Tidak perlu repot-repot nyari jodoh yeorobun, siapa tahu jodohmu sudah dipersiapkan kakek buyutmu jauh sebelum kamu lahir ke dunia Timio ini, dan ternyata jodoh pilihan kakek ini, is the trully type of a HUSBAND MATERIAL means 💜
Happy reading 💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon timio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chaos
Berjam-jam pun berlalu, entah berapa ratus orang yang sudah mengajak Taehyung dengan kearifan lokal itu berfoto. Akhirnya ia terlepas dari kursi panas itu, sementara ketiga wanita yang menjeratnya tadi sudah menghilang.
"Pak...", seru Rony.
"Hmmh...?", jawab Arsen malas sembari meliuk-liukkan badannya yang pegal.
"Mba Jenny sudah hampir satu jam tidak kembali dari toilet, Sharon sama Nadia ngga berani balik kesini takut dimarahi pak Arsen.", seru Rony ragu.
Tanpa menjawab apapun, ia segera bangkit dan menuju toilet, takut istrinya disambangi lagi oleh pria yang ditandainya itu. Ia tiba di area toilet, tapi tidak menemukan siapa-siapa, toilet malah hening. Tidak ada tanda-tanda ada orang disana.
" Sayang... kamu didalem ya?"
"Sayang..."
"Jenn?"
"Jenny?"
Tok tok tok ia.
Tetap tidak ada jawaban. Ia menelepon Jenny dan terdengar deringnya didalam salah satu bilik toilet. Arsen melangkah masuk perlahan memastikan tidak ada orang lain disana selain istrinya. Ia membuka pintu toilet itu satu persatu, dan berhentilah ia di satu bilik yang sangat memungkinkan ada Jenny disana, dan membukanya perlahan.
Jdarrr... hatinya bergemuruh melihat istrinya bersandar di kloset dengan nyaman, tidur pulas, tidak terluka, sedikit pucat, ponselnya terjatuh dan berserakan pula obat yang botolnya bertuliskan 'zolpidem' didekat kakinya.
"Jenn... Jenny Sayang.... Jenn.... Jenny...",teriak Arsen panik dan menggendongnya keluar toilet, tergopoh-gopoh menuju stand mereka, ditambah lagi Event ini sudah bubar tinggal beberapa orang saja yang bersiap-siap untuk pulang, jadi cukup sulit untuk minta bantuan.
Jonathan yang tidak sengaja menoleh seketika ikut mengejar melihat Jenny digendong Arsen dalam keadaan tidak sadar, ia harus tahu apa yang terjadi.
"Rony, ambil mobil saya cepat... !", paniknya.
"I-iya pak sebentar.", Rony yg kalang kabut malah sibuk kecarian kunci mobil, Arsen sudah sangat kesal melihatnya.
"Ikuti saya, mobil saya tidak jauh.", seru Jonathan melesat, tak pikir panjang Arsen segera mengikutinya dengan langkah terburu-buru. Mobil itu melesat, tampak jelas Arsen cemas sekali, Jonathan terus memperhatikan mereka dari spion depan, Arsen tidak perduli apa-apa lagi sekarang. Supir dadakan itu jelas merasa canggung dan sakit secara bersamaan, melihat perempuan yang begitu dicintainya dipeluk pria lain.
"Harusnya itu aku wahai semesta...", jeritnya dalam hati, ia tidak bisa memungkiri bahwa pria yang memeluknya itu juga sangat mencintai Jenny, dari perlakuannya.
📞"Halo Sye, tolong kamu ke toilet wanita bilik ke-dua, ambil handphone Jenny dan butir-butir obat yang jatuh disana langsung disembunyikan ya, terima kasih."
📞"Halo Hansel, lu masih di Seleste ngga? Duh... syukur banget gua. Gua lagi di kota Seleste juga, otw rumah sakit lu. Istri gua kambuh lagi Sel, tolongin gua. Gua cuma percaya sama lu, tolong ya Sel, ntar lagi kita sampai."
Arsen benar-benar panik, benar-benar tidak peduli apapun.
"Bertahan ya sayang, sebentar lagi sampai."
Cup cup cup... sambil berlinangan air mata ia menciumi pelipis Jenny mungkin untuk mengurangi rasa takut dihatinya.
"*Syalan*d..", batin Jonathan.
"Jeje.. ahh J-Jenny sakit apa?", tanya Jonathan denga nada datar membuka pembicaraan.
"Dia ada masalah dengan obat pak Jo, saya juga tidak tahu kenapa."
Deg
Batin Jonathan ribut sekali setelah mendengar pernyataan Arsen, tapi kemudian ia hanya fokus menyetir tanpa bertanya apa - apa lagi.
🌼🌼
Sesampainya di RS, dokter Hansel sahabat sekaligus dokter keluarga Askara sudah menunggu di UGD. Arsen terlihat gusar dan acak-acakan
"Pak Arsen, saya menunggu di lobby." seru Jonathan.
"Oh tidak perlu pak Jo, anda pasti lelah. Saya akan menunggui istri saya sendirian, mobil saya juga sudah diperjalanan menuju kemari. Terima kasih banyak untuk tumpangannya.", balas Arsen.
"Saya akan tetap menunggu Jenina, setidaknya saya sendiri yang memastikan dia baik-baik saja." seru Jonathan.
"Terserah !", Arsen malas berdebat.
Dokter sudah memberikan obat penetral melalui infus, tapi Jenny tak kunjung sadar. Hansel sudah menjelaskan bahwa kali ini tidak seperti sebelumnya, istrinya hanya tidur lelap. Arsen mengartikan sebagai istrinya hanya ingin tidur sebentar, melupakan semuanya sebentar saja. Tidak seperti sebelumnya, Jenny berencana tidur dan melupakan semuanya selamanya.
Tebakan Arsen benar, setelah bertemu pria itu, istrinya kambuh lagi.
"Arsen... ", seru Jenny setengah berbisik sambil mengusap rambut suaminya yang ketiduran itu.
"Sayang.. kamu udah bangun??", tersentak, dan senyum girang.
"Maaf ya, gua selalu nyusahin lu... ", tangis Jenny sesegukan. Arsen tidak menjawab apapun, ia hanya memeluk dan menepuk pelan punggung Jenny menenangkannya.
"Ternyata mereka memang suami istri.", lirih Jonathan yang melihat dari pintu yang terbuka sedikit, lalu ia pergi setelah memastikan Jenny sudah siuman.
.
.
.
Tbc ... 💜