NovelToon NovelToon
Sudden Marriage Allana

Sudden Marriage Allana

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: R.Adeeva

Allana Wilson Anderson, Seorang gadis cantik dengan mata indahnya tatapannya yang tajam dan sikap dinginnya mampu membuat siapapun yang melihatnya tertarik namun siapa sangka dibalik kecantikannya ia menyimpan begitu banyak misteri dan lukanya sendirian.
tiba-tiba menikah dengan Dave William seorang CEO tampan rupawan dan jangan lupakan tatapan tajamnya yang mampu membuat lawan bicaranya tak berkutik Hingga ia begitu disegani dalam dunia bisnis nya.
apakah pernikahan yang begitu tiba-tiba bagi Allana dan Dave akan bertahan lama ataukah justru mereka berpisah?
simak kisahnya!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon R.Adeeva, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chap 20

Robert lari masuk kedalam rumah mewah dimana Sovia tinggal bersama suaminya dia berlari menuju lantai dua dimana kamar utama berada disana.

pintu kamar nampak terbuka lebar disana,Robert melihat Sovia yang saat ini masih tergeletak dalam pangkuan pelayan rumah itu.

Bergegas Robert menghampiri dan menggendong Sovia,lantas membawanya turun kebawah.

"ikutlah denganku,aku akan membawa Sovia ke rumah sakit".ucapnya Robert panik.

Sovia terlihat pucat,dan lemah sekali saat ini hal itu membuat Robert cukup khawatir dan bergegas membawanya kerumah sakit dia memasukan Sovia dikursi belakang dan pelayan itu duduk disana memangku kepala Sovia.

Robert segera menaiki mobil dan mengendarainya dengan kecepatan tinggi agar cepat sampai di rumah sakit.

*

*saat ini,Sovia sedang ditangani oleh dokter diruang UGD,Robert dan pelayan itu sedang menunggunya dikursi tunggu dengan cemas.

Robert bahkan mondar mandir karna sangat cemas dengan keadaan sahabatnya ini yang sejak dulu dia cintai dalam diam.

Yah,sejak Robert tau Sovia menikah dia mengurungkan niatnya untuk menyatakan perasaannya pada Sovia karena dia tak mau Sovia menjauh darinya.

Cukuplah dia mencintai dalam diam dan melihat Sovia bahagia itu sudah cukup baginya.

(terkadang cinta itu tak harus saling memiliki ya gays🥺,namun cinta yang tulus apabila kita melihat orang yang kita cinta hidup bahagia bersama pilihannya right?)

beberapa menit kemudian,tampak dokter keluar dari ruangan,dan Robert segera menghampirinya.

"bagaimana keadaannya dok?"tanya Robert cemas.

"tekanan darah pasien rendah,dan mengalami dehidrasi"jawab dokter itu.

"Apa anda suaminya?"tanya dokter

"saya keluarganya "jawab singkat Robert.

"ada apa dok,apa ada hal yang sangat mengkhawatirkan?"tanya Robert cemas.

"ada beberapa hal yang ingin saya sampaikan"jawab dokter serius.

Pasian akan segera dipindahkan keruang rawat inap.ucap dokter itu kemudian melangkah menuju ruangannya.

Robert menoleh ke arah pelayan yang diketahui bernama Tami.

"Bibi ,kau jagalah dulu Sovia aku akan keruangan dokter"ucap Robert

"baik tuan "jawab bibi Tami

Kemudian Robert pun berjalan menuju ke ruangan dokter.

didalam ruangan, dokter sudah menunggu kedatangannya.

"silahkan duduk" kata dokter mempersilahkan Robert duduk.

Robert duduk,disana dan menatap serius dokter yang menangani Sovia.

"apa ada penyakit yang serius dok",tanya Robert serius.

"begini,, Pasian mengalami stres dan jika tidak ditangani dengan cepat itu akan mempengaruhi kehamilannya."jawab dokter .

"apakah itu berbahaya?"tanya Robert khawatir.

"hal itu bisa menyebabkan keguguran,"jawabnya

Robert diam mencernanya,dia akan menanyakan apa yang terjadi pada Sovia nanti,saat ini yang terpenting Sovia sudah mendapat penanganan medis.

Sovia,kini terbaring lemah dan belum sadarkan diri dibrangkar rumah sakit.disana bibi Tami masih setia menemaninya.Robert melangkah perlahan mendekati Brangkar dan betapa sakit hatinya,melihat wanita yang ia cintai terbaring lemah tak berdaya.

