NovelToon NovelToon
Eliza'S Secrat

Eliza'S Secrat

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Konflik etika / Selingkuh / Romansa
Popularitas:5.5k
Nilai: 5
Nama Author: Herwanti

Seorang jendral bernama Calsida tewas terbunuh karena sahabat baiknya yang bersekongkol dengan tunangannya. Tapi saat dia terbangun karena cahaya yang datang menghampirinya dia sudah ada di kamar yang tampak berbeda. Calsida yang bertanya kepada dirinya. Saat dia sedang mencari jawaban itu datang pelayan yang memanggil dia dengan sebutan Nyonya Eliza. Pada saat itu juga dia tersadar kalau dirinya berpindah tempat ke tempat lain."Apa ini tubuh milik Eliza,"ucap Calsida.
Tapi apa yang akan terjadi setelah ini. Lalu akankah Celsida menemukan hal yang dia tidak ketahui nantinya tentang Eliza.

jika ingin tahu silakan baca ya kak!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Herwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

E.S 20

Eliza bersama dengan Charlie keluar dari ruang makan bersama. Dimana perjalanan mereka yang satu arah membuat mereka berjalan berdampingan. Tapi tatapan dari pelayan masih tidak perduli dengan Eliza.

“Apa kamu benar baik-baik saja setelah kejadian tadi malam?,”kata Charlie.

“Aku baik saja. Jadi kamu tidak usah khawatir. Lebih baik kamu selesaikan saja siapa orang yang ingin nyawaku ini,”kata Calsida dengan terus terang.

Charlie mendengar perkataan dari Eliza sedikit tertunduk dengan rasa bersalah. Tapi pembicaraan mereka berhenti karena Charlie telah sampai di didepan ruang kerjanya.

“Jangan sampai kamu kecapean ya Eliza. Aku tidak ingin kamu sakit lagi seperti tempo hari,”kata Charlie sebelum dia masuk ke dalam ruangan.

Eliza hanya tersenyum tanpa menjawab perkataan dari Charlie.”Dia seperti ini apa merasa bersalah,”batin Calsida dalam hatinya.

“Nyonya apa benar anda akan mulai bekerja lagi. Apa tidak ingin istirahat untuk satu hari saja,”ucap Jeni

“Aku baik saja Jeni. Aku juga harus bisa menyelesaikan dan membiasakan diriku untuk mengurus semua ini bukan,”kata Calsida yang ingin mengubah semua yang ada selagi dia memiliki waktu.

“Nyonya,”ucap Nezo yang tidak berani mengatakan apa-apa.

“Kenapa Nezo. Kalau ada hal yang ingin kamu katakan. Ucapkan saja aku tidak akan marah dengan kamu,”kata Calsida dengan tenang. Tepat di ruang kerja Elisa Jeni membuka pintunya. Di dalam ruangan sudah ada Bian yang menata beberapa dokumen berdasarkan tanggal dan lamanya dokumennya.

Bian melihat Eliza segera menyambut dengan ramah dan sopan.”Kamu sudah bekerja dengan baik Bian. Kamu bisa memberikan dokumen lama untuk aku periksa. Apa kamu bisa membantu saya?,”ucap Calsida.

“Tentu saja nyonya,”ucap Bian segera memberikan beberapa dokumen untuk dibaca oleh Eliza.

Jeni yang pergi ke dapur untuk menyiapkan teha. Nezo yang berjaga di dalam ruangan. Tepat di samping Eliza yang duduk di tempat kerja. Eliza membaca dokumen lama dengan hati-hati dan cermat. Jeni datang dengan teh di nampannya.

“Nyonya teh anda,”ucap Jeni.

“Terima kasih Jeni,”ucap Calsida tanpa melihat ke arah Jeni. Eliza masih fokus untuk membaca datang yang menurut dia merasa ada yang aneh.

“Bian apa ini sudah semua yang kamu dapatkan dari Ben,”kata Calsida.

“Itu benar nyonya. Apa ada masalah dengan laporannya?,”kata Bian untuk memastikan.

“Tidak hanya saja ada yang aneh dengan laporannya ini. Kenapa pengeluaran uang pada saat mendiang orang tua Charlie sangat banyak. Di tambah lagi sebelum mereka meninggal ada beberapa pelayan, kusir dan ksatria meninggalkan kediaman duke,”ucap Calsida.

“Itu juga saya tidak tahu nyonya. Apa perlu aku cari tahu dari Ben soal itu?,”ucap Bian.

“Untuk sementara jangan dulu. Kamu siapakan beberapa daftar pelayan, kusir dan ksatria yang menghilang, di pejat dan masuk ke kediaman duke untuk berkerja. Aku ingin melihat apa ada hal yang menarik lagi tidak,”ucap Calsida dengan wajah serius.

“Baik nyonya saya akan persiapkan daftarnya segera,”kata Bian segera bertindak. Beberapa menit kemudian Bian telah mengumpulkan daftar nama pelayan yang masuk dan keluar dari kediaman duke. Termasuk Ksatria dan kusir yang bekerja pada masa mendiang orang tua Charlie.

