NovelToon NovelToon
Sakitnya Di MADU

Sakitnya Di MADU

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Percintaan Konglomerat / Kehidupan di Kantor / Wanita Karir / Ibu Mertua Kejam / Slice of Life
Popularitas:9.9k
Nilai: 5
Nama Author: mommy JF

Hai ketemu dengan karya mommy terbaru lagi.
happy reading.

Yolanda Fox, wanita bersuami Mikel Smit sudah lima tahun bahtera rumah tangganya harus tergoncang dengan kehadiran orang ketiga yang di nikahi oleh suaminya tanpa sepengetahuannya.

"Kenalkan dia adalah Nikita istriku yang kedua," dengan santai Mikel berucap.

"KAU! TEGA!" marah, kesal, kecewa, hancur hatinya menjadi satu saat di paksa hadir ke rumah orang tua suaminya. di kira mau di cemooh atau di omong mandul seperti biasanya.

"Tunggu, Ola! Jangan buat seolah aku salah besar! Ini suamuanya karena kamu! Kamu tidak bisa hamil!" bentaknya.

Yolanda dengan menyeka air matanya dan menghempaskan tangan suaminya yang menenahannya lalu keluar dari rumah itu tanpa pamit lagi.

"Kamu tega!!!!!!!!" teriaknya di dalam mobil yang masih di halaman itu.

"Aku tidak terima!!!! aku harus membalas ini!!!!" amarah yang membuncah dalam dirinya.

Bagaimana kisah kelanjutan Yolanda? Apakah mampu memisahkan madunya? atau dia memilih pergi?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy JF, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7: Axel yang Lebih Dulu Mengetahui

Segera Axel menggendong Ola dan membawanya ke dalam ruangannya. Pagi ini Ola memang datang lebih awal, banyak yang haris di kerjakannya. Sementara Axel juga kebetulan akan ada rapat di pagi hari. Membuat keduanya pagi ini sudah di perusahaan. Sementara yang lainnya belum jam masuk kerja.

Ola di baringkan di sofa ruangannya. Dengan mengambil.kotak p3k di ruangannya, bergegas Axel kembali di sebelah Ola.

"Maafkan aku Ola, bukan bermaksud tidak sopan. Tapi tidak orang selain aku di pagi ini," ucap Axel yang memberikan minyak angin pada hidung, leher dan perut Ola.

Sejujurnya, Axel menahan diri dan berkali kali kesulitan dalam menelan air liurnya. Sebab kemolekan dan paras Ola saat ini sudah membangunkan jiwa kelakiannya.

Jangan sekarang, tong! Masih panjang perjalanan kita! Batin Axel.

Setelah selesai mengoleskan dan sekali lagi mendekatkan minyak angin pada hidung Ola, yang akhirnya kesadarannya kembali.

"Hem, dimana aku?" tanya Ola.

"Di ruanganku, kamu pingsan tadi," jelas Axel.

"Maafkan aku Axel!" sesal Ola.

"Sudah tidak apa, apa perlu kerumah sakit untuk memeriksakan kondisimu lebih lanjut?" ajak Axel.

"Tidak, aku hanya pusing biasa saja, setelah minum obat akan hilang sendiri. Aku masih banyak pekerjaan juga bukan, tidak mau mengganggu," tolak Ola yang berfikir pusing biasa saja. Ada sedikit mual juga mungkin karena belum sarapan.

"Makanlah dulu, baru minum obat. Tadi aku minta OG membelinya," perintah Axel.

"Terima kasih, Axel. Maaf sudah merepotkanmu," ucap Ola.

"Aku sudah bilang jangan katakan begitu padaku, jika kamu membutuhkanku jangan pernah sungkan dan telp padaku, aku pasti akan datang." tersenyum Axel.

"Makanlah dulu," pinta Axel kembali.

"Bagaimana jika kita makan bersama, ini ada dua Axel." ucap Ola.

"Baiklah," mengalah Axel yang memang sama sama belum sarapan.

Setelah habis sarapannya itu, Ola keluar dari ruangannya dan kembali masuk ke dalam ruangan Axel.

"Axel ini berkas untuk rapat pagi ini," ucap Ola memberikan beberapa dokumen yang sudah selesai di kerjakannya.