Bahkan suaminya tidak menemaninya,dia menyesal kenapa dulu tidak langsung membawa Sovia pergi bersamanya dan menikahinya.

"nyonya dari tadi belum bangun tuan"ucap bibi Tami sendu.

Robert hanya mengganggukan kepalanya lemah.

"biarkan dia istirahat,dan apa bibi sudah mengabari suaminya"tanya Robert.

"tidak tau tuan,setahu saya tuan sedang keluar kota dan baru berangkat tadi pagi"jawab bibi.

"baiklah,sekarang bibi pulang saja biar aku yang menemaninya disini"ucap Robert lagi.

Bibi Tami menganggukkan kepalanya ,dan beranjak dari kursi dan melangkah keluar ruangan .

Robert ,kini Duduk disebelah ranjang dan menggenggam tangan Sovia ia menciumnya.

"bukalah matamu,dan katakan padaku apa yang terjadi.jika lelaki itu menyakitimu aku akan membawamu pergi dan aku akan menggap anak ini anakku juga"

Tak lama mata sayu dan bengkak Sovia terbuka perlahan,dia menyesuaikan cahaya yang ada diruangan itu.aroma disinfektan khas rumah sakit masuk ke indra penciumannya.ia menatap lurus ke arah langit-langit rumah sakit.

Ia belum sadar,jika ada yang menggenggam tangannya saat ini.dia terdiam merenung dan mengingat apa yang terjadi hingga dia berakhir dirumah sakit.air matanya menetes ,ia menangis terisak.

"Hay ,kau sudah bangun?" ucap Robert pada Sovia yang belum sadar akan kehadirannya ini.

Sovia menoleh,dan terkejut melihat Robert berada disana bahkan menggenggam tangannya.sovia menatapnya dan menangis sejadi-jadinya.robert memeluknya erat,dan berusaha menenangkannya.

"ada apa,dia menyakitimu lagi?"tanya Robert khawatir.

Hatinya sakit ,sangat sakit melihat wanita yang ia cintai terluka seperti ini dan ia berjanji akan membalasnya.

"sudah,kau aman bersamaku dan semua akan baik-baik saja ok"ucap Robert lagi mencoba untuk menenangkannya sembari melepaskan pelukannya Robert menangkap wajah Sovia dan menatapnya intens.

"katakan padaku ,apa yang terjadi hingga kau menjadi seperti ini?"tanyanya

sovia hanya diam saja,dan Robert memberikan segelas air minum untuknya Sovia menerimanya dan menenggak hingga habis.beberapa saat setelah Sovia tenang iapun menceritakan apa yang terjadi padanya tadi pagi hingga membuatnya seperti ini.

Robert yang mendengar semua cerita itupun merasa geram bahkan dia bersumpah akan merebut Sovia dari suaminya.

beberapa hari telah berlalu kini Sovia sudah kembali kerumahnya dan dia bersikap seolah tak terjadi apapun hingga anak dalam kandungannya lahir,Rasa marah, kecewa,dan sakit hatinya terhadap suaminya membuat nya sangat membenci anaknya sendiri.

Padahal anaknya tidak mengetahui apapun ,namun justru menjadi pelampiasan kemarahannya.hingga waktunya tiba melahirkan Sovia hanya ditemani Robert dirumah sakit .

hal ini menambah kebenciannya terhadap bayinya sendiri,egois iya Sovia memang egois bahkan tidak punya hati nurani karna membenci bayi yang tak berdosa ini.

Bayi mungil,cantik yang sedang menangis dibox bayi itu tak dihiraukannya .hanya bibi Tami yang mau menggendongnya .

bahkan suaminya justru sibuk dengan wanitanya saat ini hingga tak mengetahui jika Sovia telah melahirkan anaknya.

Sovia???

jangan harap dia mau menggendongnya,yah rasa marah dan kecewa pada suaminya membuatnya kehilangan kewarasannya.

hari berganti bulan,bulan berganti tahun hingga kini usia Allana yang berusia empat tahun pun tak pernah merasakan pelukan ayahnya.

Bahkan ibunya saja selalu memarahinya hingga suatu ketika terjadi pertengkaran besar yang menyebabkan ayah Allana pergi dari sana dan membawa Allana keluar rumah .

Sovia yang melihat itu,bergegas menyusulnya dan ikut masuk kedalam mobil dia melihat Allana menangis ketakutan dibelakang kursi kemudi disebelahnya ibunya hanya menatapnya dingin.bahkan tak ada niat untuk menenangkannya.

perjalanan yang menempuh waktu hingga berjam-jam ,yang membuat Allana kecil tertidur karna lelah menangis.

setelah sampai ditempat tujuan,ayah keluar dari mobil dan membangunkan Allana.

