NovelToon NovelToon
Luka Karena Cinta

Luka Karena Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Balas Dendam / Cinta Paksa
Popularitas:6.8k
Nilai: 5
Nama Author: salsabilaimuet

kisah cinta dalam perjodohan, penuh luka dan air mata, hanya Demi mewujudkan wasian terahir dari kedua orang tuanya ia rela menikah tanpa cinta...

bagaimana. selajutnya apakah pernikahan dan juga cintanya bersambut atau hanya menambah luka di hatinya...
ikuti terus sahabat Nana imuet.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon salsabilaimuet, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

entahlah

Saat jiwa mulai menerima tapi apa daya ujian datang, seakan tiada kebahagiaan untuk seorang hambanya, waktu berjalan terus hingga Tampa sadar sang matahari sudah mulai naik, akankah cinta di bawah hingga mati atau akan bertahan di penghujung.

Falinda yang tersadar dari dari pingsan saat ia berada di dalam kamar mandi,

"Euggg" leguhan saat ia tersadar akan suara azan yang membuat ia bangun dari rasa sakit yang ia derita tadi malam..

"Huh..." falinda menghembus nafasnya, ia seakan tahu akan dirinya yang kembali tak sadarkan diri karena sakit yang ia derita.

falinda bangkit, dan membersikan tubuhnya, ia langsung mengambil air untuk berwudhu dan menjalankan kewajibannya sebagai umat muslim..

Ceklek

Ia membuka pintu kamar mandi, dan ia melihat tempat tidur itu kosong, ia juga sadar semalam suaminya pergi saat ia membahas kata cerai.. Dan falinda faham akan hal itu, ia juga tidak ingin tama terjebak dengan pernikahan ini. yang mengharuskan mereka bersama walaupun ia tahu Tama gak pernah mencintai nya? Walaupun sedikit saja.

Setelah melaksanakan solat ia langsung pergi kebawah untuk membuat kan sarapan kedua mertuanya walaupun ia tahu di rumah mertuanya sudah ada seseorang yang memasak, tapi ia juga tak bisa berdiam diri..

"Assalamualaikum Bu..." sapa falinda saat sudah sampai di bawah sedang menyapa sang art.

"Walaikum salam, Lo non falin, kenapa kebawah dan tumben ini masih pagi banget non.." ucap bibi yang sudah berkutat di bawah.

"Gak papa bu, lagian falinda juga seperti biasa jika di apartemen selalu bangun subuh langsung ke dapur.." ucap falinda.

"Apa yang bisa akan bantu bu.." falinda yang mendekat kearah bibi yang sedang menyiapkan bumbu itu.

"Oh... Gak papa atu non ada di bawah, nanti kalau Aden cariin non gimana.." bibi yang merasa sungkan karena ia tahu jika mereka masihlah pengantin baru..

"Gak papa bi, lagian mas Tama juga masih tidur.." ucap falinda yang berbohong.

Sebenarnya falinda ingin bertanya kepada sang bibi apakah ia tahu perginya suaminya tapi saat bibi berkata seperti itu falinda urungkan ia juga harus bisa menjaga keadaan rumah tangganya bagaimana pun itu..

falinda pun berkutat di dapur ia juga ikut membantu sang bibi memasak hingga sarapan pagi ini sudah selesai..

"Non, semuanya kan sudah selesai, non keatas aja, untuk cuci perabotan biar saya saja." ucap bibi menyuruh anak sang majikan kembali ke atas.

"Ibu ngusir aku ni ceritanya..." goda falinda

"Bukan begitu atuh non, hanya saja non kan tahu tugas istri apalagi non ini masih baru, dan masih anget-angetnya.."

Mendengar ucapan sang bibi membaut wajah falinda bersemu merah, bagiamana tidak seorang paruh baya mengerti akan hal itu.

"Bibi apaan sih.."

"Udah keatas aja non, mungkin Aden susah bangun dan nyariin non.."

dengan terpaksa falinda kembali keatas jujur ia harus berkata apa jika nanti berhadapan dengan kedua orang tua Tama.. Dan harus menjelaskan apalagi..

Sampai di atas ia bersih-bersih kamar dan menunggu waktu sarapan tiba.

"Uchhhhhh" Tama mengeluh sakit kepala saat ia ingin terbangun.

