Lizda adalah gadis muda yang polos. Bertemu dengan Daniel saat merantau dan terbuai jerat cinta nya hingga memutuskan untuk menikah. Satu per satu masalah mulai muncul. Masalah yang di anggap sepele justru menjadi bencana besar, hingga dirinya memergoki sang suami berselingkuh dengan wanita lain saat hamil.
Lalu Lizda memutuskan untuk bercerai dan menikah lagi.
Apakah semua permasalahan rumah tangga adalah murni kesalahan sang laki-laki atau justru ada kesalahan perempuan yang tidak di sadari? Konflik rumah tangga dari kebanyakan orang ternyata bukan lah bualan semata.
Terima kasih untuk semua support kalian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29
"Akan kurang sopan jika aku melayani klientku seperti itu, mari silahkan." Lizda mencoba profesional agar tidak terlalu dianggap mudah bagi laki-laki, apalagi ini merupakan pertemuan pertama mereka.
Meskipun jantungnya tidak aman karena debaran yang hebat namun Lizda mampu menutupinya, statusnya sebagai istri Daniel juga masih melekat.
"Ini ada beberapa mobil yang sudah cukup familiar dikalangan perusahaan. Kapasitas 6 sampai 7 orang, aku bisa memberikan diskon serta asuransi yang diinginkan," terang Lizda yang masih ditatap oleh John.
"Baiklah sementara aku mungkin akan mengambil 5 unit, bisa di bantu antar juga ke lokasi kantorku?" pinta John.
"Dengan senang hati, lusa akan aku antar ke sana dan akan aku pastikan tiba dengan baik." Lizda mengulurkan tangannya untuk bersalaman.
Setelah negosiasi serta pembayaran selesai Lizda mengantar John sampai ke halaman parkir sebagai bentuk terima kasihnya. Karena sudah tidak ada pekerjaan lagi yang akan di kerjakannya, Lizda berniat mengunjungi Sari ke butik.
Butik yang sudah pernah membantunya di masa sulit.
"Selamat siang, ada yang bisa di bantu?" salam yang selalu terucap saat pelanggan datang ke butik itu.
Saat pandangan Sari menengadah dan melihat bahwa yan datang adalah sahabatnya mereka tertawa bersama. Sari mengajak Lizda untuk duduk di ruangannya.
"Eh Sar, tatapan John menurutku sangat aneh. Apa dia tidak tahu jika aku ini masih punya suami?"
"Aku bilang padanya bahwa hubunganmu dengan suamimu sudah tidak baik-baik saja, dia juga duda kok. Kalian juga terlihat cocok," goda Sari.
"Memang betul dia menawan, tapi aku tidak mau di anggap berkhianat karena statusku masih istri Daniel. Setelah anak ini lahir aku akan segera mengurus surat cerai." papar Lizda sembari meminum jus yang di sediakan Sari.
Keesokan harinya Lizda sudah siap mengantar papanya ke rumah sakit tanpa supir.
Dokter meresepkan obat lanjutan yang harus terus di konsumsi papanya secara rutin hingga pengobatannya selesai dan di nyatakan sembuh. Mereka segera pulang setelah mendapatkan obat dari dokter, kondisi nafas Marco yang sudah sering sesak membuat Lizda semakin khawatir.
Tetapi di depan gerbang besar rumah Marco terlihat ada tamu tidak di undang, yaitu Daniel. Hanya berdiri di samping mobilnya, para penjaga tidak mengizinkannya masuk tanpa izin Marco.
"Mau apa lagi bajing*n itu ke sini, kondisi papa sedang lemah aku tidak mungkin membuat kekacauan," batin Lizda yang geram melihat suaminya ada di depan rumah.
"Itu Daniel, mau apa dia?" tanya Marco.
Ternyata setelah melihat mobil Lizda, Daniel mendekat namun berdiri di sisi kiri tempat Marco duduk. Lizda membuka kaca mobil guna menanyakan maksud kedatangannya ke sini.
"Pa, izinkan aku berbicara ke Lizda. Aku harus meluruskan masalah rumah tanggaku. Anak yang ada di kandungan Lizda juga anakku, aku tidak mau masalah ini berlarut panjang. Aku juga merindukan Aska anakku," Daniel mengemis di hadapan Marco, awalnya Marco hanya membiarkannya.
Tetapi Daniel terus memohon hingga akhirnya Marco memberikan kesempatan Daniel untuk masuk dan berbicara dengan Lizda juga bertemu dengan Aska.
Lizda mengantarkan Marco masuk ke kamar lebih dulu, setelah itu dirinya baru keluar dan menemui Daniel dengan tatapan marah.
"Apalagi selain tabungan anakmu yang kamu inginkan dariku?" ketus Lizda.
"Kondisi papamu sudah seperti itu, kamu mau membunuhnya dengan pertengkaran kita? Kamu juga yang menyatakan bahwa kita tidak akan bisa bercerai sampai anak itu lahir." Daniel menyeringai.
"Aku tahu kamu ke sini karena sudah selesai dengan wanitamu itu kan?" pekik Lizda yang membuat Daniel terheran darimana istrinya tahu akan hal itu.
"Sejujurnya aku sudah tidak peduli, aku hanya akan bertahan hingga anak ini lahir lalu aku akan tetap menggugat cerai!" imbuhnya lagi.
"Aku akan membuat hubungan kita seolah baik-baik saja sampai pengadilan tidak akan mengabulkan gugatanmu,"
Lizda tidak memperdulikan ucapan Daniel dan meninggalkannya begitu saja.
Di sisi lain Lidya sudah selesai operasi.
Kondisinya masih lemah karena luka yang di balut perban cukup tebal ada di dekat tulang selangka lehernya. Namun, tidak lupa Lidya melakukan panggilan video dengan papanya saling memberikan kabar.
Lizda juga terlihat menemani di samping papanya.
Lizda : Kamu sehat-sehat, Dek. Supaya bisa cepat bekerja lagi, setelah itu jalani hidup yang sehat ya.
Lidya : Kakak juga apalagi sekarang sedang hamil. Lalu bagaimana hubungan kakak?
Lizda menceritakan bahwa hari ini Daniel datang untuk memperbaiki hubungan, dia berharap seluruh keluarganya tidak panik. Karena setelah anaknya lahir Lizda akan segera menggugat cerai, serta sedang mencari bukti-bukti untuk menguatkan alasan perceraiannya.
Vonny : Betul ya kamu harus tegas. Awas saja kamu melakukan kesalahan lagi!
Mereka semua tertawa karena sudah biasa mendengar celetukan Vonny yang memang selalu pedas.
Vonny juga menyatakan bahwa akan pulang beberapa hari lagi setelah kondisi Lidya kembali membaik.
Sedangkan Daniel sedang menikmati indahnya hidup kembali di rumah mewah yang selalu dia dambakan. Meluruskan kakinya di sofa empuk sembari melihat anaknya bermain.
Masalah di dalam rumah tangga memang selalu berputar-putar karena akan sulit memutuskan hubungan apabila sudah menikah. Kesalahan Lizda adalah menikah dengan seorang yang tidak memiliki tanggung jawab sama sekali.
Perasaan yang terombang-ambing membuat Lizda memiliki celah di hatinya untuk mengagumi laki-laki lain. Apa dia akan menjatuhkan hatinya kepada John, seseorang yang baru dia temui? Atau akan ada laki-laki lain?
---------------
Terima kasih buat kalian yang selalu setia membaca dan mengikuti setiap episodenya. Semoga sehat selalu ya