"hey,bangunlah dan turun dari mobilku"ucapnya sinis pada Allana.

Allana yang merasa ada yang menepuk pipinya terbangun dari tidurnya dan segera duduk menatap sekelilingnya yang dia tidak tahu ada dimana.sebelum kesadarannya pulih Allana sudah ditarik keluar oleh sang ayah.

Allana mencoba bertanya dimana ia berada saat ini dan mengapa dibawa kesini.

"Ayah ,mengapa aku dibawa kesini dan tempat apa ini ayah?"ucapnya gemetar

Aku bukan ayahmu,dan kau akan tinggal disini.

Sedangkan ibunya sedari tadi hanya menatap Allana dingin,tak bicara satu patahpun.

ya Sovia sudah muak menjelaskan pada suaminya yang keras kepala ini dan ia sudah terlanjur sangat membencinya bahkan darah dagingnya yang tak berdosa pun menjadi sasaran kemarahannya yang tak jelas.

Perselingkuhan sang suami kala itu membuatnya ingin membalasnya dengan hal yang sama .kala itu dia pun menerima tawaran Robert untuk menjadi kekasihnya,padahal Robert akan menikahinya dan menyuruh Sovia bercerai dengan suaminya namun Sovia tidak mau justru malah jalan perselingkuhan yang dia ambil.hingga suatu hari sang suami memergokinya dan membuat kesalah pahaman yang berbuntut panjang.

Bahkan perceraian pun terjadi pada akhirnya,mereka memilih jalan hidupnya masing-masing.kini mereka sudah bahagia dengan pilihannya masing-masing.hibgga tak mereka sadari ada seorang anak yang sangat terluka karna perbuatan mereka, keegoisan mereka.

Flashback on.

Allana masih duduk dikursi panjang tempat ibadah itu,dan masih memandang Tuhannya dengan penuh pengharapan.

"Lihatlah,bahkan kini anak dari ibuku datang kesini dan aku tau apa tujuannya ,dari dulu dia sudah mendapatkan kasih sayang bukan bahkan keluarga yang utuh.

sedangkan aku???

Aku terluka tuhan,aku tak diharapkan kehadirannya dimana orang tua akan bahagia memiliki anak,tapi tidak denganku.ucap Allana yang kini air matanya sudah menetes Dipipinya.

Tuhan,tolong bantulah aku untuk membalasnya.mereka harus merasakan apa yang aku rasakan.

Lama Allana duduk disana mencurahkan isi hatinya,Hinga kini waktu sudah menunjukan pukul dua.Allana menghapus air matanya dan beranjak dari sana segera berjalan keluar dari tempat ibadah tersebut.

Allana mengambil handphone dari dalam tas selempangnya dan melihat beberapa panggilan dari sang suami disana,ia tak mendengar karna hanya suara getar saja.

Allana mengernyit dengan kontak nama my husband itu dan segera menelfon balik.

Tak lama, telfon tersambung dan suara dari seberang membuat Allana menjauhkan handphone dari telinganya suara yang memekakkan telinga.

"kau dimana,?kenapa tidak mengangkat telfonnya hah?"jawab dari seberang telfonnya.

"aku ada diseberang gedung "jawab Allana santai seperti tak ada yang terjadi.tak taukah dia sudah membuat Sang suami merasa kebingungan mencarinya.

Dave yange mendengar jawaban Allana santai merasakan emosinya kembali naik.

"lalu kenapa kau tidak mengangkat telfonku,dan sedang apa kau disana?kau ketempat ibadah?"tanyanya dengan ketua

"tentu aku beribadah,lalu mau apalagi?"jawab Allana lagi santai kaya dipantai🤣🤣🤣

"tunggu aku disana,aku akan kesana dan jangan kemana-mana kau ingat itu"ucap Dave lagi menahan emosinya.

Ia tak habis pikir, istrinya ini suka sekali menghilang seperti jailangkung datang tak diundang pulang tak diantar🤣.

Dave segera berjalan keluar ruangan dan menuju lift untuk turun kebawah,saat sampai dilantai bawah dia keluar dari lift dengan wajah dinginnya yang membuat karyawan disana tegang.bagaimana tidak bosnya yang terkenal dingin dan kaku seperti kanebo kering itu sedang marah Sedari tadi karena istrinya menghilang entah kemana.

Dave berjalan dengan langkah panjangnya yang tegas menuju luar gedung disana dia melihat Allana yang berdiri didepan tempat ibadah dengan santainya.

