Di malam merayakan hari pernikahannya dengan wanita yang sangat Dia cintai, Zean jatuh pinsan membuat seluruh keluarganya baru tau kalau Zean selama ini mengidap kanker stadium akhir yang sudah tidak bisa di tolong lagi.
Zean menghempuskan napas terakhirnya.
Olivia yang sudah sah menjadi istrinya sangat terpukul atas kepergian Zean.Dia pernah menyangka suaminya akan meninggalkan dirinya selamanya.
Karena Cintanya yang sangat besar kepada suaminya Olivia memilih tidak mau menikah lagi dan memilih hidup dengan status jandanya selama bertahun tahun,namun tidak sadar nanti hidupnya akan berurusan dengan Adik iparnya yaitu Zein,setelah kematian kakaknya,dia sering pulang menemui Mommynya.
Bagaimana Kisahnya,yuk simak,menarik sekali ya...==>>>>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mardalena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps.20
Mereka berdua tengah makan malam bersama, tiba -tiba tangan Zein mengelap sisi bibir Olivia membuat Olivia lansung menghentikan kunyahannya sembari menatap Zein.
"Kamu makan seperti anak kecil,berlepotan.." Ucap Zein. Perlahan Olivia kembali mengunyah makanannya.
"Ems..Nggak sadar aja.." Ucap Olivia sedangkan Zein kembali menyuapi lagi makanannya.
"Zein...Kamu benaran lama disini?" Ucap Olivia.
"Rencananya satu bulan aku disini..Kenapa..?" Zein menatap Olivia.
"Nggak...Nanyain Aja..Aku udah kenyang banget.." Ucap Olivia merapikan piringnya namun masih menemani Zein yang masih makan dengan lahapnya.
"Oh ya minggu depan Dokter di rumah sakit Papi ada kegiatan di Negara B,katanya mereka akan mengikuti pelatihan di Rumah sakit kamu disana Zein.." Ucap Olivia.
"Hem..Ada Papi memberitahuku..Kamu nggak ikut kan?" Ucap Zein.
"Nggak..Kok kamu tau?"
"Daftar nama dokter yang ikut kesana,aku tau semuanya..laporannya sudah aku baca.." Ucap Zein.
"Owh ya,Aku lupa kamu siapa.." Ucap Olivia bangun membawa piringnya menuju tempat cuci lalu mencucinya.Zein juga membantu Olivia mengantar piring kotor miliknya kearah Olivia.
"Kamu mau ikut kesana?" Ucap Zein.
"Nggak lah..Kan nggak terpilih dari awal,jangan minta nanti mereka nganggap aku pakai orang dalam,malas Zein.." Ucap Olivia.
"Kamu belum pernah ya kesana..?" Ucap Zein.
"Nggak pernah,ngapain juga kesana nggak ada tujuan penting.." Ucap Olivia selesai membersihkan piring kotornya lalu dia merapikan atas meja makannya lalu menyimpan sayur yang masih ada kedalam lemari tempat penyimpanan sayur.
"Lusa aku akan pulang sebentar,malamnya lagi aku balik lagi..kalau kamu mau,kamu bisa ikut aku.." Ucap Zein menatap Olivia.
Mendengar itu Olivia diam,berpikir sejenak.
"Emm pengen sih lihat Negara yang kamu tinggalin,tapi Mommy,Papi gimana..?" Ucap Olivia menatap Zein.
"Nanti aku yang beritahu mereka,kalau kamu mau ikut denganku.." Ucap Zein
"Iya..cobalah kasi tau mereka Papi..kamu tau kan aku nggak pernah pergi kemana-mana kalau nggak sama Papi dengan Mommy.." Ucap Olivia.
"Besok bersiap siap saja..Aku pastikan Papi sama Mommy mengijinkan kamu pergi bersamaku.. Mengenai kerjaan kamu,nanti aku kasi tau Riko.." Ucap Zein.
"Iya Zein..,Emm..Kamu mau menginap atau pulang..?" Tanya Olivia.
"Memang boleh aku menginap disini..?" Ucap Zein membuat Olivia tersenyum.
"Iya Boleh..kan Kita keluarga bukan orang lain, kamu kan adik iparku..kalau menginap,aku rapikan kamar sebelah.." Ucap Olivia.
Mendengar Ucapan Olivia menyebutkan dirinya Adik ipar,entah kenapa hatinya merasa tidak nyaman.
"Ems..Baiklah,Aku menginap disini.." Ucap Zein.
"Iya..Aku rapikan dulu kamarnya sebentar.." Ucap Olivia lalu bangun menuju kamar tamu sedangkan Zein memilih menuju Sofa lalu duduk disana kemudian menghidupkan tv.
Deringan ponsel Zein berdering yang lansung Dia angkat.
"Iya Tam..?" Ucapnya.
"Bos dimana?" Tanya Rustam.
"Di Apartemen..ada apa?" Ucapnya.
"Di Apartemen,ini saya di Apartemen Bos.." Ucap Rustam.
"Apartemen Olivia.." Ucapnya di pahami Rustam.
"Owh...Apartemen Nona..Bos menginap disitu?" Ucap Rustam.