"Kamu sudah minum obatnya?" tanya Axel yang tidak mementingkan berkasnya.

"Sudah," jawab Ola.

"Tapi aku melihatnya masih pucat dan apa sebaiknya kita kerumah sakit saja untuk memastikannya?" ajak Axel yang memang merasa Ola tidak dalam keadaan yang sehat.

"Aku masih kuat, Axel. Nanti saja jika memang sampai sore tidak ada perubahan." tolak Ola lagi lagi.

"Kalau begitu kamu istirahat saja pulang kerumah. Biar disini Roy yang melakukannya," ucap Axel.

"Tapi Axel," tidak enak Ola.

"Jangan membantah kali ini. Kamu bawa mobil ga?" tanya Axel.

"Tidak," jawab Ola.

"Kebetulan meeting kali ini searah kesana. Kamu ikut saja denganku. Jangan menolak, ini demi kesehatanmu!" perintah Axel dan akhirnya Ola menurut.

"Axel, sudah siap!" masuk Roy ke dalam dan melihat Ola bersama dengannya.

"Kamu sakit Ola? Mukamu pucat sekali," ucap Roy.

"Hem," menganggukkan kepalanya Ola yang sudah tidak bisa menghindar lagi dari pada Axel aja panjang lebar berceramah disini. Tatapan mematikan Axel sudah menatap Ola memastikan jawab darinya.

"Ayo kita jalan sekarang, mampir ke rumah Ola. Kamu ambil pekerjaannya dulu. Sampai dia bisa pulih kembali," perintah Axel.

"Oke!" jawab Roy.

Akhirnya pagi ini Ola harus kembali kerumahnya yang di antar langsung oleh bos besarnya.

"Ingat istirahat dan kabari aku jika ada hal yang kamu butuhkan!" pesan Axel sebelum pergi meninggalkannya.

Dan hanya di angguki oleh Ola lalu masuk ke dalam rumahnya lebih dulu tanpa menunggu Axel pergi.

Kali ini Ola merasakan perutnya yang semakin mual, sesampainya di rumah bukan bertambah baik malah pusing sekali kepala yanh di rasakannya itu.

"Aku kenapa ini, kok pusing ga ilang ilang. Biasanya minum obat warung saja bisa sembuh. Di tambah kok rasanya bagian perutku keram terus sejak pagi," keluh Ola.

Di tidurkan tubuhnya saat ini semoga saja bisa terpejam beberapa jam. Dan berharap bangun nanti bisa sehat kembali. Dan benar saja Ola bisa terlelap saat ini, hingga bangun di siang hari karena dering telpnya tepat di sampingnya.

"Halo," sapanya.

"Aku ada di depan rumahmu, Ola. Buka," pinta Axel di telp.

"Ya," jawabnya.

"Kok masih pusing. Badanku juga lemes banget." keluh Ola yang berjalan turun ke bawah untuk membuka pintu rumahnya.

Krek!!!

"Masuk, Axel." pinta Ola setelah membuka pintunya. Roy juga ikut masuk.

"Makanlah dulu, aku tahu kamu pasti belum makan siang ini," memberikan kantong plastik padanya.

"Tidak usah mengambil ke dapur yang ada saja. Kamu masih belum ada perubahan sepertinya," tebak Axel.

"Kalian juga makanlah, aku tidak enak hati jika hanya di lihat oleh kalian makan," pinta Ola.

"Kami sudah makan tadi!" jawab Axel.

"Benar Ola, kamu tahu Axel itu khawatir padamu!" ucap Roy tapi mendapatkan tatapan tajam dari Axel.

Bodo ah, aku cape dan lelah harus melihat cintamu tidak bersambut terua bosku. Biarkan aku jadi perantara cintanya. Aku tahu Ola sedang di posisi yang sulit. Batin Roy.

Bukannya takut mendapatkan tatapan tajam dari Axel, Roy semakin suka melakukannya.

"Kamu khawatir padaku Axel?" tanya Ola yang sedang mengunyah makanannya.

"Jelas Ola, kamu itu salah satu orang yang penting bagi Axel," jawab Roy lebih dulu.

"Posisi di kantor," Axel melanjutkan.