"Lihat itu,santai sekali dia setelah membuat orang kebingungan mencarinya"ucap Dave dalam hati.

Dave berjalan menyeberang menuju Allana berada,saat sudah sampai didepan Allana.

Allana menatapnya datar,dan cuek seolah tak melakukan kesalahan.yah kesalahan Allana adalah menghilang bagaikan jaelangkung🤣🤣🤣

Dave menatapnya tajam,dan lekas menggandeng tangannya ia lalu menyebrang jalan menuju depan gedung dan akan segera pulang.karna Dave sudah menyelesaikan pekerjaannya bahkan ia tidak makan siang karna sibuk mencari Allana tadi.

didalam mobil.

Dave mengendarai mobilnya sendiri,karna asisten Richard akan menghandle undangan makan malam rekan bisnis mereka malam nanti.dan Dave tak berniat menghadirinya.

sepanjang jalan Dave hanya diam,begitupun Allana yang nampak melihat keluar jendela mobil.

Dave mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi,hingga saat ini mereka sudah tiba dirumah mewah mereka.

"apa kau terbiasa seperti ini Allana?"tanya Dave yang belum keluar dari mobil dan Allana yang akan turun mengehentikannya dan menatap Dave bingung.

"apa maksutmu?"jawab Allana bingung.

"kau seperti orang yang tidak punya etika Allana"ucap Dave ketus

Ucapan Dave sontak membuat Allana yang memang tak pernah diajari atau bahkan cara tata Krama dari orang tuanya itupun berubah dingin.

"yah,aku memang tidak tau etika bahkan aku tidak tau cara memperlakukan suami dengan baik seperti apa?"jawab Allana dingin dan mengalihkan pandangannya dari Dave.

Setidaknya angkat telfonku dan bicara padaku jika kau ingin keluar kesuatu tempat.bukan semaumu seperti ini ,kata Dave dengan suara pelannya.

Dave sadar mungkin perkataanya barusan telah menyakiti Allana hingga perubahan mimik wajah Allana berubah dingin.

jangan seperti itu lagi,kau tanggung jawabku saat ini dan tadi aku mencarimu kemana-mana.ucap Dave lagi.

Allana hanya menganggukkan kepalanya.

"maaf"ucapnya sembari membuka pintu mobil dan keluar dari sana.

Dave , menghembuskan nafasnya berat dan lantas menyusul Allana masuk kedalam rumah mewah mereka.

Allana menuju dapur,untuk mengambil air dingin dan Dave menaiki tangga ke lantai dua dia melirik Allana sekilas dan melanjutkan jalannya menuju kamarnya.

Allana mengambil air dingin dari kulkas,dan duduk dimeja pantry.ia merenungkan ucapan Dave barusan.

"aku memang tidak tahu semua itu Dave ,karna aku bahkan tidak tau rasanya dipeluk ibu dan ayah seperti apa"ucapnya dalam hati.

"Nona,sedang apa disini"tanya bibi pelayan dirumah Dave .

Allana terkejut,dan menoleh kearah bibi.

"bibi,,tidak ada aku hanya haus dan minum saja"ucap Allana

"oh,aku pikir nona mau makan sesuatu biar bibi buatkan''kata bibi lagi.

"tidak usah bi,aku akan langsung ke kamar saja"ucap Allana sembari melangkah kearah tangga dan menaikinya.

Saat sampai depan kamar,allana berdiri disana dan menatap pintu kamar itu ia tak tau apa yang harus dilakukannya.ia tahu,Dave saat ini sedang marah dan semua karena dirinya.namun dia juga tak suka jika ada yang mengatainya seperti ucapan Dave tadi.

1
Wiidodo Wiidodo
masih nyimak
R.Adeeva🤍🤍🤍🤍
hallo , terimakasih sudah mampir dikarya ku yang masih amatir ini yah🙏
Wiidodo Wiidodo
ceritanya seru kak lanjutkan 👍
R.Adeeva🤍🤍🤍🤍: terimakasih sudah mampir dikarya ku yang masih amatir ini yah 🙏
total 1 replies
Wiidodo Wiidodo
hallo kak salam kenal ya,,dan karya kaka bagus meski baru. lanjutkan dan semangat 🔛🔥🔛🔥🔛🔥🔛🔥
R.Adeeva🤍🤍🤍🤍: masyaallah,, terimakasih kak udh mampir kesini 🙏🥰🥰🥰
DekFranss: karya paling keren yang pernah aku baca disni love u athor.. ❤️❤️🙏🥰
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!