Aruna Neisa Bachtiar seorang gadis cantik dan ceria berusia 22 tahun. ia memiliki kehidupan yang nyaris sempurna dan memiliki pacar yang sangat dia cintai.
Berbanding terbalik dengan Abyan fahrizal, lelaki sederhana berusia 25 tahun yang sedang berjuang menghidupi keluarga nya pasca ditinggal oleh sang ayah.
Pada suatu hari bagaikan tersambar petir, tepat di hari kelulusan, aruna mendapat kabar yang sangat mengejutkan. kabar itu datang dari sang ayah yang memutuskan untuk menjodohkan putri semata wayangnya itu dengan seorang lelaki yang 180 derajat berbanding terbalik dengan kriteria lelaki idaman nya aruna.
Apa yang akan terjadi selanjutnya? akankah aruna menerima nya?
atau mungkin hal ini akan mengubah kehidupan aruna secara drastis?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Vanaaut, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
peduli?
...****************...
Pagi ini Runa bangun lebih awal, ia memasak makanana didapur untuk sarapan. kali ini ia mencoba untuk memasak bubur karena Byan juga sedang sakit.
Suara Runa didapur membangunkan Byan. ia segera membuka mata dan bangkit dari tidurnya. Byan merasakan kepala nya yang masih terasa sakit, namun tubuhnya yang sudah agak mendingan.
Byan bergegas untuk bersiap-siap, ia harus secepatnya memberitahu papa Gun secara langsung perihal masalah tadi malam. Byan pun segera menuju kamar mandi untuk bersiap-siap.
beberapa menit kemudian, selesai mandi dan berpakaian rapi, Byan menuju kedapur. Ia melihat istrinya yang sedang menyiapkan makanan di meja makan.
'masyaallah, cantik banget dia'. batin Byan
Ia sedang diam berdiri di pintu dapur sembari menatap Runa dengan senyuman manis nya yang masih terpesona dengan Runa.
bagaimana tidak, pagi ini Runa terlihat begitu manis dengan wajah bareface nya dan dibalut dengan mini dress yang membuat look nya semakin fresh. apalagi mengingat malam tadi Runa bersikap begitu lembut pada nya.
Namun, tiba tiba saja entah mengapa Byan teringat tentang Video Runa yang saat itu membuat mood Byan menjadi berantakan. Perasaan nya pada Runa menjadi sedikit retak.
ia merasa sedikit kecewa pada Runa dan amarah nya semakin meningkat dengan orang yang telah beraninya menyimpan video dan foto-foto istrinya. rasanya ia ingin cepat cepat menemukan orang itu dan menghajar nya.
"pagi.." Ucap Byan singkat pada Runa.
Runa melihat Byan yang sudah rapi dan sepertinya ia ingin bekerja pagi ini.
"pagi, gimana? masih sakit?" Ucap Runa bertanya pada Byan.
"sudah agak mendingan" jawab Byan
"ya bagus lah kalo gitu, makan dulu habis itu kita ke dokter" ucap Runa
"tidak usah, aku udah ga sakit lagi" ucap Byan
"ga bisa, kamu harus ke dokter! Untuk sementara kamu ga usah kerja dulu" ucap Runa dengan nada yang memaksa.
Byan sedikit kaget mendengarnya, ia tidak nyangka Runa bakal memaksa nya untuk berobat. ia menatap Runa dalam, Begitupun dengan Runa yang juga menatapnya.
"sejak kapan kamu peduli pada ku" Ucap Byan bertanya dengan nada sindiran.
Runa melihat Byan dengan raut wajah bingung. Ia pun tidak tahu mengapa ia tiba-tiba peduli pada Byan, namun disamping itu ia juga tidak suka dengan cara bicara Byan yang seperti itu padanya.
"Aku bukan peduli kepada mu, tapi aku hanya kasian melihat mu yang seperti itu. ini hal yang manusiawi. dan jika kau tidak mau ya sudah tidak apa-apa! aku tidak akan memaksa dan tidak akan repot-repot mengantarmu!"
Runa berbicara panjang lalu langsung pergi dengan keadaan marah meninggalkan Byan sendiri.
Byan menjadi begitu menyesal telah bersikap seperti barusan. mood nya benar-benar telah menghancurkan nya. seharusnya tidak seperti.
'aghhh kacau.. Byan² kenapa kamu jadi seperti jni?!'. Batin Byan pada dirinya sendiri.