Awas saja kamu Roy, jika Ola menjauh dariku gara gara kamu. Sudah bisa aku pastikan akan mengirimmu ke afrika. Kesal batin Axel.

Ola telah menghabiskan makanan itu tapi rasanya mual di perutnya itu semakin naik dan sudah hampir tidak tahan.

"Tunggu sebentar!" pinta Ola.

Huek!

Huek!

Suara muntahan Ola terdengar sampai ke luar.

"Aku rasa Axel, kita harus membawanya ke rumah sakit sekarang!" ide Roy.

"Kamu kenapa selalu saja mendahuluiku, itukan ucapanku!" kesal Axel.

"Aku berniat baik loh Bos. Kalau jodoh ga anak kemana!" ucap Roy.

"Omonganmu kayak orang bener saja!" ledek Axel.

Axel langsung mendekat ke arah Ola dan membantu memapahnya duduk di sofa kembali.

"Kamu sebaiknya ke rumah sakit sekarang! Tidak ada bantahan!" perintah Axel.

Hanya di angguki oleh Ola yang memang sepertinya sudah di luar batasnya.

"Roy kamu kunci pintu rumahnya!" perintah Axel setelah membantu memapahnya ke dalam mobil.

Roy kembali membuka pintu kemudinya untuk turun dan mengunci rumah Ola.

"Padahal biarkan saja, Axel. Toh ga akan ada yang masuk," tidak enak hati Ola pada Roy.

Ola dan Axel telah sampai di rumah sakit, memutuskan untuk pergi ke dokter. Awalnya ke dokter umum, nyatanya harus berganti ke ruang kandungan. Ketika hasil tes keluar, Ola merasa dunianya kembali terguncang. Dokter mengonfirmasi bahwa dia memang hamil. Perasaan campur aduk menyelimuti dirinya kaget, takut, namun ada juga sedikit kebahagiaan yang tak bisa dia abaikan.

Ola duduk terdiam di dalam mobil Axel setelah kunjungan ke dokter. Axel menoleh ke arahnya, mencoba membaca ekspresi yang bercampur aduk di wajah Yolanda.

“Aku… aku tidak tahu harus merasa apa, Axel,” bisik Ola akhirnya. “Aku hamil… dan Mikel tidak tahu. Dia bahkan mungkin tidak peduli.” imbuhnya.

Axel menatapnya dengan penuh kasih. “Ola, ini bukan tentang Mikel lagi. Ini tentang kamu dan anakmu. Apa pun yang terjadi dengan Mikel, kamu tidak perlu khawatir tentang dia sekarang. Yang penting adalah kamu, kesehatanmu, dan masa depanmu.”

Ola merasa emosinya kembali mengalir deras. “Aku takut, Axel. Aku tidak tahu apakah aku bisa melakukannya. Semua ini terlalu berat.” air matanya kini sudah tidak bisa di kompromi lagi keluar begitu saja.

Axel menggenggam tangan Ola dengan lembut, menyalurkan ketenangan dan dukungan yang tulus. “Kamu lebih kuat daripada yang kamu kira, Ola. Kamu sudah melalui begitu banyak, dan kamu masih berdiri. Aku akan membantumu melewati ini, apa pun yang terjadi.”

Mata Ola semakin dipenuhi air mata, tetapi kali ini, ada rasa terima kasih yang mendalam di dalam dirinya. Axel telah menjadi pendukung yang tidak dia sangka sangka. Dalam hatinya, Ola merasa mungkin, meski segala sesuatunya terasa begitu berat, dia bisa menghadapi apa yang akan datang dengan bantuan Axel di sisinya.

...****************...

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya.

1
Ira Sulastri
Ola ga salah menyembunyikan Lei, dg kesadaran dan hati yg SDH damai suatu saat pasti akan mengungkapkan jati diri anaknya pada ayah kandungnya. Dengan berjalannya waktu Alex bisa menyembuhkan hati Ola dg memberikan rasa nyaman dan damai
ziear: terina kasih kak Ira Sulastri.
selalu membuatku tambah semangat dalam menulis kelanjutan kisah ini.
total 1 replies
Ira Sulastri
Michelle tak berhak aset dr Marsel karena anak di luar nikah, dan Syakila berhak mengambil semua aset kekayaan Marsel karena perselingkuhan
ziear: setuju kak. lihat kelanjutannya bagaimana tindakan syakila?
berani atau membiarkannya.
tapi mampukah dia untuk melawan axel?
total 1 replies
ziear
siap kak besok tunggu ya 3 bab aekaligus
Ira Sulastri
Kak author UP banyak2 ya, makin seruuuuu dan penasaran 🤔