"Buang jauh-jauh pikiran burukmu itu.." Ucap Zein membuat Rustam tersenyum disana.
"Bos selalu salah menduga..saya kan cuma nanya..Oh..Bos nggak mau ikut ke Bar..?" Tanyanya lagi
"Pergi saja..Aku ingin istirahat..Tam besok malam kita kembali,Aku ada urusan yang mau aku selesaikan dengan Rehan.Kau buat persiapan, Olivia akan ikut.." Ucapnya membuat Rustam terkejut.
"Nona Ikut Bos..?" Tanya Rustam.
"Aku tidak akan mengulangi ucapanku.." Ucapnya lalu mematikan telepon Rustam.
"Ya Ampun Bos..Sensitif sekali sekarang..semakin maju saja usaha Bos mendekati Nona.. Wes...semakin Gila kerjaan Aku.." Guman Rustam menggaruk kepalanya tidak gatal lalu keluar dari Apartemen Zein menuju Bar menemui Samuel.
"Zein...Kamarnya sudah aku siapkan.." Ucap Olivia.
"Terimakasih...Kemarilah duduklah bersamaku.." Ucap Zein.Olivia mendekat lalu duduk.
"Bagaimana Ujianmu tadi..?" Tanya Zein.
"Semuanya baik..Aku bisa menyelesaikannya dengan Baik.." Ucap Olivia.
"Besok masih kamu Ujian?" Ucap Zein.
"Masih..sampai minggu ini baru selesa..Oh ya.. Kayaknya Aku nggak bisa ikut deh,kan masih Ujian Zein.." Ucap Olivia baru ingat kalau dirinya tengah Ujian.
"Tidak masalah,Kamu kan bisa ikut Ujian dimana pun kamu berada..Nanti aku beritahu Rektor kampus kamu.." Ucap Zein.
"Tapi Zein.."
"Tenang aja..ikuti saja apa kataku.." Ucap Zein.
"Emm baiklah.."
"Olivia...." Panggil Zein menetap Olivia.
"Iya..kenapa Zein..?"Tanya Olivia juga menatap Zein sembari dia memakan kripik di depannya.
"Aku boleh tau bagaimana kamu mengenal kakakku dulu?.." Ucap Zein tiba-tiba membuat Olivia lansung menghentikan kunyahannya lalu teringat dengan Alm suaminya.
"Emmm...Kak Zean...." sejenak Olivia diam.
"Aku nggak terlalu ingat sih..yang pasti waktu aku berusia 5 tahunan,Aku sering ikut Ayah keMarkas Papi,disitulah aku ketemu kakak kamu awalnya lalu aku sering bertemu dengan Kak Zean.sebenarnya Aku orangnya pendiam,nggak terlalu mau bergaul dengan siapapun.tapi Kak Zean sering mengajakku ngobrol,mulai dari itu lah kami sering berkomunikasi sampai Aku mulai beranjak dewasa.hubunganku dengan Kak Zean tidak berubah...sampai aku masuk kuliah,kak Zean menyatakan perasaannya sama aku lalu dia memintaku menjadi kekasihnya dan aku lansung mengiyakan karena aku juga menyukai kak Zean. Hemm...dari situ banyak lika liku dalam hubungan kami lalui,dari Aku mulai sering di bulli,aku sering dapat masalah karena aku menjadi kekasih kak Zean,jadi banyak wanita tidak menyukaiku.tapi aku bahagia Kak Zean selalu menjadi garda terdepan membela aku.. Aku juga pernah di culik musuh Papi karena mereka menginginkan Kak Zean..banyak lagi masalah pernah aku lewati tapi aku nggak pernah takut selagi aku bersama kak Zean.." Ucap Olivia tersenyum menceritakan sedikit bagaimana perjalanan hubungannya dengan suaminya dulu.
"Jadi yang di culik waktu itu,kamu..?" Ucap Zein.
"Hem..Iya.." Ucap Olivia.
"Kamu tau,Setiap kali dia menemui aku,dia hanya menceritakan kamu,membuat aku malas bertemu dengan dia..Karena setiap kali kami bertemu tidak ada hal lain yang dia bicarakan,dia selalu menceritakan mengenai kamu.." Ucap Zein membuat Olivia tersenyum lagi.
"Benarkah...?" Tanya Olivia.
"Iya...Sampai aku marah sama dia...tapi aku sekarang sadar.." Ucap Zein.
"Maksudnya...?" Olivia tidak mengerti ucapan Zein.
"Aku sadar,dia menceritakan kamu sama aku, Karena dia begitu mencintai kamu dan membuatku paham kalau kamu wanita yang baik aku jumpai..Kamu pasti tau kan Mommy pasti pernah bercerita mengenai bagaimana aku.. Sejak Melihatmu,aku percaya kalau masih ada wanita yang baik di dunia ini selain Mama,kamu.." Ucap Zein tersenyum.Olivia juga ikut tersenyum.
"Aku doakan, suatu saat kamu menemukan pasangan yang baik dan tulus sama kamu begitu juga dengan Papi sama Mommy.." Ucap Olivia. Zein menatap Olivia dengan lekat.