Kelly wanita berusia 24 tahun. Wanita dengan paras wajah yang cantik dan sangat polos. Kelly Aditisy Maheswari. Dia dikenal sangat lugu dengan memakai kacamata karena memiliki mata yang minus.
Memiliki seorang ibu yang tidak peduli kepadanya dan bahkan membedakan kasih sayang terhadap dirinya dan sang kakak.
Keluguannya benar-benar sangat dimanfaatkan dan bahkan calon suaminya sendiri berselingkuh dengan Tasya dan terpaksa bertunangan dengan Kelly hanya karena suatu tujuan.
Sampai seketika Kelly menyadari semua itu, dia mulai menyadari bahwa dirinya sangat tidak diinginkan, bahwa dirinya selama ini dibodoh-bodohi oleh keluarganya sendiri dan calon suami.
Hal itu membuat Kelly membalas dendam yang setimpal dengan apa yang telah dia terima selama 24 tahun hidup dalam ketidakadilan.
Farand pria yang disukai sang kakak bersedia membantu diri.
Lalu bagaimana kedekatan Kelly dan Farand dalam balas dendam Kelly.
Mari kita lihat dalam Novel ini....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nonecis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 14 Benar Schok
"Tasya!" ucap Farand yang menyusul masuk yang tidak sempat mencegah Tasya dan sepertinya juga sengaja tidak mencegah Tasya agar melihat Kelly.
Tasya yang berdiri di depan ranjang begitu terkejut melihat kamar Farand yang berantakan dengan pakaian milik seorang wanita, sepasang heels dan belum lagi sebelumnya melihat Farand tanpa pakaian.
Suara nafas Tasya begitu berat yang naik turun menoleh ke arah Farand dan melihat Farand dengan tetapan yang penuh pertanyaan.
"Kamu seharusnya tidak masuk Tasya, ini adalah ranah pribadi ku, aku sangat tidak suka privasiku diganggu," ucap Farand
"Jadi kamu sedang bersama wanita?" tanya Tasya yang terasa begitu sesak. Dia sangat berharap jika Farand berbohong padanya.
"Apa aku harus menjelaskannya?" Farand bertanya kembali dengan kedua alisnya terangkat.
Tasya yang benar-benar begitu terkejut seolah tidak menerima semua itu dan padahal dia tidak ada hubungan apa-apa dengan Farand. Tetapi hatinya sudah seakan terluka melihat kenyataan itu.
Mata Tasya melihat ke atas meja dan melihat ponsel yang terletak di sana yang sangat dia kenali. Hal itu membuat Tasya yang terlihat bingung.
"Kelly!" ucapnya dengan yakin pada ponsel tersebut itu adalah milik adiknya dan mata Tasya melihat ke arah ranjang yang melihat wanita yang tertidur di sana dengan wajahnya tertutupi sedikit rambut dan tidak jelas terlihat.
"Siapa wanita itu?" tanya Tasya yang sangat membutuhkan penjelasan.
"Tasya sebaiknya kamu keluar dari sini, kamu jangan mengganggunya, dia sedang beristirahat, aku juga tidak punya kewajiban untuk menjawab semua pertanyaanmu. Itu bukan urusan kamu," ucap Farand dengan santai yang membuat Tasya semakin kesal dengan Farand.
"Apa-apaan ini!" Tasya yang ingin memastikan wanita itu apakah benar yang ada di pikirannya atau tidak dan Tasya mendekati ranjang.
Betapa terkejutnya Tasya saat melihat jelas wanita yang tertutupi selimut itu benar-benar Kelly. Mata Tasya terbuka lebar sampai bola mata itu ingin keluar. Suara nafasnya yang semakin terdengar naik turun dengan kepala geleng-geleng yang pasti tidak percaya dengan situasi yang dihadapi dan nyata di depannya adalah Kelly.
"Farand kau tidur bersama adikku!" teriak Tasya dengan suara menggelegar yang sangat tidak terima.
"Pelankan suaramu Tasya. Aku sudah mengatakan keluar dari sini dan jangan mencari keributan. Kelly sedang kelelahan dan aku tidak ingin dia bangun," ucap Farand yang sangat mendukung semua rencana Kelly. Dia bahkan dengan sengaja membuat Tasya semakin panas.
Untung saja Farand mudah mengerti apa yang dimaksud Kelly yang tiba-tiba saja membuat gebrakan dan ternyata ingin menunjukkan kepada Tasya bahwa dia juga bisa melakukan apa yang dilakukan Tasya.
"Kurang ajar kau Kelly!" Tasya yang dipenuhi dengan amarah yang ingin menarik Kelly dari atas ranjang. Namun, hal itu sama sekali tidak jadi yang tiba-tiba saja ditarik Farand.
"Aku sudah mengatakan jangan mengganggunya dan sekarang kamu keluar dari tempat ini!" tegas Farand dengan suara sentakan.
"Kamu apa-apaan Farand. Kamu tahu jika dia sudah memiliki calon suami dan apa yang kamu lakukan!" Tasya marah-marah yang tidak terima dengan perkataan Farand.