Daftra pelayan  dan yang lain diberikan kepada Eliza yang masih membaca laporan keuangan di kediaman duke. Setelah selesai Eliza berganti dengan daftar nama pelayan. Tampak tidak ada yang aneh awalnya. Tapi setelah di cocokan dengan beberapa kejadian ada 10 pelayan yang di usir dari kediaman duke tanpa sebab dan akibat.

Satu kusir yang juga di pecat saat setelah kematian mendiang ibu dari Charlie. Dua ksatria yang juga di pecat setelah mendiang ayah Charlie gagal dalam penaklukan. Eliza sempat berpikir dengan pelayan, kusir dan ksatria yang di pecat dengan alasan yang aneh.”Apa mereka ada kaitan dengan dana yang di gelapan ini,”batin Calsida.

Tapi setelah mengumpulkan beberapa informasi. Eliza juga melihat apa saja yang dijalankan oleh kediaman duke hingga memiliki hutang yang melebihi anggaran pengeluaran yang tidak seharusnya.”Ini sama saja membuat masalah di awal hanya untuk mencari kesenangan saja bukan,”ucap Calsida.

“Ada apa nyonya. Apa ada masalah dengan laporannya?,”ucap Bian melihat sikap dari Eliza yang tampak pucat dan murung.

“Nezo Jeni. Aku ingin bertanya kepada kalian berdua. Dulu aku menggunakan uang siapa saat ingin ke pesta dan memarkan perhiasanku. Kenapa di daftar pengeluaran dan gaji bulanan tidak ada namaku di sini,”kata Calsida terus terang.

“Manjawab ya nyonya. Anda menggunakan uang pribadi anda dari Merques terdahulu. Anda sama sekali tidak menggunakan uang dari kediaman duke. Anda juga tidak pernah mendapatkan uang bulanan dari tuan muda juga,”ucap Jeni yang tertunduk.

“Kenapa nyonya bertanya seperti itu. Apa anda sekarang meminta jatah uang bulanan,”ucap Nezo.

“Bukan begitu hanya saja seberapa kaya aku ini sampai tidak meminta kepada suamiku. Tapi kenapa pengeluarkan uang ini sangat banyak dan di luar anggaran yang di tetapan,”kata Calsida.

“Itu uang ada di tangan nona Fayza yang menggantikan Nyonya,”ucap Bian terus terang.

“Apa Fayza yang mengeluarkan uang sebanyak ini. Untuk apa?,”ucap Calsida dengan wajah serius.

“Untuk renovasi bangunan, menjalankan bisnis, mengubah dekorasi semua fasilitas di kediman duke, menambah pelayan dan mengganti pelayan,”ucap Bian menjelaskan semuanya. Eliza mendengar itu hanya bisa tersenyum.

“Menurut kamu bagaimana Nezo. Apa kerjaan dia baik atau tidak saat menjalankan buku besar ini,”kata Calsida terus terang.

“Baiklah kalau begitu Bian aku meminta kamu mencari tahu beberapa orang di daftar ini cari tahu apa yang mereka kerjakan untuk sekarang. Hidup atau mati laporan semuanya kepadaku. Lalu Nezo aku ingin tahu kejadian kematian mendiang orang tua Charlie. Lakukan dengan diam-diam semua tugas ini. Aku tidak ingin pihak lain tahu apa yang kalian jalankan. Apa mengerti,”ucap Calsida dengan terus terang.

Tapi Bian dan Nezo sedikit bertanya kenapa Eliza mencari mereka dan untuk apa.”Aku tahu apa yang kalian pikirkan.Tapi untuk mencari kebenaran ini kita harus menggali semua informasi dimasa lalu, bukan,”kata Calsida.

Setelah mendengar perkataan itu mereka berdua hanya menganggu saja. Eliza yang kembali membaca dokumen tentang penghasilan dari setiap wilayah termasuk utang yang harus mereka bayar dan masih berapa lama jangka utang itu harus di bayar. Tanpa beristirahat Eliza terus mengumpulkan semua data yang dia dapatkan setelah menganalisis.

Tepat dimalam hari Eliza bersama dengan Jeni kembali ke kamarnya. Bian dan Nezo yang sudah pergi setengah ahri yang lalu karea ada pekerjaan di luar oleh Eliza.”Nyonya anda ingin makan malam di ruang makan atau dikamar,”ucap Jeni sambil berjalan.

“Di ruang makan saja. Apa kamu bisa beritahukan kepada koki untuk menyiapkan hidangan yang menyehatkan untuk malam ini dan makanan penutup yang hangat,”kata Calsida. Jeni yang mengerti segera mengangguk.

Setelah mengantarkan Eliza, Jeni pergi dari kamar utama. Tepat di kamar utama Eliza berganti pakaian setelah membersihkan dirinya. Dia juga tidak lupa untuk membaca informasi tentang wilayah kediaman duke dari gedung merah.

“Kurasa aku bisa menjalankan bisnis rahasia dan kecilan di sini,untuk mendapatkan uang,kata Calsida yang memikirkan ide membuka jalan untuk mendapatkan uang. Tapi apa renacan bisnis Eliza akan berjalan lancar nantinya?.

1
Cha Sumuk
masa iya ga ada memori ingatan dr yg punya tubuh anehh
Lismawati
lanjuuut thor ceritanya bagus 💪💪💪💪💪
anggita
Like👍buat Eliza, ☝iklan utk author.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!