Byan emang sedang kecewa dan sakit hati pada Runa. namun, misi nya untuk membuat Runa jatuh cinta pada nya telah ia gagalkan sendiri.
Tanpa berpikir panjang lagi, Byan bergegas untuk mengejar Runa yang sedang marah.
"Runa maafin mas... maaf" Ucap Byan sembari mengejar Runa.
Namun, Runa tidak merespon dan berjalan dengan cepat menuju kamar lalu mengunci pintu kamarnya. Byan mengetuk ngetuk pintu kamar itu sembari meminta maaf pada Runa.
"sayang buka pintunya, mas minta maaf ya atas perlakuan mas barusan. mas berterimakasih sekali sama kamu, sudah mau merawat mas, kalo ga ada kamu mas ga tau gimana keadaan mas sekarang. mas berterimakasih sekali sayang, maafin mas ya. mas sayang kamu"
Ucap Byan dibalik pintu yang tertutup itu. Runa yang mendengarnya didalam kamar pun tetap saja tidak ingin merespon perkataan Byan tadi.
menunggu Runa membuka pintu sepertinya mustahil. oleh karena itu, Byan memutuskan untuk pergi bekerja dan menemui papa Gun sesegera mungkin.
"baiklah jika kamu masih marah sama mas, tidak apa-apa kamu berhak marah atas apa yang mas lakuin barusan. kalo gitu mas pamit ya kerja dulu ya sayang. inshaallah mas udah sehat dan baik baik saja. assalamualaikum istriku sayang"
Byan pun pergi meninggalkan rumah. sebenarnya ia tidak ingin ke dokter, takut Runa tahu jika luka luka nya itu bukan karena terjatuh melainkan karena ulah orang lain. pasti akan menimbulkan banyak pertanyaan nantinya apalagi hal ini menyangkut dengan diri Runa.
......................
Byan segera mengendarai motornya menuju rumah papa Gun. ia langsung masuk kerumah itu, namun tidak ada tanda-tanda bahwa papa Gun sedang ada di rumah. begitupun dengan mami Irma. Ia pun bertanya pada mba siah terkait dimana papa Gun.
" Mba siah"
"heh Byan, masyaallah guanteng pisan uyy sekarang! gimana nih pengantin baru? pasti bahagia sekali yaa"
"Alhamdulillah mba siah"
Ucap mba siah dengan senyum sumringah nyamelihat Byan. kemudian Byan membalasnya dengan senyuman.
"mba siah, bapak sama ibu dimana ya?" tanya Byan
"oalah bapak sama ibu mah kemaren baru aja pergi ke luar negeri"
"ha keluar negeri? ada apa ya mba kalo mba siah tahu"
" ga tau juga sih ya, katanya ibu sih mau pergi pergi aja jalan jalan gitu" ucap mba siah
"oalah yasudah kalo begitu mba, saya langsung pulang saja. terimakasih ya" ucap Byan
"heh nanti aja pulang nya, makan dulu"
" engga mba terimakasih, udah makan tadi dirumah dimasakin istri hehe" ucap Byan dengan senyuman bahagia nya.
" ha? non Runa masak?? serius" Tanya mba siah yang tidak menyangka jika orang seperti Runa bisa memasak.
"iya, masakan nya enak banget lagi" jawab Byan
"waah beruntung sekali kamu Byan! semoga selalu bahagia ya" ucap mba siah yang juga ikut senang mendengarnya.
" iya mba aamiin terimakasih banyak ya mba doa nya"
Byan langsung pamit pada mba siah dan pergi. Bagi mba siah Byan sudah seperti adik nya sendiri. oleh karena itu, ia sangat senang mendengar Byan bahagia dengan pernikahannya.
Byan segera menuju ke kantor seperti biasa. Sepanjang jalan ia banyak memikirkan sesuatu, bagaimana cara nya mengatakan pada papa Gun? apakah baik jika mengatakan hal seperti ini hanya lewat telepon?.
Byan masih ragu untuk mengatakan hal ini.Ia takut akan mengganggu urusan papa Gun disana. Disamping kebaikan papa Gunawan yang begitu luas padanya, Byan tahu sekali bagaimana sikap asli papa mertuanya itu.
Akhirnya Byan pun memutuskan, ia ingin membereskan sendiri terlebih dahulu masalah ini baru ia akan melaporkannya pada papa Gunawan saat sudah pulang dari luar negeri.
Jangan lupa like, share dan coment karya nya vanaaut yaa, suapaya makin semangat buat update tentang Runa dan Byan😍
Have a great day Readers 🥰♥️