"Aku punya kebebasan melakukan apapun yang aku mau dan sekarang kamu keluar dari!" tegas Farand yang mengusir paksa Tasya dan Tasya yang terus saja memberontak yang tidak ingin pergi. Sampai Tasya benar-benar keluar dari kamar tersebut dan Farand yang langsung menutup pintu kamar.
"Farand, Farand!" suara teriakan Tasya yang menggedor-gedor pintu. Dia bahkan sampai menangis yang pasti masih belum percaya dengan apa yang telah dia lihat.
"Apa yang telah kalian lakukan! Kalian mengkhianati ku!" teriak Tasya dengan penuh kemarahan yang seperti orang kesetanan.
Bahkan ada beberapa karyawan hotel yang lewat dan mereka bertanya-tanya melihat tingkah Tasya yang benar-benar sangat membingungkan yang tidak punya rasa malu menangis di depan kamar Farand.
Hahhhhh
Farand yang menutup pintu kamar membuang nafas perlahan ke depan, cukup menghilangkan banyak tenaga saat menyeret Tasya keluar dari kamar itu. Farand menoleh ke atas ranjang dan melihat Kelly ternyata sudah duduk dengan memegang selimut yang menempel di dadanya.
"Huhhhhh!" Kelly membuang nafasnya perlahan ke depan yang cukup lega dengan situasi yang dia ciptakan.
Tetapi jika dadanya dipegang pasti akan mendengar suara debaran dan jantungnya yang begitu kencang. Dia juga sangat tidak percaya bisa melakukan hal seperti itu.
"Kamu sudah puas?" tanya Farand dengan satu alis terangkat.
Kelly terdiam yang masih merenungi dirinya, apakah benar dia baru saja melakukan hal itu. Dia bahkan sudah kehabisan energi, baru saja melakukan keberatan seperti itu ya sudah kehilangan banyak tenaga.
"Sudah membuat kamarku berantakan dan membuat onar di kamarku. Kamu masih ingin melakukan sesuatu lagi?" tanya Farand yang belum mendapatkan respon dari Kelly yang masih bengong.
"Hey!" tegur Farand.
"Hah, iya," sahut Kelly dengan gugup
"Apa dia sudah pergi?" tanya Kelly.
"Mana aku tahu," jawab Farand.
"Aku harus melihatnya!" ucap Kelly yang ingin memastikan dan langsung berdiri dari ranjang dan saat melewati Farand membuat Farand menahan tangannya.
Kelly terkejut ketika tubuhnya terdorong kembali ke atas ranjang dan lebih kaget lagi saat Farand sudah berada di atas tubuhnya dengan kedua tangan Farand menyatukan 5 jemarinya pada 5 jemari Kelly.
Hal itu membuat Kelly benar-benar terkejut dengan mata melotot dan jantungnya berdebar dengan kencang, saat kedekatannya terjalin dengan Farand yang berada di atas tubuhnya.
"Bukankah kita harus melanjutkan semuanya," ucap Farand dengan suara serak dan tatapan matanya begitu dalam menatap Kelly.
"A-apa maksud kamu?" tanya Kelly dengan gugup.
"Kau sudah memulai semuanya dan maka harus diakhiri. Aku sudah membantu apa yang kau inginkan, bukankah harus membayar imbalanku," ucap Farand.
"Ta-tapi!" Kelly yang benar-benar sangat gugup yang tidak tahu berbicara apa dan matanya bahkan tidak berani lagi melihat pria yang berada di atas tubuhnya itu.
"Kenapa? Nyalimu sekarang sudah hilang?" tanya Farand.
"Bukan begitu! Tapi semuanya belum selesai, setelah ini pasti akan ada masalah. Dengan Tasya yang melihat diriku seperti ini bersama kamu dan aku yakin orang tuaku akan marah dan akan membela Tasya. Ini belum berakhir dan kamu belum bisa mendapatkan apa yang kamu mau," ucap Kelly.
"Jadi kau ingin memanfaatkanku?" tanya Farand.
"Hanya kamu yang bisa membantuku. Jadi aku mohon bantulah aku dan jangan setengah-setengah sampai aku benar-benar batal menikah dengan Rangga dan ketika kami benar-benar batal menikah, maka aku akan memberikan apa yang kamu mau," ucap Kelly.
Dia sekarang sepertinya sudah tidak peduli lagi dengan harga dirinya dan dia pedulikan adalah bagaimana cara membalas sakit hatinya agar tidak diinjak-injak oleh saudaranya sedan tunangannya.
"Jadi kau menginginkan aku untuk membantumu?" tanya Farand lagi.
"Hanya itu yang bisa aku lakukan," jawab Kelly.
"Kakak ku sangat menyukaimu dan aku ingin dia merasakan apa yang aku rasakan, bagaimana pria yang dia sukai telah menjalin hubungan dengan wanita lain. Dengan cara seperti itu aku juga menginginkan calon suamiku Rangga bisa sadar, kalau bukan hanya dia saja laki-laki satu-satunya yang mau bersamaku. Aku ingin membuktikan padanya, kalau aku bisa mendapatkan laki-laki menjauh lebih dari dia," ucap Kelly dengan tatapan mata yang penuh dengan dendam.
Bersambung...