NovelToon NovelToon
Love Me, Again

Love Me, Again

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Cintapertama / Nikahkontrak / Perjodohan / Patahhati
Popularitas:8.3M
Nilai: 4.8
Nama Author: embunpagi

Hampir separuh dari hidupnya Gisell habiskan hanya untuk mengejar cinta Rega. Namun, pria itu tak pernah membalas perasaan cintanya tersebut.

Gisell tak peduli dengan penolakan Rega, ia kekeh untuk terus dan terus mengejar pria itu.

Hingga sampai pada titik dimana Rega benar-benar membuatnya patah hati dan kecewa.

Sejak saat itu, Gisel menyerah pada cintanya dan memilih untuk membencinya.

Setelah rasa benci itu tercipta, takdir justru berkata lain, mereka di pertemukan kembali dalam sebuah ikatan suci.

"Jangan sok jadi pahlawan dengan menawarkan diri menjadi suamiku, karena aku nggak butuh!" ucap Gisel sengit

"Kalau kamu nggak suka, anggap aku melakukan ini untuk orang tua kita,"

Dugh! Gisel menendang tulang kering Rega hingga pria itu mengaduh, "Jangan harap dapat ucapan terima kasih dariku!" sentak Gisel.

"Sebegitu bencinya kamu sama abang?"

"Sangat!"

"Oke, sekarang giliran abang yang buat kamu cinta abang,"

"Dih, siang-siang mimpi!" Gisel mencebik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon embunpagi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 19

Rega baru saja keluar dari ruang operasi saat Nandira menghampirinya.

"Ga, pulang bareng yuk! sekalian makan malam di rumah. Papa katanya kangen ngobrol sama kamu. Dia minta aku buat ngajak kamu ke rumah kalau kamu ada waktu," ucap Dira.

"Tumben profesor nggak ngomong langsung sama aku kalau ngundang aku ke rumah? Tapi, maaf aku nggak bisa. Malam ini aku ada acara penting. Sampaikan maafku kepada profesor. Aku pergi dulu!" Rega langsung meninggalkan Dira.

Rega harus menghadiri acara pengajian yang akan di gelar di kediaman Parvis malam ini. Sejak tadi mamanya sudah menelepon" Ya, ma... Aku lagi mau otw kw sana," ucap Rega melalui sambungan telepon sesaat setelah masuk ke dalam mobilnya.

"beneran kan? buktiin sama Mama kalau kamu memang baik-baik saja!"

Rega memejamkan matanya sejenak, "Iya setengah jam lagi Rega sampai," ucapanya. Panggilan pun berakhir.

.

.

.

Sekitar jam delapan malam, pengajian di kediaman Parvis akan segera di mulai. Kendra dan adiknya sudah datang beberapa saat yang lalu. Di susul oleh Rega yang sampai beberapa menit kemudian.

Gisel dan kendra duduk terpisah dalam acara pengajian malam tersebut. Para wanita duduk di dekat Gisel sementara para pria di sebelah Kendra, termasuk Rega. Pria itu duduk persis di samping Kendra.

Sesekali Gisel melihat ke depan, dimana dua pria itu duduk berdampingan. Satu diantaranya adalah masa lalunya dan satunya lagi calon masa depannya.

Rega yang sadar jika Gisel diam-diam melihat ke arahnya tersenyum pada gadis itu. Gisel langsung mendunduk.

Diantara banyak yang hadir di acara tersebut, adas sosok yang sejak tadi Kendra cari namun tak ketemu. Sarah. Wanita itu sama sekali terlihat dalam acara itu dari awal hingga acara kini hampir selesai.

"Kend, bisa kita bicara sebentar?" ajak Rega. Kemdra yang sejak tadi celingak celinguk mencari sahabatnya menoleh, "bisa, dok. Mau ngomong apa?" ucapnya kemudian.

"Aku cuma ingin mengucapkan selamat sam kamu. Akhirnya kamulah yang Gisel pilih untuk menjadi pendampingnya. Seperti yang pernah kamu tahu, aku pernah menyakiti perasaannya begitu dalam. Aku berharap dan percaya kamulah pria yang tepat untuk menyembuhkan luka itu. Aku titip Gisel. Aku yakin kamu bisa membahagiakan dia!" Rega menepuk bahu Kendra, seolah pria itu sedang memberi beban tanggung jawab untuk membuat Gisel bahagia.

Kendra mendengus pelan, yang menciptakan luka siapa yang di beri amanah untuk menyembuhkan siapa, pikirnya.

Selain Kendra, Senja juga mengkhawatirkan Sarah. Pasalnya wanita itu beberapa hari ini ijin tidak masuk kerja karena sakit. Jika kemarin-kemarin ponselnya masih aktif, malam ini tidak.

"Kenapa sayang? sejak tadi aku lihat kamu gelisah, siapa yang kamu telepon?" tanya Elang.