Ta bersandar di kepala ranjang, ia masih merasakan pusing akibat efek mabuk semalam.. Ia juga bingung kenapa ia sekarang ada di dalam apartemen bukanya ia tadi malam berada di club bersama Felix..

"Mungkin Felix yang membawa aku kesini.." ucapnya dengan sedikit linglung.

Ceklek

Felix membuka pintu kamar apartemen Tama.. Dan langsung memberondong pertanyaan kepada sang sahabat.

"Gimana Lo udah baikan.." tanya Felix yang duduk di ranjang yang sama di tempati Tama.

"Masih pusing gue, oh ya tank ya udah bawa gue pulang.."

"Is ok.. tapi ada apa semalam Lo sampai segitunya apa Lo gak sayang sama diri Lo sendiri.."

"Pikiran gue buntu, " hanya satu jawaban..

"Buntu kenapa gue hanya mendengar sekilas saja, Lo ada masalah dengan falinda."

"Entahlah saat gue ingin memperbaiki dia minta cerai apa dia belum mencintai gue lagi ya, kayaknya sih ia, apalagi setelah 7 tahun gue campakkan dia.." Tama masih tak mengerti akan hal itu..

"Gue juga gak tahu isi hatinya, kenapa Lo gak tanya aja langsung.".

"Gue gak mau, Lo tahu sendiri gengsi gue tanyain itu,.." Tama yang gengsi akan bertanya kepada falinda.

"Auh. ACch.. Gue gak tahu, gue aja belum tahu isi hati tunangan gue.." Felix yang seakan acuh.

"Apa lo udah tunangan, kenapa Lo gak bilang-bilang..." Tama yang terkejut dengan pengakuan Felix.

"Lo gak pernah hanya, sebenarnya gue masih belum tunangan, tapi gue kasian sama dia yang udah nunggu gue lama banget, gue gak tega untuk sakiti. Dia.." dengan menatap langit-langit kamar.

"Jadi sekarang temen gue gak jomblo dong, gue doain langgeng ya.." ucap Tama tulus.

"Gue juga berharap begitu sama Lo tam, tapi mendengar cerita Lo, kayaknya gue gak yakin, gue akan selalu ada untuk Lo, karena gue tahu sebenarnya hati Lo rapuh hanya tertutup dengan sikap dingin dan juga datar Lo saja." batin Felix.

Felix tahu akan kelemahan sahabatnya. Ia akan menyembunyikan rasa sakit hatinya dengan sikapnya.

"Bangun Lo sana bersih-bersih, bukanya kita ada meeting nanti jam 8 pagi.." suruh Felix.

"Masih jam 8, santai saja dulu..." Tama yang masih merasakan pusing.

"Oh ya gue kok gak lihat falinda, tumben." Felix yang memperhatikan sejak ia masuk biasanya ada yang menyambutnya.

"Falinda ya, ada di rumah mama.." jawabnya enteng..

"Apa jadi lo tinggalin istri Lo di rumah orang tua Lo.." Felix yang terkejut.

Hanya di balas anggukan saja oleh Tama..

"Benar-benar ya Lo,, ku kira Lo sudah berubah.."

"Berubah juga butuh proses.."

"Tahu lah terserah Lo saja.."

Felix juga malas berurusan dengan Tama alhasil semua nasehat darinya hanya lewat kuping kanan dan keluar kuping kiri.

"Nak di mana suami kamu..." tanya sang papa kepada sang menantu...

falinda hanya diam membisu.. Mau jawab. apa dan beralasan apa dia kepada kedua orang tua Tama..

1
Tutiks
lanjut lagi up nya
Lee Mba Young
knp gk di photo trus kasih falinda biar buat bukti perselingkuhan.
kl falinda ttp bertahan ya perempuan pling bodoh, bertahan krn cinta pa krn harta, secara kn suaminya kaya.
dinikahi lelaki kaya kl mkn hati tiap hari ya ogah lah, mnding cpt cerai upgrade diri jd wanita sukses, jd nnti bisa dpt jodoh yg lbih keren.
Lee Mba Young
ya cm wanita oon ae mau bertahan dng suami yg gk cinta, mending cerai bhgia diri sendiri. kl gue sih jelas ogah bnget mnderita demi orang lain, kcuali orang itu cinta dan sayang ma kita lain lagi.
hidup cm sekali dah penyakitan mnding cerai sembuhin diri hidup bhgia paling tidak seandainya gk sembuh bisa menikmati hidup dng bhgia.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!