NovelToon NovelToon
Terjerat Mantan Posesif

Terjerat Mantan Posesif

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Nikahmuda / Cinta Paksa
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Wattped Love

Runa seorang gadis cantik yang sudah lelah menjalin hubungan dengan kekasihnya yang posesif memilih mengakhiri sepihak. namun apakah Abi akan membiarkan gadis yang sudah di claim sebagai miliknya lolos dari genggamannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wattped Love, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Huhhh

Baru sampai di parkiran runa, Cika dan amel sudah di cegat Alex dan Deni. Tentu saja atas perintah bos mereka. Runa menatap datar kedua sahabat kekasihnya itu yang berdiri di depan runa dengan tangan yang di rentangkan juga senyuman yang terlihat menyebalkan. Menahan runa agar tidak kabur.

" Kuman datang." guman Amel pelan di sebelah kanan runa. Mereka berhenti tepat di depan Alex dan Deni.

" Good afternoon Bu bos." sapa Deni cengengesan.

" Silahkan lewat sana, pak bos sudah siap mengantarkan bu bos dengan selamat sampai tujuan." Alex menujuk ke sebelah kiri di mana ada Abi yang duduk di atas motornya. Juga ada genta di sampingnya. Dua manusia kutub Utara sedang berkumpul.

" Ogah!" balas runa judes.

" Heh! Titisan buaya rawa-rawa minggir Lo dari hadapan kita!" usir Cika berdecak pinggang.

" Neng Cika ngga mau aa Alex anterin?" tawar Alex menatap pujaan hatinya penuh cinta.

Dasar buaya, liat yang bening dikit aja langsung kelonjotan.

" Sorry yah! Bisa gatal-gatal kulit gue ketempelan sama buaya macam lo!" balas Cika pedas.

Alex memasang wajah sedih yang di buat-buat.

Ia memegang dadanya dramatis. Mereka memandang Alex jijih.

" Sampai ke uluh hati ya?" ledek Deni ngakak.

" Tembus ke paru-paru bro." balas Alex menengok Deni terkekeh kecil.

Runa tidak habis pikir bagaimana Abi bisa memilih sahabat sebodoh mereka. Kalo genta masih lah bisa di toleransi. Karena sifat dan otaknya tidak jauh beda. Tidak tahu dari mana dua kadal ini nyangkut. Runa jadi penasaran awal mula pertemuan mereka.

" Eits.....eits mau kemana hayo." Deni menghalang cewek-cewek cantik itu yang hendak pergi.

" Pulang lah. Kenapa Lo mau ikut!" sewot Amel.

" Emang boleh?" tanya Deni dengan polosnya.

" Boleh dong, kebetulan buaya bokep gue belum makan daging manusia hari ini." balas Amel santai.

" Sejak kapan buaya makan buaya." ucap Alex sok bingung.

" Sebenarnya kalian berdua ngapain sih ngalangin jalan kita?" tanya runa yang sudah jengah. Capek-capek pulang sekolah malah dapat bonus bintang satu.

" Bu bos tidak lihat kuda besi sudah siap sedia di sana bersama sang raja." ucap Deni memberitahu.

" Terus?" tanya runa malas. Sebenernya ia tau maksudnya. Hanya saja ia enggan harus pulang bersama Abi. Toh pacarnya itu hanya duduk di atas motornya tanpa niat menghampirinya.

Ting

Runa melirik ponsel di tangannya yang berbunyi.

~Vampir mesum~

Setelah malam itu runa langsung mengganti nama kontak Abi. Ia membaca pesan yang di kirim kekasihnya itu.

" Aku hitung sampai sepuluh atau vidio kita aku sebar!" ancam Abi.

Bukan hanya runa yang kesal Cika dan Amel yang ikut membaca pun jadi geram. Sepertinya mereka perlu memberikan pelajaran pada Abi agar tidak semena-mena.

Dengan langkah lebar Amel menarik lengan runa menuju tempat Abi yang di ikuti Cika. Deni menyenggol bahu Alex pelan dengan alis terangkat satu. Penasaran dengan apa yang akan di lakukan ketiga cewek itu.