"Ini Boo, kemarin sarah tuh bilang kalau lagi nggak enak badan. Aku belum sempat lihat kondisinya karena kan sibuk untuk acara malam ini. Tadi malam nomornya masih aktif, aku masih chatan sama dia dan dia bilang malam ini akan datang ke pengajian ini, tapi sekarang dia nggak datang. Noronya juga nggak aktif dari tadi akku coba hubungi. Akku jadi khawatir, perasaanku nggak enak, " ucap Senja.

"Mau cek ke apartemennya? aku antar!" tawar Elang.

''tapi, acara di sini belum selesai. Aku sendiri aja ke sananya, boo,"

Karena Elang juga tak enak jika meninggalkan acara sang adik, akhirnya Senja pergi ke apartemen sarah sendiri.

''kabari aku kalau ada apa-apa," pesan Elang saat mengantar Senja ke dalam mobil.

''Hem, titip anak-anak," sahut Senja sebelum akhirnya ia melajukan mobilnya menuju apartemen sahabatnya..

.

.

.

Sesampainya di apartemen Sarah, Senja langsung memencet bel. Namun, pintu tak kunjung di buka. Bahkan setelah Senja menunggu beberapa saat lamanya dan sudah beberapa kali memencet bel. Hal itu membuat Senja semakin khawatir.

Beruntung, Senja memiliki akses untuk masuk"sorry Sar, aku masuk tanpa ijin kamu. Aku khawatir kamu kenapa-kenapa di dalam, " gumam Senja sembari mencoba menekan kode pintu apartemen Sarah.

Senja masuk dan langsung menuju ke kamar sahabatnya tersebut.

"Sarah!" betapa terkejutnya Senja melihat Sarah duduk di tepi ranjang dengan memeluk kedua lututnya. Menenggelamkan wajahnya di anatara lututnya.

Senja langsung mendekati sarah yang masih menangis dalam diamnya', '' ya ampun, Sar. Kamu kenapa?" Senja bersimpuh di depan sarah. Wanita itu mengangkat wajahnya, Senja semakin kaget karena wajah Sarah sangat sembab akibat kelamaan menangis.

Tak ada suara yang sarah katakan, ia hanya menatap Senja dengan perasaan bersalah. Air matanya menetes begitu saja, ia terlalu malu untuk bertemu sahabatnya tersebut.

Senja yang bingung dengan sahabatnya tersebut, mengalihkan pandangannya pada benda yang tergeletak tak jauh dari sarah duduk tersebut.

Senja mengambil benda yang tak lain adalah tespect tersebut. Senja benar-benar terkejut saat melihat ada garis dua berwarna merah pada tespect tersebut. Ia sampai menutup mulutnya tak percaya dengan apa yang ia lihat. Senja beralih menatap Sarah, "Ini apa, Sar? ini punya siapa?" tanyanya.

Sarah tak menjawab, lidahnya terlalu kelu untuk mengaku kalau itu miliknya.

Tak perlu di jawab pun, dari ekspresi yang Sarah tunjukkan, Senja sudah bisa menduga jika benar itu tespect Sarah. Mata Senja langsung berkaca-kaca. Ia langsung memeluk Sarah, " Ya Allah, Sar. Kenapa bisa begini?"

Tangis yang sejak tadi sarah tahan akhirnya pecah juga. Ia memang butuh seseorang untuk menguatkan di saat buruk seperti ini.

"Siapa yang melakukan ini? siapa laki-lai itu?" tanya Senja.

Tangis Sarah justru semakin pecah. Ia benar-benar tak sanggup mengatakan siapa ayah dari bayi yang ia kandung saat ini.

"katakan, Sar! Katakan siapa laki-laki itu?" desak Senja. Sebagai sahabat sekaligus bos dari sarah, ia merasa kecolongan. Selama ini ia tak pernah tahu kalau sarah menjalin hubungan dengan seorang pria bahkan sampai sejauh ini.

"Apa Dia tahu hal ini?" tanya Senja dan Sarah menggeleng. Membuat Senja mendengus.

'' katakan siapa dia? biar aku minta pertanggungjawabannya! jangan mau enaknya saja. Siapa dia, sar? Katakan!"

" Dia nggak salah. Aku yang salah," ucap Sarah yang akhirnya bersuara lirih.

'' Seharusnya waktu itu aku bisa jaga diri. Seharusnya aku menolak saat dia melakukannya, ini salahku, salahku. Dia nggak salah, dia nggak sadar waktu itu," ucap Sarah yang mana membuat Senja semakin tak mengerti siap yang di maksud oleh sarah.

'' Dia siapa?" tanya Senja.

Sarah kembali bungkam. Ia benar-benar tak ingin merusak semuanya.

Lagi-lagi Senja mendengus, ''Apa aku kenal orangnya?" tanyanya lagi.

