Era kekacauan telah tiba. Ramalan penyihir ratusan tahun telah terwujud.
Sang Penjahat telah tiba untuk menuntut ketidakadilan.
Menantang dunia dan surga.
Saatnya kalian semua membuka mata dengan kemunculanku.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Galih Pratama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ujian Kekuatan.
Ujian pendewasaan resmi dimulai setelah Kaisar Naga Yin melakukan peresmian yang megah.
Dari bangku penonton, suara sorak-sorai menggema, memberikan semangat bagi setiap peserta yang berjuang, termasuk di antaranya, Luo Yi, yang menyaksikan dengan cemas.
Ujian pertama adalah ujian kekuatan. Setiap peserta dihadapkan pada sebuah tali tambang yang tebal dan berat. Mereka diminta untuk menarik tali tambang itu menuju wilayah mereka masing-masing, bertarung untuk mengeluarkan lawan dari area yang telah ditentukan. Suasana menjadi tegang, dan penonton menantikan aksi seru dari para peserta.
Luo Yi tertegun mendengar penjelasan ujian ini. Ujian pertama saja sudah sangat sulit menurutnya—sungguh di luar dugaan banyak orang. Terlebih lagi, para peserta dilarang menggunakan energi tenaga dalam. Dalam keadaan seperti ini, akankah Luo Yan bisa melewatinya?
Setelah peresmian dan menyaksikan beragam kontestan menjalani ujian kekuatan, Kaisar Naga Yin perlahan bangkit dari kursi penontonnya.
Sama seperti tahun-tahun sebelumnya, tampaknya tidak ada yang bisa menarik perhatian Kaisar, meskipun putra mahkota juga mengikuti ujian pendewasaan.
Melihat ayahnya berjalan pergi, mata pangeran mahkota pertama, Yin Huo, bergetar. Ia mengepalkan tangannya, berusaha keras memastikan setiap tetes keringat dan darah yang telah dikorbankan tidak sia-sia dan bisa menarik perhatian sang Kaisar.
Tak lama, Yin Huo berhasil mengalahkan lawannya satu persatu dalam hitungan detik.
Ketika ia melihat ayahnya berbalik, senyum cerah muncul di wajahnya. Ia melambaikan tangan penuh semangat. "Lihat aku, ayah! Bukankah aku sangat kuat?" Namun, senyumnya memudar seiring ia menyadari bahwa perhatian sang Kaisar tertuju pada tujuh peserta lainnya yang tampak tenang, seolah tidak ada hal yang luar biasa terjadi.
Ketujuh orang itu mengalahkan lawan-lawan mereka dengan sekejap, hanya dalam satu tarikan napas.
“Siapa sebenarnya mereka?” pikir Yin Huo dengan merinding. Tidak bisa membiarkan ketujuh orang ini merebut perhatian ayahnya, ia bertekad untuk memenangkan ujian kekuatan dengan segala cara.
"Pangeran Mahkota, Yin Huo, dan Pangeran Kesembilan, Luo Yan. Silakan bersiap di posisi kalian masing-masing!"
Beberapa detik kemudian, namanya dipanggil. Mata Yin Huo melebar, terkejut mengetahui bahwa Luo Yan adalah anak yang selalu menarik perhatian Kaisar Naga Yin.
Yin Huo menegaskan dalam hati, ia tidak akan kalah. Bagaimana mungkin ia, seorang pangeran mahkota, kalah dari anak seorang selir?
Di bangku penonton, Luo Yi mengamati dengan penuh harap ketika nama anaknya disebut. Mengetahui siapa yang akan dilawan anaknya, ia hanya bisa berharap kepada dewa kemenangan akan berpihak pada Luo Yan.
"Salam, Pangeran Mahkota, Yin Huo. Nama saya Luo Yan," ucap Luo Yan dengan percaya diri.
"Salam, Luo Yan. Aku adalah sang Pangeran Mahkota. Mari bertarung dengan kekuatan penuh," balas Yin Huo dengan tatapan tajam.
"Pangeran Mahkota, aku sarankan agar kau menyerah saja di sini," ujar Luo Yan tenang.
"Apa katamu?! Beraninya kau meremehkan Pangeran Mahkota!" geram Yin Huo, tidak terima.
"Jika di masa lalu kita mungkin bisa seimbang, sekarang keadaan sudah sangat berbeda. Kau bahkan tidak dapat menang untuk menggerakkan pakaianku," balas Luo Yan dengan nada menantang.
Yin Huo, dengan darah keturunan ahli beladiri yang kuat, memang terlihat superior. Mungkin bakat beladirinya lebih hebat daripada Luo Yan, pikir Luo Yi saat itu, penuh kecemasan.
Namun kenyataannya, ketika pertarungan dimulai, Luo Yan dengan mudah menang melawan Yin Huo. Sang Pangeran Mahkota tidak dapat mempertahankan talinya bahkan untuk satu detik saja. Ia terpaksa digerakkan oleh kekuatan Luo Yan, dorongan yang sangat kuat hingga keduanya saling bersentuhan.
Momen itu menghebohkan penonton; pangeran mahkota terangkat oleh Luo Yan! Mata semua orang terbelalak melihat kekuatan luar biasa Luo Yan, sementara Kaisar Naga Yin tersenyum lebar. Sudah sangat lama dirinya tidak bersemangat seperti sekarang.