Semangat selalu ya 🔥🔥🔥
Ira Sulastri
Rencana yg sangat2 berlian, biar semua jatuh kedasar laut. Termasuk mamanya Mikel yg selalu mendukung Nikita dr awal tau bagaimana dia punya anak tiri dr mantunya sendiri 😏
Ira Sulastri
Ola coba berbahagia lah dg Lie, benar kata Axel kamu bahagia tanpa suami sampah mu itu
ziear: bener, Kak karena bahagia itu sebuah pilihan
total 1 replies
Ira Sulastri
Dengan bukti valid kl suami sampah mu itu sdh berselingkuh dan menikah tanpa persetujuan kamu berhak atas harta gono-gini, apalagi ga ada alasan kamu mandul. Kamu jangan kasih tau pada mereka bila tuntutan atas harta gono-gini tidak di berikan, semoga tuh pelakor ga bs punya anak lg dan Yolanda jd pemenang nya karena anaknya laki2😍🔥🔥
Ira Sulastri
Lebih baik niat baik bos kamu Ola, kenapa ga kamu yg gugat cerai saja. Dengan begitu kamu lebih unggul dan perlihatkan kamu bahagia, tp sebelum kehamilan kamu di ketahui yg lain sebisa mungkin kamu sdh pisah jd disaat nanti kamu ketahuan hamil dan melahirkan mereka para sampah ga berhak apapun karena ga menafkahi dan berikan kasih sayang untuk debay😍🔥🔥
Ira Sulastri
Semoga debay Ola nanti cowok yg ganteng ya😍🔥🔥
Ira Sulastri
Jangan2 Ola hamil ya🤔
Ira Sulastri
Yolanda kkl masih tinggal dirumah yg pernah di tempati bersama suami sampah mu itu ganti semua kunci pintunya. Takut tuh suami sampah dtg tak terduga, Alex kl cinta Ola buat perusahaan Mikel goyang coba tuh pelakor mau ga hirup miskin😍🔥🔥🔥
Ira Sulastri
Ola lebih baik rumah kamu jual beli baru yg tak ada kenangan dg suami sampah mu itu, buat hidupmu bahagia, tunjukkan pada suami sampah mu itu tanpa dia dan keluarganya kamu bisa meraih kesuksesan dan kebahagiaan. Bercerai lebih baik drpd sakit hati terus, di luar sana masih banyak lelaki yg baik amanah dan bertanggung jawab. Jangan korbankan kebahagiaan mu sendiri 🔥🔥🔥😍
Ira Sulastri
Cakep Yolanda, ga mudah di tindas 🔥🔥🔥😍
Ira Sulastri
Yolanda lebih baik cerai apalagi rumah itu rumah pribadi mu bukan rumah bersama atau di belikan suami sampahmu itu, anak itu amanah karunia Alloh bukan barang yg dpt di dapatkan dg mudah. Sangat setuju pelakor jangan kasih celah nanti dia yg merasa jd nyonya
Ira Sulastri
Dari kemarin mau baca cerita ini tp baru sempat sekarang, semoga Ola ambil sikap tegas, harus tegar dan tangguh. Lebih baik mundur drpd di madu, aman kan semua aset berharga mu. Kamu bekerja bisa membiayai kehidupanmu sendiri, tak ada manusia yg bersikap adil, lebih baik menjauh 🔥🔥🔥🔥😍
Anrezta Zahra
yakin itu anaknya mikel Thor...
ziear: Hem, tunggu kelanjutannya dan kejutan di bab bab berikutnya ya kak.
😁
total 1 replies
ziear
Jika suka boleh minta bintang 5 nya ya, tapi kalau tidak sebaiknya jangan kasih bintang apapun.
Terima kasih semuanya yang sudah menghargai karya mommy.😍😍😍
Suanti
lebih baik ola yg gugat cerat ke suami nya
mudah2 an berjodoh sama axel 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!