Sarah tak menyahut. Namun Senja mengambil kesimpulan jika ia kenal dengan pria yang telah menghamili sahabatnya tersebut.

"Siapa dia? Mau sadar atau tidak, dia harus bertanggung jawab!"

"Aku nggak mau merusak kebahagiaannya," lirih sarah.

Senja tak peduli dengan ucapan Sarah. Persetan dengan kebahgaiaan pria itu. Yang penting dia harus bertanggung jawab.

'' Anton? "tanya Senja menerka siapa pria yang pernah terlihat akrab dengan Sarah. Sarah menggeleng.

''Bian?'' lagi-lagi sarah menggeleng.

Senja mengabsen setiap pria yang ia kenal, yang sebgain besar adalah karyawannya sendiri. Dan dari semuanya sarah tak mengakuinya. Hingga Senja sampai pada sebuah nama yang melintas di otaknya dan ini adalah tebakannya terakhir karena semuanya sudah ia tanyakan.

"tak perlu kamu jawab, aku tahu siapa orangnya. Aku akan buat perhitungan dengannya. Aku akan memintanya bertanggung jawab atas apa yang sudah ia lakukan sama kamu!" Senja berdiri penuh emosi.

Namun, dengn cepat sarah mencegah, '' jangan katakan appun padanya. Aku tidak mau merusak pernikahannya. Aku yang salah, Senja. Aku yang salah. Aku nggak mau merusak kebahagiaan Gisel. Jangan lakukan apapun! Kend nggak salah, waktu itu dia mabuk dan aku... Aku yang nggak tahu diri mau melakukannya! ''

Tubuh Senja lemas seketika, ia berharap tebakannya salah, tapi ternyata benar.

'' tapi dia tetap harus tahu dan bertanggung jawab, " ujar Senja lirih.

Sarah menggeleng, '' besok adalah hari pernikahan Kend dan Gisel. Aku nggak mau Merusaknya. Aku nggak mau melihat taun besar menanggung malu. Aku nggak mau melihat Gisell terluka lagi. Ini salahku, biar aku yang menanggungnya sendiri,''

Senja diam, banyak hal yang kini melintas di dalam benaknya. Jika tadi ia menggebuk ingin meminta pertanggungjawaban pria itu, banyak yang ia pikirkan. Hanya tinggal menghitung jam saja pernikahan akan di langsungkan. Ia tak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika semua tahu tentang hal ini. Keluarga besar sang suami, terutama Gisel. Apa ia sanggup melihat adik iparnya itu kembali terluka?

"Ya Tuhan, apa yang harus aku lakukan?"

1
Wiwik murniati
Biasa
Wiwik murniati
Lumayan
Ruby Vee
ya allah ini bapak bapak 😁😁😁😁😁😁
Suherni 123
salah Rega juga sih,,ada gosip begini di diemin si Dira gibah gak di klarifikasi,, selalu nurutin maunya Dira
Ruby Vee
ya alaah kok jadi sewot sih sel , kan cuma minta dijemput doang
Ruby Vee
pengorbana rega demi untuk membuat gisel mengubah dunia gisel agar suksek
Suherni 123
Rega nya juga welcome sama Nandira,,coba di batasi ,di klarifikasi
Suherni 123
kecewa pasti masih lah walaupun berpura pura baik baik saja
Suherni 123
tuh si Daddy aja ngerti masa Rega kudu dikasih tau aja,,, harusnya klarifikasi apalagi Rega orang nya gak pedulian malah yg begitu yg di manfaatin lah
Suherni 123
senjata makan tuan tuh jadinya Ga,,,
Ahmad Nashrullah
sdh tahu nadira gimana masih aja memberi celah,,,,,,za jd lelaki jg senaif itu,,,,,,,
Ahmad Nashrullah
mantap sell,,,,,,wanita gatal macam hesti patut si skak biar g tambah menjadi,,,,
Ahmad Nashrullah
tuh kan kok ada wanita g tahu malu kek hesti,,,,,,dokter minim atitude
Ahmad Nashrullah
hati hati si hesti kek nya tipe tipe wanita gatel
Isna Vania
akhirnya happy ending, keren Thor ceritanya /Kiss/
Ahmad Nashrullah
nyerimu g seberapa sarah jadi nikmati aja,,,,,,bukankah kamu berhasil,,,,,,gatal di garuk apalagi
Ahmad Nashrullah
jikik bgt sama sarahhh,,,,,,gue g respect,,,,,,playingfictim
Ahmad Nashrullah
lelaki goblok cocok dg perempuan gatal tak tahu malu
Ahmad Nashrullah
klo gue tanggung jawab ke anaknya saja,,,,,,,perempuan kek gitu lu tanggung jawabin g nyesel,,,,,,kebaca kok tak tik nya
Isna Vania
hadeh lucunya drama keluarga , hanya ingin punya cucu /Facepalm//Grin/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!