NovelToon NovelToon
One Night With Duda

One Night With Duda

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda / One Night Stand / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4M
Nilai: 4.5
Nama Author: weni3

Berawal dari penghianatan sang sahabat yang ternyata adalah selingkuhan kekasihnya mengantarkan Andini pada malam kelam yang berujung penyesalan.
Andini harus merelakan dirinya bermalam dengan seorang pria yang ternyata adalah sahabat dari kakaknya yang merupakan seorang duda tampan.
"Loe harus nikahin adek gue Ray!"
"Gue akan tanggungjawab, tapi kalo adek loe bersedia!"
"Aku nggak mau!"




Ig: weni 0192

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon weni3, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 04

Setelah keputusan yang di berikan oleh pak Gian, Papah dari Andini. Raihan pamit untuk pulang dan memberitahu kedua orang tuanya dengan apa yang terjadi. Andika yang sejak tadi menatap Raihan dengan sorot wajah kecewa akhirnya berusaha berdamai dengan keadaan yang ada.

Kakak dari Andini itu mendekati Raihan dengan melayangkan satu kali pukulan di perut Raihan yang membuat dia meringis kesakitan. Sang mamah dan papah yang melihat sempat ingin membentak tapi di urungkan saat melihat Andika menarik tubuh Raihan dan memeluknya.

"Gue kesel sama loe njir, loe sahabat gue, tapi ngapa adik gue juga harus jatuh di makan sama sahabat gue sendiri! tapi gue tau setiap yang loe lakuin sudah ada perhitungannya terlebih dahulu."

Andika dan Raihan saling menatap, Raihan sangat merasa bersalah dengan keluarga sahabatnya ini. Bahkan merasa tidak enak dengan Andika tapi semua sudah terjadi dan yang harus di lakukan saat ini adalah mempertanggungjawabkan semuanya.

"Sorry ...."

"Gue harap loe sabar ngadepin adik gue!"

"Hmm...."

"Om Tante aku pulang, nanti malam akan aku bawa kedua orang tuaku untuk melamar Andin." Raihan dengan sopan mencium tangan kedua orang tua sahabatnya.

Pulang dengan hati yang tak karuan, harus menghadapi papah yang mungkin akan murka. Dan wajah kekecewaan dari sang mamah.

Tak ada rencana akan menikah dalam waktu dekat, tapi karena insiden semalam harus cepat tanggung jawab. Pusing nya bertambah kala pesan masuk dari Andini yang mengatakan tak ingin dinikahi olehnya.

...Maaf jika aku semalam tanpa sadar sudah menggoda kakak, tapi aku pun tak ingin menikah dengan kakak. Aku harap kakak mengerti dan anggap semua tak pernah terjadi....

"Tapi aku bukan seorang pecundang yang lari dari tanggung jawab!"

Raihan masuk kedalam rumah ke dua orang tuanya. Kebetulan sang papah baru akan berangkat ke kantor tetapi di tahan oleh Raihan.

"Pah bisa duduk sebentar, ada yang ingin Rai katakan dengan papah dan mamah." Raihan menghentikan sang papah yang akan keluar rumah.

"Duduk dulu pah!"

Vino dan Sifa pun menurut, mereka duduk kembali di ruang keluarga. Melihat raut wajah sang anak yang babak belur membuat Sifa segera mendekati.Tetapi menjadi tanda tanya besar karena Raihan tak pernah seperti ini sebelumnya.

"Sayang kamu kenapa nak?"

"Biasa mah lelaki." Raihan berusaha untuk tersenyum dan meraih tangan sang mamah yang ada di pipinya. Ia genggam dengan penuh kasih sayang. Tak tega jika setelah ini membuat sang mamah kecewa.

"Lelaki apa harus sampai babak belur begini nak, kamu ada masalah apa?" tanya Sifa dengan raut wajah khawatir.

Raihan tersenyum mendengar pertanyaan mamah, kemudian beralih menatap sang papah yang sejak tadi menatapnya tajam.

"Ada apa?"

"Aku ingin mamah dan papah malam ini melamarkan seorang gadis untukku."