Setelah sampai di depan Abi, amel menujuk Abi dengan jari telunjuknya yang di angkat. Matanya melotot lebar bersiap mengomel.

" Ngapain Lo ngancem-ngancem sahabat gue hah! Jangan jadi pengecut Lo beraninya sama cewek dong. Badan laki mental banci!" bentak Amel mengejek.

"Sini lawan gue, Lo kira gue takut apa!" tantang Amel menarik ke atas lengan bajunya seperti hendak bergelut. Runa dan Cika menatap tidak percaya Amel yang mulai berani melawan Abi lagi. Inilah yang runa tunggu-tunggu Dewi penyelamatnya.

Abi menatap datar sahabat kekasihnya itu. Bibirnya terangkat sebelah saat dirinya di katai pengecut dan banci. Sepertinya sedikit bermain-main tidak buruk pikir Abi.

Tubuhnya yang duduk di atas motor perlahan turun menyentuh tanah. Dengan santai Abi mengambil pisau kecil di sakunya. Memutar-mutarkan di depan mereka. Tanpa aba-aba pisau itu di lempar Abi tepat di depan sepatu Amel. Sedikit saja Amel lengah pisau itu menusuk mengenai kakinya.

Tubuh Amel kaku karena terkejut. Jantungnya berdetak kencang seperti habis lari berpuluh-puluh kilometer. Alarm tanda bahaya mulai berbunyi. Amel memundurkan kakinya perlahan menjauh dari pisau itu. Tubuhnya panas dingin saat melihat tatapan maut Abi. Keberaniannya seketika hilang terbawa angin.

Tiba-tiba Amlel membalikkan badannya dan berlari kencang.

"AHHH MAMA AMEL MAU DI BUNUH!" teriak Amel dengan badan yang bergetar takut.

" Lah kabur." cengo Cika melihat Amel yang berlari terbirit-birit keluar gerbang. Ia kira sahabatnya itu akan membalas perbuatan Abi. Masa preman kalah cuma gara-gara di lempar pisau. Tapi sebenernya ia juga tidak percaya Abi berani melakukan itu di lingkungan yang ramai.

Cika meremas lengan runa takut dengan Abi yang nekat. Sejak kapan siswa boleh membawa senjata tajam ke sekolah. Apa tidak ada guru yang memeriksa.

Abi berbalik menatap runa yang di diam saja dengan wajah terlihat syok. Dengan bibir tersenyum Abi menyapa kekasihnya.

" Ayok pulang." ajak abi menarik tangan runa lembut membuat rangkulan Cika terlepas. Ia memakaikan helem di kepala runa. Tidak lupa menautkan talinya.

Seperti kerbau di cocok burung runa nurut saja dengan apa yang di lakukan Abi. Lidahnya kelu tidak sanggup berucap. Ia sampai tidak sadar motornya berjalan meninggalkan area parkiran.

Cika menatap tidak percaya saat dirinya di tinggal sendirian oleh ke dua sahabatnya. Lalu sekarang ia harus pulang sendiri gitu. Hanya ada satu cara agar ia tidak perlu menunggu taxi. Cika menatap genta dengan puppy eyesnya berharap cowok itu peka dan mau mengantarkan pulang.

" Kak anterin." rengek Cika tanpa sadar.

Genta mendengus pelan. Tapi tak urung ia mengkode dengan dagunya agar Cika naik ke motornya.

" Hmm."

Cika tersenyum lebar dengan senang hati ia menaiki motor besar genta. Untuk pertama kalinya cika merasakan di bonceng motor tinggi. Setelah memastikan Cika duduk dengan nyaman, genta menjalankan motornya.

" Woy cewek gue itu!" teriak Alex saat melihat genta membonceng gebetannya.

1
~abril(。・ω・。)ノ♡
Jadi ingin jadi penulis.
Wattped Love: semangat kak buat nulisnya
total 1 replies
Daisy
Nuansa yang mendalam
Wattped Love: makasih kak 👋
total 1 replies
Quản trị viên
Endingnya bikin nagih.
Wattped Love: makasih kak👋
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!