........!Teriak Naura dengan mata melotot.
Reno dan Adara yang mendengarnya pun terkejut,sungguh dia heran dengan kelakuan gadis itu.
Naura pun menoleh ke Adara dan meminta maaf karena membuatnya terkejut.Sedangkan Reno meninggalkan ruangan itu karena dia sadar mungkin Naura teriak karena baru sadar kalau ini sudah malam,,mungkin dia lapar.Alhasil dia pun menuju kantin rumah sakit untuk mencari makanan.
Sedangkan Naura yang memang tidak peduli Reno mau kemana,langsung mendekat ke Adara.
"Jangan bilang kalau kamu melindungi Ibu Lidya,dan kenapa juga kamu tidak mengatakannya ke polisi atau pun sama Reno?"Tanya Naura kebingungan.
"Darimana kamu tau itu semua,,saya kira tidak ada yang melihat aksi Ibu Lidya.tapi tidak penting kamu tau dari mana.Dengarkan aku Naura! Cukup kamu dan aku yang tau akan hal ini,terlalu mudah kalau hanya mendekam di penjara",jelas Adara penuh dendam
"Tapi aku masih bingung kenapa Ibu Lidya menyerang kamu,apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Naura
"Ini semua ada kaitannya dengan Kak Reno,ternyata selama ini Ibu Lidya menyukai kak Reno.Jadi dia cemburu melihat kedekatan kami,tapi itu bukan poin terpentingnya,aku ingin dia sendiri yang mengakui kejahatannya.Karena aku tidak mau melihat keluarga tante aku hancur hanya karena masalah ini di usut tuntas karena akan berpengaruh besar keperusahaan Papanya kak Reno kalau Lidya ditangkap,"Jelas Adara
"Tapi janji ya,kalau ada apa-apa kamu harus cerita ke aku, kamu juga tau kan seberapa besar rasa sayang aku kekamu,selain dari sahabat kamu itu juga saudara buat aku,"ucap Naura
Iya pun memeluk Adara,sungguh iya tidak habis pikir dengan dosen satu itu.Hanya karena persoalan dia cemburu sanggup melukai orang sampai separah itu.Tapi kamu tidak tau kalau kamu berhadapan dengan siapa,mungkin Adara kamu anggap lemah tapi aku yang akan menjadi tamengnya.
Naura bukan hanya marah ke dosennya itu tapi iya juga menyimpan kekesalan terhadap sepupu sahabatnya itu yang Naura pikir terlalu lemah menghadapi tingkah laku Ibu Lidya yang tidak tau diri.
"Aku sungguh tidak terima perlakuan Ibu Lidya kesahabat aku,tunggu akan aku balas kamu!,"gumam Naura dengan suara kecil.
Terdengar langkah kaki yang bersahutan dari luar.
Tok....Tok.....Tok.....
Lalu Naura pun membukanya yang ternyata itu Reno yang bawa makanan.
"Apan sih pak,kenapa tidak langsung masuk saja seperti biasanya,pakai acara ketuk-ketuk pintu lagi,"omel Naura kesal.
"Kamu yang kenapa?tiba-tiba marah engga jelas,kamu tau aku siapa kan mana sopan santunmu?"tanya Reno sinis.
"Tau kok,tau banget seorang dosen yang lagi bucin-bucinnya kepada mahasiswanya,"jawab Naura mencibir.
"Hahahaha....."
"Kalian sungguh lucu,,kayak Tom anda Jerry aja,setiap ketemu bawaannya bertengkar saja",ucap Adara
"Pacar kamu itu bucinnya minta ampun tapi jagain kamu dari ulat bulu saja tidak becus",ucap Naura yang semakin kesal.Pokoknya orang yang patut disalahkan dengan keadaan Adara saat ini ya pak Reno.kerjaannya tebar pesona saja sama ulat bulu.Naura terus melotot ke arah Reno.
"Kenapa itu mata,kerjaaannya cuma melotot saja.Mau saya colok?"tanya Reno
"Coba saja pak,kalau berani aku pastikan sahabat saya ini akan menghajar anda sampai babak belur,"ujar Naura semakin sinis.
"Hahahaha.......Sudah dong berantemnya,perutku sudah sakit akibat terlalu banyak ketawa.Kalian sebenarnya ada masalah apa sih,bawaannya kok marah melulu",tanya Adara yang masih ketawa.
"Dia itu yang mulai"mereka bersaman menjawab dan saling tunjuk.
"Sudah-sudah!hentikan berdebatnya,ayo kita makan keburu dingin itu makanannya"ucap Adara.
Mereka pun menikmati makan malam diselangi perdebatan antara Naura dan Reno.Sungguh malam ini Adara sungguh merasa bahagia didampingi oleh sahabat dan sepupu merangkap jadi pacar.Dia berdoa semoga kebahagiaan ini bertahan sampai bila-bila.
Mereka tidak sadar dari tadi Naura memperhatikan dua sejoli itu yang asyik bermesra-mesraan.
"Hm....asyik ya seakan dunia milik berdua,dikiranya kita ini nyamuk yang menyaksikan keromantisan kalian,"ucap Naura bercanda.
"Kalau iri bilang nona,makannya cari pacar sana supaya tidak jomblo lagi.Hahaha.......",ucap Reno tertawa.
Naura hanya bisa menahan kekesalannya terhadap dosennya sekaligus pacar sahabatnya itu.
********