Pernyataan itu jelas membuat kedua orangtuanya terkejut, apa yang terjadi sebenarnya, kenapa mendadak seperti ini.

"Kamu ingin menikah nak?"

"Apa yang kamu lakukan?" tanya Vino penuh selidik.

"Pah..."

"Anakmu tak akan begini jika tak terjadi apa-apa mah, kamu menghamili anak gadis orang?" tanya Vino lagi.

Raihan menarik nafas dalam kemudian menatap kedua orangtuanya dengan bergantian. "Raihan tidur dengan Andini semalam mah Pah, adik dari Andika."

Sang mamah tercengang mendengar ucapan putranya, yang bener saja jika anaknya yang kalem dan begitu sayang dengan kedua orang tua bisa melakukan hal memalukan dan mencoreng nama baik keluarga.

PLAK

PLAK

"Papah nggak pernah ngajarin kamu menjadi pria bejat seperti ini Rai! papah mengerti kamu sudah lama menduda tapi bukan berarti kamu seenaknya saja melakukan itu dengan wanita!" bentak papah sedangkan mamah sudah terisak melihat kemarahan suaminya dan kenyataan yang terjadi pagi ini.

"Maafin Rai Pah," Rai turun dan bersimpuh di depan kedua orang tuanya. Dia terima apapun konsekwensi yang ada karena nyatanya memang ia salah.

"Mah, maaf ngecewain mamah."

"Kenapa sampai seperti ini Rai?"

"Maaf jika Rai tak bisa menahan saat godaan itu datang mah, tapi Rai akan bertanggung jawab atas apa yang Rai perbuat. Rai minta tolong pada mamah dan papah untuk datang ke rumah keluarga Andika malam ini," lirih Raihan.

"Bangun!"

"Pah...." Sifa sudah takut jika suaminya akan bertindak kasar lagi pada Raihan.

Raihan bangun dan berdiri di hadapan papah, "Cepat persiapkan semuanya dan segera menikahinya sebelum membuat malu keluarga!" tegas Vino kemudian pergi dari sana meninggalkan Raihan yang masih tertunduk dan istrinya yang hanya diam termenung.

"Maaf mah..."

Sifa tersenyum kemudian memeluk Rai, tangannya mengusap lembut kepala Rai. " Nanti malam kita temui calon mantu mamah, semoga ini yang terbaik. Dan menjadi jodohmu untuk selamanya nak!"

"Aamiin, makasih mah."

Sampai sore hinggap menjelang malam Andini tak kunjung keluar dari kamar membuat sang mamah khawatir, apa lagi kedua orang tua Rai sebentar lagi akan datang.

"Andin....buka pintunya nak, kamu belum makan dari pagi."

Mamah terus mengetuk pintu kamar Andini yang terkunci rapat. "Nak....."

"Sayang jangan gini, jangan buat mamah semakin sedih."

ceklek

Andin keluar dengan penampilan yang berantakan, mata sembab rambut acak-acakan dan baju yang semalam di pakai.

"Anak mamah belum mandi? apa sabunnnya habis? atau airnya yang nggak mau bersahabat sama kamu hari ini?"

"Mah...."

Mamah tersenyum menatap wajah kesal Andin, beliau mengajak anaknya untuk masuk ke kamar mandi. "Mau ngapain sich mah?"

"Mandi lah, apa mau mamah mandikan?"

"Males mah." Andin yang ingin kembali menuju ranjang segera di tarik oleh mamah hingga masuk ke kamar mandi.

"Kamu ini jorok banget, cantik-cantik nggak mau mandi, kamu betah ya nyium aroma tubuh Rai?"

"Mamah nich bicara apa sich mah?"

"Wangi tubuh Rai masih nempel di badan kamu, bilang nggak mau tapi betah." mamah sengaja meledek Andin agar suasana hatinya membaik, mamah tau betapa terpuruknya Andin saat ini. Beliau pun merasakan hal yang sama malah lebih dari ini, tapi tak ingin terus diam dan meratapi semuanya.

Andin mencium badannya sendiri, memang benar kata mamah, aroma tubuhnya beda. Dengan kesal Andin segera mandi dan membersihkan diri.

"Mamah tunggu di bawah ya sayang, pakai baju yang sudah mamah persiapkan!" seru mamah kemudian meletakkan sebuah dress yang sudah ia persiapkan sejak tadi siang.

Setelah mandi Andin memakai baju yang sudah di persiapkan sang mamah, malas sebenarnya. Ingin berganti baju tidur saja dari pada harus memakai dress yang seperti ini. "Eh....kamu mau kemana lagi Andin?" seru mamah yang tiba-tiba masuk ke dalam kamar Andin.

"Mau ganti baju tidur, ngapain juga pakai baju begini."

"Sayang, mamah mohon. Orang tua Raihan sudah sampai, jangan buat mamah dan papah semakin malu dan kecewa nak. Kami juga nggak akan memaksamu untuk menikah jika bukan karena kesalahan kamu sendiri."

"Mah...." Andin segera memeluk tubuh sang mamah, dia menyesal sangat menyesal tapi memang semua karena dia yang mulai.

Mamah keluar dari kamar Andin dengan perasaan lega, akhirnya putrinya bisa luluh juga. Mamah mendekati kedua orang tua Rai yang sudah duduk di ruang tamu.

"Maaf jika kedatangan kami tak membawa buah tangan apapun. Ini semua mendadak dan saya minta maaf atas kesalahan anak saya." papah Vino dengan ramah meminta maaf.

"Nggak apa-apa pak Vino, ini semua karena kesalahan anak-anak dan saya berterima kasih atas itikad baik bapak dan bu Sifa yang sudah berkenan datang kesini."

Raihan hanya diam menundukkan kepala, sedangkan Andika sejak tadi diam memperhatikan. Tak tega melihat wajah sahabatnya yang bertambah merah, jelas pasti karena tangan papahnya sendiri.

"Iya, Rai ingin mempertanggungjawabkan perbuatannya pak, dia ingin menikahi putri bapak."

"Andinnya kemana jeng?" tanya Sifa yang sudah tak sabar ingin bertemu dengan calon menantunya, karena memang sudah lama Andin tak ikut Andika ke rumah.

"Owh iya jeng, sebentar biar di panggilkan." mamah menatap Andika yang sejak tadi diam di samping papahnya. "Andika panggil adik kamu di kamar!"

"Iya mah, eh....itu dia mah."

Andini turun dari tangga dengan langkah perlahan. Matanya fokus pada pria yang semalam bergelut di ranjang bersamanya. Hingga tatapan itu terbalaskan, Raihan menatap Andini tanpa berkedip.

"Mau menolak tapi kenapa berpenampilan seperti ini..."

1
Ridho Salju
mantap..👍sosor aja😄😄😄😄
Ridho Salju
😄😄 lucu sekali..,
Diny Julianti (Dy)
ha ha ha Andika kena getahny.... kocak asli
Diny Julianti (Dy)
🤣🤣🤣🤣Dika bner2 ye
Diny Julianti (Dy)
lucu parah nih cerita
Diny Julianti (Dy)
🤣🤣🤣
Diny Julianti (Dy)
asli ngakak sama Andika bisa2 ny pake bungkus wajik, perkosa adeny biar tek dung
Diny Julianti (Dy)
lucu bneran niy cerita sukaaa bgt
Diny Julianti (Dy)
ngakak minuman OB dksh Andin🤣🤣🤣🤣😉
Diny Julianti (Dy)
bneran lucu, Rai ny sabar udh dewasa
Diny Julianti (Dy)
🤣🤣🤣🤣
Diny Julianti (Dy)
ha ha ha lucu
Diny Julianti (Dy)
lucu
Mahyuni Suanti
Luar biasa
Mahyuni Suanti
ya ampunnnn gilak thorr😂😂🥰🥰❤️❤️🙏 ini mah seruuuu bangett aku bacanya thorr. trhiburrrr bangettt
mkasih bnyak thorr🫰
Mahyuni Suanti
sumpahhhh ngakak aku thor😂😂😂
Mu'rifatul Laili
Luar biasa
Sri Utami
seru suka banget karakter ceweknya gak lebay
Hrawti
Luar biasa
Tama Ngenana
waduh senang banget jadi 😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!